Kajian Penambahan Lahan Gedung.docx

  • Uploaded by: Sunu Anggit Fadhila
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kajian Penambahan Lahan Gedung.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,010
  • Pages: 5
KAJIAN PENAMBAHAN LAHAN GEDUNG PUSKESMAS NALUMSARI DI DESA PRINGTULIS KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

A.

DASAR HUKUM Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pasal 1 Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas Pembantu adalah suatu sarana yang melaksanakan upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang mencakup bagian wilayah kerja Puskesmas disesuaikan dengan keadaan setempat dan merupakan bagian integral dari puskesmas. Pasal 9 (1) Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan (2) Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas. (3) Kondisi tertentu sebagai mana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan berdasarkan pertimabangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan aksebilitas. (4) Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi bangunan, prasarana, peralatan kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium. Pasal 10 (1) Lokasi pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan : a. Geografis: Puskesmas tidak didirikan di lokasi berbahaya, yaitu : 1. Tidak di tepi lereng; 2. Tidak dekat kaki gunung yang rawan terhadap tananh longsor; 3. Tidak dekat anak sungai, sungai atau badan air yang dapat mengikis pondasi; 4. Tidak di atas atau dekat dengan jalur patahan aktif; 5. Tidak di daerah rawan tsunami; 6. Tidak di daerah rawan banjir; 7. Tidak dalam zona topan; 8. Tidak di daerah rawan badai, dan lain-lain b. Aksebilitas untuk jalur transportasi; Puskesmas didirikan di lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat diakses dengan mudah menggunakan transportasi umum. Tersedia jalur untuk pejalan kaki dan jalur yang aksesibel untuk penyandang disabilitas. c. Kontur tanah; Kontur tanah mempunyai pengaruh penting pada perencanaan struktur dan harus dipilih sebelum perencanaan awal. Selain itu kontur tanah juga berpengaruh terhadap perencanaan sistem drainase, kondisi jalan terhadap lapak pembangunan dan lain-lain. d. Fasilitas parki; Perancangan dan perencanaan prasarana parkir cukup penting karena prasarana parkir akan menyita banyak lahan. Kapasitas parkir harus memadai,menyesuaikan dengan kondisi lokasi, sosial dan ekonomi daerah setempat.

e. f. g. h.

Fasilitas keamanan; Ketersediaan utilitas publik; Pengelolaan kesehatan lingkungan; Kondisi lainnya. Puskesmas tidak didirikan di area Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Tegangan Ekstra Tinggi. (SUTET) (2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pendirian Puskesmas harus memperhatikan ketentuan teknis pembangunan bangunan gedung negara. Ruang minimal pada Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Rawat Jalan (Pusk RJ) dan Puskesmas Rawat Inap (Pusk RI) adalaha sebagai berikut: No A

B

Jenis Ruangan Ruang Kantor 1 Ruangan administrasi kantor 2 Ruangan Kepala Puskesmas 3 Ruangan rapat dapat digunakan untuk kegiatan lain dalam mendukung pelayanan kesehatan (ruang multifungsi) Ruang Pelayanan 1 Ruangan pendaftaran dan rekam medik 2 Ruangan tunggu 3 Ruangan pemeriksaan umum 4 Ruangan tindakan 5 Ruangan gawat darurat 6 Ruangan KIA, KB dan imunisasi

Pustu

Pusk RJ

Pusk RI

V V V

V V V

V V V

V

V

V

V V Gabung

V V Gabung

V

V

7

Ruangan kesehatan gigi dan mulut Ruangan ASI Ruangan promosi kesehatan, dapat digunakan konsultasi dan konseling Ruang farmasi, sesuai standar kefarmasian di Puskesmas, ruang peneriamaan resep digabung dengan ruang penyerahan obat dan dirancang agar tenaga kefarmasian dapat bertatap muka dengan pasien. Ruangan persalinan

V

V

V V V V Ru.kes anak & imunisasi Ru.kes ibu & KB V

V V

V V

V V

V

V

V

V

V

Ruangan rawat pasca persalinan, hanya 1 tempat tidur

V

V

Letak ruang, bergabung dengan rawat inap. Letak ruang, bergabung dengan rawat

8 9

10

11

12

No

Jenis Ruangan 13 Ruangan rawat inap

Pustu -

Pusk RJ -

14

Laboratorium, sesuai denga standar pelayanan laboratorium di Puskesmas Ruangan cuci linen Ruangan sterilisasi Ruangan penyelenggaraan makanan,

V

V

V V

18

Kamar mandi / WC untuk rawat inap

-

V Dapat memiliki fungsi hanya sebagai tempat penyajian makanan -

19

Kamar mandi / WC pasien (laki-laki dan perempuan dipisah), dikondisikan untuk dapat digunakan oleh penyandang disabilitas. Kamar mandi / WC untuk persalinan, dikondisikan untuk dapat digunakan oleh penyandang disabilitas. Kamar mandi / WC untuk petugas, dikondisikan untuk dapat digunakan oleh penyandang disabilitas Ruangan jaga petugas

V

V

V

V

V

V

V

-

-

V

V

Dikondisikan untuk dapat digunakan oleh penyandang disabilitas V

V

V

V

V

V

V

15 16 17

20

21

22

C

inap. Pusk RI Dibedakan antara untuk laki-laki dan perempuan V

23 Gudang umum pendukung 1 Rumah dinas tenaga kesehatan, merupakan rumah jabatan tenaga kesehatan & min 2 unit.2 2 Parkir kendaraan roda 2 dan 4 serta garasi untuk ambulans dan Puskesmas Keliling

V V Tempat pengolahan dan penyajian makanan

Dikondisikan untuk dapat digunakan oleh penyandang disabilitas V

B.

KAJIAN PENAMBAHAN GEDUNG PUSKESMAS NALUMSARI 1. Puskesmas Nalumsari menempati lahan seluas 1600 m2 di desa Pringtulis. 2. Jarak Gedung Puskesmas dengan bahu jalan raya 2 m. 3. Merupakan puskesmas rawat inap denga 21 TT, dengan perincian 19 TT untuk pasien umum dan 2 TT untuk PONED. BOR (Bed Occupancy Rate atau angka penggunaan TT) adalah 75,4 % dan AvLOS (Average Length Of Stay atau rata-rata pasien dirawat) adalah 3 hari. 4. Merupakan Puskesmas PONED dengan jumlah rata-rata ibu bersalin yang dirawat 30 orang per bulan. 5. Merupakan Puskesmas rawat inap dengan lokasi strategis di tepi jalan raya perbatasan dengan kabupaten Kudus. 6. Belum mempunyai lahan yang memadai untuk ruang konsultasi program promotif dan preventif, ruang PONED (dengan layanan rawat gabung), mushola, IPAL, rumah dinas medis dan para paramedis, garasi mobil ambulans, tempat parkir, dapur dan laundry. (pemenkes Nomor 75 Tahun 2004). 7. Dengan telah direncanakannya pembangunanPuskesmas Nalumsari II (rawat jalan) di desa Gemiring Lor, tidak mengurangi beban di Puskesmas Nalumsari di desa Pringtulis pada kewajiban menyediakan lahan yang memadai pelayanan rawat inap dan pelayanan PONED. (Standar 11 TT adalah untuk 1000 penduduk, dan analisis kajian kekurangan TT seKabupaten Jepara adalah 45 TT). 8. Kesimpulan dan Rekomendasi: a. Puskesmas Nalumsari di desa Pringtulis merupakan Puskesmas dengan tingkat pelayanan rawat inap dan PONED yang tinggi. (nilai BOR baik). b. Dalam pemenuhan standar Puskesmas sesuai Permenkes Nomor 75 tentang Puskesmas, Puskesmas Nalumsari membutuhkan penambahan lahan sekitar 2500 – 3000 m2

Related Documents

Penambahan Misteri
November 2019 28
Penambahan Bandwidth.docx
December 2019 29
Lahan Potensial
May 2020 21
Kemampuan Lahan
June 2020 18
Kesesuaian Lahan
May 2020 25

More Documents from "hasrul"