Mengenal HIV/AIDS
dr. Yusuf Aulia Rahman, SpPD
Klinik LKB Kanca Sehati RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung
SEJARAH HIV/AIDS
1981
• Pneumonia Pneumocystis jirovecii pada 5 pria homoseksual yang sebelumnya sehat di Los Angeles, • 26 sarkoma kaposi pada pria homoseksual di New York. • Kemudian ditemukan juga pada pria dan wanita IDU, penerima donor darah dan hemofilia, wanita pasangan pria AIDS, bayi dari ibu dengan AIDS/pengguna IDU.
1981
1983
•Virus HIV diisolasi dari penderita limfadenopati
1981
1983
•Virus HIV diketahui 1984 sebagai penyebab AIDS
1981
1983
1984
• Dikembangkan metode ELISA yang sensitif 1985
• Kasus AIDS pertama
1981
2018
• HIV menjadi pandemi • Beragam diagnostik, pengobatan, dan pencegahan
Distribusi HIV
Definisi AIDS • AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrome • AIDS: – HIV positif dengan CD4<200 – HIV positif, CD4 berapapun, dengan infeksi oportunistik atau kanker terkait HIV.
A
• Asymptomatic HIV infection • Persistent generalized lymphadenopathy • Acute (primary) HIV infection with accompanying illness or history of acute HIV infection
B
• Bacillary angiomatosis • Candidiasis, oropharyngeal (thrush) • Candidiasis, vulvovaginal; persistent, frequent, or poorly responsive to therapy • Cervical dysplasia (moderate or severe)/cervical carcinoma in situ • Constitutional symptoms, such as fever (38.5°C) or diarrhea lasting >1 month • Hairy leukoplakia, oral • Herpes zoster (shingles), involving at least two distinct episodes or more than one dermatome • Idiopathic thrombocytopenic purpura • Listeriosis • Pelvic inflammatory disease, particularly if complicated by tuboovarian abscess • Peripheral neuropathy
C
• Candidiasis of bronchi, trachea, or lungs • Candidiasis, esophageal • Cervical cancer, invasivea • Coccidioidomycosis, disseminated or extrapulmonary • Cryptococcosis, extrapulmonary • Cryptosporidiosis, chronic intestinal (>1 month's duration) • Cytomegalovirus disease (other than liver, spleen, or nodes) • Cytomegalovirus retinitis (with loss of vision) • Encephalopathy, HIV-related • Herpes simplex: chronic ulcer(s) (>1 month's duration); or bronchitis, pneumonia, or esophagitis • Histoplasmosis, disseminated or extrapulmonary • Isosporiasis, chronic intestinal (>1 month's duration) • Kaposi's sarcoma • Lymphoma, Burkitt's (or equivalent term) • Lymphoma, primary, of brain • Mycobacterium avium complex or M. kansasii, disseminated or extrapulmonary • Mycobacterium tuberculosis, any site (pulmonarya or extrapulmonary) • Mycobacterium, other species or unidentified species, disseminated or extrapulmonary • Pneumocystis jiroveci pneumonia • Pneumonia, recurrenta • Progressive multifocal leukoencephalopathy • Salmonella septicemia, recurrent • Toxoplasmosis of brain • Wasting syndrome due to HIV
Stigma HIV/AIDS • Penyakit mematikan • Tidak bisa disembuhkan/seumur hidup
VIRUS HIV
Tipe dan Subtipe HIV
Transmisi HIV • Kontak seksual (heteroseksual dan LSL) • Transfusi darah dan produk darah • Dari ibu ke bayi saat kelahiran, perinatal, ASI
Transmisi HIV HIV tidak menular melalui: • Ciuman • Bersin, batuk • Minum dari gelas yang sama • Keringat • Bersentuhan • Gigitan nyamuk • Jarum steril • Hubungan seksual dgn kondom • Tempat duduk toilet • Bersalaman
HIV dalam Cairan Tubuh
Darah 18,000
Semen 11,000
Cairan Vagina 7,000
Cairan Amnion 4,000
Saliva 1
Rerata jumlah partikel HIV dalam 1 ml cairan tubuh tsb
Transmisi HIV pada Pekerja Kesehatan • Risiko transmisi HIV setelah tertusuk jarum atau benda tajam terkontaminasi darah penderita HIV adalah 0.3%, dan setelah pajanan mukosa sebesar 0.09% jika tidak mendapatkan obat ARV dalam 24 jam.
Efisiensi Transmisi HIV Cara pajanan
Persentase
Transfusi darah
90 – 95
Perinatal
20 – 40
Seksual
0,1 – 1
IDUs
0,5 – 1
Tusukan jarum
< 0,5
Pertanyaan • Kenapa HIV mematikan? • Kenapa HIV tidak bisa disembuhkan?
Perjalanan Alamiah Infeksi HIV
Viral Set Point
Kenapa Belum Bisa Disembuhkan? Sistem pertahanan Virus – HIV provirus “Tidur”(laten)dalam sel yg terinfeksi – Virus berada diantara folikel dendrit – Terjadi mutasi genotip dan fenotip akibat tekanan oleh CTL & neutralizing antibodi – Perubahan struktur envelop sulit dikembangkan virus
PEKERJAAN DI LAYANAN PDP
H
I
V
HIV
Jejaring Kerja HIV/AIDS
Pendamping
HukHAM
TNI Penjangkau
PDP
POLRI DinSos
DinKes
LSM lain
Alur Tatalaksana HIV di PDP
PRA ARV PEMBERIAN ARV POST ARV
Alur Tatalaksana HIV di PDP
1 2 3 4 5 6
• Diagnosis HIV
• Diagnosis IO-Koinfeksi • Tatalaksana IO-Koinfeksi • Tatalaksana HIV (ARV) • Monitoring Efek samping dan Interaksi obat • Monitoring respons terapi
Mengapa ODHA harus rutin minum obat sesuai jadwal?
1. HIV BELUM BISA DISEMBUHKAN
2. ANGKA KEMATIAN HIV TINGGI
3. PERLU KADAR OBAT YANG TETAP TINGGI DALAM DARAH
Apa yang Terjadi Jika Lupa Minum Obat?
Hubungan Kepatuhan dan Respon Terapi
Makin Banyak Obat, Makin Sering Lupa
Kenapa Harus Repot-Repot Periksa Darah Banyak Sekali?
1. MEMASTIKAN VIRUSNYA KALAH
2. MEMASTIKAN TIDAK ADA EFEK SAMPING ARV
3. MEMASTIKAN TIDAK ADA INTERAKSI DAN EFEK SAMPING OBAT LAIN
LIFE AFTER HIV: PERUBAHAN PRILAKU
Perubahan Prilaku Positif • • • • • • • •
Stop merokok Tidak melakukan seks berisiko Setia dengan pasangan seks aman Berolahraga Kelola stress Makan makanan dengan gizi seimbang Tetap minum ARV Perbaiki dan jaga spiritualitas
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA