Kelompok 1 Dwi Setiyorini M. Abdul Majid Pena Dewi Indarti 835141113
Kegiatan Belajar 1: Teori Peaget dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA
Teori Peaget Piaget mengemukakan suatu teori bahwa cara berfikir seseorang berkembang secara bertahap. Tahap
usia
Ciri-ciri Khusus
Sensori motor
0-2
Kecerdasan motoric (gerak) dunia (benda) yang ada adalah yang nampak tidak ada
tahun
bahasa pada tahap awal.
Pre-
2-
Berfikir sescara egosentris alasan-alasan didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi
operasional
7tahun
daripada pemikiran logis belum cepat melakukan konservasi.
Konkret
7-12
Dapat melakukan konservasi logika tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang
Operasional
tahun
angka berfikir terkait yang nyata.
Formal
7-14
Pemikiran yang sudah lengkap pemikiran yang proporsional kemampuan untuk
Operasional
tahun
mengatasi hipotesis perkembangan idealism yang kuat
B. Penerapan Teori Peaget dalam Pembelajaran IPA di SD
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan pembelajaran dikelas antara lain : Piaget beranggapan anak bukan merupakan suatu botol kosong yang siap untuk diisi, melainkan anak secara aktif akan membangun pengetahuan dunianya. Guru harus selalu ingat bahwa anak menangkap dan menerjemahkan sesuatu secara berbeda. Implikasi lain yang perlu diperhatikan, bahwa apabila hanya kegiatan fisik yang diterima anak, tidak cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak.
Kegiatan Belajar 2 : Model Bruner dan Penerapanya dalam Pembelajaran IPA SD
A. Model Belajar Bruner Teori Brunner tentang cara seseorang anak memperoleh dan memproses informasi baru sejajar dengan apa yang Piaget kemukakan. Anak tumbuh melalui tahapan-tahapan yang berbeda. Tahap penampilan mental enaktif. Tahap ikonik Tahap simbolik Bruner menyusun suatu model belajar yang disebut dengan model belajar penemuan.
Penerapan Model Belajar Bruner dalam Pembelajaran IPA di SD Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas, bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan. Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh informasi sendiridengan bantuan guru dan biasanya mengunakan barang yang nyata.
Kegiatan Belajar 3: teori belajar Gagne dan penerapannya dalam pembelajran IPA Level Belajar menurut Robert M. Gagne
Level Belajar Level 1
Tanda-tanda Belajar ( tanpa ada bantuan tindakan terhadap emosi, ketakutan, kesenangan dan lain-lain)
Level 2
Stimulus-Respone
Level 3
Merangkai( menggabungkanbersama tingkah laku S-R sederhana untuk membentuk tahap-tahap tindakan individu).
Level 4
Verbal Chaining (menamai benda menggunakan sifat untuk menamai benda)
Level 5
Beragam perbedaan belajar
Level 6
Konsep belajar (mengidentifikasi objek kejadian yang kelihatannya berbeda dengan khasnya)
Level 7
Prinsip belajar (mengkombinasikan konsep-konsep yang telah dimiliki)
Level 8
Problem solving
Hasil-hasil belajar menurum Gagne Informasi Verbal Keterampilan-keterampilan intelektual Strategi-strategi Kognitif Sikap-sikap Keterampilan-keterampilan
Menerapkan Teori Gagne dalam Mengajarkan IPA di SD Model mengajar menurut Gagne meliputi delapan langkah yang sering disebut kejadian-kejadian intruksional, meliputi: Mengaktifkan motivasi Memberitahu siswa/pelajar tentang tujuan-tujuan belajar Mengarahkan perhatian Merangsang ingatan Menyediakan bimbingan belajar Meningkatkan retensi Membantu transfer belajar Memperlihatkan perbuatan dan memberikan umpan balik.
Kegiatan Belajar 4: Teori Pembelajaran Ausubel dalam pembelajaran IPA di SD
Teori Belajar Ausubel Menurut Ausubel belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Teori belajarnya adalah belajar bermakna.
Menerapkan Teori Ausubel dalam Pengajaran IPA SD Ausubel dalam bukunya menyatakan bahwa Factor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa. Informaksi yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak.