Jenis-jenis Rumput Laut Yang Potensial Dalam Bidang Industri

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jenis-jenis Rumput Laut Yang Potensial Dalam Bidang Industri as PDF for free.

More details

  • Words: 518
  • Pages: 2
Perkembangan

Komoditi

Rumput

Laut

Indonesia Rumput laut (seaweeds) atau yang biasa juga disebut ganggang (latin: algae) terdiri dari empat kelas, yaitu: a) Rhodophyceae (ganggang merah) b) Phaeophyceae (ganggang cokelat) c) Chlorophyceae (ganggang hijau) d) Cyanophyceae ( ganggang hijau-biru) Jenis rumput laut yang memiliki nilai ekonomis adalah sebagai berikut. Produk

Agar - agar

Karaginan

Alginat

Furcelarian

Jenis Rumput laut

Acantthopeltia,

Chondrus,

Ascophyllum,

Furcellaria

Gracilaria,

Eucheuma,

Durvillea,

Gelidella,

Gigartina,

Ecklonia,

Gelidium,

Hypnea,

Turbinaria

Pterrocclaidia

Iriclaea, Phyllophora

Kandungan Rumput Laut Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah dari jenis ganggang merah (Rhodophyceae) karena mengandung agar - agar, keraginan, porpiran, furcelaran maupun pigmen fikobilin (terdiri dari fikoeretrin dan fikosianin) yang merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Tetapi ada juga yang memanfaatkan jenis ganggang coklat (Phaeophyceae). Ganggang coklat ini banyak mengandung pigmen klorofil a dan c, beta karoten, violasantin dan fukosantin, pirenoid, dan lembaran fotosintesa (filakoid). Selain itu ganggang coklat juga mengandung cadangan makanan berupa laminarin, selulose, dan algin. Selain bahan - bahan tadi, ganggang merah dan coklat banyak mengandung yodium. Manfaat Rumput Laut 1. Sebagai Bahan obat-obatan (anticoagulant, antibiotics, antihehmethes, antihypertensive agent, pengurang cholesterol, dilatory agent, dan insektisida. 2. Karena kandungan gizinya yang tinggi, maka mampu meningkatkan sistem kerja hormonal, limfatik, dan juga saraf. 3. Meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki sistem kerja jantung dan peredaran darah, serta sistem pencernaan.

4. Obat tradisional untuk batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut, demam, rematik, bahkan dipercaya dapat meningkatkan daya seksual. 5. Kandungan yodiumnya diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit gondok. 6. Kandungan klorofil rumput laut bersifat antikarsinogenik, kandungan serat,

selenium

dan seng yang tinggi pada rumput laut dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya kanker, sehingga konsumsi rumput laut memperkecil resiko kanker bahkan mengobatinya. 7. Kandungan vitamin C dan antioksidannya dapat melawan radikal bebas. 8. Kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar, melancarkan pencernaan, meningkatkan kadar air dalam feses. Jenis-Jenis Rumput laut Dalam Bidang industri Di dunia Sargassumi spp. ada sekitar 400 spesies; sedangkan di Indonesia dikenal ada 12 jenis yaitu : Sargassum duplicatum, S. hitrix, S. echinocarpum, S. gracilinum, S. obtuspfolium, S. binderi, S. polyceystum, S. microphylum, S. crassifolium, S. aquafolium, S. vulgare, dan S. polyceratium. Hormophysa di Indonesia dijumpai satu jenis yaitu H. tricuetra dan Turbinaria spp. ada 4 jenis yaitu T. conoides, T. conoides, T. ornata, T. murrayana dan T. deccurens. Kegunaan rumput laut sangat luas, dan dekat sekali dengan kehidupan manusia. Saat ini sumber energi dunia masih didominasi oleh sumber yang tidak terbarukan (minyak, batubara dan gas), yakni sekitar 80,1%, dimana masing-masing adalah minyak sebesar 35,03%, batubara sebanyak 24,59% dan gas 20,44%. Sumber energi terbarukan, tapi mengandung resiko tinggi adalah energi nuklir sekitar 6,3%. Sumber energi yang terbarukan baru sekitar 13,6%, terutama biomassa tradisional sekitar 8,5%. Yang tergolong terbarukan disini termasuk tenaga surya, angin, tenaga air, panas bumi dan bio-energi. Keuntungan penerapan bionergi sudah jelas, yakni: 1. Terbarukan dan berkelanjutan, 2. Bersih dan efisien, 3. Netral dari unsur karbon, malah bisa berdampak negatif terhadap karbon, dapat menggantikan bahan bakar minyak untuk transportasi, 4. Mengurangi pemanasan global (global warning) dan pencemaran 5. Udara, pencemaran air, dan 6. Menjawab ketergantungan pada energi yang tak terbarukan.

Related Documents