Secarik Motivasi: BERMAIN CURANG MENODAI KEMENANGAN Tak ada jalan pintas menuju kemenangan. Bila toh anda mencari-carinya, anda mungkin akan digoda oleh taktik curang yang menjanjikan kemenangan besar. Pemenang yang bermain curang hanya pantas mengenakan mahkota lumpur. Itulah seburuk-buruknya mahkota yang mencoreng wajah dan menodai harga diri. Tak seorang pun menyukai kelicikan. Apa pun hasil yang anda raih, orang akan lebih menghargainya bila itu berkat kerja keras dan ketekunan. Semua orang mengharapkan kemenangan. Namun, semua orang lebih menghargai kejujuran. Hanya untuk bertanding selama sepuluh detik, seorang atlet lari seratus meter harus berlatih berbulan-bulan. Bahkan bertahun-tahun ia mengurung dirinya dalam hidup yang keras dan ketat. Ia pun rela untuk tidak menikmati apa yang ada di luar sana. Mungkin tak banyak orang tahu semua usaha dan pengorbanan itu hingga ia meraih medali kemenangan. Jangan hanya merayakan kemenangan, namun hargailah apa yang ada di balik setiap tetes keringat upaya perjuangan. Maka anda takkan punya waktu lagi untuk mencemooh. (Editor) **************************************************************************** > Renungan Pemimpin: > MANAJEMEN UNGGUL MENUNTUT PENGEMBANGAN PROFESIONAL > Bruce Hyland dan Merle Yost > > Jangan sekali-kali berhenti belajar. Manajemen adalah profesi, bukan hak > atau warisan. Terimalah kenyataan bahwa seringkali akan ada hal-hal yang > tidak Anda ketahui, dan menemukan cara-cara yang lebih baik untuk melakukan > berbagai hal adalah bagian dari tugas Anda. > > Renungan: > > Para dokter harus menghadiri berbagai seminar dan lokakarya untuk > memperbarui keahlian mereka. Para akuntan publik harus melanjutkan > pendidikan untuk mempertahankan ijin praktek; begitu pula para guru. Para > pengacara harus terus-menerus meningkatkan diri dalam menghadapi kancah > hukum yang selalu berubah. > > Meskipun demikian, banyak manajer agaknya berpikir promosi ke jabatan > manajer atau mendapatkan ijasah MBA berarti mereka telah
menamatkan > pendidikan. Itu tidak benar. > > Mengembangkan dan mempertahankan ketrampilan-ketrampilan manajemen unggul > adalah perjuangan seumur hidup. Anda harus membaca buku-buku dan > jurnal-jurnal, mengambil berbagai kuliah, manghadiri berbagai seminar dan > lokakarya, dan belajar dari para profesional lain. Kita sedang mengalami > perubahan teramat cepat dalam praktek-praktek manajemen maupun dalam > lingkungan organisasi. Anda harus terus memperbarui diri, tidak hanya demi > keberhasilan di masa mendatang, tetapi juga untuk mempertahankan
kedudukan > anda sekarang sebagai manajer. > > Bahan Renungan: > > --Apa yang Anda lakukan untuk mengejar perkembangan terakhir dalam profesi > Anda? > > --Apa yang Anda lakukan untuk mempelajari konsep-konsep dan ide-ide baru? > > --Jujur saja, Anda melek atau tidur? > > (diadaptasi dari "Reflections for Managers," Bruce Hyland dan Merle Yost) > > **************************************************************************** > CEO's Tips: > TEMPATKAN KEPENTINGAN DALAM GAGASAN, BUKAN SUMBERNYA > Jeffrey J. Fox > > Selalulah memberi perhatian kepada gagasan-gagasan yang segar, tanpa > membeda-bedakan sumbernya. Dapatkan ide segar dari para pelanggan, > anak-anak, para pesaing, industri lain, atau para pengemudi taksi. Bukan > masalah siapa yang berpikir untuk sebuah ide. Hal yang baku adalah siapa > yang melaksanakannya. Para manajer tidak mengetahui hal ini. Orang yang > kreatif adalah para pelaku. Mereka langsung mengenal gagasan secara baik. > Mereka memasukkan kepribadianya ke dalam gagasan tersebut. > > Orang kreatif tidak berkata, "Gagasan brilian siapakah itu?" Mereka tidak > mengesampingkan gagasan atau bertindak selaku pemberi saran. Mereka tidak > dapat diganggu gugat. Para karyawan yang sangat kreatif menyadari bahwa > mereka hanya mempunyai satu otak, sehebat apapun kerja
otak itu. Karenanya, > mereka mencari kemungkinan munculnya tambahan gagasan segar dengan cara > mendengarkan gagasan orang lain. Jika mereka mendengarkan seratus orang, > berarti mereka telah mengkatkan daya kreativitasya seratus kali lebih > banyak. (diadaptasi dari: "How To Become CEO", Jeffery J. Fox) > > **************************************************************************** > Stopper: > > Pengecut mati berulang kali; pemberani mati hanya sekali. (Unknown) > > Kebanyakan dari ketakutan-ketakutan kita hanya bagaikan kertas tissue tipis > saja; dan diperlukan sebuah langkah berani untuk menggunakannya membersihkan > diri kita. (Brendan Francis) > > Simpanlah ketakutan-ketakutanmu untuk dirimu sendiri; tetapi bagilah > keberanianmu dengan sesama. (Robert Louis Stevenson) >