Untuk menjaga kehamilan itu agar bayi yang ada dalam kandungan tetap sehat. Inilah awal untuk memiliki anak yang sehat. Dan masa kehamilan ini sangatlah menentukan pertumbuhan dan perkembangan si kecil nantinya. 1. Kontrol teratur ke dokter untuk memeriksakan kehamilan. Bulan-bulan terakhir kehamilan, kontrol harus dilakukan lebih sering lagi. Bila Anda mempunyai keluhan atau mempunyai kekhawatiran apapun terhadap kehamilan yang Anda alami, periksakanlah ke dokter, walaupun ini belum saatnya Anda harus kontrol kembali. 2. Hindari bahan atau zat-zat kimia yang yang menimbulkan keracunan seperti insektisida, cat, bahan-bahan yang mengandung merkuri (air raksa) atau timah hitam. 3. Berhenti merokok bila Anda merokok atau janganlah menjadi perokok pasif, karena Anda sering menghirup asap rokok dari orang sekitarnya, misalnya dari suami Anda. Asap rokok akan membuat si kecil lahir dengan berat badan yang kurang, kematian si kecil dalam kandungan atau si kecil mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu nantinya, dapat juga menyebabkan Anda mengalami keguguran. 4. Minumlah yang lebih banyak, terutama air putih. Cairan yang masuk berguna untuk membantu peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan. Minumlah sedikitnya 6 - 8 gelas sehari, dapat berupa jus buah, susu, atau air putih biasa. Cara mudah untuk melihat kecukupan cairan dalam tubuh ialah dengan melihat warna air seni. Bila air seni, jernih seperti air putih atau hanya sedikit kuning, itu menunjukkan Anda cukup mengkonsumsi cairan. 5. Konsumsi makanan yang bergizi, untuk memenuhi kecukupan gizi untuk ibu dan si kecil dalam kandungan. Makanan harus memenuhi 5 kelompok makanan utama: nasi atau sumber karbohidrat lainnya, daging danprotein lainnya, sayuran, buah-buahan dan susu. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makanan berserat 6. Konsumsi vitamin Asam Folat 400 mikrogram perhari, sebelum kehamilan hingga beberapa bulan pertama dalam kehamilan. Hal ini berguna untuk mencegah cacat tabung saraf dan tulang belakang pada si kecil. Asam Folat ini juga penting diperoleh dari makanan yang mengandung Asam Folat seperti pada sereal, beras merah, jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, brokoli, dan lainnya. 7. Konsumsi juga tablet penambah darah, yaitu tablet yang mengandung zat Besi sebanyak 30 miligram sehari selama masa kehamilan, atau sesuai yang dianjurkan oleh dokter. Zat Besi ini berguna untuk mencegah terjadinya anemia pada saat kehamilan, yang dapat menyebabkan terjadinya risiko untuk terjadinya perdarahan saat persalinan. Sebenarnya semua wanita yang berusia subur, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak Zat besi. 8. Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah memegang daging mentah pada saat memasak atau setelah menggunakan kamar kecil. Karena dengan cuci tangan akan mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat menyebakan penyakit. 9. Kenali keadaan diri sendiri. Bila ada tanda atau gejala yang tidak biasanya seperti nyeri, perdarahan vagina, merembesnya air ketuban, pusing, pingsan, nafas menjadi pendek, gemetar, nadi menjadi cepat, terus mual dan muntah, pembengkakan pada sendi, tidak merasakan pergerakan janin, dan gejala atau tanda lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. 10. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan termasuk juga obat-obat tradisional. Termasuk juga alkohol dan kafein. Kafein yangada pada teh, kopi, minuman ringan dan coklat perlu juga dibatasi. 11. Obat-obatan yang sering diminum sebelum hamil, misalnya obat-obatan untuk hipertensi, epilepsi, asma atau kencing manis, perlu dikonsultasikan kembali dengan dokter Anda. Apakah perlu dilakukan perubahan atau penyesuaian dengan kehamilan Anda? Apakah obat-obatan ini aman digunakan dalam kehamilan? 12. Obat-obatan yang dijual bebas seperti untuk mengatasi flu dan batuk, mungkin dapat membahayakan janin dalam kandungan. Oleh sebab itu, konsultasikanlah dulu dengan dokter sebelum meminumnya. 13. Jangan sungkan atau takut bertanya pada dokter. Karena ini menyangkut kesehatan janin dan ibu sendiri. Lebih baik kita berhati-hati dan menanyakan semua kekhawatirkan yang kita rasakan.
14. Bergabung dalam kelas untuk ibu hamil seperti kelas senam hamil. Selain dapat mengambil manfaat dari kelas tersebut, calon-calon ibu juga dapat membagi pengalaman dan menambah pengetahuan dengan sesama calon ibu lainnya. 15. Tetaplah beraktifitas karena akan baik untuk sang ibu maupun sang calon bayi. Olahraga yang biasanya aman untuk ibu hamil seperti berjalan, berolahraga, bersepeda statis. Tapi ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulainya. 16. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering, sekitar 5 - 6 kali perhari. Ini jauh lebih baik daripada makan dalam 3 porsi besar sehari. Pola makan dengan porsi kecil yang lebih sering, dapat mengurangi mual-muntah di pagi hari dan nyeri lambung.Hindarilah makanan yang dapat membuat lambung nyeri, walaupun Anda menyukainya. Gantilah dengan makanan yang lebih bergizi. 17. Hindari mandi atau berendam dengan air panas saat hamil. Karena panas yang tinggi dapat membahayakan kehamilan. 18. Rencanakan dan buatlah lingkungan rumah yang aman untuk si kecil nantinya. Hal ini untuk mencegah bahaya-bahaya yang tidak diinginkan. 19. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang dimasak kurang matang, cucilah tangan setelah memegang hewan peliharaan atau berkebun. Ini untuk mencegah terjangkit parasit toksoplasma yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis, yang dapat membahayakan janin dalam kandungan. 20. Karena ukuran rahim yang semakin besar, seiring dengan kurang efisiennya fungsi ginjal akibat kehamilan, dapat menyebabkan ibu lebih sering buang air kecil. Dapat juga dapat terjadi keluar air seni saat bersin, batuk atau ketawa. Ini disebabkan karena adanya tekanan rahim pada kandung kemih, yang sering terjadi pada bulanbulan pertama kehamilan. Jika buang air kecil disertai rasa panas, nyeri dan lebih sering, periksakanlah ke dokter. 21. Berat badan yang berlebihan atau kurang selama kehamilan dapat menyebabkan masalah bagi si kecil yang masih dalam kandungan. Janganlah melakukan diet selama hamil untuk menurunkan berat badan yang berlebih sebelum berkonsultasi dengan dokter. 22. Melakukan vaksinasi untuk kehamilan. Tanyakanlah pada dokter mengenai hal ini, kapan sebaiknya vaksinasi diberikan. 23. Hindari pemeriksaan dengan sinar X (ronsen). Jelaskan pada dokter bila Anda sedang hamil bila dokter meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan itu. 24. Berikan lingkungan yang sehat untuk si kecil dalam kandungan. Dan saat si kecil telah lahir, dan tumbuh semakin besar, tetaplah beri dia bimbingan dan kasih sayang. Kesehatan dan keamanan pada lingkungannya, harus selalu diperhatikan. 25. Istirahatlah yang cukup. Pada saat beristirahat sebaiknya berbaring ke samping, terutama ke sisi kiri bila sesuai saran dokter. Posisi ini akan memberikan sirkulasi darah terbaik untuk sang janin dan dapat mengurangi pembengkakan pada tungkai kaki. Mencegah Bayi Lahir Cacat Perasaan bahagia bercampur khawatir biasanya menyelimuti hati setiap ibu menjelang masa-masa melahirkan. Jika bayinya lahir sehat, kebahagiaan itu lengkaplah sudah. Tapi, bagaimana jika terjadi sesuatu yang salah pada si buah hati? Masih saja seorang ibu merasa khawatir dengan kondisi bayi yang akan dilahirkannya nanti, kendati ia telah berusaha sebaik mungkin menjaga kehamilannya. Mulai dari gizi makanan, vitamin hingga pemeriksaan rutin kehamilan. Semua diperhatikannya dengan seksama, hanya karena ingin bayinya lahir sehat dan selamat. Perasaan khawatir tentang kondisi bayi yang akan dilahirkan bagi ibu hamil sangatlah wajar. Sebab banyak hal bisa terjadi pada masa-masa kehamilan itu. Namun, ada beberapa kelainan pada bayi yang dapat dicegah sejak masih dalam kandungan. Apalagi dengan kemajuan ilmu kedokteran, sekarang ini kemungkinan untuk mendapatkan bayi lahir sehat sangat besar. Agar keinginan itu terpenuhi, yang lebih penting adalah menjaga masa kehamilan.
Salah satunya adalah menjaga kualitas asupan makanan yang bergizi dan bervitamin selama masa kehamilan. Dengan menjaga kualitas makanan maka Anda dan janin Anda akan sehat. Hati-Hati Pada Trimester Pertama Pada awal masa kehamilan, yaitu trimester pertama adalah masamasa rawan. Sebab masa ini adalah masa penting bagi pembentukan organ-organ janin. Pada tiga bulan usia kehamilan, janin akan terbentuk. Jika pada masa ini janin tidak mengalami gangguan, maka janin akan terbentuk dengan sempurna. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan organ janin. Namun yang paling sering terjadi adalah pengaruh kelainan kongenital (bawaan), infeksi yang disebabkan oleh virus dan lain-lain, serta zat-zat kimia. Maka, Anda harus ekstra hati-hati menjaga kehamilan pada masa ini. Faktor keberhasilan melahirkan bayi sehat, sebenamya gabungan antara faktor kesehatan fisik dan sosial Anda. Jika salah satu faktor tersebut terganggu, maka kehamilan Anda juga akan mengalami gangguan, yang juga akan berakibat pada perkembangan janin. Untuk itu, perlu mengimbangi hidup sehat dan pemeriksaan kehamilari yang rutin. Pemeriksaan dan Jaga Makanan Untuk mendeteksi sedini mungkin gangguan kehamilan Anda, maka pemeriksaan ultrasonografi (USG) perlu dilakukan. Pemeriksaan ini banyak sekali manfaatnya. Selain dapat melihat organ janin, memantau perkembangannya, juga dengan alat ini dapat mengetahui kelainan atau kecacatan pada janin. USG dapat dilakukan pada kehamilan usia 16 hingga 32 minggu.Namun demikian, langkah-langkah menjaga agar bayi lahir sehat ini perlu dilakukan bukan hanya setelah masa kehamilan, tapi sebaiknya sebelum masa kehamilan. Jadi sebelum kehamilan terjadi, perlu melakukan pemeriksaan TORCH yaitu pemeriksaan laboratorium untuk mencegah adanya virus Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Dengan pemeriksaan ini, dari awal sudah diketahui apakah kehamilan akan berjalan sehat atau tidak. Menjaga makanan juga salah satu langkah untuk mencegah cacat janin. Makanlah makanan dengan mutu yang baik dan gin seimbang. Perbanyaklah minum air putih, sari buah atau jus, apalagi jika mengalami mual atau muntah-muntah. Berbagai minuman ini akan membantu mengatasi kekurangan cairan dalam tubuh. Makan dengan porsi kecil dan frekuensi sering akan membantu jika enggan makan. Ingatlah bahwa makan bukan untuk kesehatan sendiri, tapi juga janin yang ada dalam kandungan. Hindarilah alkohol, rokok dan obat-obatan, termasuk jamu-jamuan. Karena benda-benda ini menjadi pengganggu perkembangan janin. Benda-benda tersebut menjadi penyebab bayi lahir cacat. Bukankah ingin bayi lahir sehat tanpa cacat? Jangan lupa juga berdoa. TRIMESTER 1 Dari Zigot menjadi Embrio….
Tahukah yang dimaksud dengan zigot? Zigot adalah sebuah kumpulan sel yang terbagi hingga mencapai 100 sel, yang kemudian disebut dengan blastocyst, yaitu bagian dalam dari sel yang mana akan membentuk embrio. Sementara bagian luar dari sel akan membentuk plasenta yang kemudian memberikan nutrisi dan kehidupan bagi janin.
Tiga minggu sebelum terjadinya kehamilan, blastocyst akan melekat pada dinding rahim ibu, dan kemudian melepaskan hCG. Hal ini akan terjadi hanya beberapa hari setelah pembuahan. Dokter kandungan biasanya akan mulai menghitung masa 40 minggu kehamilan, dari tanggal hari pertama haid ibu yang terakhir (walaupun biasanya pembuahan sering terjadi 2 minggu setelahnya, yaitu masa subur ibu). Pada usia 5 minggu, otak, sumsum tulang belakang, jantung dan beberapa organ lainnya mulai terbentuk. Saat ini embrio dibentuk dari 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Setiap jaringan dan organ janin akan dibentuk dari 3 lapisan ini. Ectoderm akan membentuk sistem saraf dan tulang belakang, mesoderm akan membentuk jantung dan sistem peredaran darah, dan endoderm akan membentuk paru - paru, sistem pencernaan, kelenjar tiroid, hati, dan pankreas. Sementara itu, plasenta dan tali pusar mulai terbentuk, dimana tali pusar akan berfungsi untuk mengirimkan nutrisi dan makanan untuk embrio yang masih berkembang. Walaupun saat ini embrio masih seukuran biji beras, ibu hamil akan mulai merasakan tanda-tanda awal kehamilan seperti mual muntah di pagi hari, sering buang air kecil, mengantuk, dan keinginan untuk suatu jenis makanan. Payudara mulai terasa membesar, dan lebih lembek. Beberapa ibu bahkan mulai bertambah berat badannya. Tetapi pada umumnya, karena mual muntah, berat badan akan menurun. Pada masa inilah biasanya ibu mulai berkunjung ke dokter kandungan, dan pada minggu kelima ini, USG sudah dapat menangkap detak jantung janin. Ibu harus extra hati - hati pada trimester pertama ini, karena saat inilah organ - organ utama janin mulai dibentuk. Sebaiknya ibu menghindari minum alkohol, obat - obatan tanpa pengawasan dokter, kafein, dan rokok. Ibu juga dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi, berolahraga ringan secara teratur dan mengkonsumsi vitamin untuk memperkuat janin yang biasanya berupa asam folat Dari embrio menjadi janin
Pada minggu - minggu terakhir trimester 1, embrio mulai memiliki bentuk seperti struktur wajah dan tunas yang kemudian membentuk tangan dan kaki. Pada minggu ke 8, embrio kemudian menjadi janin. Organ - organ tubuh seperti ginjal, hati, paru - paru dan otak mulai berfungsi. Jari - jari mulai berbentuk demikian juga alat kelamin (yang belum dapat terlihat karena belum berbentuk penis ataupun vagina). Pada beberapa ibu, bajunya sudah terasa lebih ketat walaupun belum harus memakai baju hamil. TRIMESTER 2
Bagi banyak wanita, pada trimester 2 inilah banyak terjadi perubahan dalam dirinya. Mual - muntah di pagi hari mulai hilang, rasa malas dan lemas tidak lagi dirasakan. Kesimpulannya, banyak yang merasakan dirinya kembali sehat pada trimester 2 ini. Napsu makan mulai kembali, bahkan mungkin menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Namun ada banyak juga wanita hamil yang pada trimester 2 ini mulai sering merasakan nyeri lambung (sakit mag). Walaupun saat ini ukuran janin hanya beberapa centimeter (masih sangat kecil), namun perut ibu mulai bertambah besar. Kelenjar susu pada payudara ibu mulai bekerja untuk produksi susu. Pada trimester inilah, payudara ibu mulai memproduksi cairan kekuningan yang kaya nutrisi untuk bayi, yang disebut dengan kolostrum. Kolostrum akan menjadi makanan pertama begitu bayi lahir hingga beberapa hari setelahnya.
Sekarang janin sudah mulai bergerak dan menendang, namun ibu belum dapat merasakannya. Ukuran kepala janin yang semula jauh lebih besar dari tubuhnya, sekarang mulai mengecil dan menjadi lebih proporsional. Saat ini janin memiliki rambut tipis dan halus, tumbuh di seluruh tubuhnya yang disebut dengan lanugo. Ginjal janin dan saluran kemih mulai memproduksi air kemih yang kemudian dikeluarkan ke air ketuban. Sel - sel darah merah pun mulai diproduksi. Minggu ke-15, ukuran janin kurang lebih 10-13cm dengan berat sekitar 200 gram. Walaupun kelopak matanya masih menutup, namun ia mulai sensitif terhadap sinar yang dapat tertangkap oleh matanya. Terkadang, dokter kandungan sudah dapat melihat jenis kelamin janin melalui USG saat ibu melakukan kunjungan di minggu ke 15 atau 16 ini. Antara minggu ke 16 dan 20, janin mulai dapat mendengar suara dari luar rahim ibunya, bahkan dapat mengenali suara ibunya sendiri. Wajahnya pun sudah dapat melakukan bermacam - macam ekspresi seperti meringis, merengut, tersenyum, dan lain - lain. Kepalanya mulai tumbuh rambut, tengkorak-nya pun mulai mengeras, dan jutaan syaraf kecil pada otaknya mulai memerintahkan otot untuk bergerak. Organ reproduksi-nya mulai terlihat jelas. Di akhir minggu ke 19 atau 20, ibu mulai dapat merasakan tendangan kecil pada dinding rahim. Beberapa wanita hamil terlihat lebih cerah dan “bersinar”. Hal ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya aliran darah ke wajah ibu. Banyak pula ibu hamil yang pada perut bagian bawahnya timbul garis - garis hitam. Garis garis hitam ini timbul karena adanya peningkatan pada pigmen kulit atau melanin, yang biasanya akan hilang setelah melahirkan. Pada beberapa wanita juga akan timbul stretchmark yang biasanya juga akan hilang setelah melahirkan. Pada minggu ke-20, panjang janin sekitar 15 - 17cm, dengan berat hampir 1kg. Sistem pencernaannya mulai berfungsi lebih banyak dan memproduksi mekonium. Tubuhnya diselimuti dengan semacam cairan kental berwarna putih yang disebut vernix caseosa, dimana cairan ini berguna untuk melindungi kulitnya dari air ketuban di dalam rahim ibu. Untuk melatih sistem pencernaan dan paru - parunya, janin mulai dapat menelan dan “menghirup” air ketuban. Paru - parunya akan memproduksi suatu zat yang disebut surfactant, dimana zat ini akan membuat kantung udara dalam paru - parunya mengembang begitu ia dilahirkan ke dunia. Saat ini, kemungkinan besar wajah ibu hamil akan timbul jerawat, karena kulitnya memproduksi minyak lebih banyak. Pada beberapa kasus juga timbul varises pada kaki ibu. Perubahan lain yang dialami ibu hamil saat ini adalah payudara yang semakin membesar, perubahan warna kulit, sakit mag, dan kesulitan buang air besar. Minggu 27 adalah minggu terakhir dari trimester kedua. Saat ini, janin telah tumbuh hingga 35cm dengan berat sekitar 1kg. Tubuhnya sudah terlihat seperti bayi yang baru lahir. Jika terpaksa dilahirkan pada masa ini, ia sudah mempunyai kemungkinan untuk hidup walaupun akan menghadapi banyak masalah bersangkutan dengan kesehatannya. TRIMESTER 3
Dalam masa 12 minggu ke depan, perkembangan janin di dalam rahim akan mencapai kesempurnaan, dan bersiap - siap untuk menjalani proses kelahiran. Panjang badannya kurang lebih 40ccm dengan berat badan sekitar 1,5 kg. Tubuhnya mulai berisi karena terbentuknya lemak di bawah kulitnya. Lemak yang terbentuk ini akan membantu janin dalam mengatur suhu tubuhnya begitu ia dilahirkan. Otak-nya sekarang lebih besar dan lebih terstruktur, demikian juga tengkorak kepala-nya yang mulai menyesuaikan dengan pertumbuhan otak. Seiring dengan pertumbuhan janin, perut ibu mulai semakin membesar dan berbagai rasa tidak nyaman akan muncul. Mungkin ibu hamil akan merasa kesulitan untuk tidur (insomnia). Adanya tekanan pada diafragma ibu membuatnya sering sesak napas. Ini juga akibat dari perut yang membesar dan menekan organ - organ pencernaan ke atas dan tentu saja membuat ibu menjadi semakin tidak nyaman. Ibu juga akan merasakan pegal pada
punggung dan kakinya, juga keinginan untuk buang air kecil yang semakin sering karena pertumbuhan janin yang semakin besar kini semakin menekan kandung kemih. Kebanyakan, pada trimester 3, otot - otot pada dinding rahim ibu hamil mulai melakukan “latihan” kontraksi yang disebut kontraksi palsu atau kontraksi braxton hicks. Terkadang kontraksi ini dirasa sangat kencang sehingga ibu mengira sudah mengalami proses persalinan. Kontraksi palsu ini hanya berlangsung sesekali dan tidak memiliki interval yang sama. Jika posisi ibu dirubah, kontraksi palsu kadang akan hilang dengan sendirinya. Berhati hatilah akan adanya kelahiran prematur jika pada trimester 3, terjadi kontraksi yang dianggap palsu, namun terjadi secara teratur dan semakin kencang. Pada minggu ke 32, janin sudah dapat menggerakkan bola matanya dan dapat membedakan gelap dan terang. Saat ini, penambahan berat badan bayi berlangsung lebih cepat yaitu sekitar 200 hingga 250 gram per minggu. Sekarang ukuran janin sudah mencapai kurang lebih 45 cm. Rambutnya sudah mulai melebat, dan ia juga sudah memiliki kuku pada jari - jari tangan dan kakinya. Rahim ibu mulai terasa sesak baginya, sehingga gerakan janin tidak leluasa seperti sebelumnya. Tendangan tendangannya mulai terasa lebih kencang daripada sebelumnya, dan terkadang membuat perut ibu berubah bentuk karena posisi janin yang berubah - ubah dan terus bergerak. Pada minggu ke 35, panjang janin mencapai antara 47-50cm dengan berat kurang lebih 2,5 hingga 3 kg. Rambut halus di sekujur tubuhnya perlahan - lahan mulai rontok. Cairan kental berwarna putih yang melindungi tubuhnya dari air ketuban juga mulai menghilang. Seluruh organ tubuh janin semakin mendekati sempurna. Biasanya pada bulan terakhir di trimester 3, dokter kandungan meminta ibu untuk datang tiap seminggu sekali sampai saatnya melahirkan. Normalnya, pada minggu ke 35 kepala janin sudah berada di bawah, dan semakin mendekati jadwal kelahirannya, kepala janin akan menempati posisi engaged pada jalan lahir (terkunci pada jalan lahir). Karena posisi “terkunci” ini lah, kadang ibu merasakan sakit pada selangkangan dan pangkal paha jika sedang berjalan. Ibu hamil pun mungkin sudah dapat lebih lega dalam bernapas, tidak sesak seperti sebelumnya karena posisi janin sudah turun ke jalan lahir. Walaupun jadwal kelahiran biasanya ditetapkan pada 40 minggu, namun mulai minggu ke 37 sebenarnya janin sudah sempurna dan dapat dilahirkan dengan sehat. Panjangnya mungkin sudah mencapai 50cm atau lebih dengan berat normal sekitar 2,8 hingga 3,3 kg. Minggu ke 40 adalah masa yang sesuai dengan perhitungan tanggal kelahiran (due-date). Namun sedikit sekali ibu yang melahirkan tepat dan sesuai dengan tanggal perkiraan kelahiran. Kebanyakan melahirkan beberapa hari lebih cepat atau lebih lambat. Namun jika hingga minggu ke 42 ibu belum juga melahirkan, biasanya dokter kadungan akan menggunakan metode induksi untuk memancing kontraksi agar janin dilahirkan. Hal ini karena takut terjadi keracunan air ketuban bagi janin yang sudah melewati jadwal perkiraan lahir. DO’S AND DON’T Hal - hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil… Do’s atau hal yang boleh dilakukan : Makan - makanan yang sehat dan bergizi Minum susu kehamilan atau susu berkalsium tinggi Mengkonsumsi tambahan kalsium Melakukan olahraga ringan secara teratur Mengkonsumsi vitamin yang bagus untuk kehamilan Menjaga kenaikan berat badan saat hamil hingga maksimal 15 Kg Rajin memeriksakan kandungannya ke dokter kandungan Melakukan relaksasi agar tidak stress semasa hamil Menjaga keseimbangan kondisi tubuh dan pikiran Don’ts atau hal yang tidak boleh dilakukan : Merokok Minum alkohol Mengkonsumsi obat - obatan tanpa petunjuk dokter kandungan
Stress yang berlebihan TIPS Tips yang dapat berguna untuk ibu hamil pada trimester 1 Untuk mencegah mual - muntah di pagi hari : Makanlah sedikit demi sedikit tetapi dengan frekuensi yang lebih sering. Usahakan jangan tidak makan atau mengemil selama lebih dari 4 jam. Lebih baik jika makan makanan kecil setiap 2 jam Saat baru bangun tidur, cobalah untuk turun dari tempat tidur perlahan - lahan dengan gerakan yang tidak terlalu tergesa - gesa Sediakan cemilan atau biskuit di sebelah tempat tidur dan cobalah makan sedikit biskuit setelah bangun tidur Hindari makan dalam porsi yang besar Beristirahatlah sebanyak mungkin karena rasa lelah dapat membuat mual semakin parah Hindarilah makanan dan aroma yang tajam dan membuat mual Biasanya menghirup udara yang bersih atau berbau jeruk lemon dapat membuat tubuh terasa lebih segar Gunakanlah baju yang longgar agar tidak menekan bagian perut Semasa hamil, terlebih lagi pada trimester 2 dan 3, ibu akan cepat merasa sakit mag. Lakukan tips - tips berikut agar bisa mengurangi gejalanya : Gunakan sebuah bantal yang dijepit di kedua lutut, untuk mengurangi tekanan pada pinggul dan lutut Kurangi konsumsi air pada malam hari (tetapi tidak untuk siang hari), dan kurangi mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein karena dapat menyebabkan sakit mag Makanlah sedikit demi sedikit tapi sering Perbanyak minum susu, karena selain dapat mengurangi asam lambung, kalsium susu sangat dibutuhkan oleh ibu hamil Setelah makan, cobalah untuk makan makanan kecil atau snack Sediakan permen rasa mint untuk mengurangi rasa mual akibat sakit mag Trimester 3, semakin dekat masa kelahiran si buah hati namun ibu akan semakin tidak nyaman. Cobalah tips - tips berikut : Gunakanlah sandal atau sepatu tanpa hak agar kaki tidak sakit Jika ibu mengalami sakit pinggang, gunakan kompres air hangat untuk bagian tubuh yang sakit Jika ibu mengalami kram, olahraga ringan dapat membantu mengurangi. Lakukanlah olahraga ringan yang teratur seperti berenang, atau berjalan - jalan di pagi hari. Selain itu jika berbaring, coba letakkan kaki di atas bantal agar posisinya lebih tinggi dari kepala Lakukan posisi tidur menyamping Banyak - banyaklah melakukan relaksasi agar jiwa dan perasaan ibu tenang sambil menunggu hari kelahiran Sering - seringlah mendengarkan musik yang menenangkan, karena janin sudah dapat mendengar dan akan ikut merasa tenang dengan senandung musik yang menenangkan Selalu meminta agar dokter kandungan melakukan USG tiap kali berkunjung MENCIPTAKAN ANAK PINTAR SEJAK DALAM KANDUNGAN Adalah hal yang sangat naif, ketika seorang anak menjadi bodoh, nakal, pemberang, atau bermasalah, lalu orang tua menyalahkan guru, pergaulan di sekolah, dan lingkungan yang tidak beres. Tiga faktor itu hanya berperan dalam proses perkembangan anak, sedangkan bakat anak itu menjadi bodoh, nakal, atau pemberang justru terletak dari bagaimana orang tua memberikan awal kehidupan si anak tersebut. Bukan hal aneh bahwa seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya sejak masih dalam kandungan. Malah, sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi. Hal ini diungkap dokter spesialis anak, dr Sudjatmiko, MD SpA. Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Secara prinsip, menurut Sudjatmiko, perkembangan positif kecerdasan sejak
dalam kandungan itu bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup. Artinya, asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik. Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri, sebenarnya bukan hanya ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya harus lengkap, sehingga ketika ia hamil, dari segi fisik sudah siap dan proses kehamilan akan berlangsung optimal secara nutrisi. Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya–boleh dikatakan sangat jarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Malah, kerap kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anak-anak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya. Faktor kedua adalah kebutuhan kasih sayang. Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal. “Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima risiko dari kehamilannya,” kata mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Anak Indonesia itu. “Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya,” tambahnya. Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor psikologis yang memengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen di antara keduanya, kehamilan itu bisa dianggap mengganggu. Juga harus ada support (dukungan). Tanpa support, walaupun ada komitmen dari suami dan orang tua dapat mengurangi perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan. “Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah komitmen dengan suami, serta support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tenteram,” lanjut Sudjatmiko. Faktor ketiga adalah adanya perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang. Sebaliknya, bila si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimuli juga ikut gelisah. “Yang paling baik adalah stimuli berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi,” ujar Sudjatmiko. Tapi, stimuli itu sendiri lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia di atas enam bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi. Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu hamil harus tetap menjaga nutrisi yang didapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi, misalnya dengan suntik TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Mula-mula sekali sebulan, dan pada bulan terakhir menjelang kelahiran (partus), diperketat menjadi tiga minggu sekali, lalu dua minggu sekali, dan bahkan mendekati partus menjadi setiap minggu. Sudjatmiko juga menyarankan untuk tidak meminum obat-obatan yang katanya bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan semacam itu hanya omong kosong. “Pemberian obat semacam itu percuma saja, dan tidak berpengaruh apa-apa,” katanya. “Yang penting, ciptakan saja lingkungan mendidik, yaitu tiga faktor tadi. Sementara itu, psikolog anak Dra Surastuti Nurdadi juga mengungkapkan pendapat yang sama. Stimulasi positif, menurutnya, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari stimulasi ini,
diharapkan ketika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas, melainkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. “Stimulasi menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak. Bahkan, lanjut Surastuti, bayi masih dalam kandungan bisa distimuli dengan diperdengarkan musik klasik, diajak berbicara, dan diberikan elusan penuh kasih sayang. Orang tua juga harus siap dan berusaha mengajarkan cara anaknya bersosialisasi dengan dunia luar ketika ia masih di dalam rahim. Tapi, mengapa musik klasik? Pendapat semacam ini memang terus menjadi topik bahasan. Musikus hebat seperti Adhi MS, pimpinan Twilite Orchestra, juga meyakini musik klasik dapat merangsang kecerdasan bayi sejak dalam kandungan. Bahkan, untuk jenis musik yang ‘merangsang bayi’ ini sudah banyak dijual di toko-toko kaset tertentu. Tapi, untuk lebih tuntasnya kupasan mengenai hal itu, coba kita simak penuturan Surastuti yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini. Musik klasik, katanya, memiliki berbagai macam harmoni yang terdiri dari nada-nada. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa gelombang alfa. Gelombang ini memberikan ketenangan, kenyamanan, dan ketenteraman, sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi. “Menurut beberapa penelitian, musik klasik memang termasuk metode yang tepat. Anak menjadi siap menerima sesuatu yang baru dari lingkungannya,” ujar pengasuh rubrik konsultasi di Klinik Anakku ini. Tapi, jangan cobacoba memperdengarkan musik-musik keras kepada bayi dalam kandungan. Konon, justru menyebabkan timbulnya kebingungan pada si jabang bayi!