Mencermati perkembangan olahraga saat ini, kita akan
dihadapkan pada sesuatu yang sangat rumit. Tidak bisa kita
melakukan proses analisa parsial pada ruang olahraga saja. Namun
lebih jauh olahraga sudah merajut hubungan yang erat dengan
berbagai elemen sosial yang lain. Bahkan sebagian orang menyatakan
bahwa olahraga sudah menjelma menjadi sebuah budaya tersendiri
ataupun lebih jauh lagi sudah menjelma menjadi sebuah miniatur
sosial. Bagaimana tidak, dalam ruang olahraga saat ini bisa kita
cermati betapa rumitnya struktur yang terbangun seperti layaknya
sebuah sosial/ masyarakat. Oleh sebab itu, masalah-masalah yang
muncul dalam olahraga—pun akhirnya tidak berhenti pada masalah- masalah aktivitas fisik semata. Namun lebih jauh sudah berkembang
menjadi selayaknya permasalahan sosial. Maka dalam hal ini
diperlukan sebuah pisau analisa yang mampu menembus ke ruang itu.
Pendekatan biosaintifik tidak akan mampu sampai pada dataran itu.
Harus ada pendekatan yang lebih relevan dalam hal ini. Untuk itulah,
maka sosiologi olahraga hadir mencoba menjawab tantangan yang
ada. Prestasi seorang atlet lebih dominan mempengaruhi yaitu dari faktor internal dikarenakan berasal dari dalam diri atlet tersebut, seperti kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental. Ketika faktor internal sudah memadai faktor eksternal juga berperan sebagai penunjang agar tercapainya faktor internal. Jadi, faktor internal dan eksternal saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai prestasi. Setiap prestasi olahraga bukan hanya merupakan kumpulan setiap komponen melainkan juga merupakan hasil kombinasi atau perpaduan setiap komponen tersebut. Struktur prestasi olahraga sangat beraneka ragam dan tergantung dari tingkat kesulitan serta kekompleksitasan cabang olahraganya. Donald Chu Pengertian sosiologi olahraga menurutnya adalah perpaduan dua pengetahuan mengenai bahasan sosiologi dan olahraga. Panduan ini dilakukan karena olahraga berhubungan erat dengan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat, baik berkelompok ataupun individu.
ICSPE (International Council Of Sport And Physical Education) Definisi sosiologi olahraga adalah aktivitas manusia yang menyangkut tentang jasmani yang melibatkan beberapa unsur perjuangan, permainan, dan tujuannya adalah menghasilkan kesehatan bagi keberlangsungan hidup masyarakat. .3 Faktor Orang Tua Faktor motivasi dalam pencapaian prestasi suatu cabang olahraga merupakan salah satu faktor yang penting. Motivasi yang merupakan faktor psikis yang sulit untuk mengenai prosesnya dalam diri seseorang. Seseorang atau atlet dalam suatu cabang olahraga memiliki motivasi yang tinggi akan terlihat dari perilakunya terhadap pencapaian prestasi cabang olahraga tersebut. Hal tersebut dijelaskan pula oleh Harsono (1988:250) bahwa, “Motivasi sendiri adalah wujud yang tidak nampak pada orang dan
yang tidak bisa kita amati secara langsung. Yang dapat diamati adalah tingkah lakunya yang merupakan akibat atau manifestasi dari adanya motivasi pada diri orang itu”.
Selain faktor motivasi yang mempengaruhi pencapaian prestasi dalam suatu cabang olahraga adalah dukungan orang tua termasuk salah satu faktor dari luar diri atlet. Menurut Hidayat ( 2008:149) bahwa, “Berbagai literatur bahwa pengaruh keluarga merupakan salah satu lingkungan yang paling penting yang mempengaruhi profil kepribadian individu (Collins et.al., 2000; Halverson & Wampler, 1997; Maccoby, dalam Pervin dan John, 2001)”. Dengan demikian orang tua akan dapat mempengaruhi terhadap kepribadian atlet dalam pencapaian prestasi suatu cabang olahraga. Perkembangan perilaku atlet dalam suatu cabang olahraga tidak terlepas dari perilaku orang tua. Salah Royan Hidayatullah, satu contoh dukungan orang tua terhadap anaknya sebagai atlet suatu cabang olahraga, yaitu memberikan penghargaan atas perilaku anaknya selama pertandingan suatu cabang olahraga. Dari penghargaan orang tua tersebut tidak menutup kemungkinan anaknya akan lebih giat dalam berlatih untuk mencapai prestasi suatu cabang olahraga.