Isi Laporan Bioetanol Bonggol Pisang.docx

  • Uploaded by: Rizki Aulia Rahmah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isi Laporan Bioetanol Bonggol Pisang.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,693
  • Pages: 15
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI BONGGOL PISANG)

Oleh Intan Permata SarI

(162500011)

Rizki Aulia Rahmah

(162500012)

Adelia Chisa Amanda

(162500016)

Nur Laela Abidah

(162500028)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA) UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kesempatan agar dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum BIOTEKNOLOGI dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan laporan yang berjudul pembuatan Etanol dari Bonggol Pisang ditulis untuk melihat, mengkaji dan meneliti tentang pembuatan Bioetanol dari bonggol pisang. Selain itu juga

bertujuan

untuk

menyelesaikan

tugas

Bioteknologi

oleh

dosen

Pembimbing

BIOTEKNOLOGI, Ibu Dr. SUKARJATI, M.kes. Selain itu dengan penulisan laporan ini dapat memperoleh banyak pelajaran. Penulisan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan. Mohon maaf apabila dalam penulisan materi atau penyajian ini ada yang kurang baik dan tidak sesuai, penjelasan yang mungkin kurang berkenan dihati para pembaca. Penulis berharap dengan terselesaikannya penulisan laporan ini, para pembaca dapat mengetahui bahwa bonggol pisang dapat digunakan sebagai bioethanol.

Surabaya, 10 Desember 2018

Penulis

i

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang .............................................................................................................. 1 1.2.RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 2 1.3.TUJUAN ....................................................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bioetanol ..................................................................................................... 3 2.2 Fermentasi ..................................................................................................................... 4 2.3 Ragi ............................................................................................................................... 5 BAB III METODE PENEITIAN 3.1. Alat dan bahan.............................................................................................................. 6 3.2 Variabel penelitan ......................................................................................................... 6 3.1 Prosedur ........................................................................................................................ 7 BAB IV PEMBAHASAN 4.1.Pembahasan ................................................................................................................... 9 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dengan semakin berkembangnya teknologi di dunia ini semakin tinggi pula energi yang diperlukan untuk menunjang perkembangan negeri ini. Akan tetapi energi yang sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil yang jumlahnya terbatas pun semakin menipis dari hari ke hari. Dan teknologi pun sekarang mengarah ke teknologi ramah lingkungan dan alternatif bahan bakar yang diciptakan salah satunya adalah bioethanol. Bioethanol yang dibuat dari fermentasi karbohidrat yang berasal dari bahan alam merupakan bahan bakar terbarukan dan merupakan inovasi dalam teknologi ramah lingkungan. Indonesia yang merupakan salah satu negara agraria terbesar dapat menjadi pusat pembuatan bioethanol jika dapat memanfaatkan sumberdaya alam yang dimiliki. Pisang merupakan tanaman tropis yang banyak menumbuhi daerah di Indonesia. Buahnya menjadi suatu komoditi dalam bidang perdagangan, akan tetapi bagianbagian lain selain buah pisang seringkali hanya dijadikan limbah yang dibuang begitu saja. Limbah dari pohon pisang tersebut dapat dijadikan produk lain yang lebih menguntungkan daripada jika hanya dibuang begitu saja. Bonggol pisang yang merupakan limbah dari pohon pisang dapat dimanfaatkan sebagai bioethanol. Hal ini menguntunngkan indonesia dimana menjadi negara tropis yang banyak ditumbuhi tanaman ini, jika dapat mengoptimalkan suber daya alam di dalamnya.

1

1.2 RUMUSAN MASALAH Pengolahan limbah dari bonggol pisang yang dapat diproses menjadi bahan baku pembuatan bioetanol ?

1.3 TUJUAN Mengetahui yield dan kadar bioetanol yang dihasilkan dalam proses pembuatan bioetanol dengan proses hidrolisa asam dengan variabel kadar penggunaan ragi roti.

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Pengertian Bioetanol Bioethanol (C2H5OH) adalah cairan dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme (Anonim, 2007). Bioetanol dapat juga diartikan sebagai bahan kimia yang diproduksi dari bahan pangan yang mengandung pati, seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan sagu. Bahan baku pembuatan bietanol dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : a. Bahan sukrosa Bahan-bahan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain nira, tebu, nira nirapati, nirsuatu cairan yang dihasilkan sargum manis, nira kelapa, nira aren, dan sari buah mete. b. Bahan berpati Bahan-bahan yang termasuk kelompok ini adalah bahan-bahan yang mengandung pati atau karbohidrat. Bahan-bahan tersebut antara lain tepung ubi ganyong, sorgum biji, jagung, cantel, sagu, ubi kayu, ubi jalar, dan lain-lain. c. Bahan berselulosa (lignoselulosa) Artinya adalah bahan tanaman yang mengandung selulosa (serat), antara lain kayu, jerami, batang pisang, dan lain-lain. Berdasarkan ketiga jenis bahan baku tersebut, bahan berselulosa merupakan bahan yang jarang digunakan dan cukup sulit untuk dilakukan. Hal ini karena adanya lignin yang sulit dicerna sehingga proses pembentukan glukosa menjadi lebih sulit. Keunggulan bioetanol bila dibanding bahan bakar dari minyak bumi, yaitu sifat biodegrable atau dapat terurai kembali. 3

Dalam penggunaannya sebagai campuran biogasoline memiliki keunggulan antara lain : meningktakan bilangan oktan sehingga dapat menggantikan TEL dan pembakaran yang lebih sempurna dapat mengurangi emisi karbon monoksida ( Anonim,2007). Bioetanol diproduksi dari biomassa dengan proses hidrolisa dan fermentasi gula. Biomassa mengandung polimer karbohidrat berupa sellulose, hemi sellulosa dan lignin. Fermentasi gula menjadi etanol dilakukan dengan menambah ragi ( yeast). Ragi mengandung enzim invertase yang bertindak sebagai katalis untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Fruktosa dan glukosa kemudian bereaksi dengan enzim zymase yang mengubah glukosa menjadi etanol.

2.5 Fermentasi Proses fermentasi sering didefinisikan sebagai proses pemecahan karbohidrat dan asam amino secara aerobik, yaitu tanpa memerlukan oksigen. Senyawa yang dapat dipecah dalam proses fermentasi terutama adalah karbohidrat, sedangkan asam amino hanya dapat difermentasi oleh beberapa jenos bakteri tertentu (Fardiaz, 1992). Prinsip dasar fermentasi ialah mengaktifkan kegiatatan mikroba tertentu dengan tujuan mengubah sifat bahan agar dihasilkan suatu yang bermanfaat (Widayati dan Widalestari, 1996). Perubahan tersebut karena dalam proses fermentasi jumlah mikroba diperbanyak dan digiatkan metabolismenya didalam bahan tersebut dalam batas tertentu (Santoso, 1989). Menurut Judoamodjojo dkk. (1992), menyatakan bahwa beberapa langkah utama yang diperlukan dalam melakukan suatu proses fermentasi diantaranya adalah : a. Seleksi mikroba atau enzim yang sesuai dengan tujuan. b. Seleksi media sesuai dengan tujuan. c. Sterilisasi semua bagian penting untuk mencegah kontaminasi oleh mikroba yang tidak dikehendaki.

4

2.6 Ragi Ragi merupakan fungsi uniseluler yang melakukan reproduksi secara pertunasan atau pembelahan. Yeast tidak berklorofil, tidak berflagella, berukuran lebih besar dari bakteri, tidak dapat membentuk miselium berukuran bulat, bulat telur, batang, silinder seperti buah jeruk, bersifat saprofit, namun ada beberapa yang bersifat parasit (Van Rij, 1984). Saccharomyces cereviciae merupakan yeastorganisme uniseluler ayng bersifat mikroskopis dan juga disebut jasad sakarolitik, yaitu menggunakan gula sebagai sumber karbon untuk metabolisme (Alexopoulus dan Mims, 1979). Saccharomyces cereviciae merupakan mikrobia yang paling banyak digunakan pada fermentasi alkohol karena dapat berproduksi tinggi, tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap kadar gula yang tinggi dan tetap aktif melakukan aktivitasnya pada suhu 4 – 32oC (Kartika et.al.,1992).

5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.2 Alat dan bahan a. Bahan :

b.

-

Bonggol pisang

-

Air

-

Ragi tape

Alat : -

Rangkaian destilasi

-

Panci

-

Blender

-

Ayakan

-

Beaker glass

-

Botol sirup bekas

3.2 Variabel penelitan 1.

variabel bebas -

2.

Jumlah ragi tape

variabel tetap -

Basis bonggol pisang

: 50 gr

-

Suhu liquifikasi

: 90oC

-

Jumlah ragi tape

: 1% = 5 gr

-

Lama fermentasi

: 5 hari

6

3.3 Prosedur 1.

Membuat tepung bonggol pisang dengan cara mengeringkan dan memblender bonggol pisang kering menjadi tepung halus.

2.

Buat bubur bonggol pisang dengan mencampurkan 50 gr dengan 850 gr air.

3.

Dinginkan hingga suhu 50oC dan tambahkan ragi tape sebanyak 5 gr (jadikan suspensi dengan penambahan air hangat 10) dan aduk.

4.

Masukkan dalam botol fermentasi dan biarkan semalam.

5.

Saring filtrat dari ampas, dan kemudian lakukan destilasi untuk memisahkan ethanol dari air dan pengotornya.

6.

Hitung volume dan kadar ethanol

7

8

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Dalam praktikum bioetanol bonggol pisang ini didapat ethanol dengan jumlah yang sedikit, yaitu hanya 3-5 ml. Hasil yang didapat bioetanol tidak terasa dingin seperti bioetanol yang biasanya banyak mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena saat pembuatan bioethanol kebanyakan air saat proses pembuatannya dan ragi yang digunakan kurang. Pada proses pembuatan bioethanol dari bonggol pisang Bonggol pisang dibuat kering bertujuan agar lebih awet dan menghilangkan kandungan airnya sehingga di peroleh bonggol yang kering dan dapat disimpan sebagai cadangan bahan baku (Anonim, 2008). Bonggol pisang yang kering digiling kemudian ditumbuk sehingga menjadi serbuk halus. Untuk mendapatkan pati yang homogeh maka serbuk bonggol pisang yang setelah ditumbuk haruas disaring dan diayak. Hidrolisis pati menjadi glukosa. Pada proses ini menentukan jumlah glukosa yang dihasilkan untuk kemudian dilakukan proses fermentasi. Menurut Musanif (2008), prinsip hidrolisis pati adalah pemutusan rantai polimer pati menjadi unit-unit dekstrosa atau monosakarida yaitu glukosa (C6H12O6). Pemutusan ikatan pada pati atau karbohidrat menjadi glukosa dapat menggunakan beberapa metode di antaranya yaitu metode kimiawi (hidrolisis asam) dan metode enzimatis (hidrolisis enzim). Fermentasi merupakan perubahan 1 mol glukosa menjadi 2 mol etanol dan 2 mol CO2. Proses fermentasi dilakukan dengan menambahkan yeast atau ragi untuk mengkonversi glukosa menjadi bioetanol yang bersifat anaerob yaitu, tidak memerlukan oksigen (O2). Destilasi bioethanol hasil dari proses fermentasi kemudian disaring, filtrat dibuang dan didapatlah Penambahan ragi tape seharusnya juga memperhitungkan jumlah kandungan glukosa yang terkandung dalam suspensi bonggol pisang yang telah mengalami 9

proses fermentasi. Akan tetapi pada praktikum ini tidak diketahui kandungan glukosa didalamnya, sehingga penambahan ragi tape disesuaikan hanya dengan jumlah suspensi bonggol pisang di tiap botol fermentasi. Seharusnya penambahan ragi roti yang bekerja secara optimal adalah sebesar 0,2% dari kandungan glukosa yang terkandung dalam suspensi bonggol pisang tersebut. Penyimpanan suspensi bonggol pisang yang telah mengalami fermentasi dengan ragi tape yang terlalu lama dalam botol sebelum dilakukan tahap destilasi menyebabkan kandungan ethanol di dalamnya berkurang. Hal ini disebabkan karena adanya ruang yang cukup besar dalam botol yang dapat menyebabkan bioethanol menjadi menguap. Dari praktikum yang kami lakukan dapat menunjukkan bahwa bonggol pisang dapat digunakan sebagai bioetanol namun harus dilakukan dengan perlakuan yang pas dan sesuai komposisi.

10

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan Dari praktikum yang kami lakukan bioetanol yang didapat yaitu sebanyak 3-5 ml, dan kandungan dalam bioetanol tidak mengandung alcohol sehingga saat di pegang tidak terasa dingin sebab pada saat proses pembuatan terlalu banyak air yang digunakan dan ragi yang digunakan juga sedikit. Dari praktikum yang kami lakukan dapat menunjukkan bahwa bonggol pisang dapat digunakan sebagai bioetanol namun harus dilakukan dengan perlakuan yang pas dan sesuai komposisi.

11

DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, Faisal. 2009. Prospek Produksi Bioetanol Bonggol Pisang

(Musa

paradisiacal) Menggunakan Metode Hidolisis Asam Dan Enzimatis. Universitas Jenderal Soedirman RSO Semarang. Purwokerto. Solikhin, Nurjati. Dkk. 2012. Pembuatan Bioetanol Hasil Hirolisa Bonggol Pisang Dengan Fermentasi menggunakan Saccaromyces Cerevisiae. Jurusan Teknik Kimia. Universitas Diponegoro. Semarang Nilna Minah, Faidliyah. 2010. Potensi Ganyong (Canna edulis Kerr) Dari Malang Selatan Sebagai Bahan Baku Bioethanol dengan Proses Hidrolisa Asam. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Jurnal Spektra. Institut Teknologi Nasional Malang. Nugroho, Triadi. 2012. Peluang Membuat Usaha Membuat Bensin dan Solar dari Bahan Nabati. Yogyakarta. Pustaka Mahardika. Faisal Assegaf. Prospek Produksi Bioetanol. Universitas Jendral soedirman Purwokwerto Jawa Tengah. M.Endy Yulianto,dkk. Bioetanol Dari Jerami Padi. Program Studi Teknik Kimia PSD III Teknik Universitas Diponegoro Semarang).

12

Related Documents

Bioetanol
May 2020 11
Bioetanol
December 2019 35
Isi Laporan
April 2020 22
Isi Laporan Aine.docx
November 2019 18
Imam - Laporan Ujikom (isi)
December 2019 25

More Documents from "Riza Priandana"

Awal Dan Akhir Surat
November 2019 28
Lk Isk 2019.docx
August 2019 14
Kuesioner.docx
October 2019 8
Ppt Ipa Terpadu.ppt
June 2020 2
Makalah.docx
April 2020 5