April 2018
Erika Wahyu Putri | 1141600013 Ersa Fadilah Amalia | 1141600001
Industri Kapur
Kapur Tohor
•
Disebut juga quicklime
•
Merupakan hasil pembakaran batu kapur atau batu gamping (limestone)
•
Hasil hidrasi kapur tohor : kapur padam (slaked lime)
Kapur tohor hasil pembakaran yang baik disebut “soft burned lime”
Kapur tohor hasil pembakaran buruk : Hard burned, over burned, dead burned lime Under burned lime : masih mengandung inti batu kapur ↑ [Tidak disukai] ↑
Sumber Kapur Batu Kapur
Kadar
CaCO3 : hingga 99%
Kadar
2 - 5%
MgCO3 :
Magnesium Lime Stone
Kadar
MgCO3 : 5 - 20%
Dolomitic Lime Stone
Kadar
> 20%
MgCO3 :
Kegunaan
CaO + CO2
• • • • •
Bahan bangunan Industri soda abu Industri gula Filter (PC) Lain-lain (refraktori besi-baja, water treatment, pulp)
• • • •
Pengeras jalan Industri semen Pertanian Lain-lain
Batu Kapur
Proses Pembuatan Kapur Tohor
Suhu Operasi : >900°C (1173 K)
Reaksi :
CaCO3(s)
CaO(s) + CO2(g)
[ΔH = 44 kcal] KALSINASI “ Proses penguraian karbonat menjadi oksida CaO dan MgO serta CO2 sebagai gas. “
Begitu pula dengan MgCO3, dimana reaksinya :
MgCO3
MgO + CO2
INDUSTRI KAPUR DI INDONESIA Sumber
Jaya Kapur (Sukabumi)
PT Semen Gresik,
PT
Holcim
Permasalahan Industri Batu Kapur di Indonesia Pencemaran Kerusakan
di udara
pada karst (gunung kapur)
Pertambangan
untuk kepentingan sendiri
Pembuatan Kapur Tohor :
Pembakaran Batu Kapur 1. Tungku kuno (batch)
2. Shaft Kiln (semi kontinu)
Pembuatan Kapur Tohor :
Pembakaran Batu Kapur 3. Rotary Kiln (kontinu)
4. Fluidasi (kontinu)
TUNGKU PENDAM Tungku
pendam sistem berkala berbentuk silinder yang terpendam dalam tanah dengan sedikit bagian terbuka. untuk pelaksanaan proses pembakaran adalah penampang tungku pendam berkapasitas 60 ton batu kapur.
Penyusunan
batu kapur di dalam tungku pendam merupakan langkah penting untuk terlaksananya proses pembakaran yang efisien dan merata ke seluruh umpan batu kapur yang akan dibakar sehingga seluruhnya terkalsinasi menjadi kapur tohor.
Di
bagian dasar disusun batu kapur berukuran besar 20- 30 cm x 30-40 cm. Susunan ini berfungsi sebagai fondasi untuk menopang susunan batu kapur selanjutnya sampai ke bagian atas tungku.
TUNGKU PENDAM Pembakaran
dimulai dengan api kecil menggunakan kayu bakar untuk mengeringkan batu kapur. Api dapat dibesarkan setelah batu kapur hampir kering sehingga uap air tidak terlalu banyak. Banyaknya uap air akan mengganggu draft (tarikan) sehingga pembakaran kurang lancar.
Pembakaran
dihentikan setelah seluruh muatan batu kapur telah terkalsinasi.Hal ini dapat diketahui dengan mengukur suhu sekitar 5 cm di bawah permukaan batu kapur.Setelah temperatur bertahan 2 - 3 jam pada 900°C atau lebih maka batu kapur telah terkalsinasi.
Dapat
juga dilihat dari penurunan permukaan batu kapur di dalam tungku.Setelah terkalsinasi volume produk CaO menyusut sehingga permukaan batu kapur menurun 40 - 80 cm, tergantung kapasitas tungku dan sifat batu kapur yang dibakar.
SHAFT KILN (Tungku Tegak) Tungku
tegak dibuat dari batu tahan api yang diperkuat dengan carbon steel silinder Dari 10, 5 ton atau kapur mentah perhari atau 438 kg perjam, dengan ukuran pecahan sekitar 4 cm s.d. 15 cm akan dihasilkan kurang lebih 6 ton kapur.
Tungku
tegak terdiri dari zona pemanasan, zona reaksi, dan zona pendinginan.
Zona
preheating adalah zona tempat material dipanaskan pada temperatur tinggi. Dilanjutkan zona reaksi yaitu tempat terjadinya reaksi kalsinasi. Zona terakhir adalah zona pendinginan yaitu tempat pendinginan produk kalsin.
ROTARY KILN Proses
pembakaran yang terjadi pada rotary kiln ini disebabkan karena adanya perpaduan antara bahan bakar batubara dengan udara atau oksigen yang betekanan tinggi dimana batubara yang digunakan adalah batubara yang telah dihaluskan hingga berbentuk seperti tepung yang dapat menghasilkan semburan api hingga suhu 1500oC .
Kiln
dipasang dengan kemiringan 4 persen dan berputar melawan arah jarum jam dengan kecepatan 0,6 sampai 2 putaran per menit.
Terdapat
empat zona proses pemanasan, pertama zona kalsinasi dimana pada proses ini material yang baru masuk kedalam kiln. Pemanasan pendahuluan itu bisa mencapai 980o C pada waktu batu kapur masuk ke kiln
ROTARY KILN Material
tersebut terkalsinasi yang dikarenakan mendapatkan panas yang lebih tinggi dari pada di dalam rotary kiln berkisar antara 11001200oC sehingga mengakibatkan perubahan bentuk pada material tersebut yang tadinya berupa serbuk-serbuk padat menjadi serbukserbuk yang mulai terlihat meleleh.
Kemudian
melalui zona transisi dimana pada proses ini bahan material mandapatkan pemanasan yang lebih tinggi berkisar antara 1200-1300oC dimana pada prosesini material hampir mendekati cair
Selanjutnya
material melalui zona pembakaran dimana pada proses ini material benar-benar mendapatkan pemanasan secara penuh dari kiln hingga material tersebut mencair dan panasnya mencapai 1400–1500oC
ROTARY KILN Proses
yang terakhir adalah proses di zona pendinginan, pada proses ini material yang telah masuk ke cooler mendapatkan pendinginan secara cepat atau proses pendinginan yang dikagetkan karena pada cooler ini panas pada material harus lebih dingin dibandingkan didalam kiln dimaksudkan supaya klinker tersebut tidak lengket pada great plat dan panas pada cooler mencapai 150-200 oC.
FLUIDASI Tanur
Darco Fluosolids adalah suatu tanur vertikal yang beroprasi berdasarkan asas yang berlainan. Umpannya adalah bahan butiran (0,225 sampai 2,4 mm) dan difluidasi dengan mengendalikan udara dan campuran gas buang secara teliti.
PROSES INDUSTRI KAPUR
Proses Pembuatan Kapur Padam ΔH
= 15.9 kcal
Reaksi
:
CaO3(s) + H2O(l/g)
Ca(OH)2(s)
Kering (g) : Menghasilkan serbuk halus Basah (l) : Menghasilkan slurry dalam air
SLAKING
“ Proses pereaksian CaO dengan air (hidrasi) untuk menghasilkan Ca(OH)2. “
PROSES KERING Proses
kering yang paling sederhana adalah dengan menyirami lapisan bongkah-bongkah kapur tohor dengan ketebalan 15-20 cm diatas lantai
Pencampuran
air dengan kapur tohor sebaiknya dilakukan dengan disertai membolak-balikkan bongkahbongkah tersebut dan dilakukan penyiraman ulang. Bongkah-bongkah tersebut akan pecah menjadi serbuk kapur padam.
PROSES KERING Proses
kering lainnya dengan menggunakan mesin yang dilengkapi alat ‘spraying’. ‘slaking unit’ seringkali dilengkapi dengan alat pemisah Ca(OH)2 dari kotorankotorannya, seperti inti batu kapur atau bagian sisa kapur tohor yang belum dipadamkan. Pemisahan ini dilakukan dengan cara ‘screening’ atau ‘air clarification’.
Sifat dan Kualitas CaO Berat Molekul Specific gravity Titik leleh Titik didih Ca(OH)2 Berat Molekul Specific gravity Titik leleh (terurai)
: 56.08 : 3.32 : 2843 K : 3223 K : 74.10 : 2.2 : 853 K
Kualitas Kapur Tohor
High Calcium Lime
: CaO 90%
Low Magnesium Lime
: MgO 5 – 25%
Dolomitic Lime
: MgO 25 – 45%
Terima Kasih. Ada pertanyaan?