Jurnal Kontrol Diri.docx

Self-control at work: its relationship with contextual performance seseorang tidak hanya bertindak berdasarkan kemauan hati tp bisa jg bertindak berdasarkan upaya sadar untuk memilih tindakan yg mengarah pada hasil yg diinginkan. Kontrol diri merupakan slh satu faktor yg dapat membantu untuk mencapai goal/tujuan tersebut. kontrol diri ialah kemampuan untuk mengubah respon batin seseorang dalam melakukan perilaku yg tidak diinginkan dan menahan diri untuk tidak melakukan hal tersebut. kontrol diri termasuk juga kemmapuan untuk mengendalikan/mengatur pikiran, suasana hati, emosi, dan menahan dorongan/godaan yg tidak diinginkan. Setiap orang memilikki kapasitas pengendalian diri yg berbeda. Kontrol diri di tempat kerja menunjukkan hubungan positif dgn kinerja kerja (disiplin, tepat waktu, andal, bertanggung jawab) dan berhubungan negatif terhapad perilaku kerja yg tidak produktif. Kita membahas mengapa pengendalian diri sangat penting bagi organisasi. penelitian ini bertujuan untuk menguji relevansi atau kegunaan dari sifat pengendalian diri di tempat kerja. Dimana aspek yg diuji dibedakan dalam 2 jenis kontrol diri yaitu stop kontrol (kontrol penghambat) dan start kontrol (kontrol awal) penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya pengendalian diri di suatu organisasi. Serta kapasitas pegawai dalam mengendalikan diri berhubungan dengan kinerja mereka dimana kaitani ini berbeda untuk stop-kontrol dan start kontrol. Kedua kontrol diri ini dapat digunakan untuk proses menyeleksi pegawai, penempatan atau tugas tertentu. contoh ketika ada pekerjaan yg membutuhkan sebagian besar stop kontrol (kesabaran, kehati-hatian, kekangan) perusahaan atau organisasi harus melakukan uji coba stop kontrol dlm pemilihan tindakan/prosedur atau dengan cara memberikan pekerjaan tersebut kepada karyawan dengan tingkat stop kontrol yg tinggi.

Trust and self-control: The moderating role of the default (intinya pengendalian diri tuh secara tidak lgs mempengaruhi kepercayaan individu/organisasi dalam usaha pengambilan keputusan) kepercayaan interpersonal dipengaruhi oleh proses impulsif dan deliberatif. Penelitian ini mengeksplor apa saja faktor- faktor penentu kepercayaan dengan proses deliberative dan meneliti bagaimana mempercayai suatu keputusan dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya yg kognitif. penelitian ini menguji hubungan dari 2 faktor relevan yaitu pengendalian diri ( kemampuan untuk mengendalikan kontrol jiwa atas perilaku seseorang) dan respon awal (pilihan awal yg tidak memerlukan suatu usaha) Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pengendalian diri memiliki dampak luas pada perilaku sosial dan pengambilan keputusan. efek pengendalian diri terhadap kepercayaan bergantung pada pilihan yg telah dipilih sebelumnya. Di dua penelitian, kita tidak menemukan hubungan langsung antara pengendalian diri dan kepercayaan. Sebaliknya, pengendalian diri

mempengaruhi kepercayaan secara tidak langsung dengan cara mempengaruhi tingkatan usaha dalam pengambilan keputusan.

Exercising self control increases approach motivation Intiny melakukan pengendalian diri tuh bisa meningkatkan motivasi dalam mencapai suatu tujuan. Idak kubacoi bahasannyo bebs, soalny kayak hasil eksperimen cak itu.