Impending Eclampsia.pptx

  • Uploaded by: Siska Pindan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Impending Eclampsia.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,654
  • Pages: 45
LAPORAN KASUS

IMPENDING ECLAMPSIA

IDENTITAS PASIEN •

Nama : Ny. NBD



Umur : 22 tahun



a

ANAMNESIS •

Keluhan Utama : Nyeri kepala



Seorang wanita G 1P0A0, 22 tahun, mengaku hamil 8 bulan, datang dengan keluhan nyeri kepala. Nyeri di seluruh kepala seperti diikat. Nyeri kepala dirasakan sejak 3 hari SMRS, dan dirasakan semakin hari semakin berat. Keluhan disertai dengan adanya mual-mual, nyeri ulu hati, dan gangguan penglihatan berupa pandangan kabur. 6 hari SMRS pasien mengeluhkan adanya bengkak-bengkak kaki dan kelopak mata, lalu memeriksakan diri ke puskesmas dan dikatakan memiliki tekanan darah tinggi & adanya protein +3 di air seni.



Keluhan tidak disertai adanya kejang, penurunan kesadaran, sesak, perdarahan, mulas-mulas, maupun keluar air-air dan flek darah dari jalan lahir.



Pergerakan janin masih dirasakan ibu. BAB BAK t.a.k.



Riwayat Penyakit dahulu : Hipertensi (-), Asma (+) DM (-) .



Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi (-), Hipertensi dalam kehamilan (+) DM (-) Asma (+)



Riw. Alergi : tidak ada



Usaha berobat : Pasien memeriksakan diri ke Puskesmas 6 hari SMRS dan dikatakan tekanan darah tinggi & protein urin +3, lalu dirujuk ke dokter Sp.OG.



Riwayat ANC : Dokter Sp.OG (3x), Puskesmas Waena setiap bulan (8x). Vaksin TT 2x



HPHT : 26 Januari 2016, siklus haid : teratur



Menarch umur 13 tahun, dysmenorrhea (-)



Riwayat kehamilan : G1P0A0



Riwayat KB : tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK STATUS GENERALIS •

Keadaan umum : Baik



Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4 M6 V5)



Tekanan Darah : 150/100 mmHg



Nadi : 80 x/menit, kuat, regular



Pernafasan : 22 x/menit



Suhu : 37oC



BB : 82 kg



TB : 155 cm



BB sebelum hamil : 71 kg (IMT sebelum hamil : 29.5)

PEMERIKSAAN FISIK STATUS GENERALIS •

Kepala : Bentuk & ukuran normal, lesi (-)



Mata : Pupil isokor, d = 3 mm, refleks cahaya +/+, konjunctiva anemis +/+ , sklera ikterik -/-, oedema periorbital +/+



THT : dbn



Thoraks : pergerakan dinding dada dbn, retraksi (-)



Pulmo : VBS ki=ka, rhonki -/-, wheezing -/-



Cor : BJM, S1 S2, murmur (-), Gallop (-)



Abdomen : soepel, gravid, BU (+) N



Hepar & lien : sulit dinilai



Extremitas : akral hangat, CRT < 2”, oedema pretibia +/+

STATUS OBSTETRIKUS •

Fundus Uteri : 28 cm



Letak Janin : Memanjang, puka



Presentasi : kepala



DJJ : 147 x/menit



Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan

PEMERIKSAAN PENUNJANG Urine •

Kekeruhan : Agak keruh



Urobilin : normal



Warna : Kuning



Bilirubin : Negatif



Berat jenis : 1.020



Nitrit : negatif



pH : 6.5



Keton : negatif



Protein : +4



Leukosit esterase : negatif



Reduksi : negatif



Blood : negatif

NST TEST ???

Darah •

Hb : 9.0 gr%



Leukosit : 13.400 gr%



DDR : negatif



HbsAg : non reaktif



HIV : non reaktif

DIAGNOSIS G1P0A0, Gravid 32-33 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine, dengan impending eclampsia + anemia

PENATALAKSANAAN Medikamentosa • Oksigen 4 lpm via nasal canule • Infus RL 1500 cc/24 jam • Kateter • Rencana SC • Nifedipin oral 4x10 mg • Ceftriaxone 2x1 gr IV • Dexamethasone 1x3 amp IV • Ondansentron 1 amp • Ranitidine 1 amp • MgSO4 40% 4 gr dalam 10 cc NaCl, lanjutkan dgn dosis maintenance 6 gr dalam 500 cc RL/ 6 jam • Pantau TTV, BJJ

FOLLOW UP •

Operasi SC tanggal 13 Oktober 2016, pk. 11.35



Operator : dr. Liliana Wanane, Sp.OG



Asisten 1 : dr. Brigita De Vega



Instrumen : Br. Mauris



Dokter Anestesi : dr. Freddy, Sp.An



Penata Anestesi : Br. Yusak



Operasi selesai pk. 12.35



Diagnosis Post Operasi : P1A0 post SC a/i impending eclampsia + Anemia

FOLLOW UP IBU H+1 operasi (14 Oktober 2016) •

S : Perdarahan (-), Buang angin (+). Nyeri kepala berkurang, Pandangan jelas. Mual (-), nyeri ulu hati (-). Bengkak berkurang.



O : TD 130/90 mmHg, Nadi :84x/m, RR : 20x/m, S: 36.5. Kontraksi Uterus : baik. TFU : 3 jari di bawah pusat. Perdarahan (+) sedikit. Oedema periorbital : -/-, oedema pretibia : +/+. Bising Usus (+). Lain2 dbn.



A : P1A0 post SC a/i impending eclampsia



P : Mobilisasi bertahap. Nifedipine 4x10 mg po, Ceftriaxone 2x1 gr iv, Kaltrofen supp 3x1, MgSO4 10 gr dalam 500 cc RL / 8 jam

FOLLOW UP IBU H+2 operasi (15 Oktober 2016) •

S : Perdarahan (-), Buang angin (+). Nyeri kepala (-), Pandangan jelas. Mual (-), nyeri ulu hati (-). Bengkak berkurang.



O : TD 120/80 mmHg, Nadi :80x/m, RR : 22x/m, S: 36.8. Kontraksi Uterus : baik. TFU : 3 jari di bawah pusat. Perdarahan (+) sedikit. Oedema periorbital : -/-, oedema pretibia : -/-. Bising Usus (+). Lain2 dbn.



A : P1A0 post SC a/i impending eclampsia



P : boleh pulang. Cefadroxil 3x500 mg po, kloramfenikol zalf, Asam mefenamat 3x500 mg po, Captopril 2x12.5 mg po, vipalbumin 3x2 tab

FOLLOW UP BAYI • Bayi Laki-laki, 1550 gr, asfiksia berat lahir pada 13 Okt 2016 pk 12.10 • BBL : 1550 (BBLR, KMK), PBL : 43 cm • Skor APGAR : 1/3/5 (Asfiksia Berat) • GDS : 33 (Hipoglikemia) • Bilirubin total 23.08, bilirubin direk 2.8 pada usia 5 hari (Hiperbilirubinemia) • Hipothermia • Dirawat selama 3 minggu, diijinkan pulang tanggal 9 November 2015 (usia 27 hari) dengan kondisi baik (BB 2.000 gr, gerak aktif, menangis kuat, refleks hisap baik, dapat minum 8 x 40-50 cc per dot)

POKOK PERMASALAHAN • Apa saja gejala impending eclampsia? • Bagaimana membedakan gejala impending eclampsia dengan gejala lainnya yang menyerupai gejala tersebut? • Bagaimana tatalaksana impending eclampsia? • Apakah terminasi kehamilan pada impending eclampsia harus selalu dengan sectio caesaria? • Bagaimana prognosis ibu dan bayi pada kasus impending eclampsia?

DIAGNOSIS PREEKLAMPSIA

Sumber : The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2013. Hypertension in Pregnancy.

Sumber : The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2013. Hypertension in Pregnancy. Hlm.19.

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd. Hlm. 707.

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd. Hlm. 707.



Sumber : The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2013. Hypertension in Pregnancy. Hlm.22.

Sumber : Uzan, et al (2011)

DEFINISI EKLAMPSIA & IMPENDING EKLAMPSIA • Eklampsia ditandai dengan adanya kejang grand mal pada wanita dengan pre-eklamsi. • Eklampsia didahului oleh tanda-tanda dan gejala yang luas, mulai dari tidak adanya hipertensi hingga hipertensi ringan & berat, proteinuria masif maupun tidak adanya proteinuria, dan oedema nyata maupun tanpa oedema. • Beberapa gejala klinis sangat berguna untuk memprediksikan adanya eklampsia (impending eclampsia), yaitu : nyeri kepala persisten di bagian frontal maupun occipital, penglihatan kabur, photophobia, nyeri epigastrik maupun RUQ, penurunan kesadaran. Sumber : The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2013. Hypertension in Pregnancy. Hlm.40

Sebuah studi retrospektif oleh France & Muganyizi tahun 2012 tentang gejala impending eclampsia pada wanita hamil dengan eklampsia dan wanita hamil normotensi. Kesimpulan : nyeri kepala dan gangguan penglihatan merupakan gejala prodromal eklampsia yang signifikan pada pasien preeklampsia.

Sumber : France J. & Muganyizi P.S (2012)

Kesimpulan : Gangguan penglihatan (penglihatan kabur, scotoma, photophobia, kebutaan) menjadi penanda penting akan terjadinya eklampsia

Sumber : France J. & Muganyizi P.S (2012)

PATOFISIOLOGI

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd. 2010. Hlm.710

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd. 2010. Hlm.711

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd. 2010. Hlm.711

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd. 2010. Hlm.720

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd. 2010. Hlm. 724.

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd. 2010. Hlm. 720-721.

EVALUASI AWAL EVALUASI IBU

EVALUASI JANIN

• Hematologi rutin (CBC) • Kreatinin serum

• USG (perkiraan berat janin, indeks cairan amnion)

• SGOT, SGPT

• NST

• Protein Urin

• Biophysical Profile jika NST non reaktif

• Tanda-tanda eklampsia berat

Sumber : The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2013. Hypertension in Pregnancy. Hlm. 31.

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd ed. 2010. Hlm.341

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd ed. 2010. Hlm.342.

TATALAKSANA IMPENDING ECLAMPSIA • Di Faskes tingkat pertama : tatalaksana awal (stabilisasi ABC)  pengobatan awal pencegahan kejang dengan MgSO4 rujuk • Di Faskes tingkat kedua : Terminasi kehamilan

Sumber : Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar & Rujukan. 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hlm.113

Sumber : Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar & Rujukan. 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hlm.113

Management of Severe Preeclampsia at less than 34 weeks of gestation.

Sumber: The American College of Obstetricians

Sumber: The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2013. Hypertension in Pregnancy.

Sumber : Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar & Rujukan. 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hlm.116



Sumber: The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2013. Hypertension in Pregnancy.

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd. 2010. Hlm. 546.

KOMPLIKASI & PROGNOSIS

Sumber : Williams Obstetrics, 23rd. 2010. Hlm. 733.

KOMPLIKASI BAYI PREMATUR RESPIRASI

KARDIOVASKULER

HEMATOLOG I

GASTROINTESTIN AL

RDS, Hyaline Membrane Disease

Patent ductus arteriosus

Anemia

Hipomotilitas

Apnea

Bradycardia (with apnea)

METABOLIK ENDOKRIN

SISTEM SARAF PUSAT

GINJAL

Hipokalsemia

Perdarahan intraventrikuler

Hyponatremia , Hypernatremia

Hipo/ Hiperglikemia

Retinopathy of prematurity

Hyperkalemia

Hipothermia

Kejang, Ketulian, Hipotoni

Necrotizing enterocolitis Hyperbilirubinemia — direct and indirect

Sumber : Nelson Textbook of Pediatrics 19th ed. 2011. Hlm. 559

LAINNYA Infeksi

Sumber : Nelson Textbook of Pediatrics 19th ed. 2011. Hlm. 563

KESIMPULAN DAN SARAN •

Impending preeclampsia merupakan keadaan yang harus dikenali oleh para klinisi karena tingkat mortalitas akibat eklampsia yang tinggi.



Gejala impending eclampsia yang harus dikenali oleh para klinisi adalah : nyeri kepala persisten di bagian frontal maupun occipital, penglihatan kabur, photophobia, nyeri epigastrik maupun RUQ, penurunan kesadaran.



Keputusan yang cepat dan tepat untuk segera melahirkan bayi pada kasus impending eclampsia harus dilakukan dengan mempertimbangkan risk and benefit.

Saran: •

Dilakukan pemeriksaan NST dan penilaian skor profil biofisik pada pasien-pasien yang memiliki indikasi.



Perlu adanya laboratorium 24 jam di RS Abepura untuk kasus-kasus emergency.



Perlu adanya kamar operasi 24 jam di RS Abepura untuk kasus-kasus emergency.

Related Documents


More Documents from ""