Indikator Pelayanan Rumah Sakit

  • Uploaded by: indria ismail
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Indikator Pelayanan Rumah Sakit as PDF for free.

More details

  • Words: 547
  • Pages: 11
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT Materi 12 Manajemen Rumah Sakit Smt 7 - AKK

INDIKATOR PELAYANAN RS • Indikator atau tolak ukur suatu pelayanan

RS  dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan effisiensi pelayanan rumah sakit • Indikator-indikator di rumah sakit menggunakan sumber data yaitu sensus harian, untuk pelayanan rawat inap  sensus harian rawat inap

INDIKATOR PELAYANAN RS • Indikator rawat inap di rumah sakit = 1. BOR (Bed Occupation Ratio = Angka

penggunaan tempat tidur) : Huffman (1994) = “the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration” Depkes RI (2005) = Prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu

INDIKATOR PELAYANAN RS • Indikator rawat inap di rumah sakit = 1. BOR (Bed Occupation Ratio = Angka

penggunaan tempat tidur) : memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal menurut Depkes RI (2005) = 60 – 85% BOR = (jumlah hari perawatan rumah sakit/ (jumlah tempat tidur X jumlah hari dalam satu periode) X 100%

INDIKATOR PELAYANAN RS • Indikator rawat inap di rumah sakit =

2. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat) : Huffman (1994) = “the average hospitalization stay of inpatient discharge during the period under condiseration” Depkes RI (2005) = rata-rata lama rawat seorang pasien.

INDIKATOR PELAYANAN RS • Indikator rawat inap di rumah sakit =

2. AVLOS (Average Length of Stay = memberikan gambaran tingkat efisiensi dan gambaran mutu pelayanan, bila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Nilai AVLOS menurut Depkes (2005) = 6 – 9 hari rumus AVLOS = jumlah lama dirawat / jumlah pasien keluar (hidup+mati)

INDIKATOR PELAYANAN RS • Indikator rawat inap di rumah sakit =

3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran) : Depkes (2005) = rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. TOI = menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Nilai ideal (Depkes, 2005) = 1 – 3 hari rumus TOI = (jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup+mati)

INDIKATOR PELAYANAN RS • Indikator rawat inap di rumah sakit =

4. BTO ( Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur ) : Huffman (1994) = “..the net effect of changed in occupancy rate and length of stay” Depkes (2005) = frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode tertentu

INDIKATOR PELAYANAN RS • Indikator rawat inap di rumah sakit =

4. BTO ( Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur ) : Nilai ideal dalam 1 tahun untuk 1 tempat tidur dipakai 40 -50 kali Rumus = jumlah pasien keluar (hidup + mati) / jumlah tempat tidur

INDIKATOR PELAYANAN RS • Indikator rawat inap di rumah sakit =

5. NDR (Net Death Rate) = Depkes RI (2005) =angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator yang memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. rumus : NDR = (jumlah pasien mati > 48 jam/ jumlah pasien (hidup+mati) X 1000 ‰

INDIKATOR PELAYANAN RS • Indikator rawat inap di rumah sakit =

6. GDR (Gross Death Rate) = Depkes RI (2005) = angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar rumus = (jumlah pasien mati seluruhnya / pasien keluar (hidup+mati) ) X 1000 ‰

Related Documents


More Documents from "syahronikofik"