Kebersihan Mulut Mempengaruhi Adanya Gingivitis Pada Ibu Hamil - Subyek Penelitian

  • Uploaded by: bimo
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kebersihan Mulut Mempengaruhi Adanya Gingivitis Pada Ibu Hamil - Subyek Penelitian as PDF for free.

More details

  • Words: 2,506
  • Pages: 9
Kebersihan Mulut Mempengaruhi Adanya Gingivitis Pada Ibu Hamil Bimo Rintoko Mahasiswa PPDGS Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya Praktisi Dental Preventive & Aestethic Clinic Jakarta ABSTRACT Background : Relation between the change of gingiva with pregnancy according to all expert pregnancy usually correlate to increase incident and hardness of gingivitis. Purpose : This Research represent knowing clinical picture of gingiva incoming pregnant mother who visit in poliklinik ibu dan anak Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta. Material And Method : preparing standard appliance, near beaken, mouth glass, pinset, cotton, disclosing solution, doing inspection of pregnant mother patient intra oral that covering colour of gingiva, surface of gingiva, consistency, oedematous, classification of OHI-S and bleeding spontaneously. Result : result of research use the tables of frequency according to age, trisemester, colour of gingiva, surface of gingiva, consistency of gingiva, bleeding and oedematous at first, second and third trisemester. Conclusion : happened change of gingival colour, from bold rose until purple. There are area which inflammation, oedem, also followed by lustrous surface in marginal area and interdental and also often happened bleeding spontaneously. Key words : Gingival clinical picture, gingivitis, plak index, pregnant mother, inflamation. Korespondensi (correspondence) : Bimo Rintoko, Mahasiswa Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Jl. Mayjend. Prof. DR. Moestopo 47 Surabaya; Praktisi Dental Preventive & Aestethic Clinic Jakarta, Taman Palem Lestari Blok D10/17, Cengkareng, Jakarta Barat, Indonesia, E-mail : [email protected]

PENDAHULUAN Hubungan antara perubahan gingiva dengan kehamilan menurut para ahli biasanya kehamilan bermanifestasi terhadap peningkatan insiden dan derajat keparahan gingivitis. Tetapi kehamilan itu sendiri tidak menyebabkan gingivitis. Gingivitis pada masa kehamilan disebabkan oleh bakteri plak, sama pada keadaan tidak hamil.1,4 Oleh karena itu, tidak akan terjadi perubahan pada gingiva selama kehamilan apabila tidak ada penyebab faktor lokal tersebut. Selain itu faktor yang bermakna pada masa kehamilan ini adalah adanya peningkatan hormon estrogen dan terutama progesteron, sehingga mengakibatkan tingginya derajat keparahan gingivitis. Foktor hormon ini memperburuk respon gingiva terhadap faktor lokal yaitu bakteri plak.1,3,4 keparahan gingivitis akan meningkat pada permulaan kehamilan di bulan kedua dan ketiga. Gingivitis akan semakin parah dalam bulan kedelapan dan akan menurun pada masa kehamilan bulan ke Sembilan, hal ini disebabkan oleh akumulasi plak yang merupakan penyebab utama.1 Penelitian lain menyatakan peradangan gingiva sering menjadi parah pada masa kehamilan trisemester kedua dan ketiga. 2 1

Gambaran klinis gingivitis pada ibu hamil, gingiva akan mengalami inflamasi dan warnanya akan bervariasi antara merah terang sampai merah kebiruan. Daerah marginal dan interdental mengalami oedem, hiperplastik, permukaannya halus dan mengkilap, beberapa seperti buah mulberry, sering ditemui peradangan pada gingiva ketika menyikat gigi atau mengunyah makanan dan dapat terjadi perubahan secara menyeluruh dan lokal.1,2,3 Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini akan dilakukan survei mengenai gambaran klinis gingiva pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan subyek penelitian untuk mengetahui gambaran klinis gingiva pada ibu hamil yang datang berkunjung di poliklinik ibu dan anak Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta. Manfaat dari penelitian ini adalah data ini diharapkan dijadikan acuan bagi dokter gigi untuk senantiasa memberikan penyuluhan kepada ibu hamil bahwa selama masa kehamilan keadaan gingiva akan terjadi peradangan yang disebabkan oleh faktor lokal yaitu akumulasi plak, dan akan hilang jika faktor local tersebut dihilangkan. Oleh karena itu, diharapkan bagi dokter gigi untuk memberikan instruksi oral hygiene kepada ibu hamil. Hasil dari survei ini dapat digunakan dalam survei lebih lanjut. Dinyatakan dalam kepustakaan, pada ibu hamil sring terjadi perubahan gingiva. Dikatakan juga bahwa kehamilan itu sendiri tidak menyebabkan peradangan pada gingiva.1 Peradangan gingiva pada masa kehamilan disebabkan oleh bakteri plak. Selain itu peningkatan hormon estrogen dan terutama progesteron pada masa kehamilan

berpengaruh

terhadap peningkatan

derajat keparahan

gingivitis.1,4,5

Gingivitis pada masa kehamilan terjadi pada trisemester pertama, pada saat itu terjadi over produksi gonadotropin dan pada trisemester ketiga terjadi peningkatan estrogen dan progesteron.1,3 Faktor hormon ini memperburuk respon gingival terhadap faktor lokal. Adanya interaksi bakteri dengan hormon dapat mengubah komposisi plak, yang menyebabkan terjadinya peradangan gingiva.1,4,5 Perubahan pada gingiva tidak akan terjadi pada masa kehamilan apabila tidak ada faktor lokal. Keparahan peradangan gingiva akan meningkat pada permulaan kehamnilan di bulan kedua dan ketiga.1 Pasien dengan gingivitis kronis tidak menyadari

2

bahwa kehamilan dapat menyebabkan daerah yang terinflamasi akan membesar, oedem dan terjadi perubahan warna.1,2,5,6 Pada masa kehamilan trisemester kedua dan ketiga (pada bula kedelapan) sering terjadi perdarahan, oedem, hiperplastik, menonjol dan berwarna merah terang atau magenta seperti mulberry pada daerah marginal gingiva dan interdental. Meningkatnya warna kemerahan disebabkan oleh meningkatnya vaskularisasi. 1,2,3,4 Gingivitis pada masa kehamilan merupakan peradangan dengan tanda-tanda klinis :3 yaitu warna gingiva, gingiva

tampak berwarna merah terang, merah tua,

sampai keunguan akibat peningkatan vaskulrisasi dalam jaringan. Bentuk gingiva dan kontur gingiva, prevalensi peningkatan pembesaran gingiva/oedematus pada ibu hamil dilaporkan 10% dan 70%. Gambaran klinis bervariasi, biasanya pembesaran marginal menyeluruh dan terlihat lebih nyata pada daerah interproksimal dibandingkan pada permukaan fasial dan lingual.1,3,5 Konsistensi gingiva, konsistensi gingiva pada ibu hamil bervariasi dan biasanya terlihat stengah keras, lunak dan friability oleh karena adanya peradangan kronis. Peradangan gingiva, sering ditemuiperdarahan pada gingiva secara spontan atau selama adanya rangsangan ketika menyikat gigi atau mengunyah makanan.1,3 Tumor kehamilan, pembesaran gingiva ini sering disebut juga pregnanci tumor. Tumor ini bukan neoplasma, namun lebih merupakan suatu inflamasi terhadap iritasi lokal dan dimodifikasi oleh kondisi pasien. Biasanya terlihat setelah bulan ketiga kehmilan, namun bias saja lebih awal. Dari insiden ini dilaporkan 1,8% hingga 5% kasus.1,3 Gambaran klinisnya, lesi terlihat sebagai diskret, seperti jamur, massa terlihat datar tetapi lebih menonjol dari tepi gingiva, lebih sering di daerah interproksimal, melekat pada dasar yang lebar atau kecil. Dapat meluas secara lateral dan terdorong oleh lidah dan pipi sehingga terlihat menjadi datar. Biasanya berwarna merah atau magenta, pemukaan halus dan mengkilap dan sering terlihat adanya darah.3,5,6 Lesi ini adalah lesi superfisial, umumnya tidak sampai mengenai tulang keras. Biasanya tumor ini tidak sakit, kecuali kalau ukuran dan bentuk tumor ini dapat menyebabkan akumulasi debris di bawah tepi gingiva sehingga dapat mempengaruhi oklusi dan menjadi sakit.

3

Faktor-faktor iritasi lokal seperti plak disebut sebagai pemicu gingivitis Selama kehamilan. Akan tetapi kehamilan itu sendiri tidak memicu respon peradangan. Diperkirakan hanya berperan sebagai faktor etiologi sekunder. Faktor yang berperan adalah peningkatan hormon estrogen dan terutama progesteron, yang diduga mengakibatkan tingginya derajat keparahan gingivitis. hormon ini memperburuk respon gingiva untuk terjadinya peradangan oleh karena faktor lokal. 12 Kemungkinan dari interaksi bakteri dengan hormon bisa mengubah komposisi plak yang menyebabkan peradangan gingiva.3 Peningkatan hormon progesteron berhubungan dengan vasodilatasi pembuluh darah gingiva, sirkulasi statis dan meningkatkan kerentanan terhadap iritasi mekanis. Hormon progesteron menyebabkan efek nyata pada mikrovakskuler gingiva, perubahan permeabilitas kapiler dan penambahan aliran cairan krevikuler. 9 Metabolisme jaringan juga dipengaruhi oleh berkurangnya respon imun seluler selama kehamilan.10 Derajat keparahan peradanga gingiva pada masa kehamilan juga dipengaruhi perkembangan flora mikrobial anaerob di cairan krevikuler.11 Perubahan mikrobial yang terjadi karena hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi faktor pertumbuhan kuman patogen pada jaringan periodontal.7 Mikroorganisme yan meningkat secara signifikan pada masa kehamilan adalah P. Intermedia. Peningkatan ini berhubungan dengan meningkatnya progesteron dan bersamaan dengan itu terjadi peningkatan perdarahan pada gingiva.3 Peradangan gingiva tidak akan hilang begitu saja setelah selesai masa kehamilan, jka iritan lokal masih ada. Derajat keparahan berkurang, namun jaringan gingiva tidak akan kembali pada keadaan sehat normalnya. Dengan kata lain pembesaran gingiva sudah berkurang namun tidak hilang.1,3,7 Prognosis dapat dikatakan sangat baik jika perawatan dilakukan secara efektif dengan pemberian instruksi oral hygiene. Sehingga gingiva dapat dipertahankan pada kondisi yang sehat dan kemungkinan perkembangan kerusakan jaringan periodontal yang lebih dalam dapat dihindari.1,3 Perawatan gingivitis pada masa kehamilan meliputi perawatan itu sendiri dan edukasi terhadap pasien.3 Perawatan berupa dilakukan scaling dan kuretage untuk 4

menghilangkan faktor lokal dan sulkus gingiva yang meradang. perawatan untuk tumor kehamilan meliputi bedah eksisi, dilakukan prosedur kontrol plak untuk menghilangkan faktor lokal. Frekuensi kunjungan atau kontrol diperlukan untuk mencegah rekurensi. Edukasi pasien, selain dilakukan perawatan di atas, pasien perlu diinformasikan tentang sifat dan perkembangan peradangan gingiva pada masa kehamilan serta peran mereka dalam mengontrol plak.3 Prosedur plak kontrol meliputi :3 menyikat gigi menggunakan sikat gigi yang halus dan sikat yang berbulu banyak serta teknik menyikat gigi yang baik dan benar, yaitu teknik menyikat gigi harus mengenai sulkus gingiva atau teknik memutar serta menggunakan dental floss ntuk pembersihan interdental. BAHAN DAN METODE Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, tanggal 1, 3 dan 5 Mei 2006 adalah datang ke Poli KIA dan ruang bersalin lantai 1, menyiapkan alat standar, near beaken, kaca mulut, pinset, kapas, disclosing solution, melakukan pemeriksaan rongga mulut pada pasien ibu hamil diantaranya adalah warna gingiva, permukaan gingiva, konsistensi, oedematous, perdarahan spontan dan klasifikasi OHIS. Pasien ibu hamil trisemester pertama, kedua dan ketiga yang datang ke Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta dikumpulkan pada Poli KIA sebanyak 45 subyek., untuk mengetahui

perbandingan warna gingiva, permukaan gingiva,

konsistensi gingiva, oedematous, perdarahan spontan dan klasifikasi OHI-S pada trisemester pertama, kedua dan ketiga.

HASIL Dalam penelitian ini didapatkan subyek penelitian ibu hamil pada trisemester pertama, kedua dan ketiga sebanyak 45 subyek dengan rentang umur antara 21 tahun sampai 43 tahun. Subyek ibu hamil trisemester pertama sebanyak 2 subyek (4,4%), trisemester kedua 11 subyek (24,4%), trisemester ketiga sebanyak 32 subyek (71,1%). Untuk pemeriksaan warna gingiva terdapat 21 subyek (46,7%) warna gingivanya merah terang, 16 subyek (35,6%) warna gingivanya merah tua dan 8 subyek (17,8%) 5

gingivanya keunguan. Tekstur permukaan gingiva pada ibu hamil terlihat mengkilap sebanyak 40 subyek (89%), sedangkan yang terlihat tidak mengkilap terdapat pada 5 subyek (11%). Konsistensi lunak sebanyak 41 subyek (91%), sedangkan yang memiliki konsistensi keras terdapat pada 4 subyek (9%). Dari 45 subyek ibu hamil terdapat 29 subyek (64,4%) dengan oedematus dan 16 subyek (35,6%) dengan tidak ada oedematus, yang terdapat perdarahan secara spontan sebanyak 28 subyek (62,2%) dan 17 subyek (37,8%) tidak terjadi perdarahan spontan. Pasien ibu hamil terdapat 29 subyek (64,4%) dengan klasifikasi OHI-S cukup dan 16 subyek (35,6%) dengan klasifikasi OHI-S buruk. PEMBAHASAN Dari pemeriksaan yang kami lakukan ditemukan, gambaran klinis gingiva pada pasien ibu hamil trisemester pertama, kedua dan ketiga yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu hampir seluruh subyek pemeriksaan mengalami perubahan pada warna, konsistensi dan bentuk dari gambaran klinis gingiva normal, serta seluruh subyek tersebut terdapat plak dan kalkulus. Pada pemeriksaan warna gingiva, terjadi perubahan warna merah terang sebanyak 21 subyek (46,7%), merah tua 16 subyek (35,6%), keunguan 8 subyek (17,8%) terhadap 45 subyek ibu hamil yang kami periksa pada trisemester pertama, kedua dan ketiga. Perubahan warna ini disebabkan oleh meningkatnya vaskuarisasi.1 Selain itu menurut beberapa peneliti bahwa pada ibu hamil terjadi perubahan bentuk gingiva menjadi oedem pada tepi gingiva dan interdental.1,3 Selain itu gingivitis akan meningkat pada permulaan kehamilan di bulan kedua dan ketiga, gingivitis akan semakin parah dalam bulan kedelapan dan akan menurun pada masa kehamilan bulan kesembilan.1 Pada pemeriksaan kami terlihat 29 subyek (64,4%) terjadi oedem dan 16 subyek (35,6%) yang tidak terdapat oedem, dan hal ini berhubungan dengan tingkat kebersihan mulut ibu hamil, yaitu, terdapat 13 subyek (28,9%) dengan klasifikasi OHI-S cukup dan 16 subyek (35,6%) dengan klasifikasi OHI-S buruk. Ada beberapa pemeriksaan kami yang tidak sesuai dengan kepustakaan, yaitu pada kehamilan trisemester ketiga bulan ke sembilan seperti pada subyek 27, 32, 33 dan 36 tidak 6

terlihat adanya penurunan oedem. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh iritasi lokal yang masih ada dilihat dari skor plak dan dan kalkulusnya yang masih tinggi. Pada subyek 3, 4, 5 dilihat skor plak dan kalkulusnya rendah tetapi sudah terlihat gambaran klinis gingiva yang parah ini disebabkan karena adanya faktor hormon yang memperburuk respon gingiva terhadap faktor lokal. Pada 45 subyek yang kami periksa, terdapat adanya perdarahan spontan sebanyak 28 subyek (62,2%) dan 17 subyek (37,8%) tidak mengalami perdarahan spontan. Adanya perdarahan spontan ini banyak disebabkan oleh faktor mekanis seperti menyikat gigi. Hal ini sesuai dengan beberapa peneliti yang menyebutkan bahwa subyek pada trisemester pertama, kedua dan ketiga cenderung mengalami perdarahan spontan yang disebabkan oleh karena faktor mekanis. 1,3,5 Terdapat 40 subyek (89%) ibu hamil permukaan gingivanya mengkilap dan hanya 5 subyek (11%) yang permukaannya tidak mengkilap. Konsistensi gingiva lunak kami temukan sebanyak 41 subyek (91%) dan 4 subyek (9%) konsistensi gingivanya keras. Pada pemeriksaan konsistensi gingiva ibu hamil ini berhubungan dengan klasifikasi OHI-S cukup dan 14 subyek (31,1%) dengan klasifikasi OHI-S buruk. Berdasarkan pemeriksaan yang kami dapat, padaibu hamil trisemester I terdapat 2 subyek (100%) dari 2 subyek yang datang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu dengan klasifikasi OHI-S buruk. Pada trisemester II terdapat 9 subyek (81,8%) dan 11 subyek yang berkunjung dengan klasifikasi OHI-S cukup dan 2 subyek (18,2%) dengan klasifikasi OHI-S buruk. Pada trisemester III terdapat 20 subyek (62,5%) dari 32 subyek dengan klasifikasi OHI-S cukup dan 12 subyek (37,5%) dengan klasifikasi OHI-S buruk. Dari pemeriksaan ini kami dapatkan pada ibu hamil trisemester pertama, kedua dan ketiga bahwa tingkat kebersihan mulut mempengaruhi adanya gingivitis pada ibu hamil dengan 29 subyek (64,4%) dengan klasifikasi OHI-S cukup dan 16 subyek (35,65) dengan klasifikasi OHI-S buruk.

KESIMPULAN Pada pemeriksaan yang kami lakukan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu pada tanggal 1,3 dan 5 Mei 2006, rata-rata terjadi perubahan warna pada ibu hamil 7

trisemester pertama, kedua dan ketiga yaitu gingivanya berwarna merah terang sampai keunguan. Selain itu terdapat daerah yang terinflamasi, oedem, serta diikuti permukaan mengkilap di daerah marginal dan interdental. Kami juga telah mendapatkan hasil pemeriksaan bahwa pada trisemester pertama, kedua dan ketiga (bulan ke delapan) sering terjadi perdarahan secara spontan. Pada pemeriksaan yang kami dapatkan pada ibu hamil trisemester pertama, kedua dan ketiga bahwa tingkat kebersihan mulut mempengaruhi adanya gingivitis pada ibu hamil dengan 29 subyek (64,4%) dengan klasifikasi OHI-S cukup dan 16 subyek (35,6%) dengan klasifikasi OHI-S buruk. Ucapan terima kasih penulis kepada : Fera Kurniawati, drg; Agus tamarnazri, drg : Teman sejawat dalam penulisan penelitian. Budi Hermayati, drg, Sp.Ortho : Pembimbing penulisan penelitian, Praktisi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta. Hj. Sulasmi Warsa, dr : Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta. Ibu Zarteti dan Ibu Sintje : Staf Diklat Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta. DR. Paulus Januar, drg, MS : Kepala Laboratorium Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Universitas Prof. DR. Moestopo (B) Jakarta. Alm. Bambang Sukisno, drg, Mkes : Praktisi Kedokteran Gigi Dental Preventive and Aestethic Clinic Jakarta, RSIA Hermina Podomoro Jakarta, RSIA Hermina Jatinegara Jakarta. Ambarini, drg : Praktisi Kedokteran Gigi RSIA Hermina Podomoro Jakarta, RSIA Hermina Jatinegara Jakarta. Aditya Wisnu Putranto, drg : Praktisi Kedokteran Gigi Dental Preventive and Aestethic Clinic Jakarta, RSIA Hermina Podomoro Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA 1) Newman A, Carranza Clinical Periodontology. 9th ed, WB Saunders Company, Philadelphia, 2000, hal 212-213. 2) Genco R.J, Contemporary Periodontics. The C.V Mosby Company, Philadelphia, 1990, hal 221-223. 3) Hoag P.M, Essential of Periodontics. 4th ed, The C.V Mosby Company, Philadelphia, 1990, hal 47-49. 4) Carranza F.A, Glickman's Clinical Periodontology. 6th ed, W.B Saunders Company, Philadelphia, 1984, hal 469-470. 5) Available at : Http://www.pregnancy-info.net/bleeding_gums.html 6) Available at : Http://www.nzda.org.nz/public/women.htm 7) Available at : Http://www.njnj.essortment.com/pregnancygingiv_rvfx.htm 8) Wilkins E.M, Clinical Practice of The Dental Hygienist. 5th ed. Philadelphia. 1983, hal 295-305. 8

9) Lindhe, Jan, Thorkild, Karring, Niklaus P. Lang. Clinical Periodontology and Implant Dentistry. 4th ed, Blackwell Munksgaard, A Blackwell Publishing Company, 2003, hal 81-90. 10) Plaque Induce Gingivitis. Available at : http:/www.merck.com 11) Perawatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil. Available at : http:/www.PikiranRakyat.com 12) Did You Know Hormones release During Pregnances Can Negatively Impact Your Dental Health. Available at : http:/www.askeddentalhygienist.com

9

Related Documents


More Documents from "Dian"