I. II.
Judul Praktikum Tujuan
III. Hari/Tanggal IV. Nama/Stambuk
: SISTEM TRANSPORT DAN DARAH : 1. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagian— Bagian dan Letak Pembuluh-Pembuluh Darah. 2. Mahasiswa Dapat Mengidentifikasi Struktur Jantung Dan Melacak Siklus Jantung. 3. Mahasiswa Dapat Menggambarkan Dua Bentuk Katup Jantung Dan Menjelaskan Fungsinya Dalam Aliran Darah Jantung. 4. Mahasiswa Dapat Menjelaskan Mengapa Sinoatrial Merupakan Pemacu Jantung. 5. Mahasiswa Dapat Menyebutkan Fungsi Darah 6. Mahasiswa Dapat Menggambarkan Karakteristik Darah. 7. Mahasiswa Dapat Mendefinisikan Hematokrik. 8. Mahasiswa Dapat Menjelaskan Fungsi Hemoglobin. 9. Mahasiswa Dapat Menggambarkan Bagaimana Eritrosit Dibentuk Dan Dihancurkan. 10. Mahasiswa Dapat Membedakan Antara Faktor-Faktor Intrinsik Dan Ekstrinsik. 11. Mahasiswa Dapat Memjelaskan Hubungan Hemolisis Dan Kadar Bilirubin Yang Tinggi. 12. Mahasiswa Dapat Membedakan Antara Jenis Leukosit Dan Fungsinya. 13. Mahasiswa Dapat Mendefinisikan Diapedesis Dan Menghubungkan Perannya Dalam Implamasi. 14. Mahasiswa Dapat Menggambarkan Trombosit Dan Menjelaskan Perannya Dalam Mekanisme Pembekuan. : Jum’at /29 Juni 2012 : LA ODE DARLIN /A1C2 09 049
V.
LATAR BELAKANG Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Di dalam tubuh manusia, darah mengalir ke seluruh bagian (organorgan) tubuh secara terus menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ tubuh tetap berfungsi dengan baik. Aliran darah ke seluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan pembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusinya. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut
pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Berdasarkan uraian teori di atas, maka perlu dilakukan suatu praktikum untuk lebih memperjelas dan memahami teori tentang sistem transport dan darah.
VI. TINJAUAN PUSTAKA Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsurunsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas berat badan atau kia-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrik atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47 (Pearce, 2009: 133). Darah tersusun atas plasma dan sel darah. Sel darah mencakup eritrosit, leukosit dan trombosit. Plasma darah mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut/tersuspensi di dalamnya. Plasma merupakan cairan komponen penyusun darah yang memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intrasel. Plasma mengandung sejumlah protein yang berperan sangat penting untuk menghasilkan tekanan osmotik plasma (Isnaeni, 2006 : 173-175). Sistem aliran darah mencakup jantung, arteria, kapiler, sinulosa, dan vena. Kelimanya ditentukan dari posisinya dalam sirkuis vaskular. Juga dikendali diri bagian histologinya yang mencerminkan kekuatan khusus untuk bertahan serta kontrol fungsi vaskular dari setiap jenisnya. Kelompok arteri mengalirkan darah dari jantung menuju jaringan menahan dengan kuat dari denyutan jantung serta perubahan kecepatan darah, juga mengatur aliran darah ke dalam kapiler serta sinulosa (Delmann, 1992: 216).
Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran melalui seluruh tubuh. Arteri membawa darah dari jantung, vena membawa darah ke jantung, kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang di antaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan buangan. Di sini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan extraseluler atau interstisiil. Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram (Pearce, 2004: 121). Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom). Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis. Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papila mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram (Syaifuddin, 2006: 122). Jantung adalah organ empat ruang yang menggerakkan darah melalui sistem sirkulasi. Jaringan jantung terdiri dari sel otot jantung yang saling berhubungan melalaui diskus interkulatus. Darah memasuki atrium jantung dari sirkulasi vena dan meninggalkan jantung di ventrikel melalui sirkulasi arteri. Katup antara pasangan antrium-ventrikel dan pasangan ventrikel-arteri mencegah aliran balik darah selama kontraksi dan mendoronga aliran darah dalam satu arah (Bresnick, 2003 : 106). Janltung memiliki kemampuan untuk mengadakan tanggapan bila mandapat rangsangan dengan intensitas yang cukup besar. Tanggapan jantung
berupa perambatan potensial aksi dan kontraksi mekanik. Potensial aksi pada jantung agak berbeda dengan pada saraf dan otot. Pada jantung potensial aksi mempunyai bentuk seperti plateau dan berlangsung agak lama (dalam satuan waktu detik), sedangkan pada saraf satuan waktunya adalah milidetik (Wulangi, 1993: 133). Darah yang dipompa keluar jantung mempunyai kekuatan dan kecepatan mengalir tertentu. Kekuatan ini diteruskan oleh pembuluh nadi. Karena otot pembuluh nadi mempunyai elastisitas, maka nadi ikut berdenyut. Tekanan darah dapat diukur dengan tensimeter yang mengukur tekanan sistolis dan tekanan diastolis. Umumnya pada orang dewasa sehat, tekanan sistolis sebesar 120 mmHg dan tekanan diastolis sebesar 80 mmHg (Pratignjo, 1991: 100-101). Pengukuran tekanan darah merupakan pengujian klinik yang umum. Pengukuran ini selalu diwujudkan sebagai suatu pecahan, misalnya 120/80. Angka dari pembilang tersebut merupakan tekanan darah arteri selama sistole. Unit dari pengukuran adalah torr, pada contoh ini tekanan sama dengan tekanan yang dihasilkan oleh kolom dari air raksa dengan tinggi 120 mm. Angka sebutan merupakan tekanan selama diastole. Tekanan diastole menunjukkan keadaan jantung ketika kendur dan ada tekanan tertentu pada sistem arteri. Sedangan tekanan diastole menunjukkan keadaan jantung ketika berkontraksi sehingga tekanan meningkat (Kimbal, 1999 : 511).
VII.
METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan dalam praktikum sistem transport dan darah dapat dilihat dilihat pada table 1.
Tabel 1. Alat-alat dan kegunaannya pada praktikum sistem transport dan darah No
Nama Alat
Kegunaan
1. 2. 3. 4.
Pensil Buku tulis/kertas Sfignomanometer Stetoskop
Menggambar hasil amatan Tempat menggambar hasil amatan Untuk mengukur tekanan darah Untuk mendeteksi denyut jantung/ pembuluh nadi
2. Bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum sistem transport dan darah adalah sebagai berikut: a. Model pengamatan tekanan darah b. Torso jantung B. Prosedur Kerja Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1.
Menyiapkan alat dan bahan (torso jantung
Sfignomanometer dan
stetoskop) yang akan digunakan. 2.
Mengamati bahan yang ada dan menggambar hasil pengamatan serta menunjukkan bagian-bagiannya.
3.
Melakukan tes golongan darah dengan menggunakan aglutinin A dan aglutinin B. tusukan jarum pada ujung jari kemudian diteteskan pada kaca objek secara terpisah. Kemudian teteskan agglutinin A pada sampel 1 dan aglutinin B pada sampel 2.
4.
Mendeteksi denyut jantung/ pembuluh nadi dengan menggunakan tetoskop,
kemudian
mengukur
tekanan
darah
menggunkan
sfignomanometer serta mencatat berapa tekanan darah yang tertera pada alat tersebut.
VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1.
Pengamatan pada komponen-komponen darah
Keterangan: 1. Eritrosis (sel darah merah) 2. Leukosit (sel darah putih) a. Basofil b. Monosit c. limfosit d. Neutrofit e. Eusinofil 3. Trombosit (Kepig-keping darah) 4. Plasma darah
2.
Pengamatan pada penampang jantung
Keterangan: 1. Vena cava inverior 2. Katub aorta 3. Vena pulmonalis kanan 4. Atrium kanan 5. Katub trikuspidalis 6. Vena cava inferior 7. Ventrikel kanan 8. Ventrikel kiri 9. Katub bikuspidalis
10. Vena pulmonalis kiri 11. Arteri pulmonalis
12. Aorta
B. Pembahasan Darah mempunyai fungsi sebagai Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air) yaitu Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah dan Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal daran juga berfungsi Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah, mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah, sebagai Imunologi (mengandung antibodi tubuh) Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih, Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah. Sebagai Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator), serta sebagai Termoregulasi (pengatur suhu tubuh) Menjaga kestabilan suhu tubuh. Eritrosit (Sel Darah Merah) Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan patokan dalam menentukan penyakit Anemia. Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limfa. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu). Lekosit (Sel Darah Putih)Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah. Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh. Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh darah. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis. Gerakan lekosit mirip dengan amoeba atau dikenal sebagai Gerak Amuboid. Leukosit terdiri atas granulosit dan agranulosit yang didasarkan ada tidaknya granula. Granulosit leukosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula) yang terdiri atas eosinofil, basofil dan netrofil. Eosinofil mengandung granula
berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing). Basofil mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi. Netrofil
(ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan
Netrofil Segmen). Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit. Agranulosit lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola yamg terdiri atas limfosit dan monosit. Limfosit berfungsi untuk menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh. Limfosit terdiri atas ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B. Sel T sebagai imunitas seluler dan sel B imunitas humoral. Monosit merupakan lekosit dengan ukuran paling besar. Trombosit (keping darah) Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel/cc. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili. Proses pembekuan darah adalah trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin).
prosesnya adalah saat terjadi luka, trombosit pecah kemudian akan
melepaskan enzim tromboplastin / trombokinase untuk mengumbah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium (ca2+) dan vitamin k. trombin yang terbentuk kemudian mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang akan menutup luka sehingga perdarahan akan dihentikan. Plasma darah terdiri dari air dan protein darah Albumin, Globulin dan Fibrinogen. Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut Serum Darah. Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing (Antigen). Zat antibodi adalah senyawa Gama Globulin. Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam macam.
Ada beberapa system penggolongan darah, misdalnya system ABO, system Rh atau system MN. Nama Rh (Rhesus) diambil dari sejenis kera Macacca rhesus (di India). Prinsipnya adalah terdapatnya antibodi terhadap antigen D (anti-D). Sistem Rhesus mengenal dua jenis golongan darah yaitu Rhesus Positif dan Rhesus Negatif (diturunkan secara genetis, Rh+ dominan
terhadap Rh-). Penggolongan darah system ABO dan system Rhesus di kemukakan oleh karl lansteiner (1901). Berdasarkan system ABO, darah manusia dapat dikelompokkan menjadi empat macam golongan darah. Penggolongan darah ini didasarkan pada adanya senyawa aglutinogen dan aglutinin dalam darah. Aglutinogen merupkan senyawa protein darah yang terdapat sel-sel darah merah dan berfungsi sebagai antigen. Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan Aglutinogen B. agglutinin adalah suatu protein darah yang terdapat pada plasma darah, dan berfungsi sebagai antibody. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin α (anti-A) dan agglutinin β (anti-B). aglutinogen A dapat di gumpalkan oleh aglutinin a dan aglutinogen b dapat di gumpalkan oleh agglutinin b. Cara aglutinogen dan agglutinin tersebut bereaksi satu dengan yang lain mnentukan golongan darah seseorang. Dalam system ABO, berdasarkan adanya senyawa aglutinogen dan agglutinin dalam darah, darah dibagi menjadi empat golongan, yaitu golongan darah A, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan aglutinin β (anti-b). golongan darah B, yaitu darah yang memiliki aglutinogen B dan agglutinin α (anti-A). golongan darah AB, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan B, tetapi tidak memiliki aglutinin α dan β, dan golongan darah O, yaitu darah yang tidak memiliki aglutinogen A dan B, tetapi memiliki agglutinin α dan β. Darah pada manusia dapat digolongkan atas darah donor universal dan darah resepien universal. Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi (agglutinin α), maka darah akan menggumpal atau membeku. Begitu pula sebaliknya, jika antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi β (aglutinin β), maka darah juga akan menggumpal atau membeku. Maka dikatakan bergolongan darah A jika diberikan aglitinin A. tidak menggumpal. Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang yang memerlukan. Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang
yang menerima darah disebut resipien. Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya. Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi). Donor Universal adalah golongan darah yang dapat memberikan darahnya pada semua jenis golongan darah yang lain (golongan darah O). Resipien Universal adalah golongan darah yang dapat menerima darah dari semua jenis golongan darah yang lain (golongan darah AB). Golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah, karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan darah. Oleh karena itu, golongan darah O disebut donor universal. Golongan darah O hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O juga, dan tidak dapat menerima darah dari golongan darah yang lainnya karena golongan darah O memiliki antibodi α dan β. Jantung merupakan pusat sistem peredaran darah manusia. Jantung manusia berukuran kira-kira satu kepalan tangan dan meiliki tiga lapisan, yaitu pericardium,
miokardium,
serta
endokardium.
Perikardium
merupaka
selaput
pembungkus jantung sedangkan miokardium adalah otot jantung. Adapun endokardium adalah selaput pembatas ruang jantung yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan cabang dari system peredaran darah ke jantung. Dari jantung, darah dialirkan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri atau pembuluh nadi. Sedangkan darah yang menuju ke jantung dibawa oleh pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik. Jadi, jantung berfungsi memompa darah agar mengalir ke seluruh bagian tubuh kita. Jantung memiliki 4 buah ruang yaitu atrium kiri dan kanan, serta ventrikel kiri dan kanan. Dinding ventrikel lebih tebal daripada dinding atrium, karena ventrikel harus bekerja lebih kuat untuk memompa darah ke organ-organ tubuh yang lainnya. Selain itu, dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan, ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru. Atrium kiri dan
kanan dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atriorum. Sedangkan, sekat yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan dinamakan septum interventrakularis. Pada jantung terdapat beberapa katub yang menghubungkan ruang jantung dan pembuluh darah, baik antara ruang jantung dengan dengan ruang jantung maupun ruang jantung dengan ruang pembuluh darah. Fungsi katup yaitu untuk mencegah kembalinya aliran darah ke ruang sebelumnya/ menghubungkan antar ruang pada jantung dan pembuluh darah. Macam-macam katup pada jantung antara lain adalah Valvula bikuspidalis (menghubungkan antara atrium kiri dan ventrikel kiri) yang berfungsi untuk mencegah pengaliran darah dari ventrikel kiri kembali ke atrium kiri selama systole. Valvula trikuspidalis (menghubungkan atrium kanan dan ventrikel kananan) yang berfungsi untuk mencegah pengaliran darah dari ventrikel kanan kembali ke atrium kanan selama systole. Valvula semilunalis pulmo (menghubungkan ventrikel kanan dengan atrium pulmonalis) yang berfungsi untuk mencega aliran darah kembali dari arteri pulmonalis kembali keventrikel kanan. Valvula semilinal aorta (menghubungkan ventrikel kiri dengan pembuluh aorta) yang berfungsi mencegah aliran darah dari aorta kembali ke ventrikel kiri jantung. Tekanan darah memiliki dua nilai, yaitu tekanan istole dan tekanan diastole. Tekana systole adalah tekanan dalam pembuluh darah yang terjadi saat bilik menguncup sehingga adarah dipompa keseluruh tubuh. Tekanan systole normal adalah sekitar 120 mmHg untuk laki-laki dewasa dan 110 mmHg untuk perempuan dewasa. Tekanan diastole adalah tekanan dalam pembuluh darah yang terjadi saat bilik mengenmbang maksimum sehingga darah dari serambi masuk ke bilik. Tekanan diastole normal adalah sekitar 80 mmHg untuk laki-laki dewasa dan 70 mmHg untuk perempuan dewasa. Tekanan darah dapat naik atau turun selama aktifitas tubuh yang berubah-ubah. Tekanan darah cenderung meningkat sesuai dengan usia dan berbeda bergantung pada ras serta jenis kelamin. Jika terkenen darah jauh lebih melebihi nilai 120 atau 80 mmHg, dinamakan terkenen darah tinggi (hipertensi). Sebaliknya, jika tekanan darah jauh dibawah nilai 120
atau 80 mmHg, dinamakan tekanan darah rendah (hipotensi). Tekanan darah pada manusia dapat diukur dengan menggunakan Sfignomanometer. Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari jantung menuju ke jaringan tubuh, atau sebaliknya. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu pembuluh nadi ( arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler. Pembuluh pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju kapiler. Pada umumnya pembuluh arteri berfungssi membawa atau mengalirkan darah yang kaya akan oksigen (O2) menuju seluruh bagian jaringan tubuh kecuali darah yang menuju keparu-paru atau pembuluh arteri pulmonalis yang membawa darah kaya akan karbon dioksida (CO2). Arteri vertebrata dilapisi endotel dan mempunyai dinding yang relatif tebal yang mengandung jaringan ikat elastis dan otot polos. Arteri cenderung terletak agak lebih dalam di jaringan badan. Dinding arteri besar (aorta) yang keluar dari jantung banyak mengandung jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya agar dapat menampung darah tersebut. Pada waktu diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri tersebut membantu mendorong darah ke bagian arteri yang menjadi lebar. Elastisitas arteri yang besar itu mengubah arus darah menjadi mantap dan tenang. Peregangan dan kontraksi arteri yang terjadi bergantian dengan sangat cepat menuju perifer (7,5 m per detik) yang dapat dirasakan sebagai denyut nadi. Setelah arteri mencapai jaringan, arteri akan bercabangcabang. Pada tiap cabang rongga saluran menjadi makin sempit, tetapi jumlah luas penampang makin besar sehingga kecepatan arus darah berkurang dan tekanannya menurun. Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang membawa darah ke arah jantung. Pada umumnya pembuluh vena berfungsi membawah darah yang kaya akan CO2 dari seluruh jaringan tubuh untuk dibawah kembali ke jantung kecuali darah dari paru-paru atau pembuluh vena pulmonalis membawa darah yang kaya akan O2. Pembuluh vena terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari lapisan dalam ke arah luar adalah endotel, jaringan
elastik dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa. Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah darah kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan pada jaringan tubuh dari pada pembuluh arteri.Arteri dan vena manusia Pada manusia , selain pembuluh darah vena dari jaringan tubuh yang kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke jantung singgah dahulu ke suatu alat tubuh, misalnya darah dari usus sebelum ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran darah ini disebut sistem vena porta. Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang diameter kira-kira sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler sangat kecil, jumlah kapiler yang timbul dari sebuah arteriol cukup besar sehingga total daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kira-kira ada 90.000 km kapiler.Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel. Oksigen, glukosa, asam amino, berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah dapat berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam darah. Darah dalam tubuh kita mengalir dengan sistem tertentu.
Manusia
memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Sekali beredar, darah manusia dua kali melewati jantung sehingga peredaran darah manusia termasuk peredaran darah ganda. Peredaran darah ganda itu meliputi peredaran darah paru-paru atau peredaran darah kecil dan peredaran darah tubuh atau peredaran darah besar. Darah dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner. Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsungbercabang-cabang menjadi
cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju paruparu kanan dan kiri. Arteri-arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol. Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai system pulmoner atau peredaran darah kecil. Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup seminal aorta pada lubang masuk keaorta. Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di dekat katup seminal aorta. Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri. Arteri koroner ialah pembuluh darah yang memberi makan sel-sel jantung. Arteri ini menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus seluruh bagian jantung. Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner (vena cava) yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner. Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru), kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar.
DAFTAR PUSTAKA Delmann, 1992. Buku Teks Histologi Veteriner. UI Press. Jakarta. Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Yrama Widya. Bandung. Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta. Pearce, E., 2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Pratignjo, 1991. Biologi. Depdikbud. Jakarta Syaifuddin, 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Wulangi, K., 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Depdikbud. Jakarta.