رسول ال
Abu Dihya
Kelembutannya nan Menawan Hati
Kelembutan itu ibarat air
engalir, gemericik, sejuk…
T eta pi begitu bertenaga!
•
ْ َفبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ الِّ ِلنْتَ لَهُمْ وَ َلوْ ُكنْتَ فَظّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَنْفَضّوا ِم ن َستَغْفِرْ لَهُ مْ وَشَاوِرْهُ مْ فِي الَْمْرِ فَإِذَا عَزَمْت ْ ع ْنهُ مْ وَا َ ُحوْلِ كَ فَاعْ ف َ )159( ََف َتوَ ّكلْ عَلَى الِّ ِإنّ الَّ يُحِبّ الْ ُم َتوَكّلِين • Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orangorang )128( ٌصٌ عَ َليْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيم عَنِتّمْ حَرِيyang زٌ عَ َليْهِ مَاbertawakkal رَسُولٌ ِمنْ َأنْفُسِكُمْ عَزِيkepada-Nya. ْلَقَدْ جَاءَكُم (Qs. Ali Imron: Sungguh telah datang kepadamu seorang159) Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (Qs. At-Taubah: 128)
Utangmu, Tanggung Jawabku! • ن ِمنْ أَ ْنفُسِهِ ْم َ النّ ِبيّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِي Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri (Qs. Al-Ahzab: 6) • Penjelasan Nabi: kalau ada orang beriman yang meninggal dan meninggalkan harta, maka yang mewarisi adalah pewarisnya. Jika ia meninggalkan utang atau masalah maka datangilah aku, karena akulah
Nabi Bicara Tentang Kelembutan (1): • إن ال يحب الرفق في المر كله Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan pada semua hal (HR. Bukhari no. 6359) • من يحرم الرفق يحرم الخير كله Barangsiapa yang tidak mempunyai kelembutan, maka dia tidak mempunyai semua kebaikan (HR. Bukhari no. 6606) • يا عائشة من حرم حظه من الرفق حرم حظه من خير الدنيا والخرة Ya Aisyah, siapa yang tidak memiliki bagian dari kelembutan, sungguh ia telah kehilangan bagiannya dari kebaikan dunia dan akhirat (HR. Ibnu Adi 5/482) • ويعطي على الرفق ما ل يعطي على العنف. يا عائشة ! إن ال رفيق يحب الرفق Ya Aisyah, sesungguhnya Allah itu lembut dan mencintai kelembutan. Dia memberi pada kelembutan sesuatu yang tidak ada pada kekerasan (HR. Muslim 2593)
Nabi Bicara Tentang Kelembutan (2): •
•
•
•
إن ال عز وجل يحب الرفق ويرضاه ويعين عليه ما ل يعين على العنف Sesungguhnya Allah azza wajalla mencintai kelembutan dan meridhoinya serta membantunya, dimana Dia tidak memberikan bantuan itu kepada kekerasan (Shahih Targhib al-Mundziri 2668) ول ينزع من شيء إل شانه. إن الرفق ل يكون في شيء إل زانه Sesungguhnya kelembutan itu jika ada pada sesuatu pasti akan menghiasinya. Dan jika dicabut, dari sesuatu itu, pasti akan merusaknya. (HR. Muslim no. 2594) إذا أراد ال بأهل بيت خيرا أدخل عليهم الرفق Sesungguhnya jika Allah menginginkan kebaikan pada anggota keluarga, Dia akan memasukkan kelembutan kepada mereka (shahih al-Jami’ no. 303) فإن ال إذا أراد بأهل بيت خيرا دلهم على باب الرفق, يا عائشة ارفقي Ya Aisyah, berlaku lembutlah. Sesungguhnya Allah jika menginginkan kebaikan pada anggota keluarga, Dia akan menunjuki mereka pintu kelembutan (al-Silsilah al-Shahihah 2/253)
Nabi Bicara Tentang Kelembutan (3): • ما أعطي أهل بيت الرفق إل نفعهم ول منعوه إل ضرهم Tidaklah anggota keluarga diberikan kelembutan kepada mereka kecuali akan mendatangkan manfaat. Dan tidaklah dicabut kecuali akan mendatangkan mudhorot (bahaya) (al-Silsilah al-Shahihah no. 942) • وإذا أحب ال, إن ال عز وجل ليعطي على الرفق ما ل يعطي على الخرق ما من أهل بيت يحرمون الرفق إل حرموا الخير, عبدا أعطاه الرفق Sesungguhnya Allah azza wajalla benar-benar memberikan pada kelembutan (keutamaan) yang tidak diberikan pada kekerasan. Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memberinya kelembutan. Tidak ada salah satu anggota keluarga yang kehilangan kelembutan kecuali pasti dia kehilangan kebaikan (Shahih al-Targhib no. 2666)
Ulama Bicara Tentang Kelembutan: • Kelembutan itu terpuji dan lawannya adalah kekerasan dan kekakuan. Kekerasan itu hasil kemarahan dan kekasaran. Dan kelembutan itu tidak mungkin dihasilkan kecuali oleh akhlak yang baik dan keselamatan. Akhlak tidak akan menjadi baik kecuali jika mampu mengendalikan kekuatan marah dan syahwat. Untuk itulah Nabi sangat memuji betul kelembutan. (Imam alGhazali) • Kelembutan adalah tanda husnul khatimah dan kekerasan adalah tanda suul khatimah (Imam alMunawi) • Kelembutan memudahkan kita mencapai
Begi tu Men awa n