KAN U‐01 Syarat dan Aturan Akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian
Prinsip Perubahan Proses Akreditasi dalam KAN U‐01
2
Perubahan Siklus Akreditasi Siklus Akreditasi Lalu • Masa Akreditasi 4 Tahun Bulan Kegiatan
6
12 S1
18
24 S2
30
36
42 Re
48
Per Keputusan Akreditasi Maret 2019
Siklus Akreditasi (perubahan) • Masa Akreditasi 5 Tahun Bulan Kegiatan
3
6
9
12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 S1
S2
Re
57
Pertimbangan Perubahan Periode Siklus Akreditasi penguatan persyaratan witness (asesmen penyaksian) dalam ISO 17011: 2017 yang diberlakukan untuk seluruh jenis LPK; AB harus memberikan justifikasi bila witness tidak dapat dilakukan,
kondisi saat ini: witness untuk LS berbasis 17021 belum sepenuhnya sesuai dengan persyaratan IAF MD, khususnya terkait dengan critical scope
witness untuk LS Pro masih mengacu pada 2 digit kelompok produk, yang pada bidang tertentu masih terlalu umum
witness untuk LI hanya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan asesmen, dan dalam banyak situasi hanya dilakukan dengan simulasi
witness untuk laboratorium belum direncanakan dan belum dilaporkan secara terstruktur sebagai pertimbangan keputusan akreditasi
4
Perubahan Periode Siklus Akreditasi • sertifikat akreditasi berlaku untuk jangka waktu 5 tahun dengan 3 kali office on‐site assessment
Perubahan utama pengelolaan siklus akreditasi:
• witness dapat dilakukan dalam waktu yang berbeda atau bersamaan dengan pelaksanaan office on‐site assessment • ketidaksesuaian dalam witness diklasifikasikan dalam katagori yang sama dengan temuan on‐site assessment • hasil witness memiliki konsekuensi yang sama dengan hasil on‐site assessment • program asesmen untuk siklus akreditasi berikutnya, ditetapkan berdasarkan program asesmen siklus akreditasi awal.
5
Perubahan utama pengelolaan siklus akreditasi (lanjutan):
20 Nov 2020
o jika LPK belum mendapatkan keputusan akreditasi ulang sampai dengan berakhirnya masa sertifikat akreditasi, maka LPK tidak diperbolehkan menggunakan simbol akreditasi dan tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan penilaian kesesuaian yang tercakup dalam lingkup akreditasinya. o apabila keputusan akreditasi ulang ditetapkan sebelum siklus akreditasi berakhir, masa akreditasi pada siklus berikutnya berlaku sampai dengan 5 tahun sejak berakhirnya akreditasi siklus sebelumnya. o apabila keputusan akreditasi ulang ditetapkan setelah siklus akreditasi berakhir, masa akreditasi pada siklus berikutnya terhitung sejak tanggal keputusan sampai dengan 5 tahun sejak berakhirnya akreditasi siklus sebelumnya.
6
Akreditasi Maret 2019
Maret 2024 1 Reakreditasi Januari 2024
Maret 2029
Mei 2024
Maret 2029
2 Reakreditasi
7
o Perubahan utama pengelolaan siklus akreditasi (lanjutan):
o apabila keputusan akreditasi ulang belum ditetapkan sampai dengan 6 (enam) bulan sejak berakhirnya siklus akreditasi, maka proses akreditasi ulang dihentikan, LPK dapat mengajukan akreditasi sebagai pemohon akreditasi awal dengan nomor akreditasi baru. o pada saat hasil perluasan ruang lingkup akreditasi diperoleh, KAN menerbitkan suplemen atau amandemen lampiran sertifikat akreditasi yang berlaku sejak tanggal ditetapkan hingga berakhirnya sertifikat akreditasi. o seluruh skema akreditasi KAN tidak lagi menggunakan sistem “approved signatory” karena LPK berkewajiban melakukan risk management dan menanggung liability dari seluruh kegiatannya
8
PENYELESAIAN TINDAKAN PERBAIKAN Jenis
LAMA
BARU
AKREDITASI AWAL
3 BULAN
3 BULAN
RE AKREDITASI
3 BULAN
2 BULAN
PERLUASAN RUANG LINGKUP
3 BULAN
2 BULAN
SURVAILEN
1 BULAN
2 BULAN
9
Klausul 7 Persyaratan Proses – ISO/IEC 17011:2017 information on completed application assessment plan application for accreditation (7.2)
information on the adequacy of AB resources
application review (7.2.3)
resource review (7.3)
information on the substantial adequacy of documented information
assignment of assessment team
preparation for assessment (7.4)
documented information review (7.5)
closed out of NCs
information on the substantial adequacy of assessment report and recommendation accreditation certificate (7.8.1)
assessment report
assessment (7.6)
assessment report review (7.6.7)
decision making (7.7)
accreditation requirements (7.1)
accreditation scope (7.8.3)
accreditation cycle (7.9); extending accreditation (7.10) suspending, withdrawing, reducing accreditation (7.11); complaints (7.12); appeals (7.13); records on CAB (7.14)
knowledge requirements for AB (permanent and or external) human resources 10
Umum • Permohonan akreditasi yang disampaikan berlaku 1 (satu) tahun sejak persetujuan perjanjian akreditasi oleh LPK. • Apabila proses akreditasi tidak dapat diselesaikan dalam waktu tersebut, proses akreditasi dinyatakan gugur, dan untuk melanjutkan proses akreditasi LPK harus mengajukan permohonan akreditasi kembali. 11
KAN U ‐ 01 Permohonan Akreditasi • Permohonan akreditasi diajukan oleh pimpinan atau personil di dalam organisasi yang diberikan kewenangan untuk bertindak atas nama organisasi melalui Sistem Informasi KAN dengan alamat http://akreditasi.bsn.go.id. • Permohonan akreditasi harus lengkap dengan dilampiri informasi mengenai legalitas LPK atau organisasi induknya, dokumen dan rekaman LPK sesuai dengan persyaratan skema akreditasi dalam bentuk soft copy serta bukti pembayaran biaya pendaftaran sesuai dengan peraturan yang berlaku. Formulir permohonan akreditasi dapat diperoleh melalui laman www.kan.or.id atau melalui Sekretariat KAN. • Apabila LPK atau organisasi induk memiliki lebih dari satu lokasi dan menginginkan untuk mendapatkan akreditasi sebagai satu entitas terakreditasi, LPK harus memberikan informasi rinci mengenai hubungan antara kantor pusat yang akan diakreditasi dengan lokasi atau kantor cabang yang tercakup dalam sistem manajemen serta menunjuk perwakilan dari tiap lokasi atau kantor cabang.
KAN U ‐ 01 Pra Asesmen • Pra asesmen dilakukan atas permintaan tertulis dari LPK kepada KAN setelah LPK mengajukan permohonan akreditasi. • KAN dapat merekomendasikan kepada LPK untuk dilakukan pra asesmen apabila hasil kaji ulang permohonan dan/atau audit terhadap dokumen dan rekaman LPK mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan dengan persyaratan akreditasi. • Pra asesmen dilakukan oleh personel yang ditunjuk oleh KAN untuk melakukan: • Penjelasan syarat dan aturan akreditasi; • Konfirmasi kecukupan persyaratan permohonan akreditasi; • Konfirmasi lingkup akreditasi termasuk lokasi (multilokasi); • Konfirmasi implementasi sistem dan dokumentasi; • Diskusi tentang temuan terkait audit dokumen dan rekaman LPK; dan • Evaluasi awal kecukupan organisasi dan sumber daya. • Pelaksanaan pra asesmen akan dikenakan biaya terpisah dari biaya akreditasi awal dan dilakukan dengan maksimum 2 (dua) orang‐hari.
KAN U ‐ 01 Kajian Permohonan dan Sumber daya
• Kajian permohonan adalah pemeriksaan oleh KAN atas kelengkapan permohonan akreditasi serta dokumen dan rekaman yang diajukan oleh LPK. • Apabila permohonan dinyatakan lengkap, KAN menetapkan rencana asesmen yang terdiri dari audit dokumen dan rekaman LPK, kegiatan asesmen serta teknik asesmen yang akan dilakukan untuk menilai unjuk kerja LPK sesuai dengan persyaratan skema akreditasi.
KAN U ‐ 01 Persiapan Asesmen • Asesmen dilakukan oleh tim asesmen yang ditunjuk oleh KAN yang terdiri dari seorang ketua tim yang memenuhi kualifikasi dan dibantu oleh 1 (satu)atau lebih anggota tim yang memenuhi kualifikasi sebagai asesor dan/atau tenaga ahli. Jumlah anggota Tim Asesmen disesuaikan dengan keahlian yang diperlukan untuk menilai kompetensi LPK dan lingkup yang diajukan akreditasinya. • KAN akan memberitahukan kepada LPK rencana susunan tim asesmen (termasuk apabila ada observer atau asesor magang), lokasi dan waktu (durasi) pelaksanaan serta biaya pelaksanaan asesmen. LPK dapat mengajukan keberatan tertulis terhadap susunan tim asesmen dengan menyatakan alasannya. KAN akan mempertimbangkan alasan keberatan oleh LPK dan memutuskan keberatan tersebut diterima atau ditolak. Apabila keberatan tersebut diterima, KAN akan mengganti bagian dari tim asesmen yang diajukan keberatan dan jika diperlukan mengatur ulang waktu pelaksanaan asesmen. • KAN menugaskan tim asesmen untuk melaksanakan audit dokumen dan rekaman LPK, asesmen lapangan dan penyaksian unjuk kerja LPK berdasarkan persyaratan terkait. KAN memastikan bahwa tim asesmen memiliki kompetensi yang dibutuhkan dan bebas dari konflik kepentingan dengan LPK yang akan diases.
prinsip perubahan proses akreditasi KAN U ‐ 01
KAN menetapkan “assessment program” untuk setiap LPK dalam satu siklus akreditasi KAN menetapkan “assessment plan” untuk setiap kegiatan asesmen berdasarkan hasil dari kegiatan “resource review” dan “application review” untuk setiap permohonan akreditasi awal dan penambahan ruang lingkup akreditasi (asesmen plan berisi: lingkup yang menjadi tanggung jawab setiap anggota tim asesmen, kegiatan yang harus di witness sesuai dengan peryaratan 7.4.7 dari 17011: 2017 Ketua tim asesmen menyusun “agenda asesmen” untuk dapat melaksanakan asesmen lapangan atau witness sesuai dengan “asesmen plan” yang ditetapkan oleh badan akreditasi Penambahan ruang lingkup dapat dilakukan bersamaan dengan atau terpisah dari kunjungan asesmen terjadwal (survailen) dan dilaksanakan dengan biaya dan proses yang sama dengan asesmen awal, termasuk proses audit terhadap “documented information” (audit kecukupan)
16
KAN U ‐ 01 Audit Dokumen dan Rekaman
• Tim asesmen atau personel yang ditunjuk oleh KAN melakukan audit dokumen dan rekaman LPK. • Setelah LPK dinyatakan memenuhi persyaratan audit dokumen dan rekaman LPK, KAN melanjutkan proses akreditasi ke tahapan asesmen lapangan. • LPK yang proses akreditasinya dinyatakan tidak dapat dilanjutkan, dapat mengajukan permohonan ulang dan membayar kembali biaya permohonan
KAN U ‐ 01 Asesmen • Tim asesmen atau personel yang ditunjuk oleh KAN melakukan audit dokumen dan rekaman LPK. • Tim asesmen menyampaikan hasil audit dokumen dan rekaman LPK kepada LPK. Jika hasil audit dinyatakan belum memenuhi, LPK harus menindaklanjuti hasil audit hingga dinyatakan memenuhi. Proses tindak lanjut hasil audit dokumen dan rekaman LPK harus diselesaikan LPK dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak laporan hasil audit (pertama) diterima oleh LPK. • Setelah LPK dinyatakan memenuhi persyaratan audit dokumen dan rekaman LPK, KAN melanjutkan proses akreditasi ke tahapan asesmen lapangan. • Apabila LPK tidak memenuhi persyaratan audit dokumen dan rekaman LPK atau hasil audit tidak dapat diselesaikan sampai dengan batas waktu yang ditetapkan, KAN dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan proses akreditasi. • LPK yang proses akreditasinya dinyatakan tidak dapat dilanjutkan, dapat mengajukan permohonan ulang dan membayar kembali biaya permohonan
• laporan asesmen diserahkan 10 (sepuluh) hari setelah pelaksanaan asesmen, form laporan asesmen menggunakan form self declaration, form laporan ringkas dan laporan ketidaksesuaian disederhanakan • setelah seluruh temuan ditindaklanjuti dan dinyatakan memenuhi persyaratan, asesor hanya menyerahkan verifikasi tindakan perbaikan yang juga memuat rekomendasi asesor setelah seluruh temuan ditindaklanjuti. 19
KAN U ‐ 01 Pengkajian Laporan Asesmen (Review) • Pertimbangan teknis oleh panitia teknis dilakukan dengan mengkaji bahan pertimbangan yang disampaikan oleh Sekretariat KAN tanpa tatap muka. Jika diperlukan pertimbangan teknis dapat Pertimbangan teknis oleh panitia teknis dilakukan dengan mengkaji bahan pertimbangan yang disampaikan oleh Sekretariat KAN tanpa tatap muka. Jika diperlukan pertimbangan teknis dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan antara panitia teknis (yang anggotanya dapat ditunjuk dari asesor yang tidak terlibat dalam asesmen dari LPK yang laporannya dikaji) dengan tim asesmen. • Dalam pelaksanaan review, panitia teknis mengkaji : • Rangkaian proses akreditasi yang dilakukan sesuai dengan persyaratan skema termasuk pelaksanaan penyaksian. • Pemenuhan tindak lanjut ketidaksesuaian • Kemampuan LPK dalam memenuhi persyaratan akreditasi • Ruang lingkup yang dimohonkan, diproses dan direkomendasikan tim asesmen. • Dalam hal terdapat perbedaan pertimbangan yang diberikan oleh anggota panitia teknis, maka akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan ulang pertimbangan teknis melalui mekanisme tatap muka antara panitia teknis dan tim asesmen.
prinsip perubahan proses akreditasi Keputusan Akreditasi • Konsil membuat keputusan akreditasi terhadap LPK berdasarkan hasil asesmen, pertimbangan panitia teknis dan rekomendasi dari Sekretaris Jenderal. 5 Hari
Sirkulir I I Pengiriman Bahan
2 hari
Rapat Konsil Keputusan
5 Hari
Sirkulir 2 I Pengiriman Bahan
Keputusan
• Bahan Rapat KAN dikirimkan 5 hari sebelum pelaksanaan konsil untuk dimintakan tanggapan. Keputusan akreditasi diberikan sesuai dengan rekomendasi Sekretaris Jenderal jika tidak ada tanggapan yang berbeda dengan rekomendasi. Tanggapan berbeda dengan rekomendasi Sekretaris Jenderal akan dibahas pada rapat Konsil untuk diambil keputusannya. • Setelah pelaksanaan rapat konsil, apabila dibutuhkan sekretariat KAN dapat meminta keputusan Anggota Konsil terhadap bahan pengambilan keputusan melalui mekanisme sirkulir. • keputusan pemberian, penolakan, perluasan, pengurangan dan pencabutan akreditasi dilakukan oleh Konsil KAN. Sedangkan pemeliharaan dan pembekuan LPK dilakukan oleh Sekretaris Jenderal.
prinsip perubahan proses akreditasi
Siklus Akreditasi • Survailen Terjadwal • Selama 5 (lima) tahun masa akreditasi, KAN akan melaksanakan kunjungan survailen 2 (dua) kali dan jarak antara survailen lapangan tidak lebih dari 2 (dua) tahun, kecuali ada keputusan akreditasi untuk dilakukan survailen dipercepat. • Apabila survailen tidak dapat dilaksanakan sampai dengan bulan ke‐18 (untuk S1) atau ke‐39 (Untuk S2) sejak tanggal ditetapkan akreditasi, maka status akreditasi akan dibekukan. Apabila LPK belum dapat menindaklanjuti status pembekuan akreditasi dalam waktu 1 (satu) tahun, maka status akreditasi akan dicabut.
Re Akreditasi •
•
• •
LPK yang akan memperpanjang status akreditasi harus mengajukan permohonan melalui Sistem Informasi KAN dengan alamat http://akreditasi.bsn.go.id dan mengunggah dokumen LPK termutakhir paling lambat 9 (sembilan) bulan sebelum status akreditasi berakhir. Kunjungan reakreditasi dilakukan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku sertifikat akreditasi berakhir. Hal ini untuk mengantisipasi proses reakreditasi tidak dapat diselesaikan sampai dengan tanggal berlaku sertifikat akreditasi berakhir. Jika LPK belum menyerahkan permohonan perpanjangan masa akreditasi dan semua dokumen pendukungnya hingga masa berakhirnya status akreditasi, maka status akreditasi LPK tidak berlaku lagi. LPK dapat mengajukan permohonan akreditasi kembali dan akan diperlakukan sebagai pemohon akreditasi awal. Proses reakreditasi dilaksanakan dengan mempertimbangkan unjuk kerja LPK pada siklus akreditasi sebelumnya. Jika LPK belum mendapatkan keputusan reakreditasi sampai dengan berakhirnya masa sertifikat akreditasi, maka LPK tidak diperbolehkan menggunakan simbol akreditasi dan tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan penilaian kesesuaian yang tercakup dalam lingkup akreditasinya. 23
Perluasan ruang lingkup •
LPK yang telah terakreditasi dapat mengajukan perluasan ruang lingkup akreditasi. Pengajuan perluasan ruang lingkup akreditasi dapat dilakukan setelah 3 (tiga) bulan sejak keputusan akreditasi awal.
•
Perluasan ruang lingkup dapat diajukan LPK apabila: a. LPK tidak dalam status dibekukan; b. LPK telah mendapat keputusan terkait proses asesmen sebelumnya (misal keputusan survailen, keputusan penambahan ruang lingkup, keputusan reakreditasi); dan c. Tidak ada catatan terkait survailen dipercepat dalam keputusan akreditasi.
•
Apabila pelaksanaan asesmen lapangan untuk perluasan ruang lingkup akreditasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan kunjungan survailen, LPK harus menyampaikan permohonan perluasan ruang lingkup dan menyerahkan dokumen pendukung paling lambat 2 (dua) bulan sebelum pelaksanaan survailen. Batas waktu penyampaian permohonan perluasan ruang lingkup dapat ditetapkan kurang dari 2 (dua) bulan didasarkan pada hasil kajian permohonan. 24
Asesmen tidak terjadwal •
•
Asesmen tidak terjadwal dalam siklus akreditasi dapat dilaksanakan jika terdapat, namun tidak terbatas pada: a. KAN memutuskan untuk dilakukan survailen dipercepat; b. tindakan perbaikan tidak dapat diverifikasi dengan dokumen atau rekaman; c. terjadi perubahan penting yang secara nyata mempengaruhi kompetensi LPK (perubahan personel inti, perubahan lokasi, perubahan fasilitas, dan lain‐lain); d. hasil yang “tidak memuaskan” dari suatu program uji profisiensi; e. pengaduan tertulis yang meragukan kompetensi LPK; f. Indikasi bahwa LPK tidak lagi memenuhi kriteria akreditasi KAN; atau g. LPK yang bermaksud memperoleh kembali status akreditasi ruang lingkup yang dibekukan. Pelaksanaan asesmen tidak terjadwal dapat dilakukan dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada LPK. Asesmen tidak terjadwal tanpa pemberitahuan dilakukan dalam kasus penyelidikan keluhan terhadap LPK. 25
26