Jadikanlah Syaithan Musuh Abadi
JADIKANLAH SYAITHAN MUSUH ABADI OLEH : H. MAS’OED ABIDIN
ض حَلل طَيّبًا وَل ِ ْيَاأَيّهَا النّاسُ ُكلُوا مِمّا فِي الَر إِنّمَا
-
ٌن إِنّ ُه لَكُمْ عَدُوّ مُبِين ِ تَتّبِعُوا خُطُوَاتِ الشّ ْيطَا
علَى اللّهِ مَا ل َ َيأْمُرُكُمْ بِالسّوءِ وَالْ َفحْشَاءِ َوأَنْ َتقُولُوا َتَ ْعلَمُون “ Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syetan. Karena, sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian. Sesungguhnya syetan itu hanya menyuruh kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan kepada Allah apa yang tidak kalian ketahui.” (Q.S. Al Baqarah: 168-169)
Secara universal, manusia adalah makhluk Allah yang memiliki eksistesi keinsanan dan kemakhlukan yang
paling
bagus,
mulia,
pandai
dan
cerdas,
mendapatkan kepercayaan sebagai khalifah di bumi yang mengemban amanat, serta memperoleh kasih saying Allah yang sempurna.
Agar Selamat di Dunia dan di Akhirat Sedangkan secara spesifik, manusia yang telah mencapai tingkat keimanan dan ketaqwaan
yang
tinggi dan sempurna maka akanmendapt derajat martabat kemuliaan yang tiada tara di sisi Rabb mereka. Mereka itulah pada nabidan rasul Allah,
auliyaullah,
shiddiqin,
‘abidin,
‘arifin,
shalihin,
muhsinin, mukminin, muslimin dan sebagainya. Oleh karena itu syetan dan iblis, mereka tidak senang kepada
manusia
yang
ingin
mengembangkan,
meningkatkan dan memperdayakan esensi, potensi keinsanannya. Sejak awal diciptakannya manusia, iblis dan syetan memendam kebencian kepada manusia. Mereka menganggap manusia sebagai biang keladi terusirnya mereka dari sorga, lantaran para iblis itu enggan (gensi
karena
kesombongannya)
untuk
sujud
di
hadapan Adam sebagai tanda penghormatan atas penciptaannya. Kemudian bapak manusia Adam a.s telah mereka perdayakan dengan jurus rayuan
dan
jebakannya, sehingga Allah memerintahkan Adam dan istrinya
Hawa
memakmurkannya
untuk
turun
ke
bumi
untuk
sesuai dengan yang dikisahkan
dalam al Qur’an surat Al A’raf ayat 12-17. Karena itu, dengan berbagai cara iblis dan syetan
terus
mencoba
untuk
menghancurkan
Jadikanlah Syaithan Musuh Abadi eksistensi Ilahiyah manusia di dunia hingga dunia berakhir. Aktifitas syetan dan iblis dalam batin manusia ibarat aktifitas virus yang ada dalam tubuh. Di saat stamina tubuh mengalami penurunan, saat itulah virus akan menyerang secara jitu sehingga dengan satu gebrakan saja tubuh akan lemah, sakit dan lumpuh bahkan bisa merenggut nyawa manusia. Begitu pula ibaratnya syetan dan iblis. Mereka akan selalu mengintai dan menanti-nanti waktu dan saat-saat yang tepat untuk melumpuhkan potensipotensi Ilahiyah yang ada dalam diri manusia, yaitu ketika mental lemah, spritual goyah, iman menurun dan moral rusak. Dedy Suardi dalam bukunya Sang Kreator
Agung mengutip penuturan Sayid Abdullah Husen mengatakan bahwa iblis setali tiga uang dengan syetan. Apabila kejahatan makhluk terbatas mengenai diri sendiri, ia disebut iblis. Dan apabila kejahatannya menyangkut orang lain, ia disebut syetan. Iblis artinya sombong dan syetan artinya menggoda. Kata iblis berasal dari kata balasa yang berarti putus asa. Kata syetan berasal dari kata syathana yang berarti merenggang atau menjauh. Jadi, makhluk yang sama ini memakai dua
Agar Selamat di Dunia dan di Akhirat sebutan, ia disebut iblis karena putus asa akan rahmat Allah dan ia disebut syetan karena menggoda manusia supaya mengerjakan hal-hal yang menjauhkan mereka dari rahmat Allah. Oleh karena itu, iblis berarti keinginan rendah yang menjauhkan manusia dari sujud kepada Allah dan dari memperoleh rahmatNya. Sedangkan syetan berarti penghasut keinginan rendah untuk menyelewengkan manusia dari jalan yang benar. Bahaya yang akan menimpa manusia ialah apabila manusia membuka pintu masuknya syetan, sehingga syetan leluasa menggoda dan menguasai dirinya. Pintu masuk syetan antaranya dengan cara: 1. An Nazgh (godaan), yakni was-was yang kadangkala mengantarkan
orang
kepada
keraguan
dan
kerusakan aqidah. Allah berfirman dalam surat Al A’raf ayat 200. 2. Al
Hamaz (bisikan syetan), yakni penguasaan
syetan atas diri manusia dengan membuat manusia tidak sadarkan dirinya. Rasulullah SAW selalu memohon perlindungan tersebut.
Allah
kepada Allah dari hal
berfirman
dalam
surat
Al
Mukminum ayat 97-98. 3. Al ‘Uzz (hasutan) yang menjadikan kita engkar
Jadikanlah Syaithan Musuh Abadi (kafir) kepada Allah SWT berfirman dalam surat Maryam ayat 83-84. 4. Al istihwaa’ (menyesatkan) dengan memengaruhi nafs atau diri manusia dan mendorong menurutkan kehendak nafsu syahwatnya. Allah mengingatkan dalam surat Al An’am ayat 71. 5. Zienah (memandang baik perbuatan buruk). Syetan berusaha menampakkan kebatilan sebagai sesuatu yang indah, kejahatan dan dosa sebagai sesuatu yang menarik untuk dikerjakan. 6. An Nafkh wan Nafts (tiupan dan hembusan), An Nafkh yakni takabbur, pongah, dan sombong terhadap makhluk Allah lainnya. An Nafts berarti perkataan yang keji dan ucapan yang kotor. Ummu Salamah meriwayatkan: “Apabila Rasulullah SAW bangun malam, beliau selalu berdoa, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari gangguan syetan
terkutuk,
dari
bisikan,
hembusan
dan
tiupannya.”
Syetan sangat suka berteman dengan pendusta dan pendosa untuk membuat suatu tipu daya dengan godaannya. Allah berfirman surat Asy Syu’ara: 21-22. Namun, Syetan tidak pernah mampu menggoda
Agar Selamat di Dunia dan di Akhirat orang-orang yang bertaqwa dan melanggengkan zikir (dawamiz zikri), serta ingat akan Allah SWT. Hanya dengan
ketaqwaan
dan
terus
berzikir
serta
berlindung kepada Allah kita akan terhindar dari godaan syetan yang terkutuk. Allah SWT berfirman surat Al A’raf ayat 201. Sadarilah! Syetan adalah musuh yang abadi yang nyata bagi manusia. “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi neraka yang menyala-nyala.” (Q.S. Fathir:6)
ِ ن سَ َبقُوْنَا ِباْلِيــمَا ن َ ْلخْوَانِنَا الّذِي ِ َِغفِ ْرلَنَا و ْ رَبّنَا ا ٌن آمَنُوْا َربّنَا إِ ّنكَ َرءُوْف َ ْل ِللّذِي ّ ِي ُقلُوْبِنَا غ ِ وَلَ َتجْ َعلْ ف .ٌَرحِيْم