JOBSHEET BIOKIMIA DAN FISIKA KESEHATAN
DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 4 1. Luthfianiq syahda 2. Luxy yuniar 3. Maya rumanti 4. Nabilla Fathiah 5. Nadia Septiola Putri 6. Neny Kartini 7. Nevi Ramadhani 8. Ninda Sevia Utami 9. Novita Armi Safitri DOSEN PEMBIMBING : Sunita, SKM. MSc. PRODI DIV KEBIDANAN TINGKAT 1
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU TAHUN AJARAN 2017
1. Nama Keterampilan Pemeriksaan Glukosa,Keton,Protein, Bilirubin,Urobilonogen, dan Kalsium dalam urine pada penderita diabetes melitus dan liver serta pada ibu hamil. 2. Unit (nama mata kuliah) : BIOKIMIA 3. Dosen: Sunita RS, SKM,M.SC 4. Tujuan Pembelajaran Untuk mengetahui kandungan Glukosa,Keton,Protein, Bilirubin,Urobilonogen, dan Kalsium. Pada penderita diabetes melitus dan liver serta pada ibu hamil. 5. Sumber Kepustakaan : http://www.atlm.web.id/2016/11/pembahasan-dan-pemeriksaan.html Gandasoebrata,R. 1968. Penuntun Laboratorium Klinik.Jakarta :Dian Rakyat Agung. 6. Petunjuk Baca dan pahami petunjuk lembar kerja yang tersedia Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan Ikuti petunjuk dosen atau intrukstur Laporakan hasil kerja setelah selesai latihan 7. Keselamatan Kerja Letakkan bahan secara ergonomis dan siap pakai Lakukan semua prosedur tindakan secara berhati-hati dan sistematis Pusatkan perhatian pada proses tindakan Sebelum melakukan prosedur letakan peralatan pada tempat yang terjangkau Gunakan alat sesuai dengan fungsinya Perhatikan teknik pengoperasian sokletasi 8. Landasan Teori Urine atau air seni atau air kencing merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Urine normal biasanya berwarna kuning, berbau khas jika didiamkan berbau ammoniak, pH berkisar 4,8 – 7,5 dan biasanya 6 atau 7. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.Volume normal perhari 900 – 1400 ml. Glukosa urine adalah gugus gula sederhana yang masih ada di urine setelah melewati berbagai proses di ginjal. Kalau ada glukosa di urine, berbahaya berarti ada yang tidak beres waktu proses urinisasi. Disebabkan karena kurang hormon insulin, yaitu hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen (kalau kurang berarti gula di darah tinggi). Kalau gula darah tinggi, otomatis gula di darah juga tinggi. Pemeriksaan glukosa urine merupakan pengukuran kadar glukosa dalam urine. Pemeriksaan ini sebenarnya tidak dapat digunakan untuk menggambarkan kadar
glukosa dalam darah. Namun pada kasus tertentu, pemeriksaan ini diperlukan untuk pemantauan. Keton adalah asam yang dibuat ketika tubuh Anda mulai menggunakan lemak, bukan karbohidrat, untuk energi.Ketika tidak memiliki insulin untuk menyuplai gula dari darah ke dalam sel, tubuh menggunakan lemak sebagai energi.Ketika lemak dipecah, keton dihasilkan dan dapat terakumulasi dalam tubuh. Tingginya kadar keton dapat beracun bagi tubuh. kondisi ini disebut ketoasidosis. Keton paling rentan terjadi ketika tidak ada cukup insulin dalam tubuh.Hal ini dapat terjadi jika orang yang memiliki diabetes tipe 1 tidak menggunakan insulin atau tidak menggunakan cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi, seperti selama sakit, stres, atau ketika aliran darah tersumbat.Hal ini juga dapat terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2 yang kekurangan insulin saat mereka sakit. Protein adalah komponen dasar dan utama makanan yang diperlukan oleh semua makhluk hidup sebagai bagian dari daging, jaringan kulit, otot, otak, sel darah merah, rambut, dan organ tubuh lainnya yang dibangun dari protein (Sandjaja, 2010). Proteinuria yaitu urin manusia yang terdapat protein yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m 2. Dalam keadaan normal, protein didalam urin sampai sejumlah tertentu masih dianggap fungsional. Sejumlah protein ditemukan pada pemeriksaan urin rutin, baik tanpa gejala, ataupun dapat menjadi gejala awal dan mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal yang serius. Bilirubin adalah pigmen kuning yang ada di dalam darah, urine, dan tinja manusia. Pigmen ini berasal dari sel darah merah yang sudah mati dan pecah. Bilirubin dibuat dalam tubuh ketika sel-sel darah merah (eritrosit) yang sudah tua terurai. Pemeriksaan bilirubin dalam urin berdasarkan reaksi antara garam diazonium dengan bilirubin dalam suasana asam, yang menimbulkan warna biru atau ungu tua. Garam diazonium terdiri dari p-nitrobenzene diazonium dan p-toluene sulfonate, sedangkan asam yang dipakai adalah asam sulfo salisilat. Adanya bilirubin 0,05-1 mg/dl urin akan memberikan basil positif dan keadaan ini menunjukkan kelainan hati atau saluran empedu. Hasil positif palsu dapat terjadi bila dalam urin terdapat mefenamic acid, chlorpromazine dengan kadar yang tinggi sedangkan negatif palsu dapat terjadi bila urin mengandung metabolit pyridium atau serenium. Urobilinogen yaitu pigmen empedu disekresikan dalam urin. Uribilinogen urin berkurang atau tidak ada ketika jumlah normal bilirubin tidak dikeluarkan ke dalam
sistem usus. Hal ini biasanya mengindikasikan penyumbatan penuh atau tidak saluran saluran empedu, seperti yang dapat terjadi dalam cholelithiasis, penyakit radang yang parah atau penyakit neoplastic. Juga, selama terapi antibiotik, penindasan tumbuhan usus normal dapat mencegah kerusakan bilirubin ke urobilinogen, petunjuk terhadap ketiadaan akhir dalam urin. Kalsiumadalah bagimetabolismtubuh,
mineral
yang
amatpentingbagimanusia,
penghubungantarsyaraf,
Setelahumur
antara
lain
kerjajantungdanpergerakanotot.
20
tahun,
tubuhmanusiaakanmulaimengalamikekurangankalsiumsebanyak
1%
pertahun.
Gejalaawalkekurangankalsiumadalahsepertilesu, banyakkeringat, gelisah, sesaknafas, menurunnyadayatahantubuh,
sembelit,
kalsiumurindapatmencerminkanasupan
insomnia,
diet
kalsium.Kadar
dankram.Kadar kalsium
serum
danefekkeseluruhanpenyakit. Hiperakalsiuriaataupeningkatankalsiumdalamurinbiasanyamenyertaikadarpeme riksaankalsiumdalam serum. Padapriadewasakebutuhankalsiumsangatrendah, sekitar 300
–
400mg
dibutuhkantinggi,
setiaphari.Sebaliknyapadawanitapascamenopausekalsium berkisaraantara
1200
–
1500
mg
setiaphari.
yang Hal
inidapatdisebabkanolehmenurunnyaabsorpsikalsiumsecarabertahapakibatusialanjut.Me nurunnyaabsorpsikalsiummengakibatkankalsiumdarialirandarahlarutdalamurindandap atmempengaruhiberatjenisurin. 9. Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Glukosa dalam Urine pada Penderita Diabetes Mellitus a. Persiapan Memakai jas lab Memakai sendal lab Memakai handscoon Memakai masker Menyiapkan sampel b. Pelaksanaan Alat dan Bahan : 1. Pipet tetes 2. Pipet ukur 3. Tabung reaksi 4. Bunsen 5. Korek api 6. Penjepit tabung 7. Benedict
Cara kerja :
1. 2. 3. 4.
Siapkan reagen yang akan diamati Teteskan Benedict 5 ml Panaskan larutan dalam tabung di bunsen selama 3 menit Angkat tabung lalu kocok larutan perlahan
10. Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Keton dalam Urine pada Penderita Diabetes Mellitus c. Persiapan Memakai jas lab Memakai sendal lab Memakai handscoon Memakai masker Menyiapkan sampel d. Pelaksanaan Alat dan Bahan : 1. Sampel Urine 2. Tabung Reaksi 3. FeCl3 10% 4. Kertas saring 5. Gelas Ukur Cara kerja : 1. Siapkan reagen yang akan diamati 2. Siapkan Urine 5 ml 3. Lalu teteskan FeCl3 10% ke dalam tabung sebanyak 10 ml 4. Lalu amati perubahan warna pada larutan tersebut 11. Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Protein dalam Urine pada Ibu Hamil e. Persiapan Memakai jas lab Memakai sendal lab Memakai handscoon Memakai masker Menyiapkan sampel f. Pelaksanaan Alat dan Bahan : 1. Tabung Reaksi 2. Penjepit 3. Lampu spritus
4. Pipet tetes 5. Cawan Petri 6. Asam asetat 6% 7. Urine 2/3 Cara kerja : 1. Siapkan reagen yang akan diamati 2. Lalu siapkan asam asetat 6% 3. Panaskan larutan selama 30 detik 12. Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan bilirubin dalam Urine pada pemyakit liver g. Persiapan Memakai jas lab Memakai sendal lab Memakai handscoon Memakai masker Menyiapkan sampel h. Pelaksanaan Alat dan Bahan : 1. Gelar ukur 10 ml 2. Piput tetes 3. Tabung reaksi 4. Urine 5 ml 5. Asam trikloro asetat 2-3 tetes Cara kerja : 1. Siapka reagen yang akan diamati 2. Lalu siapkan 5ml urine 3. Masukan asam triklora asetat 2-3 tetes 4. Lalu amati perubahan warna pada larutan tersebut 13. Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan urobilinogen dalam Urine pada pemyakit liver i. Persiapan Memakai jas lab Memakai sendal lab Memakai handscoon Memakai masker Menyiapkan sampel j. Pelaksanaan Alat dan Bahan : 1. Gelar ukur 10 ml 2. Piput tetes 3. Tabung reaksi 4. Rak tabung 5. Urine 5 ml 6. 2-4 tets lugol Cara kerja : 1. Siapkan reagen yang akan diamati 2. Masukkan 5 ml urine dalam tabung reaksi 3. Lalu tetesi dengan 2-4 tetes lugol 4. Kocok larutan tunggu 5 menit 5. Amati perubahan warna pada larutan 14. Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan kalsium dalam Urine pada ibu hamil k. Persiapan Memakai jas lab
Memakai sendal lab Memakai handscoon Memakai masker Menyiapkan sampel l. Pelaksanaan Alat dan Bahan : 1. Tabung reaksi 2 buah 2. Pipet tetes 3. Pot sampel 4. Rak tabung 5. Stopwatch 6. Reagen sulkowitch 7. Urine Cara kerja : 1. Siapkan reagen yang akan diamati 2. Masukkan 3 ml urine dalam tabung reaksi 3. Tabung reaksi ke 2 di beri 3 ml reagen sulkowitch sedangkan tabung pertama tidak 4.Diamkan selama 2-3 menit 5.Amati perubahan warna pada larutan