Integrasi Program Dalam Pelayanan Anc Terpadu.pptx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Integrasi Program Dalam Pelayanan Anc Terpadu.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,009
  • Pages: 60
Integrasi Program Dalam Pelayanan Antenatal Terpadu Oleh : Sri Purwaningsih, S. Kp Disampaikan pada: Pertemuan Peningkatan Kualitas Pelayanan Antanatal Terpadu Bagi Bidan Wonosobo, 6 – 8 November 2018

Pokok Bahasan 1.

Pendahuluan

2

Pelayanan Antenatal Terpadu

3.

Capaian Antenatal Terpadu (Program P2PM)

4.

Penutup

Pokok Bahasan 1.

Pendahuluan

26 Agustus 2016

Pokok Bahasan 2.

Pelayanan Antenatal Terpadu

PELAYANAN ANTENATAL TERPADU Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu dengan program lain yang memerlukan intervensi selama kehamilannya

TUJUAN : (1) Mengupayakan kehamilan yang sehat; (2) Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan; (3) melakukan penatalaksanaan awal kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan; (4) Persiapan persalinan yang bersih dan aman; (5) Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi 15

PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Masalah

• Ibu Hamil

ANC

• Ibu hamil beresiko • Ibu Hamil dengan Komplikasi Kebidanan • Ibu Hamil dengan masalah gizi • Ibu Hamil dengan PTM • Ibu Hamil dengan IMS • Ibu Hamil dengan HIV AIDS • Ibu Hamil dengan malaria • Ibu Hamil dengan TB • Ibu Hamil dengan Hepatitis* • Ibu Hamil dengan masalah Kejiwaan*

• Penanganan lebih lanjut sesuai masalah

Rujuk

Ibu Hamil sehat • Persalinan Aman

Note :  Setiap ibu hamil beresiko harus di periksa oleh dokter  Walaupun dirujuk, bidan penanggung jawab wilayah tetap melakukan pemantauan  * : dalam proses penjajagan

Pelayanan Antenatal Sesuai Standar ( Permenkes No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal) 1

Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan

2

Ukur Tekanan Darah

3

Nilai Status Gizi (ukur LiLA)

4

(ukur) Tinggi Fundus Uteri

5

Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin

6 7 8

9

Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian Imunisasi TT bila diperlukan ) Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selama kehamilan) Test Lab Sederhana (Hb, Golongan Darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi), yang pemberiannya disesuaikan dengan trimester kehamilan) Tata Laksana / Penanganan Kasus sesuai Kewenangannya

10 Temu Wicara (Konseling)

+

5T 7T

+

10 T

1

PELAYANAN ANTENATAL TERPADU DENGAN IMUNISASI

 Pada kunjungan pertama ANC, dilakukan skrining status imunisasi TT ibu hamil, apabila diperlukan, diberikan imunisasi pada saat pelayanan antenatal Tujuan :  Untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir  Melengkapi status imunisasi TT

 Petugas harus memahami tentang: penentuan status immunisasi TT dan pencatatannya baik pengelola KIA maupun petugas Immunisasi 18

Imunisasi Tetanus • Tidak ada kekebalan alami terhadap tetanus – hanya didapat dari vaksin tetanus • Tetanus neonatorum dapat dicegah dengan imunisasi pada ibu – antibodi ibu akan memberikan kekebalan pada janinnya

• Imunitas berkurang dari waktu ke waktu

• Diperlukan 2 dosis untuk perlindungan jangka pendek Untuk perlindungan lebih lama (>5 th) diperlukan > 3 dosis

Skrining (Penapisan) • Tujuan? Untuk mengetahui jumlah dosis dan status) imunisasi Tetanus Toxoid yang telah diperoleh seorang wanita • Kapan dilakukan? – Waktu kampanye (akselerasi) TT WUS dan – Waktu imunisasi rutin (ANC/pemeriksaan ibu hamil, Catin) – Waktu Posyandu

Status Imunisasi Tetanus Pada WUS STATUS IMUNISASI TETANUS

SELANG WAKTU PEMBERIAN MINIMAL

MASA PERLINDUNG AN

T1

-

-

T2

3 Tahun

T3

4 minggu setelah T1 6 Bulan setelah T2

T4

1 Tahun setelah T3

10 Tahun

T5

1 Tahun setelah T4

25 Tahun

5 Tahun

21

Riw Imun WUS Bayi

Anak sekolah Kelas 1 SD Kelas 6 SD Calon Pengantin

Hamil Pertama Ke-2 Ke-3 Status

Ria DPT 1 DPT 2 DPT 3

Suci DPT 1 DPT 2

Tuti

Nani

DPT 1

DT 1 DT 2 TT 1 TT 2

TT 1 TT 2

TT 1 TT 2

TT 1 TT 2

TT 1

TT 1 TT 2 TT 1 TT 2 TT 1 TT 2

TT 1 TT 2 TT 1 TT 2

TT 1 TT 2 TT 1 TT 2

TT 1 TT 2 TT 1 TT 2 TT 1 TT 2

Riw Imun WUS Bayi

Ria DPT 1 DPT 2* DPT 3*

Suci DPT 1 DPT 2

Tuti DPT 1

Anak sekolah DT 1* Kelas 1 SD DT 2* TT 1* Kelas 6 SD TT 2

TT 1 TT 2

Calon Pengantin

TT 1* TT 2

TT 1 TT 2

TT 1

TT 1* TT 2 TT 1* TT 2 TT 1* TT 2

TT 1 TT 2 TT 1 TT 2

TT 1 TT 2 TT 1 TT 2

Hamil Pertama Ke-2 Ke-3 Status

>T5

Nani

TT 1 TT 2 TT 1 TT 2 TT 1 TT 2

Riw Imun WUS Bayi

Ria DPT 1 DPT 2* DPT 3*

Suci DPT 1 DPT 2

Tuti DPT 1

Anak sekolah DT 1* Kelas 1 SD DT 2* TT 1* Kelas 6 SD TT 2

TT 1* TT 2*

Calon Pengantin

TT 1* TT 2

TT 1* TT 2

TT 1

TT 1* TT 2 TT 1* TT 2 TT 1* TT 2

TT 1* TT 2 TT 1* TT 2

TT 1 TT 2 TT 1 TT 2

>T5

T5

Hamil Pertama Ke-2 Ke-3 Status

Nani

TT 1 TT 2 TT 1 TT 2 TT 1 TT 2

Riw Imun WUS Bayi

Ria DPT 1 DPT 2* DPT 3*

Suci DPT 1 DPT 2

Tuti DPT 1

Anak sekolah DT 1* Kelas 1 SD DT 2* TT 1* Kelas 6 SD TT 2

TT 1* TT 2*

Calon Pengantin

TT 1* TT 2

TT 1* TT 2

TT 1*

TT 1* TT 2 TT 1* TT 2 TT 1* TT 2

TT 1* TT 2 TT 1* TT 2

TT 1* TT 2 TT 1* TT 2

>T5

T5

T3

Hamil Pertama Ke-2 Ke-3 Status

Nani

TT 1 TT 2 TT 1 TT 2 TT 1 TT 2

Riw Imun WUS Bayi

Ria DPT 1 DPT 2* DPT 3*

Suci DPT 1 DPT 2

Tuti

Nani

DPT 1

Anak sekolah DT 1* Kelas 1 SD DT 2* TT 1* Kelas 6 SD TT 2

TT 1* TT 2*

Calon Pengantin

TT 1* TT 2

TT 1* TT 2

TT 1*

TT 1* TT 2 TT 1* TT 2 TT 1* TT 2

TT 1* TT 2 TT 1* TT 2

TT 1* TT 2 TT 1* TT 2

TT 1* TT 2* TT 1* TT 2 TT 1* TT 2

>T5

T5

T3

T4

Hamil Pertama Ke-2 Ke-3 Status

Latihan skrining (I): WUS usia 33 tahun, datang untuk ANC anak ke 3. Hasil anamnesa: • Saat catin WUS tidak disuntik/ imunisasi Td. • Saat hamil anak ke 1 mendapat imunisasi Td 2 x, • Saat hamil anak ke 2 mendapat imunisasi Td 2x. Pertanyaan; 1. Berapa status T WUS tersebut? 2. Apakah WUS diberi imunisasi Td saat ANC sekarang? 3. Berapa kali? (perhatikan kapan imunisasi terakhir diberikan, apakah interval minimum terpenuhi)

RIWAYAT WUS  33 Thn

CATIN

Tidak Tidak

HAMIL I

Ya  T1 Ya  T2

HAMIL II Ya  T3 Ya

HAMIL III Status skrining T3 Diimunisasi Td 1x  T4

2  Anemia pada Kehamilan  Skrining anemi melalui pemeriksaan Hb darah pada ANC K1  Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan, dimulai pada Trimester-1 kehamilan  Pemeriksaan Hb darah ulang pada Trimester-3 kehamilan  Kurang Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan  Pengukuran LiLA pada ANC K1 -- > Skrining Bumil KEK  Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil KEK Perlu penguatan pemantauan : pemeriksaan Hb, complience Fe, penatalaksanaan bumil anemi & KEK, pencatatan dan pelaporan 28

3

Perlu penguatan bagi daerah endemis :

Penentuan sasaran di daerh endemis, pemantauan pelaksanaan pemeriksaan RDT, pengawasan pemakaian kelambu, pemakaian obat dengan kina dan ACT, termasuk penguatan pencatatan dan pelaporan

INFORMASI PERUBAHAN PENATALAKSANAAN MALARIA PADA IBU HAMIL

TERBARU Pada prinsipnya pengobatan malaria pada ibu hamil sama dengan pengobatan pada orang dewasa lainnya. Pada ibu hamil tidak diberikan primakuin

Pengobatan malaria falsiparum dan malaria vivaks pada ibu hamil UMUR KEHAMILAN Trimster I-III ( 0-9 bulan )

PENGOBATAN ACT Tablet selama 3 hari

3 Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu Ke Anak 4 , 5,Eliminasi 6 (Permenkes No. 52 Tahun 2017) Deteksi dini

Hasil

IBU BBL

Tes HIV

Tes Sifilis

Tes Hep B

R1 (+), R2 (+), R3 (+)

+

TP Rapid Sifilis

+

Rapid Hep B

Segera ARV KDT 1 tab/24jam seumur hidup

Segera Benzatin Penisilin G 2,4 juta IU boka-boki

Pengawasan kasus hepatitis dirujuk, lainnya puskesmas

Obati 50.000IU/kgBB IM, sblm pulang. tanda2 : lesi kulit, Snuffles, Trias Hutchinson,

Vit K HB0 < 24jam HBIg< 24jam

ARV profilaksis AFASS : ASI Eksklusif or PASI Eksklusif – unmixed) PCR EID usia 6 mgg + Cotrim profilaksis

+

INTEGRASI HIV-AIDS (PPIA) DALAM PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

1

2

3

4

1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi 2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu dengan HIV 3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya 4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi & keluarganya Sudah ada Surat Edaran Menteri Kesehatan No.GK/MENKES/001/I/2013, tentang Layanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)

STRATEGI PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK

Prong 1: Pencegahan Penularan HIV pada Perempuan Usia Reproduksi

• Menyebarluaskan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang HIV-AIDS baik secara individu maupun secara kelompok • Mobilisasi masyarakat (kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, dll) untuk mendukung program pengendalian HIV-AIDS. • Layanan Konseling dan Tes HIV, baik melalui pendekatan PITC maupun VCT. • Layanan konseling dan tes HIV akan diintegrasikan dengan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan layanan Keluarga Berencana di tiap jenjang pelayanan kesehatan. • Konseling untuk perempuan HIV negatif

Prong 2: Pencegahan Kehamilan yang Tidak Direncanakan pada Perempuan HIV Kontrasepsi pada ibu/perempuan HIV (dual protection): Menunda/mengatur kehamilan = kontrasepsi janga pendek + kondom

Menunda/mengatur kehamilan = kontrasepsi jangka panjang + kodom Memutuskan tidak punya anak lagi = kontrasepsi mantap + kondom

Prong 3: Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Hamil HIV ke Anak 1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang komprehensif 2 Layanan konseling dan tes HIV atas inisiatif petugas kesehatan (PITC) 3 Pemberian terapi antiretroviral Pemberian ART kepada semua ibu hamil HIV dimulai pada minggu 14 kehamilan, selama menyusui dan diteruskan seumur hidup adalah intervensi yang paling efektif untuk kesehatan ibu dan juga mampu mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke anak.

Prong 4: Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi & keluarganya

5  Skrining IMS-Sifilis/ISK bagi ibu hamil pada tiap kunjungan ANC melalui anamnese terarah yang dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang (bila sarana tersedia) bila diperlukan  Terapi pada ibu hamil dan bayi yang positif IMS-Sifilis/ISK

Perlu penguatan : Pelaksanaan skreening IMS-sifilis/ISK termasuk pencatatan dan pelaporan, yang dilakukan sejalan dengan pengembangan PPIA

7  Skrining IMS/ISK bagi ibu hamil pada tiap kunjungan ANC melalui anamnese terarah yang dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang (bila sarana tersedia) bila diperlukan

 Direkomendasikan untuk dilakukan inspekulo Perlu penguatan : pada kunjungan pertama 

Pelaksanaan skreening IMS-sifilis/ISK Terapi padatermasuk ibu hamil dan bayi yang positif pencatatan dan pelaporan, IMS/ ISK yang dilakukan sejalan dengan pengembangan PPIA

8 Pada kunjungan pertama ANC semua ibu hamil dilakukan :

1. Anamnesa ibu dengan gejala utama yaitu : Batuk berdahak ≥ 2 minggu disertai gejala tambahan : sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, BB turun, berkeringat malam hari tanpa aktifitas, demam meriang ≥ 1 bln, ada riwayat kontak dengan penderita TB 1. Bagi yg dicurigai, dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan BTA 2. Pemberian terapi pada ibu hamil yang BTA positif oleh dokter

Tanda dan gejala TB Gejala Utama

Batuk berdahak terus menerus lebih dari 2 Minggu

Gejala tambahan

Batuk mengeluarkan darah

Nafsu makan menurun

Berat badan menurun

Demam berkepanjangan

Sesak nafas dan Nyeri dada

Berkeringat di malam hari walau tanpa aktifitas

Dampak sakit TB terhadap ibu hamil • TB pada ibu hamil berkaitan erat dengan kenaikan 6 kali lipat kematian pada persalinan dan 2 kali lipat resiko terjadinya kelahiran prematur dan BBLR • TB pada bumil dengan HIV meningkatkan resiko kematian ibu hamil dan bayi hingga 300% • Di India ibu hamil dengan HIV yang sakit TB terbukti memiliki resiko transmisi vertikal HIV dari ibu ke anak yang akan dilahirkan sebesar 2 kali lipat

Pengendalian TB pada bumil 1. Melakukan Intensifikasi penemuan kasus TB pada ibu hamil – Skrining terhadap gejala TB harus dilakukan secara rutin pada ibu hamil

2. Melakukan Pengobatan Profilaksis dengan INH – Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan TB yang terbukti tidak sakit TB , vaksinasi BCG harus ditunda dulu dan mendapatkan IPT selama 6 bulan

3. Melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB – Bayi memiliki resiko tinggi untuk terpapar TB dan bila sakit TB, resiko menjadi TB berat – Bayi sering kali menemani/dibawa oleh bumil saat berobat ke faskes seperti poli KIA dan poli HIV, dimana bayi tersebut punya resiko terpapar TB dari penderita TB yang juga berobat ke faskes

Ante Natal

intensifikasi Penemuan Kasus

PengendalianI Infeksi

Pengobata npencegahan TB

persalinan

Post partum

Skrining gejala

Skrining gejala

Dan tanda TB

dan tanda TB Pada ibu

Skrining TB Dan bayi

Investigasi

Investigasi

Investigasi

Kontak

Kontak

Kontak

IPT Pada bayi baru lahir

Skrining TB dalam kunjungan Ante Natal Ante Natal Visit

Selain 10 T, DITAMBAHKAN Tanya kan gejala2 TB seperti : 1. Adakah batuk berdahak 2. Batuk darah

3. Apakah ada kontak dengan pasien TB 4. Keringat malam 5. Berat badan yang tidak naik

Jika ada 1 dari pertanyaan itu dijawab dengan ‘YA”

Rujuk ke klinik DOTS untuk diagnosa dan penatalaksanaan lebih lanjut

Pengobatan • Tidak berbeda dengan pengobatan umumnya • Hampir semua obat aman kcuali gol. Aminoglikosida (streptomisin, kanamisin) • keberhasilan pengobatan akan mengurangi penularann TB kepada bayi • Dianjurkan pemberian piridoksin 50mg/hari • Vit K 10mg/hari bila Rifampisin digunakn pada trimester 3 kehamilan

KECACINGAN PADA IBU HAMIL • Peraturan Menteri kesehatan No 15 tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. • Program Penanggulangan cacingan pada ibu hamil  Ibu hamil dengan pemberian Fe masih tetap anemi dilakukan pemeriksaan tinja, jika hasil (+) beri obat cacing  Skrining (px tinja) bagi ibu hamil yang mengalami gejala cacingan atau anemi saat ANC  Memberikan pengobatan mulai TM 2 dan 3 dibawah pengawasan dokter

Pengobatan Kecacingan pada Ibu hamil • Albendazole ( tablet 400 mg) 1 tablet • Mebendazol ( tablet 500 mg) tablet • Pirantel pamoat ( tablet 125 mg) 11 mg/kg BB maksimal 1 gram

1 10-

Pokok Bahasan 3.

Capaian Antenatal Terpadu (Program P2PM)

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

Kab Target

70.00

0.00

80.00

67.44 75

70.72 63.88 62.36 61.73 56.50 55.10 55.10 53.30 45.69 44.89 43.97 42.00 41.48 34.80 34.29 32.65 30.29 29.98 28.96 27.59 15.88 12.15

90.00

95.78

100.00

Selomerto 1 Kalikajar 2 garung Kalikajar 1 Sukoharjo1 Wonosobo 1 Kertek 2 Kejajar 1 Wadaslintang 1 Sapuran Kaliwiro Kepil 2 Kalibawang Mojotengah Watumalang Wadaslintang 2 Kepil 1 Wonosobo 2 Leksono 1 Sukoharjo 2 Kertek 1 Selomerto 2 Kejajar 2 Leksono 2

Capaian Bumil Diperiksa HIV

0.00

0.00

0.00

0.00

0.15

0.42

0.68

1.03

1.23

1.40

1.50

5.24

10.00

12.17

13.43

18.15

20.00

32.43

29.91 21.68

30.00

35.63

40.00

31.21

50.00

45

41.50

60.00

75.48 67.78

70.00

54.59

80.00

75.65

90.00

84.71

100.00

99.21

Capaian Bumil Diperiksa Hepatitis

15.00

5.00

8.51

10.00

Kab Target

20.00

2.58 0.40 0.21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30.00

12.74

35.00

31.93 25.48

40.00

45

48.04 47.47

50.00

Sapuran Garung Kalikajar II Kejajar I Kepil II Kertek I Sukoharjo II Leksono I Kaliwiro Wonosobo I Wadaslintang II Wonosobo II Wadaslintang I Kepil I Kalibawang Leksono II Sukoharjo I Selomerto I Selomerto II Kalikajar I Kertek II Watumalang Mojotengah Kejajar II

Capaian Bumil Diperiksa IMS

45.00

25.00

0.00

162 163 214

3000

2396

7000 6036

9339

10000

Kab

1000

358 267 217 144 461 215 59 153 558 456 213 168 318 354 0146 089 186 200 87 75 325 512 85 47 233 305 517 384 0226 207 324 740 713 111 94 122 303 609 448 229 557 255 283 57 30

2000

Wadaslintang I Wadaslintang II Kepil I Kepil II Sapuran Kalibawang Kaliwiro Leksono I Leksono II Sukoharjo I Sukoharjo II Selomerto I Selomerto II Kalikajar I Kalikajar II Kertek I Kertek II Wonosobo I Wonosobo II Watumalang Mojotengah Garung Kejajar I Kejajar II Rsu RSI RS PKU RSIA Adina

Bumil Diperiksa HIV

9000

8000

6000

5000

4000 ANC INT

SIHA

0

1000

0

100 234 67 106 550 732 741 9 267 0 83 0

1252

2000

354 379 107 22 461 1 45 124 449 14 188 166 311 106 0 152 8 1 70 4 47 47 282 8 87 2 248 106 91 460 0 245 229 321 774

5000 4491

6000

5559

Bumil diperiksa Hepatitis B

4000

3000

(ANC INT) (P2PM)

Bumil Hasil Pemeriksaan HB + 140 128

120 107 100

80 ANC INT

60

P2PM 40

32

21 20 75 0

18

14

00

5

13

9 1 12

3

34

0

3

11

34

8

02

43 12 22 0

25

7

3

7

1

6

10

2

6

9

20 10

0 4 0

Kepil II Sapuran Kalibawang 17 0 0

Leksono II

Sukoharjo I 0 37 0

Selomerto I

0 0 0

Kalikajar II Kertek I Kertek II

0 0

Mojotengah Garung

244

241

338

403

379

1179

1200

Kab

Kejajar II

0

0

Watumalang

Kejajar I

8

Wonosobo II

Wonosobo I

0

Kalikajar I

Selomerto II

33

Sukoharjo II

Leksono I

53

107

400

Kaliwiro

0

0

Kepil I

0

200

Wadaslintang II

Wadaslintang I

Bumil diperiksa IMS

1000

800

600 Ibu Hamil diperiksa IMS

Semua IMS P2PM

Bumil Tw 1 Anemia (Hb < 8 mg/dl) 40 36 35 30 25 20 15

12

10 6

6

5

3 0

0

2 0

0

3

2 0

0

0

0

1

0

0

1

0

0

0

0

0

0

Pemberian Albendazole bagi ibu hamil anemia yang pada pemeriksaan tinja ditemukan telur cacing ??

Pokok Bahasan 4.

Penutup

 Pelayanan antenatal minimal dilakukan sebanyak 4 kali (1,1,2)  Untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal maka perlu dilakukan Pelayanan antenatal terpadu  Melalui pelayanan Antenatal yang berkualitas diharapkan ibu dapat melahirkan dengan selamat dan bayi lahir dengan sehat dan cerdas  Perlu dimantapkan sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Antenatal  Pemantapan sistim rujukan

Related Documents