KATARAK
Media Refrakta
Katarak Lensa harus jernih, kalau keruh disebut katarak Jenis katarak: Developmental Congenital Juvenil Degeneratif Insipiens Immatura Matura Hypermatura Komplikata Ok peny. Mata: Glaucoma Iridocyclitis Ok peny. Sistemik DM galaktosemia Traumatika
Jenis Katarak Jenis : Katarak lamelar Biasanya bilateral, bersifat herediter Katarak polaris posterior O.k a.hyaloidea persisten Selubung vaskuler menetap Katarak polaris anterior Bersifat tidak progresif Katarak nuklear Kekeruhan pada nukleus lensa Biasanya bentuk bintik-bintik Visus terganggu Katarak koroner/kortikal Kekruhan ditepi lensa Visus jarang terganggu Katarak sutural Letak diperifer, biasanya bilateral
Perbedaan stadium katarak degeneratif Insipien
Imatur
Matur
Hipermatur
Kekeruhan
Ringan
Sebagian
Seluruh
Masif
Cairan lensa
Normal
Bertambah masuk)
Iris
Normal
Terdorong
Normal
Tremulans
Bilik mata depan Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Sudut bilik mata
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Shadow test
Normal
Positif
Normal
Pseudopositif
Penyulit
Negatif
Glaukma
Negatif
Uveitis+glaukoma
(air Normal
Berkurang (air+masa lensa keluar)
KATARAK
DEFINISI : Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan penurunan tajam penglihatan (visus) yang paling sering berkaitan dengan proses degenerasi lensa pada pasien usia di atas 40 tahun (katarak senilis).
ETIOLOGI : Penyebab lain katarak adalah glaukoma, uveitis, trauma mata, serta kelainan sistemik seperti Diabetes Mellitus, riwayat pemakaian obat steroid dan lain-lain. Katarak biasanya terjadi bilateral, namun dapat juga pada satu mata (monokular).
GEJALA KLINIK : Pasien datang dengan keluhan penglihatan menurun secara perlahan seperti tertutup asap/kabut. Keluhan disertai ukuran kacamata semakin bertambah, silau dan sulit membaca. Terdapat bercak putih yang tak bergerak.
FAKTOR RISIKO : a. Usia lebih dari 40 tahun b. Penyakit sistemik seperti Diabetes Mellitus. c. Pemakaian tetes mata steroid secara rutin. PEMERIKSAAN FISIK : Pemeriksaan Fisik Oftalmologis
a. Visus menurun.
b. Refleks pupil dan Tekanan Intra Okular normal. c. Tidak ditemukan kekeruhan kornea. d. Terdapat kekeruhan lensa yang tampak lebih jelas setelah dilakukan dilatasi pupil dengan tetes mata tropikamid 0.5%. e. Pemeriksaan iris shadow test positif. KOMPLIKASI : Glaukoma TERAPI : Pada katarak matur segera dirujuk ke layanan sekunder yang memiliki dokter spesialis mata untuk mendapatkan penatalaksanaan selanjutnya.
KONSELING dan EDUKASI : a. Memberitahu keluarga bahwa katarak adalah gangguan penglihatan yang dapat diperbaiki.
b. Memberitahu keluarga untuk kontrol teratur jika sudah didiagnosis katarak agar tidak terjadi komplikasi.
KRITERIA RUJUKAN : a. Indikasi sosial jika pasien merasa terganggu. b. Jika katarak telah matur dan membutuhkan tindakan operasi. c. Jika timbul komplikasi
PROGNOSIS : Quo ad vitam pada umumnya bonam, namun fungsionam dan sanationamnya dubia ad malam bila tidak dilakukan operasi katarak.