Isi Laporan Ipa Tentang Tumbuhan Cengkeh.docx

  • Uploaded by: Chaira Arifina
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isi Laporan Ipa Tentang Tumbuhan Cengkeh.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 936
  • Pages: 4
ISI LAPORAN IPA TENTANG TUMBUHAN CENGKEH

Nama Padang dari cengkeh: cengkeh Nama Inggris cengkeh: Clove Nama Latin cengkeh: Syzigium aromaticum Asal tumbuhan cengkeh: Asal tanaman cengkeh ini belum jelas, karena ada yang beberapa pendapat bahwa pohon cengkeh berasal dari Maluku Utara, Kepulauan Maluku, Philipina atau Irian. Di daerah kepulauan Maluku ditemukan tanaman cengkeh tertua di dunia dan daerah ini merupakan satu-satunya produsen cengceh terbesar di dunia. Penyebaran tanaman cengkeh keluar pulau Maluku mulai sejak tahun 1769. Bibit tanaman ini mula-mula diselundupkan oleh seorang kapten dari Prancis ke Rumania, selanjutnya disebarkan ke Zanzibar dan Madagaskar. Penyebaran tanaman cengkeh ke wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan baru dimulai pada tahun 1870. Sampai saat ini tanaman cengkeh telah tersebar ke seluruh dunia. Cengkeh dikenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkeh termasuk salah satu penghasil minyak atsiri yang biasa digunakan sebagai bahan baku industri farmasi maupun industri makanan, sedangkan penggunaan yang terbanyak sebagai bahan baku rokok. Cara berkembangbiak cengkeh: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman cengkeh dapat diperbanyak dengan cara vegetatif antara lain melalui sambung pucuk secara epicotyl grafting dan susuan (approach grafting). Pada epicotyl grafting digunakan batang bawah benih cengkeh umur 25-35 hari dan pada approach grafting digunakan tanaman lain yang masih satu famili dengan cengkeh yaitu jamblang (Syzygium cumini)atau disebut juga duwet atau jambu keling. Keunggulan cengkeh yang diperbanyak secara epicotyl grafting adalah dipastikan unggul seperti induknya karena menggunakan batang atas dari pohon cengkeh unggul, lebih cepat berbuah, tanaman lebih pendek (mudah panen) namun percabangannya

rimbun. Beberapa Kendala pada budidaya cengkeh antara lain adalah serangan rayap yang menyerang tanaman pada waktu masih dipembibitan maupun setelah ditanam di lapang sampai umur 3 tahun dan tanaman cengkeh muda di lapang peka terhadap kekeringan. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan menggunakan benih cengkeh hasil perbanyakan secara approach grafting (susuan).Keunggulan cengkeh yang diperbanyak secara approach grafting dengan menggunakan batang bawah jamblang antara lain adalah tidak disukai rayap, lebih tahan kekeringan, pertumbuhan pangkal batangnya lebih cepat. Cara hidupnya: a. Kondisi tanah: Tanah yang sesuai adalah tanah yang gembur, lapisan olah minimal 1,5 m dan kedalaman air tanah lebih dari 3 m dari permukaan tanah serta tidak ada lapisan kedap air. Jenis tanah yang cocok antara lain andosol, latosol, regosol dan podsolik merah. Selain jenis tanah, kemasaman tanah (pH) ikut berperan dalam hal memacu pertumbuhan tanaman. Kemasaman tanah yang optimum berkisar antara 5,5 - 6,5. Apabila pH tanah lebih rendah atau lebih tinggi maka pertumbuhan tanaman cengkeh akan terganggu karena penyerapan unsure hara oleh akar menjadi terhambat. b. Kondisi air dan cahaya: Tanaman cengkeh adalah tanaman tropis. Unsur iklim yang cukup menentukan terhadap tingginya produktivitas tanaman cengkeh adalah curah hujan. Curah hujan yang optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh adalah 1500 - 2500 mm/tahun atau 2500 - 3500 mm/tahun. Iklim dan pembungaan tanaman mempunyai hubungan yang saling berkaitan karena untuk keluranya bunga diperlukan suatu hormon yang pembentukannya dirangsang oleh factor iklim. Untuk keluarnya bunga pada tanaman cengkeh diperlukan musim yang agak kering tanpa hujan sama sekali dan penyinaran matahari yang agak terik. Bila keadaan iklim ini tidak mendukung, maka bunga baru akan keluar pada ranting-ranting yang sekurangkurangnya telah mengalami dua masa pertumbuhan vegetative setelah pembungaan yang terakhir. Tanaman cengkeh dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai dataran tinggi, namun akan lebih produktif apabila di tanam di dataran rendah. Tanaman ini masih dapat berproduksi pada ketinggian tempat 0-900 m di atas permukaan laut (dpl). Namun demikian makin tinggi tempat maka produksi bunga makin rendah, tetapi pertumbuhan makin subur. Ketinggian tempat yang optimal untuk pembungaan tanaman cengkeh berkisar 200-600 m dpl. Isi kandungan Cengkeh :Cengkeh Kering adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Cengkeh Kering mengandung energi sebesar 292 kilokalori, protein 5,2 gram, karbohidrat 57,4 gram, lemak 8,9 gram, kalsium 740 miligram, fosfor 100 miligram, dan zat besi 5 miligram. Selain itu di dalam Cengkeh Kering juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Cengkeh Kering, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Manfaat Cengkeh: 1. Membantu Mengobati Sakit Gigi 2. Mencegah Peradangan

3. Mengatasi mual dan Muntah 4. Meningkatkan sistem pencernaan. 5. Mengatasi pilek 6. Menjaga tubuh tetap hangat 7. Mengatasi Sinusitis 8. Menyehatkan jantung 9. Meredakan batuk 10. Meringankan Infeksi saluran pernafasan. Jenis hama dan cara mengatasinya: a. Hama Pada umumnya hama yang menyerang tanaman cengkeh adalah penggerek, perusak pucuk dan perusak daun. Serangan hama-hama tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu, produksi menurun bahkan kematian tanaman. Penurunan produksi cengkeh akibat serangan hama dapat mencapai 10-25%. b. enggerek batang Beberapa spesies hama penggerek batang yang sering menyerang tanaman cengkeh yaitu Nothopeus hemipterus Oliv., N. fasciatipennis Watt, dan Hexamitodera semivelutina Hell. N. hemipterus dan N. fasciatipennis hampir sama bentuk, perilaku maupun cara hidupnya. Yang menggerek batang cengkeh adalah stadium larva yang mampu bertahan hidup di lubang gerekan selama 130 – 350 hari. Cara mekanis dapat dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan telur penggerek yang menempel pada kulit batang dan menutup lubang gerekan dengan pasak kayu. Cara kimiawi dapat dilakukan dengan memasukkan insektisida/ racun pernapasan ke dalam lubang gerekan kemudian ditutup dengan pasak kayu. lnsektisida yang dapat digunakan adalah : Akodan 35 EC 0,5-0,15 %, Curacron 500 EC 0,1-0,2 % dan Bestox 50 EC 0,250,50 %. Dapat pula menaburkan insektisida sistemik berbahan aktif carbofuran (misalnya Furadan 3 G) dengan dosis 115-150 g/pohon dan interval 3 bulan sekali. Jenis serangga hama penggerek batang yang lain adalah Hexamitodera semivelutina. Serangga ini masih sekerabat dengan Nothopeus spp., sehingga ciri-ciri dan perilaku hidupnya hampir sama, Telur diletakkan satu per satu pada celah-celah dan lekukan kulit batang cengkeh. Seekor serangga betina dewasa dapat meletakkan telur sebanyak 19-25 butir yang akan menetas setelah 23 hari.

Related Documents


More Documents from "rika dwi fitri"