RUMAH SAKIT KARITAS Jln. Bulgur No. 1. Waitabula,87254 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur No hp Humas :081237279066 Email :
[email protected]
PERATURAN DIREKTUR RS KARITAS NOMOR: 201301 /RSK/P-DIR/IV/2017 TENTANG KEBIJAKAN PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) RUMAH SAKIT KARITAS DIREKTUR RUMAH SAKIT Menimbang
:
a
b
c
d
Mengingat
:
1
2
3
4
5
bahwa diperlukan suatu pengorganisasian program untuk mengurangi resiko infeksi yang didapat dan ditularkan di antara pasien, staf rumah sakit, tenaga professional kesehatan dan pengunjung; Bahwa diperlukan suatu proses identifikasi, pengumpulan data (surveillance), pengolahan data serta pelaporan untuk mengurangi resiko infeksi di rumah sakit; Bahwa diperlukan kebijakan pengendalian kegiatan pelayanan yang berpotensi penyebaran infeksi untuk mengurangi resiko infeksi di rumah sakit. Bahwa dalam upaya menurunkan risiko infeksi dalam Rumah Sakit maka perlu ditetapkan Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang berlaku dilingkungan Rumah Sakit Karitas Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431 ). Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 153 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/I/2002 Tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
RUMAH SAKIT KARITAS Jln. Bulgur No. 1. Waitabula,87254 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur No hp Humas :081237279066 Email :
[email protected]
6 7
Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 5063). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159b/Menkes/SK/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Lingkungan Rumah Sakit. Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas Kesehatan lainnya, Depkes-Perdalin JHPIEGO, 2007 Buku Pedoman Departemen Kesehatan tahun 2008 tentang Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit MEMUTUSKAN
Menetapkan : Kesatu
:
Kedua
:
Ketiga
:
Peraturan Direktur rumah Sakit Karitas tentang Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI); Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) sebagaimana terlampir dalam keputusan ini; Apabila di kemudian hari terjadi perubahan keputusan, maka surat keputusan ini akan ditinjau dan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : Waitabula Pada tanggal : 14 April 2017 Direktur RS. Karitas
Dr. A. A. Gede Oka Wiryanatha, Sp. B
RUMAH SAKIT KARITAS Jln. Bulgur No. 1. Waitabula,87254 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur No hp Humas :081237279066 Email :
[email protected]
Lampiran Tentang Nomor Tanggal
: Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi : 201301 /RSK/P-DIR/IV/2017 : 14 April 2017
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) RMAH SAKIT KARITAS
1.
Komite PPI bertanggungjawab menyusun strategi pencegahan dan pengendalian infeksi.
2.
Komite PPI menyusun/mendefinisikan kriteria infeksi nosokomial
di Rumah Sakit
Karitas. 3.
Komite PPI membuat metode pengumpulan data (surveillance), pengolahan data dan proses pelaporan serta sistem komunikasi yang menjamin terlaksananya program PPI.
4.
Seluruh karyawan dan staf Rumah Sakit Karitas harus turut berpartisipasi aktif melaksanakan program PPI sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
5.
Sasaran program PPI mencakup di tiga (3) area pelayanan yaitu pasien, staf dan pengunjung.
6.
Program-program PPI dikomunikasikan ke seluruh staf dan karyawan di unit-unit pelayanan RS oleh IPCLN dibantu oleh Tim PPI.
7.
Komite PPI menetapkan program PPI dan kesehatan kerja yang komperhensif diseluruh Rumah Sakit untuk menurunkan risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan pada pasien
yang mengaju dan sesuai dengan ilmu pengetahuan yang terkini, pedoman
praktek terkini, standar kesehatan lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 8.
Rumah Sakit bersama Komite PPI menetapkan program kesehatan dan keselamatan staff. RS Permata Medical Center melakukan Medical Checkup setiap 1 kali dalam setahun.
9.
Surveillance infeksi nosokomial yang dilakukan di RS Permata Medical Center meliputi: infeksi luka operasi, infeksi saluran kemih, infeksi saluran nafas, phlebitis, decubitus. Tanya Direktur RS mau pakai apa saja.
RUMAH SAKIT KARITAS Jln. Bulgur No. 1. Waitabula,87254 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur No hp Humas :081237279066 Email :
[email protected]
10.
Proses identifikasi dan pengelolaan peralatan yang kadaluarsa dilakukan setiap 3 bulan sekali.
11.
Peralatan dan bahan/material yang di reuse maksimum digunakan sebanyak 1 kali dan atau sesuai petunjuk distributor alat.
12.
Peralatan yang di boleh digunakan ulang di Rumah Sakit Karitas ditetapkan dengan SK Direktur.
13.
Peralatan dan bahan/material tidak boleh digunakan ulang untuk melayani pasien apabila ada kerusakan atau cacat fisik dan atau cacat fungsi.
14.
Prosedur dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi terhadap bahan dan peralatan medis dilakukan setelah digunakan untuk pelayanan pasien.
15.
Peralatan atau bahan steril yang tidak digunakan dalam 7 hari harus disterilkan ulang.
16.
Evaluasi proses pencegahan dan pengendalian infeksi yang berkaitan dengan peralatan dan material yang di gunakan ulang dilakukan setiap 3 bulan sekali.
17.
Kalibrasi alat sterilisasi dilakukan setahun sekali.
18.
Pengelolaan linen harus sesuai dengan pedoman dan SOP yang telah ditetapkan.
19.
Pemilahan linen kotor harus dilakukan oleh pengguna linen.
20.
Trolley linen kotor dan bersih harus dibedakan.
21.
Trolley linen kotor atau kantong linen kotor harus dibersihkan atau dicuci dan dilakukan desinfeksi setelah digunakan.
22.
Pengiriman linen kotor dan linen bersih harus dalam kantong tertutup.
23.
Penyimpanan dan penggunaan linen harus menggunakan sistem FIFO.
24.
Linen yang rusak harus segera diganti.
25.
Pembersihan ruangan Laundry dilakukan setiap hari dan seminggu sekali dilakukan mengepel dan membersihkan sarung laba-laba (lowo-lowo)
26.
Petugas gizi membuat perencanaan belanja bahan makanan berdasar menu telah dibuat. Belanja 2 kali dalam seminggu
27.
Pengadaan bahan makanan basah dan kering dilakukan setiap stock habis ?
28.
Penyimpanan makanan sudah di pisahkan bahan makanan kering dan basah. Untuk bahan makan yang basah di simpan dilemari es dan temperaturnya. Pemeriksaan suhu dilakukan setiap pergantian shiff dan dicatat dalam lembar temperature lemari es.
RUMAH SAKIT KARITAS Jln. Bulgur No. 1. Waitabula,87254 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur No hp Humas :081237279066 Email :
[email protected]
29.
Tempat penyimpanan bahan makanan dan produk nutrisi selalu dibersihkan setiap 2x dalam sehari, pencahayaan cukup, tidak lembab dan ventilasi.
30.
Tersedia ruang tempat mengolah makan……?
31.
Ruangan masak terpisah dengan tempat pemorsian.
32.
Makanan jadi yang siap disajikan harus ditempatkan pada wadah yang bersih dan tertutup.
33.
Penjamah makanan harus menggunakan pakaian kerja dan perlengkapan pelindung pengolahan makanan.
34.
Makanan siap saji diangkut menggunakan kereta dorong yang tertutup dan bersih serta pengisiannya tidak boleh sampai penuh.
35.
Pengangkutan makanan siap saji tidak bersimpangan atau beriringan dengan pengangkutan barang kotor/sampah.
36.
Setiap jenis masakan harus disisihkan sebagian selama 24 jam untuk sample bila terjadi KLB.
37.
Peralatan makan harus segera dicuci sesudah digunakan, selanjutnya didesinfeksi menggunakan air panas dan dikeringkan.
38.
Peralatan yang sudah bersih harus disimpan dalam keadaan kering dan terhindar dari vector.
39.
Tempat pengolahan makanan (dapur) sesuai dengan persyaratan konstruksi, bangunan dan ruangan dapur.
40.
Lantai tempat pengolahan makanan harus dibersihkan sebelum dan sesudah kegiatan pengolahan makanan. Membersihkan setiap pergantian shiff.
41.
Kontrol tenaga sarana prasarana meliputi pengecekan suhu pada unit pendingin dilakukan setiap hari.
42.
Didalam dapur terdapat ventilasi yang bertekanan positif
43.
Lingkungan Rumah Sakit merupakan kawasan tanpa rokok.
44.
Fasilitas sanitasi (kamar mandi, wastafel, tempat sampah) harus dibersihkan setiap hari.
45.
Pembersihan lantai ruang perawatan pasien minimal 2 kali sehari.
46.
Pembersihan lantai di ruang perawatan pasien dilakukan setelah pembenahan tempat tidur pasien dan sewaktu-waktu bilamana diperlukan.
RUMAH SAKIT KARITAS Jln. Bulgur No. 1. Waitabula,87254 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur No hp Humas :081237279066 Email :
[email protected]
47.
Proses sterilisasi ruangan perawatan atau pelayanan pasien dilakukan dengan sinar UV setelah digunakan oleh pasien yang berpenyakit menular atau maksimum 1 bulan sekali oleh petugas Pemeliharaan & Peralatan.
48.
Pencucian korden ruang perawatan dilakukan maksimum 3 bulan sekali atau sewaktuwaktu bilamana diperlukan.
49.
Limbah cair, cairan tubuh dan darah diolah di IPAL.
50.
Limbah padat Rumah Sakit dibedakan menjadi : medis, non medis, B3.
51.
Pemilahan limbah padat dilakukan di unit penghasil limbah.
52.
Limbah padat medis ditampung di kantong plastik berwarna kuning.
53.
Limbah padat non medis ditampung di kantong plastik berwarna hitam.
54.
Limbah B3 ditampung dalam wadah yang telah diberi label.
55.
Limbah medis tajam dan jarum dikumpulkan pada tempat/wadah yang tahan tusuk.
56.
Tempat sampah setelah 2/3 bagian terisi harus segera dibawa ke insenerator.
57.
Limbah padat medis, benda tajam dan B3 ditampung sebelum dilakukan pengelolaan lebih lanjut.
58.
Pemusnahan limbah padat medis dan benda tajam bekerjasama dengan pihak ketiga.
59.
Pemusnahan limbah padat non medis di TPA milik Pemda.
60.
Pemusnahan limbah B3 belum dapat dilakukan.
61.
Panitia PPI melakukan identifikasi mengenai dampak renovasi atau pembangunan gedung baru terhadap kualitas udara, pengendalian infeksi, kebutuhan utilisasi, kebisingan, getaran dan prosedur kedaruratan setiap dilakukan renovasi gedung dan bangunan Rumah Sakit.
62.
Pada tindakan mengambil specimen darah, teknik recapping jarum suntik menggunakan satu tangan.
63.
Jarum suntik dan spuitnya dibuang di tempat sampah tahan tusuk.
64.
Bila tertusuk jarum segera cuci di bawah air mengalir dan segera lapor ke tim K3 RS.
65.
Desinfeksi dilakukan di ruang perawatan, kamar cuci, kamar bedah, kamar jenazah.
66.
Desinfeksi dilakukan pada trolley linen, alat-alat kesehatan, alat rumah tangga.
67.
Desinfeksi dilakukan pada permukaan kulit.
68.
Proses desinfeksi dilakukan setelah tindakan pembersihan.
RUMAH SAKIT KARITAS Jln. Bulgur No. 1. Waitabula,87254 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur No hp Humas :081237279066 Email :
[email protected]
69.
Desinfeksi ruang perawatan meliputi : lantai, dinding, tempat tidur, almari, meja kursi pasien, dan alat elektronik dengan menggunakan chlorine 0,05%.
70.
Desinfeksi kamar jenazah meliputi lantai, dinding, almari, meja jenazah menggunakan chlorine 0,5%.
71.
Desinfeksi linen menggunakan chlorine khusus linen 0,5%.
72.
Desinfeksi trolley linen menggunakan chlorine 0,5%.
73.
Desinfeksi alat kesehatan menggunakan chlorine 0,5% dan atau alcohol 70%.
74.
Desinfeksi kamar operasi dan sterilisasi meliputi lantai, dinding, meja operasi menggunakan chlorine 0,5%.
75.
Desinfeksi permukaan kulit menggunakan alcohol 70%, iodofor 10%, savlon, handscrub, minosil.
76.
Pemberian antibiotika harus sesuai dengan/mengacu pada pedoman terapi rumah sakit atau sesuai dengan pedoman terapi yang dikeluarkan oleh koligium masing-masing profesi.
77.
Pemberian antibiotika sebagai profilaksis tidak dilakukan.
78.
RS Permata Medical Center menetapkan risiko infeksi pada proses kegiatan penunjang pelayanan. Perawat, tenaga medis, dan tenaga non medis lainnya wajib menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan resiko terpaparnya saat melakukan tindakan.
79.
Pasien dengan penyakit infeksi yang berpotensi menular harus ditempatkan diruangan yang terpisah/tersendiri dengan perlakuan khusus sesuai dengan pedoman yang berlaku.
80.
Bila ruang isolasi/tersendiri tidak tersedia maka disarankan untuk Rujuk ke Fasilitas Kesehatan lain.
81.
Pasien dengan immunosupressed harus dipisahkan dari pasien dengan penyakit infeksi yang berpotensi menular.
82.
Staf yang sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh harus mengurangi kontak dengan pasien berpenyakit menular.
83.
Petugas/tenaga medis dan penunggu pasien wajib menggunakan masker perlindungan pernafasan saat merawat pasien dengan airborne disease.
84.
Pasien dengan airborne disease wajib menggunakan masker, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap.
RUMAH SAKIT KARITAS Jln. Bulgur No. 1. Waitabula,87254 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur No hp Humas :081237279066 Email :
[email protected]
85.
Limbah padat yang dihasilkan dari pasien isolasi termasuk limbah medis.
86.
Linen kotor pasien isolasi ditampung dalam kantong warna kuning atau ember tertutup bila ada noda dengan melipat bagian yang terinfeksi/bernoda di bagian dalam.
87.
Peralatan perawatan pasien harus segera dibersihkan atau didesinfeksi setelah digunakan oleh satu pasien.
88.
Semua petugas/staff wajib dilakukan pemeriksaan kesehatan setiap satu tahun sekali.
89.
Semua jenazah diperlakukan sebagai jenazah infeksius.
90.
Petugas yang merawat jenazah harus menggunakan alat pelindung diri.
91.
Alat yang dipakai merawat jenazah diperlakukan khusus dengan cara dekontaminasi dengan klorin 0,5% selama 10 menit.
92.
Tiap habis dipakai, kamar jenazah harus segera dibersihkan.
93.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi terintegrasi dengan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
94.
RS Permata Medical Center melakukan pencampuran obat dgn….
95.
RS Permata Medical Center melakukan pemberian cairan
96.
RS Permata Medical Center Punksi
97.
Komite PPI melakukan investigasi outbreak air borne
dari penyakit infeksi dan
berkoordinasi dengan Dinas kesehatan. 98.
Rumah Sakit menyediakan ruang isolasi dengan tekanan negative sesuai dengan peraturan di panduan Isolasi.
99.
Pengurangan resiko infeksi dilakukan dengan cuci tangan menggunakan handrub dan air mengalir.
100. Perawat, tenaga medis dan tenaga non medis lainnya wajib melakukan cuci tangan 6 langkah pada 5 moment yang ditentukan. 101. Penggunaan hundrub dilakukan bila tangan tidak nampak kotor. 102. Setiap 5 kali menggunakan handrub harus cuci tangan menggunakan air mengalir. 103. Tersedia hand rubs di setiap pintu pasien. Dan setiap tempat 2 tidur pasien terdapat 1 hand rubs 104. Fasilitas APD harus tersedia dan mudah dijangkau di setiap unit yang membutuhkan sesuai dengan resiko pajanan.
RUMAH SAKIT KARITAS Jln. Bulgur No. 1. Waitabula,87254 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur No hp Humas :081237279066 Email :
[email protected]
105. Semua staf wajib mengikuti pelatihan APD dan memakai APD sesuai dengan pajanannya. 106. Rumah Sakit menetapkan sistem manajemen data terintegrasi antara data surveilens dan data indicator mutu. 107. Rumah sakit menetapkan program pelatihan dan edukasi tentang PPI bagi semua staf di rumah sakit, pasien dan keluarga pasien.