Isiiiii Blm Edit.docx

  • Uploaded by: ERLIN CAHYA NINGRUM
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isiiiii Blm Edit.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,410
  • Pages: 19
Seiring perkembangan zaman, maka cepat pula perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk didalamnya perkembangan ilmu kimia. Administrasi merupakan hubungan sosialnya dengan individu lainnya, atau dengan instansi pemerintah. Dan organisasi lainnya. Tetapi administrasi juga terdapat didalam Laboratorium, baik fisikan, kimia, matematika dan biologi. Laboratorium fisika misalnya, kegiatan yang ada dilaboratorium ini ialah peminjaman dan pengembalian barang-barang atau alat-alat praktikum serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan laboratorium fisika. Salah satu usaha pemerintahan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolahan adalah laboratorium. Usaha pemerintahan tentunya untuk menunjang pendidikan supaya maju serta meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan peserta didik supaya tetap mengikuti perkembangan zaman. Belajar dengan percobaan di laboratorium, memungkinkan siswa menggunakan semua potensi baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Terutama proses mentalnya untuk menemukan sendiri konsep-konsep atau prinsip-prinsip kimia dan konsep-konsep mental lainnya. insfrastruktur labortorium merupakan sarana dan prasarana yang terdapat didalam laboratorium yang akan mendukung segala kegiatan operasional laboratorium.

A.

Pengertian Administrasi Pengelolaan laboratorium IPA secara modern dan profesional tidak lepas dari pengelolaan administrasi. Administrasi laboratorium IPA adalah satu hal pokok yang harus diperhatikan oleh pengelola laboratorium IPA. Herbert A Simon dalam bukunya Administrative

Behaviour,

mendefinisikan

administrasi

sebagai

kegiatan

dari

sekelompok manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Liang Gie dalam bukunya Unsur Unsur Administrasi (Suatu Kumpulan Karangan), mendefinisikan administrasi sebagai segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber-sumber kegiatan lainnya yang bermaksud mencapai tujuan apapun dalam usaha bersama dari sekelompok orang. Administrasi Laboratorium tidak hanya suatu proses pendataan atau pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktivitas laboratorium, namun lebih luas lagi yakni administrasi laboratorium merupakan suatu proses bersama untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium baik berupa pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat secara kelembagaan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan,

pengawasan untuk mencapai tujuan pengelolaan laboratorium secara terencana dan sistematis1[1]. Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas & aktifitas laboratorium, dengan tujuan supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Berikut ini cara mengelola administrasi laboratorium IPA: 1. Pengelola laboratorium IPA harus merencanakan kebutuhan alat dan bahan jangka panjang maupun jangka pendek yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian atau praktik. Perencanaan kebutuhan alat dan laboratorium IPA harus didasarkan pada beberapa hal pokok berikut ini. a. Daya tampung laboratorium IPA terhadap peserta. Jika daya tampung laboraorium mencapai 50 peserta, berarti jumlah tersebut bisa dikelompokkan menjadi lima kelompok, dimana per kelompok diisi oleh 10 peserta. Dengan demikian, perencanaan alat dan bahan laboratorium IPA didasarkan pada 5 kelompok. b. Perencanaan tersebut didasarkan pada jumlah janis alat dan bahan yang diperlukan. c. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA juga harus didasarkan pada dana yang dimiliki. Jangan sampai pengelola laboratorium IPA merencanakan pengadaan alat dan bahan seharga Rp. 30.000.000,00 sementara dana yang dimiliki oleh laboratorium hanya Rp. 20.000.000,00. d. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA juga perlu didasarkan pada kondisi fisik ruangan laboratorium. Jika kondisi ruangan laboratorium IPA masih memprihatinkan, misalnya ukuran yang sempit, maka jangan merencanakan pembelian alat yang berukuran besar. e. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA juga harus didasarkan pada jadwal penggunaan laboratorium. Jika penggunaan laboratorium hanya satu bulan sekali, maka jangan merencanakan pengadaan alat yang harus digunakan seminggu sekali. 2. Para pengelola laboratorium IPA harus kreatif mencari cara untuk mendapat alat dan bahan laboratorium, terutama ketika persediaan dana sedang menipis. Ada beberapa cara untuk memperoleh alat dan bahan menurut rencana kebutuhan.

a. Membeli sendiri dengan kas keuangan laboratorium IPA yang masih tersedia. b. Mencari, menerima bantuan atau sumbangan dari pihak lain, artinya pengadaan alat laboratorium tidak harus membeli sendiri, tetapi juga bisa dari bantuan dari pihak lain, sepert pemerintah, institusi lain yang terkait, sponsor dan lain sebagainya. c. Membuat alat sendiri. Ada beberapa alat laboratorium IPA yang sebenarnya bisa dibuat sendiri. Misalnya meja, lemari, kursi, dan lain sebagainya. d. Menyewa atau meminjam dari pihak lain, apabila kas laboratorium IPA tidak cukupuntuk membeli alat. Dalam hal ini pihak pengelola laboratorium IPA harus sering melakukan kerja sama sehingga mudah mencari mitra dan pemenuhan alat dan bahan. 3. Hal yang perlu dilakukan pengelola laboratorium untuk mengurus administrasi laboratorium adalah pembukuan alat dan bahan. Semua peralatan dan bahan harus dicatat dalam pembukuan tersebut2[2]. Kegiatan administrasi ini merupakan kegiatan rutin yang berkesinambungan, karenanya perlu dipersiapkan dan dilaksanakan secara berkala dengan baik dan teratur. Dengan adanya administrasi (pencatatan) maka keberadaan alat dan bahan dalam catatan dapat menjadi sumber kajian bagi para pengelola laboratorium untuk mempelajari potensi laboratorium yang dikelolanya. Data peralatan laboratorium sebaiknya selalu dipelajari sekurang-kurangnya sekali dalam waktu tiga bulan hal ini sangat penting untuk memantau keberadaan jumlah alat, alat yang hilang atau rusak, atau untuk memprioritaskan kebutuhan dimasa-masa yang akan datang3[3]. Berikut ini beberapa keuntungan pengadministrasian yang baik : 1) Menolong dalam pembuatan rencana pengadaan alat dan bahan 2) Memperlancar pelaksanaan kegiatan 3) Penyajian laporan yang obyektif 4) Mempermudah pengawasan

5) Melindungi kekayaan laboratorium Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium, yang antara lain terdiri atas: a) Inventarisasi peralatan laboratorium b)

Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang dipinjam/dikembalikan

c) Surat masuk dan surat keluar d) Daftar pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum/ penelitian e) Daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan sebagainya f) Sistem evaluasi dan pelaporan4[4] B.

Perangkat Pengadministrasian Alat dan Bahan Secara standar terdapat beberapa komponen administrasi laboratorium yang harus dipenuhi oleh pengurus lab IPA. Berikut ini merupakan format yang ada mengenai komponen komponen tersebut:

1. Buku investaris dan kartu investaris Keterangan: a.

No: no urut alat dan bahan yang diinventarisir

b. Nama alat/bahan: nama dagang atau nama resmi alat dan bahan yang dibeli. Syaratnya pengisian nama alat dan bahan harus konsisten. c.

Kode: kode alat dan bahan yang kita beli. Untuk kode bisa mengikuti kode yang dibuat perusahaan tempat pembelian alat dan bahan tersebut atau membuat kode sendiri

d. Produsen: nama perusahaan yang membuat alat dan bahan, bukan dengan nama toko. e.

Kondisi: jumlah barang yang dalam keadaan baik, rusak atau hilang.

f.

Keterangan: informasi tambahan. Misalnya kenapa alat tersebut hilang, dll. Contoh : Aturan Penggunaan Buku Inventarisir

a) Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat semua barang milik lab. IPA yang dipakai dan ada hubungannya dengan kegiatan praktikum di dalam lab. b) Inventarisir dilakukan minimal sekali/semester. 2. Kartu stok Keterangan: a. Spesifikasi : Ciri khas utama dari alat atau bahan yang kita masukkan ke dalam kartu stok. b. Tanggal: Tanggal pengecekan barang tersebut c. Keadaan Masuk: Jumlah barang yang masuk atau dibeli untuk laboratorium d. Keadaan Keluar: Jumlah barang yang dipakai di dalam laboratorium e. Keadaan Persediaan: Jumlah alat/bahan yang disimpan di gudang atau yang tidak dipakai (hanya sebagai cadangan) Contoh: Aturan penggunaan kartu stok a) Kartu stok merupakan catatan pergerakan transaksi keluar-masuk suatu bahan yang terdapat di dalam lab. b) Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan alat/bahan yang bersangkutan. c) Pencatatan di kartu stok dilakukan secara rutin dari hari ke hari. 3. Kartu peminjaman alat dan bahan Keterangan: a. Praktikum Ke: diisi dengan no. urut praktikum yang dilakukan dalam satu semester (diisi siswa) b. Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum yang dilakukan sesuai LKS (diisi siswa) c. Kelompok: diisi dengan nama kelompok (diisi siswa) d. Nama Anggota: diisi dengan nama anggota kelompok (diisi siswa) e. Kode: opsional dan diisi oleh laboran f. Ditandatangai oleh ketua kelompok dan laboran Contoh: Aturan penggunaan kartu peminjaman alat dan bahan

a) Kartu peminjaman alat dan bahan berisi daftar alat/bahan yang diperlukan oleh suatu kelompok atau oleh guru yang bersangkutan untuk melakukan sekali praktikum dan ditujukan kepada laboran. b) Pencatatan di kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan setiap akan melakukan praktikum. Catatan: Terdapat dua versi kartu peminjaman alat dan bahan Versi 1: kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan oleh siswa untuk diajukan ke laboran. Versi 2: kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan oleh dosen atau asisten dosen mata pelajaran untuk diajukan ke laboran. 4. Buku catatan harian laboratorium Keterangan: a. No.: diisi dengan no. urut praktikum yang dilakukan dalam satu semester b. Hari/Tanggal: diisi dengan hari/tanggal dilaksanakannya praktikum c. Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum yang dilakukan d. Kelas: diisi dengan nama kelas yang melakukan praktikum e. Jam: diisi dengan jam pelaksanaan praktikum f. Paraf: diisi dengan paraf laboran g. Keterangan: diisi dengan keterangan tambahan yang bisa dicantumkan Contoh: Aturan penggunaan buku catatan harian laboratorium a) Buku catatan harian lab. merupakan buku yang berisi daftar kegiatan praktikum yang dilakukan di dalam lab. b) Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan secara rutin dari hari ke hari. 5. Kartu resparasi Keterangan: a. No. Kartu: diisi dengan no. surat kartu reparasi. Contoh: 001/Lab. Fisika/SMA Rofa Yulia Azhar/IV/2014 b. Jenis Kerusakan: diisi dengan jenis kerusakan yang diperbaiki c. Komponen: diisi jika memang terdapat penggantian komponen

d. Harga: diisi dengan biaya reparasi dan biaya komponen yang diganti e. Keterangan: diisi dengan keterangan tambahan yang bisa dicantumkan f. Dilampirkan pula kuitansi perbaikan dan pergantian komponen g. Ditandatangani oleh teknisi (atau laboran) dan koordinator lab. IPA Contoh: Aturan penggunaan kartu reparasi a) Kartu reparasi merupakan kartu yang memuat informasi menganai perbaikan atau reparasi suatu alat b) Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan oleh teknisi bila ada perbaikan terhadap barang yang rusak dan dilaporkan kepada koordinator lab. 6. Laporan bulanan Keterangan: a. No: diisi dengan no. urut dilaksanakannya praktikum b. Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum c. Kelas: diisi dengan kelas yang melaksanakan praktikum d. Demonstrasi atau Praktikum: diisi dengan tanda ceklis demonstrasi atau praktikum e. Nama Guru: diisi dengan nama guru mata pelajaran yang membimbing praktikum f. Ditandatangani oleh laboran, ketua lab dan kepala sekolah g. Dilaporkan setiap akhir bulan Contoh: Aturan penggunaan laporan bulanan a) Laporan bulanan merupakan daftar yang memuat kegiatan apa saja yang dilakukan di laboratorium setiap bulannya. b) Laporan bulanan dibuat oleh koordinator lab. dan dilaporkan kepada wakasek kurikulum, wakasek sarana dan prasarana serta kepada kepala sekolah. c) Laporan bulanan dibuat minimal sebulan sekali. 7. Daftar alat dan bahan Keterangan: a. No: diisi dengan no. urut dilaksanakannya praktikum b. Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum c. Nama Alat dan Bahan: diisi dengan nama alat dan bahan untuk melakukan praktikum

d. Jumlah: diisi dengan jumlah minimal alat dan bahan untuk jumlah kelompok ideal dalam jangka waktu satu tahun. Misalnya jumlah kelompok ideal untuk satu kelas adalah 6 kelompok. e. Keterangan: diisi dengan tambahan informasi yang diperlukan f. Ditandatangani oleh laboran, ketua lab dan kepala sekolah g. Dilaporkan setiap awal semester Contoh: Aturan penggunaan daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS a) Daftar alat dan bahan berisi daftar alat yang dibutuhkan untuk melakukan sekali praktikum dalam satu kelas dalam periode tahun ajaran tertentu. b) Daftar alat dan bahan dibuat paling lambat seminggu sebelum hari pertama di tahun ajaran baru. Fungsi dari daftar alat dan bahan adalah untuk memastikan agar alat dan bahan sudah tersedia jauh hari sebelum praktikum akan dilaksanakan. Fungsi lainnya sebagai landasan untuk pengajuan pembelian alat dan bahan laboratorium5[5].

BAB III PENUTUP

A.

Simpulan Administrasi laboratorium IPA adalah satu hal pokok yang harus diperhatikan oleh

pengelola laboratorium IPA. Herbert A Simon dalam bukunya Administrative Behaviour, mendefinisikan administrasi sebagai kegiatan dari sekelompok manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas & aktifitas laboratorium, dengan tujuan supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium, yang antara lain terdiri atas: Inventarisasi peralatan laboratorium, Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang dipinjam/dikembalikan, Surat masuk dan surat keluar, Daftar, pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum/ penelitian, Daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan sebagainya, Sistem evaluasi dan pelaporan. Perangkat Pengadministrasian Alat dan Bahan seperti: buku investaris dan kartu investaris, kartu stok, Kartu peminjaman alat dan bahan, Buku catatan harian laboratorium, Kartu resparasi, Daftar alat dan bahan.

DAFTAR PUSTAKA

Decaprio Richard Tips Mengelola Laboratorium Sekolah [Buku]. - Jogjakarta : Diva Press, 2013. http://bettysirait1992.blogspot.co.id/2014/06/administrasi-laboratorium. html [Buku]. [s.l.] : Betty Eldia, Selasa, 03 Juni 2014. http://chemistry6623.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-administrasi-laboratorium.html [Buku]. Suyanta Manajemen Operasional Laboratorium [Buku]. - Yogyakarta : UNY, 2010.

http://abdulmuiz18.blogspot.com/2018/03/administrasi-laboratorium.html

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Laboratorium Pernahkah terbayang di benak kita, bahwa di sebuah pabrik konveksi terdapat administrasi di dalamnya? Atau kehidupan sekolah yang telah kita lewati, administrasi melekat disana. Begitu juga di laboratorium, administrasi merupakan salah satu komponen penunjang keberhasilan pengelolaan sebuah laboratorium. Beberapa Pengertian Administrasi 

Herbert A Simon dalam bukunya Administrative Behaviour, mendefinisikan administrasi sebagai kegiatan dari sekelompok manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.



Liang Gie dalam bukunya Unsur Unsur Administrasi: Suatu Kumpulan Karangan, mendefinisikan administrasi sebagai segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber-sumber kegiatan lainnya yang bermaksud mencapai tujuan apapun dalam usaha bersama dari sekelompok orang.



Leonard D. White menyatakan bahwa administrasi sebagai suatu proses yang umum dalam semua usaha-usaha kelompok baik usaha umum atau pribadi, usaha pemerintah atau swasta, sipil atau militer dalam skala besar maupun kecil.

Dari definisi diatas dapat diartikankan bahwa administrasi adalah rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia secara sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau organisasi yang didasarkan suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Administrasi Laboratorium tidak hanya suatu proses pendataan atau pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktivitas laboratorium, namun lebih luas lagi yakni administrasi laboratorium merupakan suatu proses bersama untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium baik berupa pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat secara kelembagaan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan, pengawasan untuk mencapai tujuan pengelolaan laboratorium secara terencana dan sistematis.

B. Administrasi dan Inventarisasi Laboratorium Fisika

1. Pengertian, Peran dan Fungsi Laboratorium Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan dan dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba peneltian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Dalam pengertian terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan. Fungsi Laboratorium sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas. 2.

a. b. c. d. e.

a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.

Administrasidan Inventarisasi Laboratorium Fisika Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium, supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Komponen laboratorium yang perlu dilakukan administrasi : Bangunan/Ruangan laboratorium Fasilitas umum laboratorium Peralatan dan bahan Ketenagaan laboratorium Kegiatan laboratorium Administrasi ini selanjutnya akan dilakukan menggunakan format administrasi tiap komponen meliputi: Format A: Data ruangan laboratorium Format B1: Kartu barang Format B2: Daftar barang Format B3: Daftar penerimaan / pengeluaran barang Format B4: Daftar usulan/ permintaan barang Format C1: Kartu alat Format C2: Daftar alat Format C3: Daftar penerimaan / pengeluaran alat Format C4: Daftar usulan / permintaan alat Format C5: Daftar usulan / permintaan alat dari acara praktikum Format D1: Kartu bahan Format D2: Daftar bahan Format D3: Daftar penerimaan / pengeluaran alat pratikan Fisika Format D4: Daftar usulan / permintaan bahan Format D5: Daftar usulan / permintaan bahan dari acara praktikum Format E: Data ketenagaan Format F: Agenda kegiatan lab

Jenis pengadministrasian meliputi: 1. Pengadministrasian Bangunan atau ruangan laboratorium

Misalnya ruang pratikum, ruang persiapan, ruang penyimpanan, ruang alat pratikum dan lain-lain. Ruangan-ruangan tersebut harus tercatat namanya, ukuran, dan kapitasnya. 2. Pengadministrasian fasilitas umum laboratorium Fasilitas umum laboratoium adalah barang-barang yang merupakan perlengkapan laboratorium. Untuk mengadministrasikannya digunakan 4 macam format yaitu Format B1, B2, B3 dan B4. 3. Pengadministrasian alat laboratorium Alat laboratorium dimaksudkan adalah alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan praktikum. Kartu alat dengan Format C1 berfungsi untuk mencatat data untuk masingmasing alat. Informasi yang harus dicantumkan dalam kartu alat yaitu nomor kartu, golongan alat, nomor induk, spesifikasi (nama alat, merek, ukuran, pabrik, kode alat), lokasi penyimpanan, tanggal masuk dan dikeluarkan, dan jumlah alat yang tersedia. Khusus untuk alat-alat canggih dan alat keperangkatan harus dibuatkan secara tersendiri karena spesifikasinya lebih banyak. 4. Pengadministrasian Bahan kimia laboratorium Dalam mengadministrasikan alat pretikan fisika adalah menggunakan format D. Spesfikasi alat pratikan fisika yang diinformasikan yaitu nama-nama alat pengukuran seperti Amperemeter, Voltmeter, Gavanometer, Multimeter, Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, Mistar, Neraca O’hous dan lain-lain. 5. Buku penggunaan laboratorium/peminjaman lab Buku penggunaan laboratorium/peminjaman lab ini guna mengetahui alat-alat laboratorium yang hendak dibawa keluar dari lab atau di pinjam dibawa keluar dari lab. 6. Kartu Masuk Pratikum Kartu ini berlaku ketika hendak masuk lab/pratikum, kartu ini harus dibawa setiap kali pratikum, bagi yang tidak membawa kartu ini tidak diperkenankan masuk pratikum.

Contoh kartu pratikum.

7. Nama-nam Asisten pratikum Asisten-asisten lab adalah sebagai penanggung jawab setiap percobaan yang akan dipratikkan. Baik itu percobaan Fisika Dasar I, Fisika Dasar II, Mekenika I, Mekanika II, Elektonika I, Elektronika II, Laboratorium I, Laboratorium II, Optik, Termodinaka, dan Gelombang. * Daftar nama-nama asisten laboratium. * Daftar jadwal dan nama-nama penanggung jawab pratikkan

8. Ruang administrasi Di ruang administrasi, di sini tempat peminjaman dan pengembalian alat-alat pratikum serta tempat administrasi yang berhubungan laboratorium. http://daudphysicseducation.blogspot.com/2016/05/pengertian-administrasilaboratorium.html

LABORATORIUM KESEHATAN

A. Pengertian Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan curative, bahkan promotif dan rehabilitative. Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. B. Jenis-jenis laboratorium kesehatan Di sejumlah negara, ada 2 jenis laboratorium yang memproses sebagian besar spesimen medis. Laboratorium rumah sakit ada di rumah sakit, dan melakukan tes pada pasien. Laboratorium swasta (atau masyarakat) menerima sampel untuk dianalisis dari dokter umum, perusahaan asuransi, dan klinikus kesehatan lainnya, yang juga dapat disebut sebagai laboratorium rujukan di mana tes yang tidak umum dan tak jelas dilakukan. Laboratorium kesehatan terdiri dari : a. Laboratorium klinik b. Laboratorium kesehatan masyarakat

Untuk uji yang amat khusus, sampelnya bisa masuk ke laboratorium MIPA maupun riset. Banyak sampel yang dikirim antara laboratorium yang berbeda untuk tes-tes yang tidak umum, yang lebih efektif ongkosnya jika sebuah laboratorium khusus mengkhususkan diri pada tes yang jarang, menerima spesimen (dan uang) dari laboratorium lain, bila mengirimkan uji tak dapat dilakukan. Labratorium Klinik ini sering dibagi atas : 1.

Mikrobiologi menerima usapan, tinja,air seni, darah, dahak, peralatan medis, begitupun jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi dikultur untuk memeriksa mikroba patogen.

2.

Parasitologi mengamati parasit.

3.

Hematologi menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan penghitungan darah dan selaput darah.

4.

Koagulasi menganalisis waktu bekuan dan faktor koagulasi.

5.

Kimia klinik biasanya menerima serum. Mereka menguji serum untuk komponenkomponen yang berbeda.

6.

Toksikologi menguji obat farmasi, obat yang disalahgunakan, dan toksin lain.

7.

Imunologi menguji antibodi.

8.

Imunohematologi, atau bank darah menyediakan komponen, derivat, dan produk darah untuk transfusi.

9.

Serologi menerima sampel serum untuk mencari bukti penyakit seperti hepatitis atau HIV.

10. Urinalisis menguji air seni untuk sejumlah analit 11. Histologi memproses jaringan padat yang diambil dari tubuh untuk membuat di kaca mikroskop dan menguji detail sel.

12. Sitologi menguji usapan sel (seperti dari mulut rahim) untuk membuktikan kanker dan keadaan lain. 13. Sitogenetika melibatkan penggunaan darah dan sel lain untuk mendapatkan kariotipe, yang dapat berguna dalam diagnosis prenatal (mis. sindrom Down) juga kanker (beberapa kanker memiliki kromosom abnormal). 14. Virologi dan analisis DNA juga dilakukan di laboratorium klinik yang besar. 15. Patologi bedah menguji organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan lain yang dibiopsi pada bedah seperti masektomi payudara. Laboratorium kesehatan contohnya : 1. ·

Penunjang Curatif Lab. Klinik di rumah Sakit, Balai Pengobatan, Rumah Bersalin dan tempat Praktek Dokter

2. ·

Penunjang Curatif dan preventif Balai Laboratorium Kesehatan (BLK), Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Laboratorium Kesehatan Swasta (LKS).

3.

Penunjang preventif

·

Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL).

·

Ada juga laboratorium yang bertindak dalam kegiatan pemeriksaan dan pengawasan : a) BPOM (Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan) b) PPOM (Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan)

·

Terakhir, laboratorium yang bertindak dalam kegiatan penelitian a) Pusat Penelitian Penyakit Menular (P3M) b) Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi (P3F) Untuk laboratorium Kesehatan Swasta terdiri atas ;

·

Laboratorium Klinik Umum (pratama dan utama)

·

Laboratorium Klinik Khusus (Mikrobiologi dan Patologi Anatomi)

·

Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Pratama dan Utama) Pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh laboratorium-laboratorium tersebut, dibawah ini kemampuan minimal yang di persyaratkan untuk laboratorium yang berdasarkan kepada alat yang di gunakan sekaligus kemungkinan pencemaran/ limbah yang di akibatkannya. Ukuaan ini tentu saja dapat di lengkapi dengan kegiatan serta volume pemeriksaan laboratorium tersebut. Laboratorium Klinik Umum :

·

Hematologi

·

Hemostasis

·

Urinalisa

·

Tinja

·

Kimia Klinik

·

Immunologi

·

Mikrobiologi Laboratorium Kesehatan Masyarakat :

·

Kimia Lingkungan

·

Pemeriksaan Jasaboga Laboratorium Khusus Mikrobiologi :

·

Mikrobiologi Klinik

Related Documents

Isiiiii Blm Edit.docx
June 2020 12
Blm 2.5.1
November 2019 40
Blm Terjemah.docx
December 2019 39
Blm Selesaai.docx
December 2019 36
Resume Blm
May 2020 17
Hiv Blm Vix.docx
April 2020 23

More Documents from "Anonymous 3wKkn6dak"