KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya Penyusunan Kajian Akademis Pembentukan UPTD dan Analisis Rasio Belanja Pegawai Balai Latihan Kerja Aceh Selatan Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Selatan untuk melaksanakan pelayanan publik melalui pelatihan berbasis kompetensi sebagai sarana percepatan dan peningkatan produktivitas pencari kerja. Dalam rangka meningkatkan mutu, kualitas dan produktivitas pencari kerja, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Selatan melaui cabang Dinasnya yakni UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Aceh Selatan terus berupaya berbenah dan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat dengan menjadikan BLK Aceh Selatan sebagai sentral proses penyiapan dan peningkatan mutu pencari kerja. Terkait dengan penyusunan Kajian Teknis dan Akademis Pembentukan Cabang Dinas dalam dokumen ini, kami selaku Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Selatan mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada penyusun dan kepada pemerintah melalui Bagian Organisasi Setdakab Aceh Selatan. Kami meminta untuk sudikiranya memberikan masukan lebih baik kepada kami sehingga Cabang Dinas UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Aceh Selatan yang sudah ada untuk menjadi lebih baik lagi. Tapaktuan, Maret 2019 Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Selatan
SYAIFUL AZHAR, SE NIP. 19620928 198603 1 005
1
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ...……………………………………………………..…...... 1 DAFTAR ISI ………………………………………………………………........... BAB I
2
PENDAHULUAN ................................................................. 3 A. LatarBelakang ................................................................... 3 B. Tujuan Pembentukan UPTD Balai Latihan Kerja ............... 7
BAB II KRITERIA PEMBENTUKAN UPTD BALAI LATIHAN KERJA
10
A. Kegiatan Teknis Operasional Tertentu Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Keja Aceh Selatan .............
10
B. Bentuk/Jenis Jasa yang Disediakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja Selatan ...................... 10 C. Kontribusi Mamfaat Pelayanan BLK Kepada Masyarakat
11
D. Sumber Daya Pegawai, Sarana dan Prasarana ................ 11 E. Standar Operasional Prosedur UPTD BLK Aceh Selatan .... 22 F. Keserasian Hubungan Antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten .......................................... 34 G. Jabatan Fungsional Tertentu/Teknis yang Tersedia .......... 36 H. Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja UPTD BLK Aceh Selatan .................................................................... 38 BAB III ANALISIS BEBAN KERJA .................................................. 40 A. Analisis Beban Kerja …...................………………….....…… 40 BAB IV ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI ...............................
41
A. Jumlah Pegawai ASN ............…………………………….……
41
B. Jumlah Anggaran Pegawai Tahun 2017 ...…………………
41
C. Jumlah Anggaran yang dikelola Dinas ……..………………
41
D. Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Anggaran Tahun 2017 ……..............................…………………….……
41
BAB V PENUTUP ........................................................................
43
2
DOKUMEN KAJIAN PEMBENTUKAN UPTD BALAI LATIHAN KERJA DINAS TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA KABUPATENACEH SELATAN BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Perkembangan
pembangunan
dan
ekonomi
di
Indonesia
khususnya di Provinsi Aceh yang semakin membaik harus diikuti dengan perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Perbaikan kualitas akan lebih baik jika pemerintah memperbaiki kualitas pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pemerintah Indonesia
sudah
mengupayakan
beberapa
program
untuk
memperbaiki kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan agar masyarakat memiliki keahlian spesifik. Permasalahan penyediaan tenaga kerja masih terkait dengan permasalahan kualitas Sumber Daya Manusia yang rendah, baik tingkat pendidikan maupun kompetensinya. Permasalahan kualitas ini dapat berimplikasi pada rendahnya produktivitas kerja. Kondisi ini mengindikasikan
bahwa
adanya
ketidak
seimbangnya
antara
lapangan pekerjaan dengan pencari kerja sehingga dikuatirkan menimbulkan masalah sosial ekonomi yang berdampak lebih besar. Amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan Pasal 9 bahwa Pelatihan Kerja di selenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan produktivitas dan kesejahteraan.
Pasal
10
menegaskan
bahwa
Pelatihan
Kerja
dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja (ayat 1); Pelatihan Kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja (ayat 2); Pelatihan Kerja dapat dilakukan secara berjenjang (ayat 3). 3
Pelatihan Kerja diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja pemerintah atau lembaga kerja swasta serta dapat diselenggarakan di tempat pelatihan atau tempat kerja (Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan). Kebijakan Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan luas, nyata dan bertanggung jawab kepada Pemerintah Daerah merupakan langkah stategis terhadap dua hal sebagai berikut : a. Otonomi Daerah merupakan jawaban atas permasalahan lokal daerah
antara
pembangunan,
lain
berupa
rendahnya
kemiskinan,
kualitas
ketidak
hidup
merataan
masyarakat
dan
masalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). b. Otonomi Daerah merupakan langkah strategis bangsa Indonesia untuk menyongsong dan menghadapi era globalisasi ekonomi dengan memperkuat basis perekonomian daerah. Pada
dasarnya,
tenaga
kerja
Indonesia
yang
memiliki
kompetensi keahlian yang tinggi mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Akan tetapi, tenaga kerja yang memiliki standard kompetensi tersebut masih bernaung dalam kelompok profesinya masing-masing yang belum terkoordinasi dengan kebijakan pemerintah. Sementara itu, sebagian besar angkatan kerja bekerja di sektor informal masih memiliki produktivitas rendah dan penghasilan
yang
juga
rendah.
Penghasilan
rendah
tersebut
mengakibatkan daya beli masyarakat yang rendah, dan kurang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Dengan demikian, penyiapan sumber daya manusia yang kompeten melalui pelatihan kerja merupakan salah satu langkah strategis yang seharusnya dilakukan sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah. Penyediaan pelayanan dasar dibidang pelatihan kerja bertujuan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat atau tenaga kerja sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan otonomi daerah yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah. 4
Percepatan pembangunan manusia adalah salah satu dari tiga pilar yang menjadi fokus percepatan pembangunan yang merupakan jabaran Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla, terutama karena dari 9 (sembilan) butir Nawacita, 3 (tiga) di antaranya terkait dengan pembangunan manusia. Hal ini bisa dilihat dari butir kelima “meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia”, butir keenam “meningkatkan produktivitas masyarakat dan daya saing di pasar internasional” serta butir kedelapan “melakukan revolusi karakter bangsa.” Dalam konteks ketenagakerjaan, nawacita tersebut telah di breakdown dalam rencana strategis Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2015–2019 dimana agenda prioritas pembangunan bidang ketenagakerjaan yang kemudian disebut dengan NAWA KERJA KETENAGAKERJAAN, yaitu : 1. Penguatan Perencanaan Tenaga Kerja Nasional; 2. Percepatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja; 3. Percepatan Sertifikasi Profesi; 4. Perluasan Kesempatan Kerja Formal; 5. Penguatan Wirausaha Produktif; 6. Penciptaan Hubungan Industrial yang Sehat dan Produktif; 7. Penegakkan Hukum Ketenagakerjaan; 8. Peningkatan Perlindungan Pekerja Migran; 9. Pelayanan
Ketenagakerjaan
Sederhana,
Transparan
dan
tersebut
telah
Akuntabel. Jabaran
Nawa
Kerja
Ketenagakerjaan
memberikan gambaran bahwa percepatan pembangunan Sumber Daya Manusia diarahkan pada peningkatan daya saing masyarakat. Kondisi ketenagakerjaan Indonesia saat ini menunjukkan daya saing yang relatif rendah dibandingkan dengan negara tetangga sehingga belum mampu bersaing baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Rendahnya daya saing tenaga kerja Indonesia disebabkan rendahnya mutu Sumber Daya Manusia, dimana mutu Sumber Daya Manusia dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pendidikan dan tidak 5
dimilikinya kompetensi kerja. Untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja maka solusi yang terbaik adalah melalui pelatihan kerja yang berguna untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Dalam peningkatan kompetensi tenaga kerja inilah esensi dan peran Balai Latihan Kerja (BLK) perlu ditingkatkan baik dari kuantitas maupun kualitas kegiatan pelatihan kerja. Namun dalam realita di daerah, banyak terdapat tantangan dan hambatan bagi Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menjalankan peran dan fungsinya tersebut, mulai dari segi kualitas infrastruktur, tingkat kompetensi sumber daya manusia sampai dengan kebijakan otonomi pemerintah daerah yang menentukan anggaran kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK) tersebut. Berdasarkan
data
dan
kondisi
Ketenagakerjaan
pada
Kabupaten Aceh Selatan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel. 1. Kondisi Ketenaga Kerjaan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2017 No.
JUMLAH (Orang/Persentase) 119.994 89.057 30.937 61.535 4.587 41.548 15.400 229,359 % 91,94 %
JENIS DATA
ANGKATAN KERJA 1. Bekerja 2. Pengangguran Terbuka BUKAN ANGKATAN KERJA 1. Sekolah 2. Mengurus Rumah Tangga 3. Lainnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka
Lembaga pelatihan kerja merupakan institusi penyelenggara pelatihan kerja yang memenuhi syarat untuk melaksanakan pelatihan kerja. Untuk melaksanakan pelatihan kerja sebagai mana prinsip pelatihan kerja, maka pengelolaan lembaga pelatihan kerja menjadi sangat penting. Sebagai Institusi yang memiliki fungsi peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka lembaga pelatihan dalam melaksanakan
prinsip
tersebut
seharusnya
Independensi dan dikelola secara profesional. 6
memiliki
fungsi
Untuk melaksanakan fungsi Indenpendensi tersebut, lembaga kerja harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah, sehingga perangkat organisasinya lebih fleksibel dan akomodatif. Hal ini dibutuhkan karena suatu lembaga pelatihan kerja harus selalu berinteraksi dengan kebutuhan pasar kerja dan tuntutan peningkatan kualitas SDM yang bersifat dinamis. Kondisi tersebut dari aspek kelembagaan memerlukan struktur organisasi yang terkait dengan mekanisme manejerial untuk menghasilkan kinerja pelayanan yang baik. B.
TUJUAN PEMBENTUKAN UPTD BALAI LATIHAN KERJA. Percepatan
pembangunan
manusia
terutama
dalam
peningkatan daya saing masyarakat dapat dicapai dengan percepatan kompetensi kerja. Guna mewujudkan hal tersebut telah banyak peraturan - peraturan dan kesepakatan antar instansi pemerintah yang memberikan petunjuk pelaksanaannya. Diantaranya adalah Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber
Daya
Manusia
Indonesia.
Didalamnya
juga
menekankan peran penting Balai Latihan Kerja sebagai tempat melakukan praktik kerja bagi siswa SMK dan perlunya revitalisasi BLK
yang
meliputi
sarana
prasarana,
infrastruktur,
program
pelatihan dan sertifikasi. Pada peraturan pemerintah yang lain yaitu adanya Nota Kesepahaman antara 5 (lima) Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Perindustrian, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara, kembali dijabarkan pentingnya Revitalisasi BLK yang akan menjadi tempat magang siswa SMK dan juga lokasi tempat uji kompetensi.Dalam
rencana
strategis
yang
telah
disusun
oleh
kementerian ketenagakerjaan, program peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja untuk memasuki pasar kerja menjadi salah 7
satu arah kebijakan dan strategi dalam mewujudkan nawa kerja ketenagakerjaan. Adapun
jabaran
program
peningkatan
kompetensi
dan
produktivitas tenaga kerja untuk memasuki pasar kerja tersebut adalah sebagai berikut : 1) Harmonisasi, standarisasi dan sertifikasi kompetensi melalui kerjasama lintas sektor, lintas daerah dan lintas negara mitra bisnis dalam kerangka keterbukaan pasar. 2) Pengembangan program kemitraan antara pernerintah dengan dunia usaha/industri dan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk peningkatan kualitas tenaga kerja. 3) Pengembangan Pola Pendanaan Pelatihan. 4) Penataan pengelolaan
lembaga
pelatihan
program
berbasis
pelatihan
yang
kompetensi
melalui
komprehensif
dengan
mengembangkan lembaga pelatihan di tingkat pusat sebagai tempat pelatihan unggulan, dan pendampingan bagi lembaga pelatihan provinsi, serta lembaga pelatihan provinsi menjadi unggulan
dan
pendampingan
bagi
lembaga
pelatihan
kabupaten/kota. 5) Peningkatan kualitas sistem tata kelola program pelatihan untuk mempercepat sertifikasi pekerja memerlukan strategi sosialisasi program pelatihan secara lebih intensif dan ekstensif agar kualitas angkatan kerja siap memasuki pasar tenaga kerja. Selain itu, diperlukan pengelolaan program pelatihan yang komprehensif dari tingkat pusat sampai kabupaten/kota, agar lembaga pelatihan yang ada menjadi tempat pelatihan unggulan, sekaligus dapat melakukan
fungsi
pendampingan
pelatihan
bagi
lembaga
pelatihan di tingkat bawahnya. 6) Identifikasi dan memilih sektor / sub sektor yang nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja tinggi, sehingga menjadi fokus untuk dikembangkan.
8
Dari kebijakan–kebijakan diatas menggambarkan secara jelas bahwa Menyiapkan Tenaga Kerja berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia merupakan prioritas dalam pengembangan SDM
dimana
Balai
Latihan
Kerja
sebagai
fasilitator
dalam
menyiapkan Tenaga Kerja yang Kompeten mutlak diperlukan guna mendukung kebijakan tersebut. Selain dari hal diatas Pembentukan UPTD BLK Aceh Selatan bertujuan untuk meningkatkan efektifitas kerja dimana pada struktur organisasi induk terdapat Bidang Tenaga Kerja yang mempunyai tugas mengukur produktivitas pencari kerja belum dapat secara efektif mengendalikan seluruh pelayanan jasa pelatihan kompetensi yang komplek. Disamping itu UPTD BLK Aceh Selatan juga secara pendanaan kegiatan pelatihannya sering didanai oleh pemerintah pusat dan provinsi melalui paket Pelatihan anggaran APBN maupun APBA, dimana pendanaan tersebut mensyaratkan daerah yang dibantu haruslah mempunyai Balai Latihan Kerja. Oleh karenanya Pembentukan UPTD BLK Aceh Selatan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah. Pada dasarnya UPTD BLK merupakan elemen penting yang apabila dikelola dengan maksimal akan menjadi motor percepatan kompetensi kerja nasional yang mampu mewujudkan nawacita pemerintah dalam percepatan pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi.
9
BAB II KRITERIA PEMBENTUKAN UPTD BALAI LATIHAN KERJA A.
KEGIATAN TEKNIS OPERASIONAL TERTENTU UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAERAH BALAI LATIHAN KERJA ACEH SELATAN. Sebagai lembaga yang berada dalam naungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Balai Latihan Kerja (BLK) melaksanakan pelayanan teknis kepada masyarakat dalam wilayah Kabupaten Aceh Selatan yang terdiri dari 18 Kecamatan untuk penyiapan tenaga kerja melalui kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi, yang berdasarkan unit kompetensi dari pemerintahan bidang tenaga kerja, sub bidang pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja.
B.
BENTUK/JENIS JASA YANG DISEDIAKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAERAH BALAI LATIHAN KERJA ACEH SELATAN. Bentuk/jenis jasa yang disediakan oleh UPTD BLK Aceh Selatan berupa
pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan
mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sesuai dengan program kejuruan yang dibutuhkan oleh dunia industri dan wirausaha, antara lain : PROGRAM PELATIHAN No.
KEJURUAN
NON INSTITUSIONAL (MTU)
INSTITUSIONAL 1. 2. 3. 4. 5.
Kejuruan Teknik Manufaktur Kejuruan Teknik Las Kejuruan Teknik Otomotif Kejuruan Teknik Elekronika Kejuruan Refrigeration
6.
Kejuruan Apparel
7.
Kejuruan Tata Kecantikan Kejuruan Pertanian Kejuruan Processing
8. 9.
Garmen
- Mesin Produksi
-
- Juru Las SMAW 3G - Mekamim Junior Sepeda Motor - Audio Video
- Juru Las SMAW 3G - Mekamim Junior Motor - Audio Video
- Teknisi Pendingin AC Split - Costome Made Pakaian Wanita Anak - Bordier - Kecantikan Kulit - Kecantikan Rambut Holtikultura - Pengolahan Hasil Pertanian - Pengolahan Hasil Perikanan
- Teknisi Pendingin AC Split
Sepeda
- Costome Made Pakaian Wanita Anak - Bordier - Kecantikan Kulit - Kecantikan Rambut - Pengolahan Hasil Pertanian - Pengolahan Hasil Perikanan
Keterangan : Pelatihan Instutisional adalah pelatihan yang dilaksanakan di lingkungan UPTD BLK Aceh Selatan.
Pelatihan Non Instutisional adalah pelatihan yang dilaksanakan diluar UPTD BLK Aceh Selatan yang tersebar di berbagai kecamatan dalam lingkup Kabupaten Aceh Selatan.
10
C.
KONTRIBUSI
DAN
MAMFAAT
PELAYANAN
BLK
KEPADA
MASYARAKAT. Balai Latihan Kerja atau (BLK) adalah lembaga pelatihan yang direncanakan dan dibentuk oleh pemerintah untuk membantu mengatasi beberapa masalah
yang terkait dengan ketenagakerjaan
dan pengangguran serta masalah lapangan perkerjaan di dalam negeri. Dalam era globalisasi, tenaga kerja yang terampil dan mempunyai
keahlian
merupakan
suatu
syarat
dapat
bersaing
memasuki dunia kerja. Sehubungan dengan permintaan dunia kerja terhadap tenaga kerja yang terampil dan mempunyai kualitas tenaga kerja yang tinggi maka peningkatan kualitas SDM khususnya tenaga kerja
dilakukan
melalui
berbagai
jalur
diantaranya
melalui
pendidikan, pelatihan dan pengembangan ditempat kerja. Balai Latihan Kerja Aceh Selatan sebagai salah satu lembaga pelatihan
kerja
pemerintah
yang
bernaung
dibawah
Dinas
Transmigrasi dan Tenaga Kerja Aceh Selatan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam upaya menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas dan kompeten sesuai dengan kebutuhan kualifikasi pasar kerja. Balai Latihan Kerja Aceh Selatan adalah sebagai sarana dan prasarana tempat pelatihan untuk mendapatkan keterampilan atau yang ingin mendalami keahlian dibidangnya masing-masing sehingga menghasilkan lulusan yang mempunyai skill dan keahlian serta dapat bekerja di dunia industri maupun mandiri.
D.
SUMBER
DAYA
PEGAWAI,
PEMBIAYAAN,
SARANA
DAN
PRASARANA. 1. SUMBER DAYA PEGAWAI Sumber daya pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Latihan Kerja Aceh Selatan sebanyak 23 (dua puluh tiga) orang, 11 (sebelas) orang Pegawai Negeri Sipil dan 12 (dua belas) orang tenaga honorer. Daftar Pegawai sebagai berikut :
11
No.
Pangkat/ Golongan
Nama/NIP
1.
ZISWATINUR 19641010 198603 2 005
Penata Tk.I (III/d)
2.
JASMAN, SE 19651203 198708 1 001
Penata Muda Tk. I (III/b)
3.
WARZUKNI, A.Md 19821121 201503 2 002
Pengatur (II/c)
4.
VENY IRAWAN, A.Md 19850102 201503 1 003
Pengatur (II/c)
5.
SUTRINAWATI 19770202 201001 2 004
6.
Jabatan
Eselon
Kepala UPTD BLK Aceh Selatan
IV. a
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
IV.b
JFU (Calon JFT Instruktur)
-
Instruktur Pelaksana
-
Pengatur Muda Tk. I (II/b)
Staf
-
SAFRIDA 19831206 201001 2 009
Pengatur Muda Tk. I (II/b)
Staf
-
7.
AMANDA AGUSTINA 19840802 201001 2 005
Pengatur Muda (II/a)
Staf
-
8.
JUNAIDA 19641231 201406 2 024
Pengatur Muda (II/a)
Staf
-
9.
RAIHAH 19761125 201406 2 006
Juru (I/c)
Staf
-
10.
JASMITAR 19860606 201406 1 003
Juru (I/c)
Staf
-
11.
ELLY SALWADI, ST Honorer
-
Staf
-
12.
JARLINA FITRI Honorer
-
Staf
-
13.
SRI REZEKI HUSNA Honorer
-
Staf
-
14.
SUHAIDI Honorer
-
Staf
-
15.
SYAHRIZAL Honorer
-
Staf
-
16.
ALAMSYAH Honorer
-
Staf
-
17.
NUR AIDA Honorer
-
Staf
-
18.
Zulmi Arfandi, S. Sos. I
-
Staf
-
12
No.
Pangkat/ Golongan
Nama/NIP
Jabatan
19.
SYUKRI Honorer
-
Staf
20.
AZHARI Honorer
-
Staf
21.
DARSIAH Honorer
-
Staf
22.
SAFRINA Honorer
-
Staf
23.
Nurida, S. Sos Honorer
-
Staf
Eselon
-
-
2. PEMBIAYAAN Jumlah anggaran Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja pada Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 4.335.200.512,- (Empat milyar tiga ratus tiga puluh lima juta dua ratus ribu lima ratus dua belas rupiah) yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 2.786.520.512,- (Dua milyar tujuh ratus delapan puluh enam juta lima ratus dua puluh ribu lima ratus dua belas rupiah) dan Belanja Langsung
sebesar Rp. 1.556.480.000,- (Satu milyar lima ratus
lima puluh enam juta empat ratus delapan puluh ribu rupiah). Belanja langsung pada UPTD BLK Aceh Selatan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 215.000.000,- (Dua ratus lima belas juta rupiah) atau 13,81 % dari Belanja Langsung Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Selatan. 3. SARANA DAN PRASARANA. Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh UPTD Balai Latihan Kerja Aceh Selatan adalah :
13
A. Bangunan Workshop
No.
Jenis Gedung
1.
Workshop/Kelas
2.
Workshop/Kelas
3.
Workshop/Kelas
4.
Workshop/Kelas
5.
Workshop/Kelas
6.
Kejuruan
Sub Kejuruan/ Program Pelatihan - Mesin Produksi
Jlm
Kapasitas
1
20 Orang
- Juru Las SMAW 3G
1
20 Orang
Kejuruan Teknik Otomatif Kejuruan Teknik Elektronika Kejuruan Refrigeneration
- Mekanik Junior Sepeda Motor
1
20 Orang
- Audio Video
1
20 Orang
- Teknisi Pendingin AC Split
1
20 Orang
Workshop/Kelas
Kejuruan Garmen Apparel
- Custome Made Pakaian Wanita Anak. - Bordier
1
20 Orang
7.
Workshop/Kelas
Kejuruan Tata kecantikan
- Kecantikan Kulit. - Kecantikan Rambut
1
20 Orang
8.
Workshop/Kelas
- Holtikultura
1
20 Orang
9.
Workshop/Kelas
Kejuruan Pertanian Kejuruan Processing
- Pengolahan Hasil pertanian. - Pengolahan Hasil Perikanan
1
20 Orang
Kejuruan Teknik Manufaktur Kejuruan Teknik Las
14
B. Bangunan – bangunan lain yang ada di BLK Aceh Selatan : No.
Jenis Gedung
Jumlah
Luas
Kapasitas
1.
Kantor
1 Unit
240 M2
30 orang
2.
Asrama
1 Unit
330 M2
48 orang
3.
Aula
1 Unit
240 M2
80 Orang
4.
Sarana Ibadah
1 Unit
16 M2
30 Orang
5.
Rumah
1 Kopel
67 M2
2 Unit
Instruktur 6.
Rumah Kepala
1 Unit
105 M2
1 Unit
7.
Rumah Penjaga
1 Unit
36 M2
1 Unit
8.
Gedung
1 Unit
72 M2
1 Unit
C. Gambar Bangunan Lainnya : No.
BANGUNAN
1.
Kantor
2.
Asrama
GAMBAR
15
3.
Aula
4.
Sarana Ibadah
5.
Rumah Instruktur
6.
Rumah Kepala
16
7.
Rumah Penjaga
8.
Gudang
17
D.
Gambar Pelatihan dan Peralatan :
No.
KEJURUAN/
GAMBAR
SUB KEJURUAN
1.
Teknik Manufaktur/ Mesin Produksi
2.
Teknik Las/ Las Industri
3.
Teknik Otomotif/ Teknik Sepeda Motor
18
4.
Teknik Elektronika/ Audio Video
5.
Refrigeration/ Teknik Refrigeration Domestik
6.
Garmen Apparel/ Custome made Pakaian Wanita Anak
Garmen Apparel/ Bordier
19
7.
Tata Kecantikan/ Kecantikan Rambut
Tata Kecantikan/ Kecantikan Kulit
8.
Pertanian/ Holtikultura
9.
Processing/ Pengolahan Hasil Pertanian
20
Processing / Pengolahan Hasil Perikanan
21
E.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPTD BLK ACEH SELATAN UPTD BLK Aceh Selatan telah menyusun Standar Operasional Prosedur yang terdiri atas 6 (enam) SOP yang mencakup keseluruhan proses kegiatan. Adapun SOP yang menjadi acuan kegiatan yaitu : 1. SOP Rekuitmen Peserta Pelatihan. Tujuan. Prosedur ini menjelaskan : a. Proses rekuitmen peserta kegiatan UPTD Tenaga Kerja atau Balai Latihan Kerja kepada masyarakat pencari kerja, industri, instansi pemerintah dan swasta, lembaga pendidikan. b. Sebagai panduan kepada petugas mengenai cara melakukan perekrutan peserta pelatihan. Ruang Lingkup. Prosedur ini mencakup : a. Menyebarluaskan informasi, b. Prosedur ini berlaku untuk penyebaran seluruh kegiatan UPTD Tenaga Kerja atau Balai Latihan Kerja Definisi. a. Materi informasi : Bahan, baik tertulis maupun lisan yang berisi seluruh aktifitas UPTD Tenaga Kerja atau Balai Latihan Kerja. b. Teknik Penyampaian : Cara penyampaian informasi, baik menggunakan media cetak (brosur) maupun media audio radio. c. Jadwal : waktu, tempat, dan petugas yang melaksanakan kegiatan penyebaran informasi. d. Petugas
:
Orang
yang
memiliki
kompetensi
dalam
menyebarkan informasi kegiatan UPTD Tenaga Kerja atau Balai Latihan Kerja. Ketentuan Umum. Seluruh kegiatan penyebaran informasi didasarkan pada Dokumen teknis tata cara penyebaran informasi.
22
Dokumen yang terkait. a. Dokumen rencana kerja penyebaran informasi. b. Renlagiat. c. RKA –KL. Formulir yang digunakan. a. Form hasil kunjungan. Prosedur Penyebaran Informasi : PELAKSANA
ALUR KERJA
CACATAN MUTU
Mulai
Penyelenggara
Menyiapkan bahan/materi penyebaran informasi
Brosur, Radio, Spanduk
Membuat jadwal peyebaran informasi
Jadwal Penyebaran Informasi
Penyelenggara
Melaksanakan penyebaran informasi
Blanko Kunjungan
Penyelenggara
Menyusun laporan hasil penyebaran informasi
Penyelenggara
Laporan Hasil Penyebaran
Selesai
2. SOP Penerimaan Pendaftaran. Tujuan. a. Prosedur ini menjelaskan tentang tata cara pendaftaran calon peserta pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja. b. Sebagai panduan kepada petugas mengenai cara melakukan pendaftaran calon peserta pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja. 23
Ruang Lingkup. Prosedur ini administrasi.
mencakup
dengan
penyerahan
berkas
Definisi. a. Pendaftaran
adalah
menyerahkan
Proses
persyaratan
calon
peserta
administrasi
sesuai
pelatihan dengan
ketentuan yang berlaku antara lain : Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, KTP, Kartu Keluarga, dan Pas Photo. Ketentuan Umum. a. Pendaftaran dilakukan setiap hari kerja mulai jam 08.00 s/d 16.00 WIB. b. Tidak dipungut biaya pendaftaran. Dokumen yang terkait. a. Time Schedule Pendaftaran b. Daftar Nominatif Peserta Pendaftaran. Formulir yang digunakan, a. Formulir pendaftaran.
24
Prosedur Penerimaan Pendaftaran : PELAKSANA
ALUR KERJA
CACATAN MUTU
Petugas Administrasi pendaftaran
Menginformasi tata cara pengisian formulir
Petugas Administrasi pendaftaran
Memeriksa formulir dan persyaratan
Formulir pendaftaran Petunjuk pengisian
Sesuai?
Checklist Persyaratan pendaftaran
Tidak
Petugas Administrasi
Buku Register
Ya
Petugas Administrasi
Berkas/ kelengkapan pendaftaran
Menerima Berkas Persyaratan
Selesai
3. SOP Test Seleksi. Tujuan. a. Prosedur ini menjelaskan tentang tatacara calon
peserta
pelatihan
melalui
:
tes
menyeleksi
akademis
dan
interview/wawancara untuk menetapkan peserta pelatihan yang memenuhi persyaratan untuk diterima. b. Sebagai panduan petugas cara melakukan seleksi peserta pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja. Ruang Lingkup. Prosedur ini mencakup proses menyeleksi calon peserta pelatihan menjadi peserta pelatihan dengan melalui tes.
25
Definisi. a. Calon peserta pelatihan : seseorang yang
memenuhi
persyaratan secara administrasi dan fisik sesuai dengan kejuruan. b. Test akademis : Test tertulis yang menggali kemampuan akademis calon peserta pelatihan. c. Interview : Test wawancara yang bertujuan untuk menggali minat, bakat dan tanggung jawab calon peserta pelatihan. Ketentuan Umum. a. Pelaksanaan test seleksi sesuai jadwal yang ditentukan. b. Test akademis berbentuk soal pilihan ganda dan esay dengan durasi 90 menit. c. Test interview dilaksanakan oleh instruktur terkait/ petugas penyelenggara. d. Persyaratan peserta
pelatihan sesuai dengan program
pelatihan. Dokumen yang terkait a. Time schedule recruitment dan seleksi. b. Dokumen soal-soal tertulis. c. Dokumen test interview. Formulir yang digunakan. a. Daftar hadir penguji. b. Daftar hadir peserta test. c. Lembar soal. d. Lembar jawaban.
26
Prosedur Test Seleksi :
PELAKSANA
ALUR KERJA
CACATAN MUTU
Mulai
Petugas Adm penyelenggaraan
Menerima daftar peserta test
Petugas adm penyelenggaraan
Mempersiapkan kelengkapan seleksi peserta pelatihan
Checklist kelengkapan test seleksi
Petugas adm penyelenggaraan
Menyusun jadwal petugas Seleksi Test
Jadwal petugas seleksi
Petugas adm Penyelenggaraan dan Instruktur
Melaksanakan test tertulis
Laporan rekruit/selesksi
Petugas adm Penyelenggaraan
Instruktur Petugas adm Penyelenggaraan dan instruktur
Menyerahkan hasil test tertulis ke Workshop untuk dinilai
Melaksanakan test wawancara
Merekap hasil test seleksi
Penyelenggaraan dan Kajur
Mengadakan rapat penetapan peserta lulus seleksi
Penyelenggaraan
Menetapkan peserta yang lulus seleksi
Selesai
27
Daftar peserta test seleksi
Daftar hadir test tertulis
Daftar hadir test wawancara Blanko wawancara Rekap hasil test
Penetapan peserta lulus seleksi
4. SOP Pelaksanaan Pelatihan. Tujuan. a. Prosedur ini menjelaskan proses pelatihan yang dimulai dari upacara pembukaan, pelaksanaan latihan berupa materi umum/ penunjang dan materi inti (teori dan praktek), penilaian, dan penutupan pelatihan. b. Sebagai
panduan
bagi
petugas
dalam
melaksanakan
pelatihan. Ruang Lingkup. Prosedur mengatur pelaksanaan pelatihan sesuai standar program latihan berbasis kompetensi. Definisi. a. Upacara pembukaan / penutupan : tata cara penerimaan/ pelepasan siswa pelatihan. b. Pelaksanaan pelatihan : proses pemberian materi sesuai dengan kurikulum dan silabus oleh instruktur dengan menggunakan saran dan prasarana sesuai program. c. Materi
umum/
mendasari
penunjang
kompetensi
:
materi
inti,
pelatihan
meliputi
yang
Softskill,
kewirausahaan. d. Materi inti : kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai unit kompetensi. e. Penilaian : proses penilaian kemampuan peserta untuk menyatakan peserta mampu/trampil. f. Pelatihan berbasis kompetensi : pelatihan berdasarkan standart SKKNI dan standart perusahaan lainnya. Ketentuan Umum. a. Pelaksanaan pelatihan sesuai dengan jadwal. b. Upacara pembukaan dan penutupan dilaksanakan oleh SKPD terkait. c. Intruktur yang mengampu, memiliki kompetensi sesuai dengan materi pelatihan. 28
d. Setiap materi teori diampu oleh 1 orang instruktur. e. Setiap materi praktek diampu oleh 2 orang instruktur. f. Ketidakhadiran peserta dikategorikan menjadi 3 alasan : Sakit. Ijin. Alpha. g. Penerima kehadiran
manfaat
yang
dalam
proses
tidak
memenuhi
platihan
akan
persyaratan
mendapatkan,
berupa : peringatan dan teguran. pemberian sanksi. sanksi
institusi
berupa
peringatan
dikeluarkan dari pelatihan. h. Proses pelatihan berbasis kompetensi. i. Monitoring pelatihan. Dokumen yang terkait. a. SKKNI. b. Program pelatihan. c. Modul. Formulir yang digunakan. a. Jadwal pelatihan. b. Daftar hadir peserta. c. Daftar hadir istruktur. d. Daftar penggunaan bahan. e. Formulir penilaian.
29
tertulis
dan
Prosedur Pelaksanaan Pelatihan : PELAKSANA
ALUR KERJA
CATATAN MUTU
Mulai
Penyelenggaraan, Instruktur terkait,
Koordinasi persiapan pelaksanaan pembukaan pelatihan
Penyelenggaraan
Melaporkan kepada kepala tentang persiapan pelatihan
Penyelenggaraan, Instruktur terkait,
Melaksanakan upacara pembukaan pelatihan
Instruktur/narasu mber
Instruktur
Pemberian materi umum/ penunjang
Pemberian materi inti di workshop sesuai kejuruan
Penilaian
Instruktur Penyelenggaraan, Instruktur terkait.
Penutupan pelatihan
Selesai
-
Jadwal pelaksanaan pelatihan Perlengkapan pembukaan pelatihan
Modul materi umum/ penunjang - Modul - Daftar hadir peserta dan instruktur Formulir penilaian peserta pelatihan - Perlengkapan penutupan pelatihan - Laporan pelaksanaan pelatihan
5. SOP Evaluasi Pelatihan Tujuan a. Proses evaluasi pelatihan UPTD Balai Latihan Kerja untuk tenaga kerja maupun lulusan pelatihan. b. Sebagai panduan kepada petugas evaluasi pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja.
30
Ruang Lingkup a. Tata cara penyelenggaraan evaluasi pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja. b. Teknis penyelenggaraan uji dilakukan oleh instruktur terkait/ Tenaga pelatih. c. Administrasi penyelenggaraan uji dilakukan oleh Petugas Penyelenggaraan. Definisi a. Penyelenggaraan evaluasi pelatihan dilakukan dengan uji praktek yang dipandu oleh instruktur/ tenaga pelatih terkait. Ketentuan Umum a. Evaluasi
Pelatihan
UPTD
Balai
Latihan
Kerja
dioptimalkan penggunaannya untuk pelaksanaan sertifikasi pelatihan. Dokumen yang terkait a. Daftar nominatif peserta pelatihan b. Materi sertifikasi pelatihan
31
Prosedur Evaluasi Pelatihan : PELAKSANA
ALUR KERJA
CATATAN MUTU
Mulai
Instruktur/ Tenaga Pelatih
Kepala UPTD
Penyelenggara
Instruktur/ Tenaga Pelatih
Mengajukan permohonan evaluasi uji praktek sesuai unit kompetensi
Menetapkan jadwal uji
Menyiapkan administrasi dan formulir-formulir uji
Menyiapkan peralatan Uji
Instruktur/ Tenaga Pelatih
Pelaksanaan Uji Praktek
Instruktur/ Tenaga Pelatih
Evaluasi dan laporan uji praktek
Surat permohonan evaluasi uji praktek
Jadwal uji
Formulir-formulir uji & daftar hadir uji
Checklist Uji
Dokumen laporan uji praktek
Selesai
6. SOP Penerbitan Sertifikat Pelatihan. Tujuan a. Proses penerbitan sertifikat di UPTD Balai Latihan Kerja kepada lulusan yang dinyatakan lulus. b. Sebagai panduan kepada petugas mengenai cara penerbitan sertifikat pelatihan. Ruang Lingkup a. Berisi unit kompetensi yang ditempuh berdasarkan program pelatihan.
32
b. Prosedur
ini
berlaku
untuk
seluruh
sertifikat
yang
diterbitkan oleh UPTD Balai Latihan Kerja. Definisi Sertifikat : Bukti tertulis, legal, yang menyatakan bahwa nama yang tercantum pada sertifikat pelatihan benar-benar kompeten sesuai unitnya. Ketentuan Umum. a. Penerbitan sertifikat pelatihan tidak dipungut biaya. b. Pengambilan sertifikat 20 (dua puluh) hari kerja setelah pelatihan selesai sesuai dengan program. Dokumen yang terkait. Daftar nominatif siswa. Formulir yang digunakan. a. Tanda Bukti penerimaan sertifikat.
33
Prosedur Penerbitan Sertifikat Pelatihan : PELAKSANA
ALUR KERJA
CATATAN MUTU
Mulai
Penyelenggara
Menyiapkan rekap nilai kompetensi siswa
Penyelenggara
Menyiapkan lembar sertifikat
Penyelenggara
Menyiapkan daftar nominatif siswa
Penyelenggara
Pengerjaan sertifikat
Penyelenggara
Pengecekan sertifikat
Kepala BLK dan Kepala Dinas
Penandatanganan & stempel sertifikat pelatihan
Form penilaian kompetensi
Daftar siswa
nominatif
Dokumen pelatihan
Sertifikat
Selesai
F.
KESERASIAN HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH PROVINSI DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN. Kementerian
Ketenagakerjaan
(Kemnaker)
terus
memaksimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK). Tugas dan fungsi utama
Balai
Latihan
Kerja
Sebagaimana
telah
diatur
dalam
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelatihan Berbasis Kompetensi. Pelatihan Berbasis Kompetensi sendiri merupakan sebuah acuan pelaksanaan pelatihan yang kompleks terdiri atas sistem kerja mulai dari
34
persiapan, pelaksanaan pelatihan, evaluasi dan validasi kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan di BLK Aceh Selatan sejalan dengan program
Pemerintah
Aceh
dalam
menangani
permasalahan
ketenagakerjaan terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk menekan laju angka pengangguran di Provinsi Aceh. Pelaksanaan pelatihan berdasarkan unit kompetensi yang diselenggarakan oleh UPTD Balai Latihan Kerja Aceh Selatan merupakan urusan/wewenang Pemerintah Kabupaten bidang Tenaga Kerja, serta tidak tumpang tindih dengan urusan / kewenangan Pemerintah Provinsi.
35
G. JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU / TEKNIS YANG TERSEDIA NAMA NO 1.
PANGKAT
TEMPAT/TGL. LAHIR
GOL
NIP
T.M.T
ZISWATINUR
Penata Tk. I
Tapaktuan
III/d
10-10-1964
01-10-2010
PENDIDIKAN JABATAN T.M.T
FORMAL
29-12-2016
D-II
NON FORMAL (DIKLAT) 1990
Teknik Sipil
19641010 198603 2 005
- Dikdas Instruktur
1990
- Bimtek CBT
2007
- Upgrading Meteodologi Pelatihan
2010
- Upgrading Pengelola Pelatihan
2012
- Upgrading Pengelola Pelatihan
2013
- Workshop Optimalisasi Pengelolaan dan
2014
Pengembangan Sarana/Fasilitas BLK - Upgrading Pengelola Pelatihan
2016
- Bimtek Perencanaan Tenaga Kerja Kab/Kota
2017
Penigkatan Kapasitas dan Pengelolaan Akreditasi BLK/LPKS 2.
JASMAN, SE
Penata Muda Tk. I
Ujung Batu
III/b
03-12-1965
01-04-2017
29-12-2016
Ekonomi Pembangunan S-1
2009
D-III
2004
- Suskalak B
1991
- Upgrading Meteodologi Pelatihan
2012
19651203 198708 1 001
3.
Warzukni, A.Md Sinabang 21-11-1982
Pengatur
-
II/c
Teknik Elektro
01-03-2016
19821121 201503 2 002 4.
VENY IRAWAN, A.Md Upah 02-01-1985
Pengatur
-
III/c
D-III
2006
Teknik Elektronika
01-03-2016
19850102 201503 1 003 5.
INDRIANI AGUSTINA, A.Md
Pengatur
Desa Durian
III/c
20-10-1975
01-03-2016
-
D-III Teknik Sipil
19920818 201503 2 005
36
2013
- Diklat Dasar Instruktur
2016
- Diklat Asesor
2017
7
SUTRINAWATI Koto 02-02-1977
Pengatur Muda Tk. I
-
SMK
(II/b)
1997
Akutansi
01-04-2014
19770202 201001 2 004
8
SAFRIDA
Pengatur Muda Tk. I
Pasie Rasian
(II/b)
06-12-1983
01-04-2014
-
SMA
2002
-
SMA
2004
-
SMA
1983
-
SMP
1992
19831206 201001 2 009
9
AMANDA AGUSTINA Samadua 02-08-1984
Pengatur Muda (II/a) 01-10-2013
19840802 201001 2 005
10
JUNAIDA Simpang Lee 31-12-1964
Pengatur Muda (II/a) 01-06-2014
19641231 201406 2 024
11
RAIHAH
Juru
Jambo Manyang
(I/c)
25-11-1976
01-06-2014
19761125 201406 2 006
37
12
JASMITAR
Juru
-
Krueng Batu
(I/c)
06-06-1986
01-06-2014
SMP
2003
19860606 201406 1 003
H.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA UPTD BALAI LATIHAN KERJA ACEH SELATAN Peraturan Bupati Aceh Selatan Nomor : 17 Tahun 2009
KEPALA UPTD
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
38
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UPTD – BALAI LATIHAN KERJA ACEH SELATAN
KEPALA UPTD – BLK ACEH SELATAN ZISWATINUR NIP. 19641010 198603 2 005
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL WARZUKNI, A.Md
VENY IRAWAN, A.Md
INDRIANI AGUSTINA, A.Md
NIP. 19821121 201503 2 002
NIP. 19850102 201503 1 003
NIP. 19920818 201503 2 003
KASUBBAG TATA USAHA JASMAN, SE NIP. 19651203 198708N1 001
STAF UPTD BLK SUTRINAWATI
SAFRIDA
AMANDA AGUSTINA
JUNAIDA
RAIHAH
JASMITAR
NIP. 19770202 201001 2 004
NIP. 19831206 201001 2 009
NIP. 19840802 201001 2 005
NIP. 19641231 201406 2 024
NIP. 19761125 201406 2 006
NIP. 19860606 201406 1 003
39
40
BAB III ANALISIS BEBAN KERJA A. Analisis Beban Kerja Adapun tujuan penyusunan analisis beban kerja di lingkungan Balai Latihan Kerja Aceh Selatan, yaitu : 1. Membangun/merumuskan
sistem
penilaian
beban
kerja
dan
perencanaan kebutuhan pegawai pada masing-masing Unit kerja; 2. Melakukan penilaian beban kerja Unit Kerja berdasarkan beban kerja jabatan/unit kerja dengan menggunakan variabel norma waktu, volume kerja dan jam kerja efektif, dikaitkan dengan jumlah pegawai/jabatan. Analisa
Beban
Kerja
yang
dilaksanakan
sebenarnya
masih
membutuhkan kajian ulang terkait kebutuhan perlunya penambahan struktur,
dikarenakan
proses
kerja
di
BLK
menuntut
kompetensi
manajerial yang berbeda-beda untuk tiap tahapan kegiatan, sebagaimana petunjuk yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktifitas Kementerian Tenaga Kerja dalam Standar Minimal BLK. Berikut
Analisis
Beban
Kerja
BLK
Aceh
Selatan
Dinas
Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Selatan terlampir dalam dokumen ini.
43
BAB IV ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI
A.
Jumlah Pegawai ASN. Jumlah pegawai ASN terdiri dari :
B.
1. Dinas
: 27 orang
2. BLK
: 11 orang
Jumlah Anggaran Pegawai Tahun 2017. Jumlah anggaran pegawai tahun 2017 adalah sebagai berikut:
C.
1. Dinas
: Rp. 2.192.688.710,-
2. BLK
: Rp.
Total
: Rp. 2.786.520.512,-
593.831.802,-
Jumlah Aggaran yang Dikelola Dinas transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2017. Jumlah anggaran yang dikelola Distransnaker Kab. Aceh Selatan Tahun 2017 adalah sebagai berikut: Rp. 4.335.200.512,-
D.
Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Anggaran Tahun Anggaran 2017. a. Rasio Belanja Pegawai di Dinas Terhadap Total Anggaran T.A. 2017 Rp. 2.192.688.710,Rp. 4.335.200.512,-
X 100% = 50,58 %
b. Rasio Belanja Pegawai di BLK Terhadap Total Anggaran T.A. 2017 Rp.
593.831.802,-
Rp. 4.335.200.512,-
X 100% = 13,70 %
43
c. Total Rasio Belanja Pegawai (Belanja Tidak Langsung) Terhadap Total Anggaran T.A. 2017. Rp. 2.786.520.512,-
X 100% = 64,28 %
Rp. 4.335.200.512,-
d. Total Rasio Belanja Langsung Terhadap Total Anggaran T.A. 2017. Rp. 1.556.480.000,-
X 100% = 35,90 %
Rp. 4.335.200.512,Dari Analisis Rasio Belanja Pegawai T.A. 2017 Diperoleh Hasil : a. Rasio Belanja Pegawai di Dinas 50,58 % b. Rasio Belanja Pegawai di BLK 13,70 % c. Total Rasio Belanja Pegawai (Tidak Langsung) 64,28 % d. Total Rasio Biaya Langsung 35,90 %
43
BAB V PENUTUP Kajian
akademis
ini
disusun
sebagai
bahan
pertimbangan
pembentukan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Balai Latihan Kerja Aceh Selatan.
Berdasarkan
kajian
akademis
dapat
disimpulkan
bahwa
pembentukan UPTD Balai Latihan Kerja Aceh Selatan sangat dibutuhkan sebagai
unit
kerja
penyelenggaraan
yang
pelatihan
melaksanakan berdasarkan
kegiatan
Unit
teknis
Kompetensi
operasional pada
Dinas
Transmigrasi dan Tenagakerja Kabupaten Aceh Selatan, yang merupakan urusan Pemerintahan Bidang Tenaga Kerja. Pertimbangan perlunya dibentuk UPTD Balai Latihan Kerja Aceh Selatan adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. 2. Pelaksanaan
Undang-Undang
Nomor
13
Tahun
2003
tentang
Ketenagakerjaan. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional. 4. Pembentukan UPTD Balai Latihan Kerja Aceh Selatan memberikan konstribusi dan mamfaat secara langsung kepada masyarakat Kabupaten Aceh Selatan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga. Demikian kajian akademis pembentukan UPTD Balai Latihan Kerja Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Selatan ini kami susun sebagai
bahan
pertimbangan
dan
kelengkapan
dokumen
persyaratan
pembentukan UPTD sesuai dengan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah. Tapaktuan, Maret 2019 Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Selatan
SYAIFUL AZHAR, SE NIP. 19620928 198603 1 005 43