LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR ACARA II INTERPRETASI PETA RBI Dosen Pengampu : Drs. Rudi Hartono, M.Si
Disusun Oleh: Nama : Khairunnisa NIM
: 160721614484
Off
:B
Asisten Praktikum : Nabilah E. Mardlotillah
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG NOVEMBER 2016
I.
TUJUAN a. Mampu memahami bagian – bagian dari peta RBI b. Mampu memahami simbol – simbol yang terdapat pada peta RBI
II.
ALAT DAN BAHAN A. Alat 1. Plastik Transparan
B. Bahan 1. Peta RBI
2. Spidol OPF III.
DASAR TEORI A. Pengertian Peta Peta menurut (Van Der Wag dalam Hartono, 1990: 1) ialah gambaran konvensional di atas bidang datar yang disesuaikan terhadap skala. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas. B. Peta RBI Peta RBI adalah peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-unsur alam dan buatan manusia diwilayah NKRI (BAKOSURTANAL,). Unsur-unsur kenampakan rupa bumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema yaitu:
1) Tema 1: Penutup Lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, pemukiman, dan sebagainya. 2) Tema 2: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis pantai, dan sebagainya. 3) Tema 3: Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur. 4) Tema 4: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan, perkantoran, dan budaya lainnya. 5) Tema 5: Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi, dan jembatan. 6) Tema 6: Batas Administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan dan desa. 7) Tema 7: Toponim: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama gunung, dan sebagainya. Peta RBI telah memiliki standar yang berlaku, secara umum peta resmi memiliki komposisi standar, meliputi : (1) judul peta, (2) skala peta, (3) nomor lembar peta (sheet), (4) daerah yang dicakup (inset), (5) Edisi (tahun pembuatan), (6) Keterangan proyeksi peta, (7) Pembuat peta, (8) Petunjuk arah, (9) Skala grafis, (10) Pembagian daerah administrasi, (11) grid lintang, dan (12) grid bujur. Keduabelas unsur tersebut merupakan komponen dasar yang harus tercantum dalam peta RBI. C. Interpretasi Peta Interpretasi peta adalah kegiatan membaca peta atau menafsirkan atau memahami simbol-simbol yang ada pada peta. Penafsiran tersebut dapat dilakukan pada peta umum dan peta khusus. a. Peta umum menggambarkan berbagai kenampakan umum permukaan bumi. Pada peta ini hal-hal yang ditafsirkan lebih bersifat fisik.
b. Peta khusus menggambarkan kenampakan yang bersifat khusus. Misalnya peta iklim, transportasi, tambang, dan sebagainya.
Menginterpretasi Peta Umum Dari sebuah peta kita dapat mengetahui bentuk relief dari suatu tempat/wilayah, baik itu wilayah dasar laut maupun wilayah daratan. Kenampakan di daratan ada yang tertutup perairan yaitu : 1. Samudra/Laut : Samudra adalah perairan yang sangat luas di muka bumi. Dalam peta, samudra/lautan digambarkan dengan warna biru (dari biru muda hingga biru tua). Semakin tua warna biru, menunjukkan bahwa laut tersebut semakin dalam. Misalnya: 1) biru sangat muda : kedalaman 0 – 200 m, 2). biru muda : kedalaman 200 – 2.000 m, 3). biru tua : kedalaman >2.000 m 2. Sungai : Sungai adalah aliran air tawar di permukaan bumi dengan alur yang terbentuk secara alami. 3. Danau : Danau adalah cekungan luas di daratan yang digenangi oleh air. Danau, meliputi danau alami dan danau buatan. Dalam peta, danau digambarkan dengan warna biru. 4. Rawa : Rawa adalah dataran rendah yang selalu tergenang air (air hujan, air permukaan tanah, dan lain-lain). Rawa dapat ditemui di tengah daratan ataupun di daerah pesisir pantai. Dalam peta, simbol rawa adalah beberapa baris garis putus-putus berwarna biru muda.
Kenampakan utama di daratan yang tidak tertutup oleh perairan adalah dataran, perbukitan, dan pegunungan. a. Dataran : Dataran dapat berupa dataran rendah ataupun dataran tinggi (plateau/plato). Dataran rendah merupakan daerah luas, rendah, dan relatif datar.
b. Bukit/Perbukitan : Bukit adalah bagian permukaan bumi yang lebih tinggi dari dataran, tetapi lebih rendah dari gunung (200 – 300 m). Perbukitan adalah rangkaian bukit-bukit. c. Pegunungan : Pegunungan adalah bagian permukaan bumi yang tinggi, jauh lebih tinggi dari dataran sekitarnya
Disamping itu didasar laut pun terdapat bentuk-bentuk relief sebagai berikut : 1. Paparan/selasar benua : Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen). 2. Dataran abisal : Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua. 3. Punggung laut (ridge/rise) : Punggung laut atau punggung bukit lautan, adalah bentukan di dasar laut yang mirip tanggul raksasa. Panjangnya bisa ribuan kilometer. Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya. 4. Gunung laut : Gunung laut adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai dari dasar laut. Puncak gunung dapat muncul ke permukaan air. Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda. 5. Lubuk laut/Basin : Lubuk laut atau basin/bekken adalah cekungan di dasar laut berbentuk bulat atau lonjong (oval). 6. Trench/ trog/ palung : Palung adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit. Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog.
D. Simbol Peta Simbol adalah suatu bentuk gambar yang berfungsi untuk menggambarkan keadaan medan dan letaknya di dalam peta. Simbol yang baik adalah simbol yang mudah dikenal dan mudah dibuat atau digambar (Hartono, 1990: 27).
Simbol berdasarkan bentuknya, antara lain sebagai berikut :
a. Simbol titik Simbol yang mencerminkan kenampakan atau data yang mempunyai sifat non dimensi (data posisional). Data ini biasanya digunakan untuk menyimbolkan kota dalam skala kecil, titik ketinggian, mercusuar, dll. b. Simbol garis (line) Simbol yang mencerminkan kenampakan atau data yang mempunyai satu dimensi yaitu panjang/jarak. Misalnya rek kereta api, jalan, sungai, dll. c. Simbol area/bidang/polygon Simbol yang mencerminkan kenampakan yang mempunyai sifat dua dimensi yaitu luas dan panjang. Simbol berdasarkan jenisnya, antara lain sebagai berikut: a. Simbol pictorial Simbol pictorial merupakan simbol yang dalam kenampakannya mirip/sama dengan wujud obyek yang diwakilinya. b. Simbol geometrik/abstrak Simbol geometrik/abstrak merupakan simbol yang tidak ada kemiripan dengan wujud aslinya. c. Simbol Alfabet (huruf/angka) Simbol
Alfabet
(huruf/angka)
merupakan
simbol
yang
menggunakan huruf pertama/kedua dari nama obyek yang diwakilinya.
IV. LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan 2. Letakkan plastik transparan pada peta RBI. Bila perlu 3. Lakukan penggambaran di atas plastik transparan 4. Gambar menggunakan spidol OHP/OPF yang sesuai dengan warna yang ada di peta 5. Setiap simbol, garis, dan pola kontur diberi keterangan seperti nama wilayah, angka ketinggian kontur, dan ciri simbol lainnya. 6. Kemudian
lanjutkan
dengan
penggambaran
jalur
transportasi
dengan
memperhatikan warna dan jeda setiap garisnya. 7. Ketika terbentuk sketsa, lanjutkan dengan mewarnai setiap komponen pada peta. Seperti garis, pola pemukiman, batas desa, pola kontur beserta ukurannya, pemberian nama wilayah, dan segala komponen dalam wilayah yang menjadi acuan. 8. Setelah mewarnai peta secara keseluruhan, lengkapi peta tersebut dengan memenuhi 12 komponen keterangan minimal yang terdapat di peta RBI. Seperti judul, keterangan proyeksi, skala angka, skala garis, arah mata angin, persebaran wilayah administrasi, dan lainnya. 9. Usahakan semirip mungkin dengan peta aslinya.
IV.
HASIL PRATIKUM 1. Gambar Peta RBI (Terlampir) 2. Informasi pada Peta RBI NO BAGIAN 1.
Judul Seri
2.
Nomor Lembar Peta
3.
Edisi/Tahun Pembuatan
4.
Petunjuk Letak Peta
5.
Diagram Lokasi
6.
Data Geodetis
KETERANGAN
a. Proyeksi b. Sistem Grid c. Datum Horizontal d. Datum Vertikal e. Satuan Tinggi f. Selang Kontur 7.
Skala
8.
Arah
9.
Penerbit
3. Simbologi
V.
PEMBAHASAN
VI.
KESIMPULAN Dengan adanya kegiatan praktikum kartografi dasar skala dan proyeksi peta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
VII.
DAFTAR PUSTAKA BAKOSURTANAL. Badan Informasi Geospasial Peta Rupa Bumi. Diambil
dari
Badan
Informasi
Geospasial
(online):
(www.bakosurtanal.go.id/peta-rupabumi/). (Diakses 22 November 2016). Hartono, Rudi. 1990. KARTOGRAFI (Buku Penunjang Perkuliahan). Malang: IKIP Malang. Suryantoro, Agus. 2011. Kartografi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Lampiran