Kak Kecacingan Uks 2019.docx

  • Uploaded by: Sohibul Jannah
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kak Kecacingan Uks 2019.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 853
  • Pages: 6
KERANGKA ACUAN KERJA SOSIALISASI POPM KECACINGAN PUSKESMAS KREJENGAN TAHUN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KREJENGAN Jln. Raya Krejengan No 82 Telp. (0335) 842503 KREJENGAN

KERANGKA ACUAN USAHA SOSIALISASI POPM KECACINGAN PUSKESMAS KREJENGAN

A.

PENDAHULUAN Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal di wilayah Kecamatan Krejengan, maka Puskesmas Krejengan berkomitmen dengan VISI, MISI, Tujuan dan Tata Nilai. VISI dari Puskesams Krejengan adalah “Terwujudnya Kecamatan Krejengan Sehat”, adapun MISI Puskesmas Krejengan adalah menggerakkan pembangun berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian hidup sehat, memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan, memberikan pelayanan bagi perorangan, keluarga, masyarakat, beserta lingkungannya.

Untuk

menyempurnakan Visi dan Misi Puskesmas Krejengan mempunyai tujuan : menjadi Puskesmas terbaik pilihan masyarakat, memberikan layanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pasien, mewujudkan tata kelola Puskesmas yang professional, akuntabel, efesien dan efisien. Sedangkan Tata Nilai Puskesmas Krejengan adalah “SIIPLAH” yang berisikan SMART : merencanakan kegiatan dengan jelas, INISIATIF &INOVATIF : memiliki kemampuan bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif yang baru, INDAH : tempat pelayanan dan petugas kesehatan

indah dipandang,

PROFESIONAL :

memberikan pelayanan sesuai dengan standart, LOYAL : patuh pada peraturan yang ada di Puskesmas, AKUNTABILITAS : memberikan pelayanan yang dapat diukur dan dipertanggungjawabkan, HARMONIS : hidup rukun dan bersama-sama melaksanakan komitmen Puskesmas.

B.

LATAR BELAKANG Kecacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai

belahan dunia termasuk di Indonesia. Kecacingan menggambarkan masalah kesehatan masyarakat khususnya di daerah tropis dimana kondisi sanitasi masih belum memadai. Ada tiga jenis cacing yang umumnya menginfeksi anak-anak, khususnya usia prasekolah dan memberikan dampak yaitu: Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Ancylostoma duodenale (cacing tambang) dan Trichiuris trichiura (cacing cambuk). Cacingan secara umum mengakibatkan kerugian langsung oleh karena adanya gangguan pada intake makanan, pencernaan, penyerapan serta metabolismenya.

Secara

kumulatif,

infeksi

cacing

atau

cacingan

dapat

menimbulkan kerugian gizi berupa kekurangan kalori dan protein serta kehilangan darah.

Hal ini akan mengakibatkan hambatan perkembangan fisik, kecerdasan dan produktifitas kerja, dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah terkena penyakit lainnya. Kecacingan terbukti memberikan dampak yang sangat nyata bagi kesehatan anak. Infeksi cacing berhubungan erat dengan kehilangan mikronutrien, malabsorbsi vitamin A pada anak prasekolah yang mengakibatkan malnutrisi, anemi dan retardasi pertumbuhan (Stunting ). Sebagai salah satu upaya intervensi spescifik Pemerintah menetapkan target program penanggulangan cacingan berupa reduksi cacingan pada tahun 2019 yaitu berupa berupa penurunan prevalensi cacingan sampai dengan di bawah 10% (sepuluh persen) di setiap daerah kabupaten/kota, dengan demikian diperlukan upaya sistematis dan terpadu untuk mencapai reduksi sesuai target yang telah ditetapkan. Prevalensi cacingan di Indonesia pada umumnya masih tinggi, terutama pada golongan penduduk dengan ekonomi rendah, sanitasi yang buruk, akses air bersih yang rendah dan perilaku hidup yang tidak sehat. Hal-hal tersebut menjadi faktor pendukung timbulnya angka cacingan yang tinggi karena memudahkan parasit cacing untuk berkembang biak dengan pesat dan menjakit ke masyarakat. Secara nasional, prevalensi cacingan per kabupaten/kota sangat bervariasi dari 2.5%-62% dengan kisaran pervalensi nasional di Indonesia adalah sebesar 28,1%. Berdasarkan data prevalensi tersebut, dilaksanakan upaya pengobatan untuk pencegahan melalui Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan. POPM perlu diberikan pada penduduk sasaran di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. POPM cacingan dapat dilaksanakan secara terintegrasi dengan program POPM Filariasis, penjaringan anak sekolah, usaha kesehatan sekolah, pemberian vitamin A di posyandu, Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) serta program kesehatan lainnya. Kegiatan POPM cacingan harus diikuti dengan kegiatan penyuluhan tentang hidup bersih dan memperbaiki sanitasi lingkungan di wilayah tersebut. Mengingat penularan cacingan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor maka diperlukan upaya dan peran seluruh pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, lintas program dan lintas sektor dalam penanggulangannya sesuai tugas dan fungsi masing-masing dalam mendukung tercapainya target penurunan prevalensi cacingan. Upaya-upaya tersebut dapat diwujudkan yaitu dengan meningkatkan koordinasi lintas program, lintas sektor, dan peran serta masyarakat, mendorong program penanggulangan cacingan masuk dalam rencana perbaikan kualitas air, berkoordinasi dengan kementerian yang bertanggung jawab dalam penyediaan sarana air bersih; melakukan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat di pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah serta kegiatan-kegiatan lainnya sebagaimana terlampir pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017 (hal. 34-38).

C.

TUJUAN : 1. Tujuan Umum : Mensosialisasikan

kegiatan

penanggulangan

cacingan

terintegrasi

dengan

intervensi stunting di 100 kabupaten/Kota 2. Tujuan Khusus : 1. Menginformasikan kebijakan tekhnis terintegrasi dengan intervensi stunting

tentang

penanggulangan kecacingan

2. Menginformasikan kebijakan tekhnis tentang intervensi gizi specifik pada penanggulangan stunting 3. Menginformasikan kebijakan tekhnis penanggulangan stunting. D. NO

Nama 1

2

Sosialisasi

3

4

5







Kecacingan Distribusi Obat Cacing

E.

TEMPAT Puskesmas

D.

PESERTA/ SASARAN 1. Kader 2. Nakes desa 3. Lintas sektor

E.

NARA SUMBER Pelaksana Program Kecacingan

F.

METODE 1. Ceramah

G.

gizi sensitif pada

Bulan

POPM

2

intervensi

WAKTU

kegiatan 1

tentang

ALAT BANTU. 1. LCD 2. Proyektor

H.

SUMBER PEMBIAYAAN

I.

Anggaran dari BOK Puskesmas tahun 2019

6

7

8

9

10

11

12

J.

KELUARAN / HARAPAN Dosis pemberian Albendazole tepat

K.

PERAN LINTAS PROGRAM Unit Tata Usaha Menyiapkan administrasi (Surat tugas, Surat Perintah Jalan,)

L.

PERAN LINTAS SEKTOR 1. Desa menyiapkan sasaran 2. Sekolah menyediakan sarana dan prasarana (ruang dan perlengkapan) 3. Kader melakukan pemberian Obat Albendazole

M. PENUTUP Demikian, Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.

Mengetahui : Kepala Puskesmas Krejengan

dr. MOH. ERFAN KAFILUDDIN NIP.19820803 200903 1 003

Pelaksana

Bintari NIP. -

Related Documents

Kak Uks 2018.docx
December 2019 15
Lp Uks
August 2019 56
Sk Uks
November 2019 30
Mars Uks
May 2020 26

More Documents from "Leonsius"

1. Hiv Aids.xlsx
December 2019 12
1. Haji.docx
December 2019 22
19. Cacing.docx
June 2020 19
12. P3n.docx
June 2020 14
Kak Kesorga Haji.docx
December 2019 9
1. Mutu.docx
April 2020 13