Jurnal Metris Yenny.docx

  • Uploaded by: Yenny Lim
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Metris Yenny.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,896
  • Pages: 16
PERBANDINGAN PENGGUNAAN WARNA RUANG STUDIO TERHADAP KENYAMANAN VISUAL MAHASISWA ARSITEKTUR UNPAR OBJEK STUDI: RUANG STUDIO GEDUNG PPAG DAN RUANG STUDIO GEDUNG 10 LANTAI 3 UNPAR CIUMBULEUIT Yenny Andriani Willim Mahasiswi S1 Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan [email protected]

Abstract The use of color is very influential on the users’ perception because of the different height of wave flank, which is received into the eyes and transfered to the brain of the observer. The interior color of a classroom is important because it affects comfort feelings of the users. There is such a different dominant color in the PPAG Studio and Building 10 Studio. Based on the results of theoretical reviews, the suitable colour for use as the interior color is blue and green. However, based on the results of the questionnaire, students of architecture class of 2015 tend to choose to do Studio’s tasks in PPAG Studio Room with white color tendency. In fact, according to the theory review, Building 10 3rd Floor Studio is the one that has an appropriate color as a classroom. In conclusion, it turns out many other things that also influence in analyzing learning comfort, thermal, lighting, circulation, etc. So in designing of a Studio Room, we can use interior color which is tends to green or blue and by looking at the related factors. Key Words: Color, Interior, Perception, Comfort

Abstrak Penggunaan warna sangat berpengaruh terhadap persepsi seseorang karena adanya perbedaan tinggi gelombang yang masuk ke mata dan tersalurkan ke otak penglihatnya. Warna interior sebuah ruang belajar merupakan hal yang penting karena berpengaruh terhadap kenyamanan pengguna ruangnya. Terdapat perbedaan warna dominan di Ruang Studio PPAG dan Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3. Berdasarkan hasil ulasan teori, warna yang cocok untuk digunakan sebagai warna interiornya adalah warna biru dan juga hijau. Akan tetapi, berdasarkan hasil kuisioner menyebutkan bahwa para mahasiswa arsitektur angkatan 2015 cenderung memilih untuk mengerjakan tugas studio di Ruang Studio PPAG dengan kecenderunga warna putih. Padahal, menurut ulasan teori, Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3 lah yang memiliki warna yang sesuai sebagai ruang kelas. Sebagai kesimpulan, ternyata banyak hal lain yang berpengaruh juga dalam menganalisa kenyamanan belajar, yaitu termal, pencahayaan, sirkulasi, dll. Sehingga dalam mendesain sebuah Ruang Studio bisa menggunakan warna interior cenderung hijau atau biru dengan memerhatikan faktor-faktor terkait tersebut. Kata Kunci: Warna, Interior, Persepsi, Kenyamanan

Jurnal Metodologi Riset 2018

1

Pendahuluan

1. a.

Latar Belakang Masalah

Warna merupakan spektrum yang terdapat di dalam cahaya. Spektrum-spektrum ini dibedakan dengan panjang gelombang cahaya yang sudah diteliti oleh Isaac Newton. Penelitian yang dilakukan menggunakan sebuah prisma kaca dengan di sorot cahaya putih dan terlihat adanya pantulan-pantulan cahaya dengan sudut yang berbeda-beda sesuai dengan panjang gelombangnya.

Figur 1. Prisma memantulkan warna dengan sudut berbeda-beda

Pantulan inilah yang kemudian ditangkap oleh mata dan kemudian gelombang warna tersebut disalurkan menjadi impuls rangsangan dan disalurkan ke otak. Setelah itu tubuh kita akan beradaptasi dengan gelombang warna tersebut. Hal inilah yang kemudian berpengaruh kepada psikologi manusia berdasarkan warna yang dilihat. Melalui percobaan tersebut, sangat penting bagi kita untuk mendesain sebuah ruangan. Perlu diperhatikan kembali kepada penggunaan warna terhadap fungsi ruang serta pemakai ruang itu. Hal ini berpengaruh terhadap tubuh, pikiran, emosi dalam diri manusia. Warna-warna tersebut dapat memunculkan perasaan takut, senang, sedih, aman, dan lain-lain kepada pengguna ruang. Warna yang salah dalam suatu ruangan akan menimbulkan ketidak nyamanan terhadap pemakainya, terlebih lagi terhadap orang dengan kebutuhan khusus seperti cacat mental atau autisme. Seperti yang telah dijelaskan di atas, warna merupakan salah satu hal yang krusial dalam sebuah ruang, terlebih lagi ruang belajar. Universitas Katolik Parahyangan memiliki dua buah Ruang Studio Perancangan Arsitektur, dan adanya sedikit perbedaan nuansa warna di dalam kedua buah ruangan tersebut. Warna yang selain berpengaruh kepada kenyamanan penggunanya, juga berpengaruh kepada efektivitas proses belajar mengajar mahasiswa dan juga dosen pengajar. Melalui objek studi ruang studio Universitas Katolik Parahyangan Gedung PPAG lantai 1 dan Ruang studio Arsitektur Gedung 10 Lantai 3, akan disurvey perihal kenyamanan ruang dari pengaruh pemilihan warna ruang.

PERBANDINGAN PENGGUNAAN WARNA RUANG STUDIO TERHADAP KENYAMANAN VISUAL MAHASISWA ARSITEKTUR UNPAR Yenny Andriani Willim

2

b. Perumusan Masalah Pemilihan warna ruang sangatlah penting karena mempengaruhi psikologi kenyamanan penggunanya. Hal ini berpengaruh kepada produktivitas mahasiswa dalam mengerjakan tugas studio. Dalam Studio Gedung PPAG Lantai 1 dan Studio Gedung 10 Lantai 3 terdapat perbedaan penggunaan warna di dalamnya. Maka akan diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Bagaimana perbandingan terhadap kenyamanan pengguna ruang di antara Ruang Studio PPAG dan Ruang Studio Gedung 10? Manakah pemilihan warna yang lebih baik di antara Ruang Studio Gedung PPAG dan Ruang Studio Gedung 10? c. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah agar dapat mengetahui perbandingan penggunaan warna di setiap Ruang Studio yang berpengaruh terhadap persepsi kenyamanan penggunanya dan juga untuk mengetahui warna yang lebih cocok digunakan di dalam Ruang Studio. d. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan secara ilmu pengetahuan, dan berikut adalah rinciannya: a. Bagi ilmu pengetahuan, agar dapat memberi ilmu mengenai perancangan interior secara warna dalam sebuah Studio Perancangan Arsitektur. b. Bagi arsitek, agar dapat merancag sebuah Studio Perancanga Arsitektur dengan memilih warna yang tepat. c. Bagi penulis lain, agar penelitian ini dapat dijadikan salah satu pedoman dalam penulisannya. e. Ruang Lingkup Materi dan Objek Penelitian Hal-hal yang menjadi batasan dan focus dari kajian penelitian adalah sebagai berikut: a. Penelitian dilakukan di Ruang Studio Gedung PPAG Lantai 1 dan Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3 Universitas Katolik Parahyangan, Ciumbuleuit. b. Pembahasan lebih difokuskan kepada kenyamanan pengguna ruang yang dipengaruhi oleh warna ruang. c. Penelitian dilakukan dengan cara observasi langsung kepada pengguna ruang dan berdasarkan sumber literatur. f. Metodologi Penelitian Berikut merupakan metode-metode yang akan dilakukan selama proses penelitian: a. Observasi langsung ke lapangan b. Studi literatur mengenai pengaruh warna terhadap psikologi dan kenyamanan manusia, serta mengenai pemilihan warna terhadap ruang belajar c. Menyebar angket kepada sampel penelitian

Jurnal Metodologi Riset 2018

3

d. Dokumentasi Sampel yang digunakan dalam pengerjaan penelitian ini adalah 30% dari pengguna Ruang Studio. Subyek yang dituju adalah mahasiswa arsitektur angkatan 2015 dikarenakan mereka sudah memiliki pengalaman di kedua ruang studio cukup lebih lama dibanding dengan angkatan-angkatan lainnya. Hal ini ditujukan karena tujuan untuk meneliti adalah membandingkan kenyamanan diantara kedua ruang studio. Kisaran jumlah mahasiswa adalah 180 orang, dengan mengambil sampel +/- 100 orang.

2.

Ulasan Pustaka

a. Kenyamanan Manusia Kenyamanan merupakan suatu bentuk kata sifat yang dialami oleh mahkluk hidup. Kenyamanan sendiri dalam KBBI yaitu keadaan menyegarkan, menyejukkan, atau menyedapkan. Kolcaba (2003) menjelaskan bahwa kenyamaan sebagai suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan holistik. Dengan terpenuhinya kenyamanan dapat menyebabkan perasaan sejahtera pada diri individu tersebut. Sebuah kenyamanan juga tidak bisa dinilai dari angka, karena manusia memiliki persepsi masing-masing terhadap keadaan sekitar tersebut. Manusia menilai sebuah kenyamanan dari rangsangan sekitar yang masuk kedalam panca indra manusia. b.

Kenyamanan Visual Kenyamanan visual (Satwiko, 2009) mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan kondisi dimana manusia merasa tidak terganggu dengan kondisi sekeliling yang diterima oleh indra penglihatannya. Pada umumnya hal ini terkait dengan intensitas cahaya yang ada di sekitarnya serta warna yang dilihat.

c.

Kenyamanan Ruang serta Produktivitas Penggunanya Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang dimana lingkungan yang sesuai dapat memberikan kesan nyaman dan berfungsi sebagai sarana yang harus diperhatikan terhadap efektivitas dan efisensi kerja (Hammer, 1999). Penelitian yang dilakukan oleh Herman Miller (2007) menyimpulkan bahwa dalam memaksimalkan produktivitas dalam bekerja, perlu adanya peningkatan kenyamanan dengan meredusi tingkat stress serta tekanan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas perlu adanya suatu hal yang dapat menenangkan di sebuah ruangan.

PERBANDINGAN PENGGUNAAN WARNA RUANG STUDIO TERHADAP KENYAMANAN VISUAL MAHASISWA ARSITEKTUR UNPAR Yenny Andriani Willim

4

d. Warna terhadap pengaruh Psikologi Manusia  Pengelompokkan Warna Menurut Haidar (2009), warna adalah suatu spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Cahaya sempurna tersebut memiliki beberapa pigmen warna. Pigmen dominan bisa dilihat dari warna pelangi (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu). Kemudian, bila salah satu warna tersebut ditangkap oleh mata manusia, akan menimbulkan persepsi tersendiri didalam benak manusia. Menurut J. Linschoten dan Drs. Mansyur (prang color Figur 2. Diagram Warna wheel) juga menyebutkan dan menguraikan warna-warna itu bukan hanya suatu gejala yang dapat diamati saja, warna bisa mempengaruhi kelakuan dan kadang memegang peranan penting dalam penilaian estetis hingga turut menentukan suka tidaknya seorang manusia terhadap bermacam-macam benda. Warna (Prawira: 1989) dikelompokkan menjadi 2, yaitu warna hangat dan warna dingin. Warna hangat biasa dilihat adalah warna terang atau dengan tipe high temperature, contoh: merah, kuning, cokelat, emas, dll. Warna hangat cenderung bersifat padat dan keras, sehingga memiliki persepsi emosi yang menonjol (sangat senang, amarah, dll). Sedangkan untuk warna dingin, sering kita sebut sebagai warna muda dan cenderung low temperature, contoh: biru, hijau, ungu, dll. Warna dingin ini cenderung memiliki sifat yang lemah, dan sifat emosi yang ditunjukkan adalah seperti ketenangan, kesedihan, kenyamanan, dan tertutup.



Sifat-sifat Warna (Leatrice Eisman, 2005) Warna memiliki arti dan makna tersendiri, maka berikut adalah makna-makna dari warna tersebut: o Merah Warna merah memiliki warna yang bersifat sangat kuat dan dominan. Warna ini mengandung kesan agresif dan keberanian, juga bergairah dalam melakukan suatu hal. Warna ini juga bermakna adanya intimidasi dan juga amarah didalamnya. o Jingga Jingga merupakan kombinasi antara warna merah dan kuning. Warna oranye memberi kesan hangat dan bersemangat serta merupakan simbol dari petualangan, optimisme, percaya diri dan kemampuan dalam bersosialisasi. o Kuning Warna kuning memberi arti kehangatan dan rasa bahagia dan seolah ingin menimbulkan hasrat untuk bermain. Dengan kata lain warna ini juga mengandung makna optimis, semangat dan ceria. Warna ini juga membantu untuk penalaran secara logis.

Jurnal Metodologi Riset 2018

5

o

o o

o o

o o

Cokelat Warna cokelat sangat erat dengan warna kehidupan atau warna tanah, sehingga memberikan kehangatan serta ketenangan. Karena warna ini mendekati warna emas, maka warna ini memiliki sifat modern, canggih, dan mahal. Hijau Warna ini memberikan sensasi ketenangan serta keseimbangan. Hal ini dikarenakan warna hijau dominan berasal dari alam. Biru Warna biru mempunyai kesan rileks, keprofesionalan, dan kepercayaan. Warna ini juga mampu memberikan persepsi ketenangan, serta membantu dalam hal konsentrasi. Ungu Warna ini memiliki sifat keagungan serta kebijaksanaan. Sejak jaman dahulu warna ini sering digunakan didalam kerajaan. Hitam Warna ini memiliki warna kesuraman, kegelapan, serta warna yang penuh misteri. Akan tetapi bila diartikan dengan baik, warna ini memiliki warna ke eleganan. Putih Warna putih memberikan kesan kebebasan dan keterbukaan. Akan tetapi, bila warna ini terlalu mendominasi, akan menimbulkan efek sakit kepala. Abu-abu Memiliki makna akan keseriusan dan tenang.

e.

Pemilihan Warna Ruang Belajar Pada dasarnya, seorang pelajar membutuhkan ketenangan pada saat proses belajar dan mengajar. Ketenangan yang dibutuhkan tersebut agar dapat mendukung para pelajar untuk bisa berkonsentrasi dan bernalar pada saat belajar mengajar. Dari sekian warna yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa warna yang paling cocok adalah warna hijau atau warna biru karena kedua warna tersebut memiliki sifat ketenangan dan dapat memberikan konsentrasi pada para pengguna ruang.

Figur 3. Penggunaan warna hijau pada dinding ruang

Figur 4. Penggunaan warna hijau pada furnitur ruang

PERBANDINGAN PENGGUNAAN WARNA RUANG STUDIO TERHADAP KENYAMANAN VISUAL MAHASISWA ARSITEKTUR UNPAR Yenny Andriani Willim

6

Figur 5. Penggunaan warna biru pada furnitur

Figur 6. Penggunanan warna biru pada interior dan furnitur ruang

3. Hasil Observasi a. Data Lapangan  Ruang Studio PPAG Berikut ini merupakan foto-foto serta data warna yang digunakan di Ruang Studio PPAG

Figur 7. Interior Ruang Studio Gedung PPAG

Figur 8. Interior Ruang Studio Gedung PPAG

Figur 9. Interior Ruang Studio Gedung PPAG

Figur 10. Interior Ruang Studio Gedung PPAG

Jurnal Metodologi Riset 2018

7

Tabel 1. Data Warna Setiap Material di Ruang Studio Gedung PPAG

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Benda Lantai Dinding Meja Kursi Papan Pembatas Plafond Pintu Utama Frame Kaca Pintu menuju selasar toilet

Warna Putih Putih Putih, Cokelat, Abu-abu Abu-abu Cokelat Muda Putih Abu-abu dan transparan Silver Cokelat

Berdasarkan warna-warna dari setiap material da furnitur tersebut, maka berikut adalah perkiraan presentase dari penggunaan warnanya: Tabel 2. Persentase Warna di Ruang Studio Gedung PPAG

No. 1. 2. 3. 4.



Warna Putih Cokelat Cokelat Muda Abu-abu

Persentase 80% 10% 8% 2%

Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3

Berikut ini merupakan foto-foto serta data warna yang digunakan di Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3

Figur 11. Interior Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3

Figur 12. Interior Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3

PERBANDINGAN PENGGUNAAN WARNA RUANG STUDIO TERHADAP KENYAMANAN VISUAL MAHASISWA ARSITEKTUR UNPAR Yenny Andriani Willim

8

Figur 13. Interior Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3

Figur 14. Interior Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3

Tabel 3. Data Warna Setiap Material di Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3

No 1. 2. 3. 4. 5. 6

Benda Lantai Dinding Meja Kursi Plafond Tirai

Warna Putih Abu muda Biru Muda, Cokelat Muda, Abu-abu Abu-abu Abu Muda Cokelat

Berdasarkan warna-warna dari setiap material da furnitur tersebut, maka berikut adalah perkiraan presentase dari penggunaan warnanya: Tabel 4. Persentase Warna di Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Warna Putih Cokelat Muda Abu-abu Biru Cokelat

Persentase 10% 15% 35% 35% 5%

b. Hasil Kuisioner  Pertanyaan Kuisioner Pertanyaan Kuisioner dibagikan dengan menggunakan https://www.typeform.com/ . Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan:

Jurnal Metodologi Riset 2018

9

Figur 15. Pertanyaan-pertanyaan Kuisioner

PERBANDINGAN PENGGUNAAN WARNA RUANG STUDIO TERHADAP KENYAMANAN VISUAL MAHASISWA ARSITEKTUR UNPAR Yenny Andriani Willim

10



Hasil Jawaban Kuisioner Berikut ini merupakan hasil jawaban Kuisioner

Jurnal Metodologi Riset 2018

11

PERBANDINGAN PENGGUNAAN WARNA RUANG STUDIO TERHADAP KENYAMANAN VISUAL MAHASISWA ARSITEKTUR UNPAR Yenny Andriani Willim

12

Figur 16. Kesimpulan Hasil Jawaban Kuisioner

Jurnal Metodologi Riset 2018

13

4.

Analisa Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi lapangan, warna interior Ruang Studio Gedung PPAG tidaklah cocok untuk digunakan sebagai ruang kelas, karena memiliki kecenderungan warna putih sehingga dapat menyebabkan sakit mata dan ketidaknyamanan lainnya. Sedangkan untuk Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3, memiliki kandungan warna biru, yang dimana merupakan warna yang cocok digunakan sebagai salah satu komponen dalam ruang kelas karena warna biru dan juga abu-abu akan memberi efek tenang dan keseriusan kepada pelajar. Berdasarkan hasil jawaban kuisioner, dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian lebih memilih dan merasa nyaman bila mengerjakan tugas-tugas studio di Ruang Studio Gedung PPAG. Akan tetapi berdasarkan ulasan teori, warna interior ruang studio yang paling mendekati ketepatan adalah warna interior di Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3. Berdasarkan pendapat dari setiap responden, menyatakan bahwa Ruang Studio Gedung PPAG memiliki penerangan yang cukup baik dan juga banyak jendela sehingga terkesan lebih terbuka dan dapat melihat pemandangan ke arah luar, sehingga para sampel dapat berinspirasi lebih untuk mengerjakan tugas studio. Terdapat beberapa pendapat pula bahwa Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3 terlalu sempit secara sirkulasi dan juga memiliki pencahayaan yang kurang baik. Jendela yang ada juga tidak sebanyak di Ruang Studio Gedung PPAG. Akan tetapi, bilik-bilik untuk setiap meja belajar tersebutlah salah satu faktor yang membuat beberapa sampel merasa nyaman dalam mengerjakan tugas studio karena dapat berkonsentrasi lebih dengan adanya keprivasian yang lebih ketimbang menggunakan meja di Ruang Studio Gedung PPAG.

5. 

Penutup

Kesimpulan Sebagian besar dari responden kuisioner mengatakan bahwa dirinya merasa lebih nyaman bila mengerjakan tugas-tugas studio di Ruang Studio PPAG. Hal ini dikarenakan oleh faktor lain selain dari penggunaan warna interior, bisa saja karena sirkulasi, pencahayaan dan juga penggunaan furnitur di dalam ruangan. Menentukan sebuah kenyamanan juga memerlukan faktor-faktor lain. Faktorfaktor terkait lainnya adalah termal, sirkulasi, pencahayaan, serta pengaturan ruang. Warna Ruang Studio Gedung 10 Lantai 3 memang sudah cocok digunaan sebagai ruang kelas. Akan tetapi, secara sirkulasi masih terlalu sempit, secara pencahayaan lebih redup, dan terlalu tertutup bila dibandingkan dengan Ruang Studio PPAG. Dengan kata lain, adanya kekurangan dan juga kelebihan yang didapat melalui kedua ruang studio ini.



Saran

Alangka baiknya bila dalam mendesain sebuah ruang belajar untuk tetap dapat memperhatikan seluruh faktor yang terkait. Secara pencahayaan harus cukup terang karena bila terlalu redup akan menyulitkan pelajar untuk membaca

PERBANDINGAN PENGGUNAAN WARNA RUANG STUDIO TERHADAP KENYAMANAN VISUAL MAHASISWA ARSITEKTUR UNPAR Yenny Andriani Willim

14

suatu bacaan atau melakukan aktivitas lainnya. Sirkulasi yang cukup luas juga mempengaruhi kenyamanan, bila terlalu sempit akan menyulitkan mobilasi antar murid dan juga guru. Sebagai kesimpulan, lebih baik dalam sebuah ruang kelas menggunakan warna hijau atau biru sebagai warna dominan dengan dukungan termal, pencahayaan dan juga sirkulasi yang baik.

Figur 17. Contoh Sirkulasi dan penggunaan bukaan sebagai pencahayaan alami yang baik

Figur 19. Contoh Sirkulasi dan penggunaan bukaan sebagai pencahayaan alami yang baik

Jurnal Metodologi Riset 2018

Figur 18. Contoh sirkulasi dan penggunaan bukan sebagai pencahayaan alami yang baik

Figur 20. Contoh penggunaan furniture dengan sirkulasi yang baik

15

Acuan Eiseman, Leatrice. (2005). More Alive With Color: Personal Colors-Personal Style. Hemdon: Capital Books, Inc. Sinung, Ayu. 2016. “Pengertian Warna dan Maknanya Menurut para Ahli”. http://tenuntroso.com/2016/12/17/pengertian-warna-dan-maknanyamenurut-para-ahli/ . (Akses 2 Maret 2018) Kompas.com. 2008. “Psikologi dan Arti Warna”. https://nasional.kompas.com/read/2008/10/09/15551015/psikologi.dan.arti. warna . (Akses 24 Mei 2018) Zabdi, Aria. (2016). Kajian Kenyamanan Fisik pada Terminal Penumpang Stasiun Besar Yogyakarta [Thesis]. Yogyakarta (ID). Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Jones, C.S. (2015), “Anything But Neutral: Using Color to Create Emotional Images”. Website: photography.tutplus.com Essays,UK. (2015), “How to Color Affects Mood and Emotion Film Studies Essay”. Nottingham, Inggris. Website: ukessays.com Sastradipura, Yessi Dwipertiwi. (2016). Pengaruh Warna Ruang Kelas terhadap Minat Anak di Taman Kanak-kanak Santa Angela Bandung [Jurnal]. Bandung (ID). Universitas Telkom. Movallino, Accery. (2013). Analisis Tingkat Kenyamanan Belajar Siswa di Ruang Laboratorium Komputer SMKN 2 Garut Berdasarkan Standar Kenyamanan Ruang dan Persepsi Siswa [Skripsi]. Bandung (ID). Universitas Pendidikan Indonesia. Ambarsari, Luthfiana. (2015). Kenyamanan Belajar Siswa di Kelas IV SD Negeri Se-Kecamaran Pakualaman Tahun Ajaran 2014/2015 [Skripsi]. Yogyakarta (ID). Universitas Negeri Yogyakarta.

PERBANDINGAN PENGGUNAAN WARNA RUANG STUDIO TERHADAP KENYAMANAN VISUAL MAHASISWA ARSITEKTUR UNPAR Yenny Andriani Willim

16

Related Documents

Jurnal Metris Yenny.docx
December 2019 1
Presentation Metris Rus
November 2019 3
Jurnal
December 2019 93
Jurnal
May 2020 64

More Documents from ""

Jurnal Metris Yenny.docx
December 2019 1
Buku Pelajaran Mandarin.pdf
December 2019 2
October 2019 44
Derecho Humanos.docx
October 2019 41
Juris Consul To
October 2019 42