IMPLEMENTASI (Perawatan Hari Pertama) No
Tanggal / jam
No diagnosa
1.
23 oktober
I
2018
Implementasi
1. Mengkaji tanda-tanda ikhterik 2. Memonitor ttv 3. Mengamati tanda-tanda dehidrasi dan memberikan susu setiap 2 jam. 4. Memberikan fototherapi sesuai dgn indikasi 5. Menegedukasi keluarga mengenal dan prosedur perawatan fototherapi.
Respon hasil
1. Kulit tampak kuning dan sclera ikhterik. 2. Ttv : RR: 47x/m S : 36,5 c 3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi , susu diberikan setiap 2 jam sebanyak 30cc 4. Fototherapi deberikan setiap waktu 5. Ibi bayi A. memperhatikan saat diberikan penjelasan tentang prosedurnya.
2.
23 oktober 2018
II
1. Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yg dibutuhkan. 2. Memberikan susu ASI /
1. Susu ASI / formula diberikan sebanyak 30cc setiap 2 jam. 2. Susu bersisah setiap diberikan. 3. BB : 3300gr
Formula setiap 2 jam
PB : 49cm
3. Mengukur antrometri
LK : 35cm
4. Mengidentifikasi output 5. Mengidentifikasi perubahan nafsu makan.
LD : 33cm 4. Ibu bayi A. mengatakan bayi A. bab 3x sehari , tidak ada muntah. 5. Bayi A. kuarang nafsu makan.
3.
23 oktober 2018
III
1. kulit bayi agar tetap bersih
1. Kulit bati terlihat bersih
2. Menjaga Mengoleskan
2. Kulit bayi tampak lembab saat
baby oil pada tubuh bayi 3. Mengelap bayi dengan tisu basa 4. Mencegah kontaminasi feses dan urin 5. Menghindari kerutan pada tempat tidur
diberikan baby oil 3. Bayi di lap 1x sehari pada pagi hari 4. Mengecek dan menganti pempers saat pempers sudah penuh 5. Merapikan bed bayi
IMPLEMENTASI (Perwatan Hari Kedua)
No 1.
Tanggal / jam
No diagnose
24 oktober
I
2018
Implementasi 1. Mengkaji tanda-tanda
Evaluasi (SOAP) S: ibu bayi A. mengatakan sudah
ikhterik 2. Memonitor ttv
mengerti dan memahami
3. Mengamati tanda-tanda
prosedur forotherapi.
dehidrasi dan memberikan
O: Kuning di kulit dan slera sudah
susu setiap 2 jam. 4. Memberikan fototherapi
sedikit berkurang Ttv :
sesuai dgn indikasi 5. Menegedukasi keluarga
RR : 46x/m
mengenal dan prosedur
S : 36,2 c Tidak ada tanda-tanda dehidrasi ,
perawatan fototherapi.
susu diberikan setiap 2 jam. Fototherapi diberikan setiap waktu A : masalah teratasi sebagian P : imtervensi 1,2,4 dilanjutkan. 2.
24 oktober 2018
II
1. Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yg
S: Ibu bayi A. mengatakan bayi A.
dibutuhkan. 2. Memberikan susu ASI /
bab 2x sehari , tidak ada muntah. O: Susu ASI / fprmula diberikan
Formula setiap 2 jam 3. Mengukur antrometri
sebanyak 30cc setiap 2 jam dan
4. Mengidentifikasi output
dihabiskan. BB : 3300gr
5. Mengidentifikasi perubahan nafsu makan.
PB : 49cm LK : 35 cm LD : 33 cm Bayi nafsu makanya mulai bertambah A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan.
3.
24 oktober 2018
III
1. kulit bayi agar tetap bersih
S:
2. Menjaga Mengoleskan baby oil pada tubuh bayi
Ibu bayi A. mengatakan bayinya tampak lebih nyaman
3. Mengelap bayi dengan tisu O : basa 4. Mencegah kontaminasi feses dan urin 5. Menghindari kerutan pada tempat tidur
Kulit bayi A. bersih Baby oil dioleskan saat sudah dilap atau diganti pempers. Bayi dilap setiap pagi hari Mengecek pempers setiap 2-4 jam
sekali A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan
IMPLEMENTASI (Perawatan Hari Ketiga)
No 1.
Tanggal / Jam
No diagnose
25 oktober
I
2018
implementasi 1. Mengkaji tanda-tanda
Evaluasi (SOAP) S: Ibu bayi A. mengatakan kondisi
ikhterik 2. Memonitor ttv 3. Memberikan fototherapi
anaknya sudah membaik O: Kuning dikulit sudah menfhilang, sclera tidak lagi ikhterik, kecuali di pinggiran dekat mata. Ttv : RR : 46x/m S : 36 c A : masalah terasi P : Intervensi dihentikan, bayi A pulang.
PERENCANAAN No 1.
Diagnose Kekuranga
Noc Fluid balance
Nic Fluid mangmen 1. Pantau masukan dan
Rasional 1. Peningkatan kehilangan air
n volume
Setelah dilakukan
cairan B.d
perawatan 1x24 jam
haluan cairan :
evaporasi dapat
kehilangan
cairan tubuh neonates
timbang BB bayi 2x
menyebabkan dehidrasi
volume
adekuat dengan criteria
sehari
cairan
hasil :
secara aktif
1. Turgor kulit baik
2. Perhatikan tanda-tanda
2. Membrane mukosa lembab 3. Input dan output cairan seimbang 4. Ttv dalam batas
dehidrasi 3. Perhatikan warna dan frekuensi defekasi dan urin 4. Tingkatkan masukan cairan peroaral
normal
5. Pantau turgor kulit
Indikator :
6. Berikan cairan per
melalui feses dan
2. Mencegah kondisi yang lebih buruk 3. Defeksasi encer, sering dan kehijauan menandakan keefektifan fototherapi 4. Meningkatkan input cairan 5. Turgor kulit yang buruk tidak elastis 6. Memperbaiki/mencegah dehidrasi
1. Berat
parenteral sesuai
7. Mencegah BBLR
2. Cukup
indikasi
8. Mementau kondisi bayi
3. Sedang
7. Monitor status nutrisi
4. Ringan
8. Monitor ttv
5. Tidak ada
9. Dorong ibu dalam
Nilai yang
memenuhi kebutuhan
9. Memperbaiki gizi yang buruk 10. Mencegah keadaan yang lebih buruk
diharapkan 4 dan 5
nutrisi bayinya (ASI) 10. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul/memburuk
2.
Hipertermi
Thermoregulation
Fever treatmen
B.d efek
Setelah dilakukan
mekanisme
keperawatan 1x24 jam,
dan suhu setiap 2 jam/
respon terhadap pemajanan
regulasi
suhu tubuh normal,
lebih sering sampai
sinar radiasi.
tubuh
dengan criteria hasil :
stabil dan atur suhu
1. Suhu tubuh dalam
incubator dengan tepat
rentang normal Indikator : 1. Berat 2. Cukup 3. Sedang 4. Ringan 5. Tidak ada
1. Pantau kulit neonatus
1. Fluktuasi pada suhu tubuh
2. Monitor nadi dan respirasi 3. Monitor intake dan output 4. Pertahankan suhu tubuh 5. Cek ttv setiap 2-4 jam
Nilai yang
6. Monitor iwl
diharapkan 4dan
7. Monitor penurunan
5
tingkat kesadaran 8. Monitor suara paru 9. Monitor frekuensi dan
dapat terjadi sebagai
2. Peningkatan suhu tubuh terjadi karena dehidrasi. 3. Intake yang cukup dan output seimbang dapat membantu mempertahankan suhu tubuh. 4. Mencegah terjadinya headstress 5. Untuk mengetahui keadaan umum bayi. 6. Membantu menurunkan demam. 7. Mencegah keadaan bayi
irama perbafasan 10. Kolaborasi penberian antipiretik
yeng lebih buruk. 8. Untuuk mengetahui adanya kelainan pada paru bayi. 9. Mencegah hipoksia. 10. Menurunkan suhu tubuh bayi.
Risk control
Environment
3
Resiko
.
cedera b.d
Setelah dilakukan
managmen
memperngaruhi dari semua
peningkata
tindakan keperawatan
1. Periksa resus darah
kehamilan.
n bilirubin
1x24 jam, terbebas dari resiko cedera, dengan
ABO 2. Tinjau catatan
1. Inkoempetibilitas ABO
2. Kondisi klinis tertentu dapat menyebabkan
criteria hasil :
intrapartum
pembaliakn barier darah
1. Terbebas dari cefera
terhadap faktor
otak.
2. Mampu mengenali
rasiko yang khusus
perubahan status kesehatan
: BBLR 3. Kaji bayi terhadap
3. Hemolisis yang berlebihan dapat meningkatkan jumlah bilirubin.
Indikator :
adanya
4. Asfiksia dan siadosis
1. Berat
sefalohematoma
menurunkan afirilitas
2. Cukup
dan ekimosis yang
bilirubin terhadap albumin.
3. Sedang
berlebihan.
5. Stress tinggi berpotensi
4. Ringan 5. Tidak ada Nilai yang diharapkan 4 dan 5
4. Tinjau ulang
melepaskan asam lemak.
kondisi bayi pada
6. Mecegah dehidrasi.
kelahiran.
7. Mencegah peningkatan
5. Pertahankan bayi tetap hangatdan kering 6. Mulai memberikan minum oral awal dengan 4-6 jam setelah kelahiran. 7. Kaji bayi terhadap
ikterik. 8. Ikterik patologis tampak dalam 24 jam. 9. Memenuhi cakupan nutrisi yang adekuat. 10. Perubahan prilaku b.d ikterus biasanya terjadi hari ke 3-10 dan jarang
tanda-tanda
terjadi sebelum 36jam
hipoglikemia.
kehidupan.
8. Perhatiakn usia bayi pada waitan ikhterik dan bedakan tipe ikhterik. 9. Evaluasi tingkat nutrisi ibu dan prenatal. 10. Kaji bayi terhadap
kemajuan tandatanda dan perubahan prilaku;misalnya neurodepresan, neurohipereflaksia.