PEMBAHASAN Pengertian Determinan Determinan merupakan suatu bilangan real yang diperoleh dari suatu proses dengan aturan tertentu terhadap matriks bujur sangkar. Untuk setiap matriks bujur sangkar A terdapat nilai karakteristi yang dikenal sebagai determinan, biasa ditulis det (A) atau |πππ |. Determinan matriks A ditulis sebagai π11 π21 detπ΄ = || π31 β¦ π π1
π12 π22 π32 β¦ π π2
β¦ π1π β¦ π2π β¦ π3π |. β¦ β¦ | β¦ π ππ
Jika matriks A dengan det (A) = 0, A disebut matriks singular. Sebaliknya, jika det (A) β 0, A disebut matriks taksingular. Minor Jika baris ke-j dan kolom ke-k pada determinan yang disajikan di atas dihilangkan, kemudian dibentuk sebuah determinan dari unsur-unsurnya yang tertinggal, akan diperoleh determinan baru yang terdiri atas (n-1) baris dan (n-1) kolom. Determinan baru ini merupakan minor dari unsur πππ dan dinyatakan dengan ungkapan πππ . Sebagai contoh, π11 π21 detπ΄ = |π 31 π41
π12 π22 π32 π42
π13 π23 π33 π43
π14 π24 π34 | π44
maka minor unsur π32 adalah π32 , yaitu π32
π11 π = | 21 π41
π13 π23 π43
π14 π24 |. π44
Jika minor dari πππ dikalikan dengan (β1)π+π hasilnya dinamakan kofaktor dari πππ dan dinyatakan dengan π΄ππ . Jadi, π΄ππ = (β1)π+π πππ . Untuk menentukan determinan matriks A dapat digunakan ekspansi Laplace yang menyatakan bahwa nilai determinan merupakan jumlah dari hasil kali unsur-unsur pada suatu baris (atau suatu kolom) dengan kofaktor-kofaktor yang bersesuaian. Secara matematis, det π΄ = βππ=1 πππ π΄ππ , untuk sembarang j. Sebagai contoh, kita akan menghitung π11 det π΄ = |π
21
π12 π22 |
Untuk j =1, diperoleh 1|Page
det π΄ = β2π=1 π1ππ΄1π = π11 π΄11 + π12 π΄12 , dengan π΄11 = (β1)1+1 |π22 | = π22 dan π΄12 = (β1)1+2 |π21 | = βπ21. Jadi, det π΄ = π11 π22 β π12 π21. Sifat-sifat Determinan 1)
Nilai determinan tidak berubah apabila baris dan kolomnya dipertukarkan. Jadi, det π΄ = det π΄π .
2)
Jika semua unsur dari suatu baris (atau kolom) adalah nol, determinan matriks itu sama dengan nol.
3)
Jika semua unsur dari suatu baris (atau kolom) adalah nol, kecuali satu unsur, determinannya sama dengan hasil kali unsur itu dengan kofaktornya.
4)
Pertukaran dua baris atau dua kolom sembarang akan mengubah tanda determinan.
5)
Jika semua unsur dalam suatu baris (atau kolom) dikalikan dengan sebuah bilangan, determinannya juga dikalikan dengan bilangan itu.
6)
Jika dua baris (atau kolom) sama atau sebanding, determinannya sama dengan nol.
7)
Jika setiap unsur dalam suatu baris (atau kolom) sebuah determinan merupakan jumlah dua suku, determinannya dapat dinyatakan sebagai jumlah dua determinan yang berukuran sama.
8)
Jika kita mengalikan unsur-unsur suatu baris (atau kolom) dengan sebuah bilangan kemudian dijumlahkan dengan unsur-unsur yang bersesuaian dengan suatu baris (atau kolom) yang lain, nilai determinannya tetap.
9)
Jika A dan B dua matriks bujur sangkar yang berukuran sama, maka det(π΄π΅) = det(π΄) + det(π΅).
10) Jumlah dari hasil kali unsur-unsur dalam suatu baris (atau kolom) dengan kofaktorkofaktornya dari baris (atau kolom) lainnya adalah nol. Secara matematis, βππ=1 πππ π΄ππ = 0 atau βππ=1 πππ π΄ππ = 0, jika π β π. Jika π = π, hasilnya sama dengan det π΄.
Invers Matriks Jika pada matriks bujur sangkar A terdapat matriks B sehingga AB = I, dengan I adalah matriks identitas, maka B dinamakan invers matriks A dan ditulis sebagai π΄β1 . Jadi, jika A 2|Page
adalah matriks bujur sangkar tak singular berorde-n, maka terdapat satu invers π΄β1 sehingga π΄π΄β1 = π΄β1 π΄ = πΌ. Invers matriks memiliki sifat, (π΄π΅)β1 = π΅ β1 π΄β1 dan (π΄β1 )β1 = π΄. Untuk menentukan invers matriks dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: metode reduksi baris dan metode determinan.
Metode Reduksi Baris Untuk memberi gambaran penerapan metode reduksi baris, diandaikan kita akan menghitung invers matriks A. Dengan mengingat sifat-sifat matriks satuan I, A = IA. Selanjutnya, dengan mereduksi A di ruas kiri menjadi I maka ruas kanan akan tereduksi menjadi B sehingga menghasilkan I = AB. Jadi, B adalah invers matriks A. Metode reduksi baris terdiri atas operasi-operasi berikut: ο·
menukarkan dua baris,
ο·
mengalikan sembarang baris dengan sebuah tetapan π β 0, dan
ο·
menjumlahkan atau mengurangkan dua baris sembarang.
Untuk memudahkan penulisan operasi reduksi baris, biasa digunakan notasi π΅π,π dan ππ΅π Β± ππ΅π . Notasi pertama menunjukkan baris-j dan baris-k dipertukarkan, sedangkan notas kedua artinya baris-j dikalikan dengan a kemudian dijumlahkan atau dikurangkan dengan b kali baris-k.
Metode Determinan Sebuah matriks memiliki invers jika dan hanya jika det π΄ β 0. Invers matriks A dapat ditentukan dengan rumus π΄β1 =
adj (π΄) det π΄
.
Sistem Persamaan Linear Sistem persamaan linear dengan n variabel adalah suatu himpunan persamaan linear yang berbentuk π11 π₯1 + π12 π₯2 + β― + π1π π₯π = π1 π21 π₯1 + π22 π₯2 + β― + π2π π₯π = π2 { β¦. ππ1 π₯1 + ππ2 π₯2 + β― + πππ π₯π = ππ Jika π1 = π2 = β― = ππ = 0, sistem persamaan linear di atas disebut homogen. Sebaliknya, jika ππ β 0 dinamakan takhomogen. Sistem persamaan linear di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yaitu 3|Page
π11 π 21 ( β¦ ππ1
π12 π22 β¦ ππ2
β¦ π1π π1 π₯1 π₯2 β¦ π2π π2 β¦ β¦ ) ( β¦ ) = (β¦) π₯π ππ β¦ πππ
atau AX = R. Untuk menyelesaian system persamaan linear di atas digunakan dua cara, yaitu metode reduksi baris dan aturan Cramer
Misalkan diketahui matriks A, yang merupakan matriks persegi dengan ordo dua. A= a b c d Dengan demikian, dapat diperoleh rumus det A sebagai berikut. det(A) = a b c d = ad - bc
Contoh.1 Hitungalah atau Tentukan berapa nilai determinan dari matrik berikut : M= 5 2 4 3 Jawab det(M) = 5 2 4 3 = (5 Γ 3) β (2 Γ 4) = 7
4|Page
Contoh.2 Hitungalah atau Tentukan berapa nilai determinan dari matrik berikut : N= -6 -1 3
-2 Jawab
det(N) = -6 -1 3
-2
= ((β6) Γ (-2)) β (3 Γ (β1)) = 15
Determinan Matriks Ordo 3 Γ 3 Terdapat dua cara dalam menghitung determinan untuk matriks berordo 3x3, yaitu : ο· ο·
Metode Sarrus Metode Minor-Kofaktor
Cara yang paling mudah atau paling sering digunakan dalam menghitung suatu determinan matriks untuk yang berordo 3x3 adalah metode Sarrus.
Metode Sarrus Misalkan kita memiliki matriks A berordo 3x3 seperti berikut : A= a11 a12 a13 a21 a22 a23 a31 a32 a33 Maka cara perhitungan determinannya ditunjukkan oleh gambar berikut:
5|Page
Contoh.1 Tentukan Nilai Determinan dari matriks ordo 3x3 berikut : A= 2 3
4
5 4
3
7 0
1 Jawab : Nilai determinan untuk matriks di atas adalah sebagai berikut:
det(A) = 2 3
4
5 4
3
7 0
1
2
3
5
4
7
0 det(A) = 2.4.1 + 3.3.7 + 4.5.0 β 4.4.7 β 2.3.0 β 3.5.1 = 8 + 63 + 0 β 112 β 0 β 15 = β 56
Contoh.2 Tentukan Nilai Determinan dari matriks ordo 3x3 berikut : B= 1 2
3
2 1
4
3 1
2
6|Page
Jawab : Nilai determinan untuk matriks di atas adalah sebagai berikut: det(B) = 1 2
3
2 1
4
3 1
2
1
2
2
1
3
1 det(A) = (1.1.2) + (2.4.3) + (3.2.1) β (3.1.3) β (1.4.1) β (2.2.2) = 2
+ 24 + 6
β
9
β
4
β
8
= 11
7|Page