Kel.01 Makalah Laporan Pratikum Ipa.docx

  • Uploaded by: aryasukma
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kel.01 Makalah Laporan Pratikum Ipa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,471
  • Pages: 12
MAKALAH LAPORAN PRATIKUM PENGAMATAN SEL DAUN RHOE DISCOLOR, SEL GABUS KETELA, BAWANG MERAH, JAMUR ROTI, SPORA TUMBUHAN PAKU DENGAN MIKROSKOP Disusun guna memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah: Kosep Dasar IPA Dosen Pengampu: Arief Juang Nugraha

Oleh Kelompok 1: Sarifah (1401418362) Ufi Linal Khoyaroh (1401418368) Fitrizki Xena Masitoh (1401418390)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2018

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Dari lahir manusia dibekali dengan panca indra yang sama dengan makhluk lain, salah satu dari panca indra tersebut adalah mata. Mata adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem penglihatan, mata bekerja untuk mendeteksi cahaya, meneruskan sinyal tersebut ke retina dan membuat efek visual yang dikirim ke otak. Namun untuk melihat benda-benda yang berukuran relatif kecil, mata akan mengalami kesulitan. Disisi lain, banyak hal yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, contohnya saja sel. Maka dari itu, diperlukan sebuah alat yang dapat membantu kita untuk melihat benda – benda yang berukuran sangat kecil seperti sel. ada awalnya, untuk melihat benda yang berukuran kecil, para peniliti menggunakan kaca pembesar (lup) yang menggunakan sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Namun kaca pembesar ini memiliki kelemahan karena jarak benda harus lebih kecil dari jarak titik fokus ke lensa kaca pembesar tersebut. Seiring berkembangnya zaman dan peradaban yang semakin kompleks, para ilmuwan berhasil menciptakan mikroskop. Mikroskop disini berfungsi untuk membantu kita mengamati benda – benda kecil yang tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata normal. Mikroskop bekerja lebih spesifik jika dibanding cara kerja kaca pembesar, karena mikroskop sudah dilengkapi dengan 2 lensa cembung dan berbagai ukuran perbesaran. Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba mengamati sel menggunakan mikroskop. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah agar mahasiswa terampil dalam meggunakan mikroskop dan mengetahui bentuk-bentuk sel daun rhoe discolor, sel gabus ketela, bawang merah, jamur roti, spora tanaman paku.

C. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis: Terampil dalam menggunakan mikroskop dan mengetahui bentukbentuk sel daun rhoe discolor, sel gabus ketela, bawang merah, jamur roti, spora tumbuhan paku. b. Bagi Pembaca: Menambah wawasan tentang mikroskop dan sel daun rhoe discolor, sel gabus ketela, bawang merah, jamur roti, spora tumbuhan paku.

BAB II LANDASAN TEORI

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Untuk melihat sel sel yang berukuran mikro tersebut dibutuhkan alat bantu untuk melihat, yaitu mikroskop. Mikroskop pertama kali ditemukan pada tahun 1632 oleh seorang ilmuan berkebangsaan Belanda bernama Antoni Van Leeuwenhoek. Beliau berhasil membuat mikroskop berlensa tunggal yang sederhana. mikroskop yang ditemukan pertama kali ini penbesarannya dapat mencapai pembesaran sekitar 270 kali. Dengan mikroskop ini Antoni Van Leeuwenhoek dapat meIihat benda kecil dalam tetesan air sekalipun (Syamsuri 2004: 6). Hingga saat ini sudah ada dua macam mikroskop yaitu mikroskop cahaya yang biasa banyak digunakan dalam bidang pendidikan dan mikroskop elektron yang digunakan bidang kedokteran karena mikroskop elektron ini mempunyai pembesaran yang lebih dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Mikroskop elekron ini menggunakan elektron berkecepatan tinggi yang dapat di samakan dengan sinar-x (Campbell 2000: 111). Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau sinar lampu. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa objektif dan lensa okuler dengan pembesaran sebagai berikut: 1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x 2. Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x 3. Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x 4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x

Macam-macam mikroskop diantaranya: 1. Mikroskop cahaya, Pada awal abad ke-17 ketika dunia ilmu pengetahuan pada masa itu mulai menduga adanya dunia renik yang tak terlihat akibat terbatasnya kemampuan mata manusia. Padahal dunia itu berpengaruh pada hidup manusia. Maka dibuatlah apa yang kini kita sebut mikroskop. Kata ini berasal dari bahasa Yunani di mana mikros berarti kecil dan scopium berarti melihat. 2. Mikroskop electron, Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang dipercepat dalam suatu kolom elektromagnet, dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari cahaya. Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai lensa dan cermin terdapat elektron seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya (Campbell 200: 112). Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya: 1. Lensa Okuler: Menangkap bayangan dari lensa objektif kemudian diperbesar. 2. Badan Mikroskop: Meneruskan bayangan dari lensa objektif ke lensa okuler. 3. Makrometer: Menaikkan atau menurunkan tubus secara kasar. 4. Mikrometer: Menaikkan atau menurunkan tubus secara halus. 5. Revolver: Tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran. 6. Lensa Objektif: Menangkap bayangan objek kemudian diperbesar. 7. Lengan

Mikroskop: Untuk

memegang

mikroskop

saat

diangkat

atau

dipindahkan. 8. Penjepit Objek: Untuk menjepit preparat agar tidak bergeser. 9. Meja kerja: Untuk meletakkan preparat. 10. Kondensor: Menangkap cahaya dari cermin dan meneruskannya ke meja sediaan. 11. Cermin: Alat penangkap dan pemantul cahaya. 12. Kaki Mikroskop: Untuk menopang mikroskop.

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada: hari/tanggal

: Rabu, 5 September 2018

waktu

: 13:00 s.d. 14:00 WIB

tempat

: Laboratorium IPA PGSD UNNES

B. Alat dan Bahan 1. Mikroskop 2. Sel daun rhoe discolor 3. Sel gabus tela 4. Bawang merah 5. Jamur roti 6. Spora tumbuhan paku. C. Langkah Kerja 1. Mempersiapkan alat dan bahan 2. Untuk daun rhoe discolor dan bawang merah sayat tipis secara membujur,sayat tipis secara melintang gabus pada batang singkong, sayat tipis jamur pada roti dan untuk spora tumbuhan paku cukup dengan merontokkan bintik hitam pada bagian bawah daun paku pakuan. 3. Letakkan sayatan tipis tersebut pada kaca preparat 4. Kemudian diteteskan dengan air sebanyak 1 atau 2 tetes. 5. Lalu tutup dengan kaca penutup 6. Waktu menutup usahakan jangan sampai timbul gelembung udara agar tidak mengganggu pengamatan. 7. Atur lensa objektif dengan perbesaran 10x 8. Jika gambar yang terlihat masih buram, fokuskan gambar dengan memutar makrometer dan mikrometer hingga gambar terlihat jelas. 9. Amati, catat, serta gambarlah hasil yang diamati.

BAB IV HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi

Gambar Sel gabus ketela

Gambar Sel bawang merah

Gambar Sel daun rhoe discolor

Gambar Spora paku pakuan

Gambar Jamur roti

B. Pembahasan a. Sel gabus ketela Pada percobaan yang telah kami lakukan bahwa sel gabus kosong, hal itu dikarenakan sel gabus merupakan sel tumbuhan yang mati sehingga selnya tidak memilik organel-organel sel. Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antar selnya dibatasi oleh dinding sel. Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainnya. b. Bawang merah Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti mem punyai bentuk yang rapi kotak-kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan, sel tumbuhan memiliki dinding sel di luar membrannya. Sehingga terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Pada gambar, sel-selnya terlihat ganda bertumpuk karena proses pemotongan kurang tipis. Sel bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel, memiliki cairan didalamnya, dan ada aktifitas yang terjadi didalamnya seperti pertukaran zat dalam sel.

c. Daun Rhoe discolor Sel jaringan epidermis rhoe discolor yang kami amati memiliki bentuk lonjong segi enam, jarak antar dinding sel berdekatan atau menyatu. Memiliki pigmen warna ungu.Pertumbuhan dari tanaman ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringannya terbagi menjadi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Di gambar masih terlihat kurang jelas karena proses pemotongan yang kurang tipis. d. Spora tumbuhan paku Spora terbentuk didalam kotak sporangium sebagai alat reproduksinya yang terkumpul dalam sorus. Sorus yang bentuknya bermacam-macam dan dilindungi selaput yang disebut insidium yang terletak pada tepi daun yang terlipat kebawah. e. Jamur roti Rhizopus stolonifer merupakan satu dari jenis jamur zygomycota. Jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar ( rizoid ) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Jamur ini menyebabkan kerusakan pada roti karena spora berada pada udara, tanah, ataupun diri kita, yang kemudian apabila jatuh pada roti maka spora tersebut akan tumbuh dengan sangat cepat.

BAB V PENUTUP A. Simpulan Sel gabus (Manihot utilissima) di dalam dinding sel terlihat kosong. Hal ini menyatakan bahwa sel gabus adalah sel mati. Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat

dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada

protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Sel mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus singkong. Sementara pada hidup (bawang merah), memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel, dinding sel, kloroplas, membran sel, dan sitoplasma. Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Sel pada bawang merah mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup. Sementara pada sel mati( gabus batang singkong) tidak lagi berperan dalam kehidupan.

Daftar Pustaka

http://widimaterial.blogspot.com/2015/05/laporan-praktikum-biologi-dasar.html. Diakses pada 09/09/2018) http://mymistyland.blogspot.com/2015/12/laporan-praktikum-mikroskop.html. Diakses pada (09/09/2018) https://imudiansyah2.blogspot.com/2014/11/v-behaviorurldefaultvmlo_76.html. Diakses pada (09/09/2018) https://www.pdfcoke.com/doc/217443818/TUGAS-BIOLOGI-Laporan-HasilPengamatan-Sel. Diakses pada (09/09/2018) http://berlianne.blogspot.com/2015/09/laporan.html. Diakses pada (09/09/2018)

Related Documents


More Documents from "Noni Novita"