Jp.docx

  • Uploaded by: Eben Sitinjak
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jp.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 487
  • Pages: 3
1. Jelaskan perbedaan hubungan permeabilitas relatif dan saturasi pada sistem gas-oil dan gas-brine! Gunakan gambar kurva permeabiltias relatif untuk menjelaskannya! Jawab :

Sistem Gas-Oil Pada minyak (garis hijau), permeabilitas akan semakin meningkat setelah Sor (daerah hijau) dan akan berhenti pada Sgc (daerah jingga). Sedangkan, permeabilitas

pada akan

gas

(garis

semakin

jingga), meningkat

setelah Sgc dan akan berhenti pada Sor.

Sistem Gas-Brine Brine atau air formasi memiliki sifat yang hampir sama dengan air sehingga untuk sistem gas-brine dapat dijelaskan dengan sistem gaswater. Pada air, permeabilitas akan semakin meningkat setelah Swirr dan akan berhenti pada Sgr. Sedangkan, pada gas, permeabilitas akan semakin meningkat setelah Sgr dan akan berhenti pada Swirr.

2. Jelaskan perbedaan critical gas saturation dan residual gas saturation! Tunjukkan letaknya pada kurva permeabilitas relatif sistem gas-oil pada proses drainage dan imbibisi! Jawab : Critical gas saturation adalah saturasi gas minimum di reservoir agar gas dapat mengalir melalui pori-pori batuan, sedangkan residual gas saturation adalah saturasi gas yang tertinggal dan tidak bisa mengalir di reservoir.

Letaknya pada kurva adalah sebagai berikut.



Critical gas saturation berlambang “Sgc” pada kurva.



Residual gas saturation berlambang “Sgr” pada kurva.

3. Sebutkan dan jelaskan (min. 3) metode-metode lain untuk mengukur permeabilitas relatif sistem 2 fasa! Jawab: Pengukuran permeabilitas relatif terdapat beberapa metode dan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan kondisinya, yaitu steady-state dan unsteady-state. a. Metode steady-state, yaitu : 

Metode multiple-core Metode ini sering disebut metode Penn State, sampel batuan diapit di antara dua sampel batuan lainnya. Sampel batuan mendistribusikan aliran berbagai fase di atas penampang batuan dan mengurangi pengaruh efek ujung kapiler pada sampel batuan yang ditengah tengah. Penurunan tekanan diukur melintasi sampel yang di tengah, sementara dua fase fluida dipompa melalui sampel dengan laju aliran konstan. Dalam beberapa aplikasi awal metode ini, saturasi dalam sampel batuan yang ditengah diukur dengan melepas sampel dengan cepat dan mengukur massanya.



Metode kecepatan tinggi (high-rate)

Dalam metode ini, dua fase fluida disuntikkan ke dalam sampel batuan pada laju aliran tinggi dan konstan. Besarnya laju sebenarnya yang diperlukan untuk metode ini akan tergantung pada panjang sampel batuan serta sifat tekanan kapilernya. Laju injeksi harus cukup sehingga efek ujung kapiler dapat diabaikan. 

Metode stasioner-cair (stationary-liquid method) Dalam metode ini, permeabilitas relatif dari satu fase yang sangat bergerak diukur dengan adanya fase kedua yang pada dasarnya tidak bergerak. Biasanya, fase tidak bergerak adalah fase cair, sedangkan fase gerak biasanya gas. Karena mobilitas gas yang tinggi, fase cair pada dasarnya tidak bergerak selama gradien tekanan kecil.

b. Metode usteady-state, yaitu: 

Metode high-rate Untuk pengukuran dengan metode unstady state dengan laju tinggi, laju injeksi harus memadai sehingga efek penyebaran kapiler dan efek ujung kapiler dapat dihilangkan. Data injeksi dan produksi serta data tekanan diferensial harus dibedakan untuk mendapatkan permeabilitas relatif. Metode ini paling sering digunakan dalam industri minyak dan gas.



Metode stasioner-cair (stationary-liquid method) Peralatan uji identik dengan yang digunakan untuk metode high-rate, tetapi model numerik digunakan untuk menginterpretasikan data produksi dan penurunan tekanan.

More Documents from "Eben Sitinjak"