Ijma Qiyash.doc

  • Uploaded by: Fita ameliya
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ijma Qiyash.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 705
  • Pages: 3
berselisih faham untuk diikuti, karena setuju dengan sikap diam tidak dapat dipastikan. Adapun ijma’ bayani telah disepakati suatu hukum, wajib bagi ummat Islam untuk mengikuti dan menta’ati. Karena para Ulama’ Mujtahid itu termasuk orang-orang yang lebih mengerti dalam maksud yang dikandung oleh Al-Qur’an dan Al-Hadits, dan mereka itulah yang disebut Ulil Amri Minkum Allah berfirman dalam AlQur’an surat An-Nisa’ ayat : 59. ‫ياَأنيَينهاَاللذذيينن أننمنعيواأنذطييععيواان نوأنذطييععيوااللرعسيونل نوأعيوذلىِ يالنيمذر ذمينعكيم‬ “Hai orang yang beriman ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul-Nya dan Ulil Amri di antara kamu”. Dan para Sahabat pernah melaksanakan ijma’ apabila terjadi suatu masalah yang tidak ada dalam AlQur’an dan Hadits Rasulullah S.A.W. Pada zaman sahabat Abu Bakar dan sahabat Umar r.a jika mereka sudah sepakat maka wajib diikuti oleh seluruh ummat Islam. Inilah beberapa Hadits yang memperkuat Ijma’ sebagai sumber hokum, seperti disebut dalam Sunan Termidzi Juz IV hal 466..

‫ٍ نوينعداذ نمنع يالننجماَنعذة‬,‫ضلن لنةة‬ ‫اذلن ان لن ينيجنمعع اعلمتَّذىِ نعلَنىِ ن‬ “Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku atas kesesatan dan perlindungan Allah beserta orang banyak. Selanjutnya, dalam kitab Faidlul Qadir Juz 2 hal 431 ‫ضلن لنةة نفاَذءنذانرأنييتَّععم ايختَّذلن ففاَ فننعلَنييعكيم ذباَللسنواذديا لنيع ن‬ ‫ظذم‬ ‫اذلن اعلمتَّذىِ لنتنيجتَّنذمعع نعلَنىِ ن‬. “Sesungguhnya ummatku tidak berkumpul atas kesesatan maka apabila engkau melihat perselisihan, maka hendaknya engkau berpihak kepada golongan yang terbanyak”.

4. Al-Qiyas Qiyas menurut bahasanya berarti mengukur, secara etimologi kata itu berasal dari kata Qasa ( ‫) قاَ س‬. Yang disebut Qiyas ialah menyamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hukum karena adanya sebab yang antara keduanya. Rukun Qiyas ada 4 macam: al-ashlu, al-far’u, al-hukmu dan as-sabab. Contoh penggunaan qiyas, misalnya gandum, seperti disebutkan dalam suatu hadits sebagai yang pokok (alashlu)-nya, lalu al-far’u-nya adalah beras (tidak tercantum dalam al-Qur’an dan al-Hadits), al-hukmu, atau hukum gandum itu wajib zakatnya, as-sabab atau alasan hukumnya karena makanan pokok. Dengan demikian, hasil gandum itu wajib dikeluarkan zakatnya, sesuai dengan hadits Nabi, dan begitupun dengan beras, wajib dikeluarkan zakat. Meskipun, dalam hadits tidak dicantumkan nama beras. Tetapi, karena beras dan gandum itu kedua-duanya sebagai makanan pokok. Di sinilah aspek qiyas menjadi sumber hukum dalam syareat Islam. Dalam Al-Qur’an Allah S.WT. berfirman : ‫صاَذر‬ ‫نفاَيعتَّنبذعريوا يأ عيوذلىِ يالنيي ن‬ “Ambilah ibarat (pelajaran dari kejadian itu) hai orang-orang yang mempunyai pandangan”. (Al-Hasyr : 2)

Syafi’i memperkuat pula tentang qiyas dengan firman Allah S.W.T dalam Al-Qur’an : ‫صييندنوانينتَّعيم عحعرمم نونمين قنتَّنلَنهع ذمينعكيم عمتَّننعذمفدا فننجنزامء ذميثعل نماَ قنتَّننل ذمنن النلنعذم ينيحعكعم بذذه نذنوانعيدةل ذمينعكيم‬ ‫ياَأنيَينهاَلالذذيينن نء انمنعيوا لنتنيقتَّعلَعيواا ل ل‬ “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu membunuh binatang buruan ketika kamu sedang ihram, barang siapa diantara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak yang seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu”. (Al-Maidah: 95). Sebagaimana madzhab Ahlussunnah wal Jama’ah lebih mendahulukan dalil Al-Qur’an dan Al-Hadits dari pada akal. Maka dari itu madzhab Ahlussunnah wal Jama’ah mempergunakan Ijma’ dan Qiyas kalau tidak mendapatkan dalil nash yang shareh (jelas) dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Semua mengaku Ahlussunnah. Fenomena ini adalah hal yang biasa, karena sejak abad ke 1 Hijriyyah, dalam sejarahnya pernah ramai saling klaim mana yang ahlussunnah mana yang bukan.Tetapi, fenomena sekarang adalah banyak bermunculan kelompok Islam yang hanya mengaku Ahlussunnah tetapi tidak di lengakpi dengan istilah wal jamaah. Kelompok Ahlussunnah, mengaku dengan berlandaskan alqur’an dan hadits. bahkan, kelompok ini pada saat-saat tertentu tidak percaya dengan pendapat sahabat nabi yang empat (khalifah Rasyidin), karena pendapat khalifah adalah bukan hadits, jadi tidak wajib diikuti. Tentu, kelompok ini selalu mengedepankan hadits-hadits yang jelas shahih setidaknya (bukhari Muslim) hadits yang perawinya di luar dua imam ini, patut di curigai sebagai hadits dha’if, kurang kuat dan lain-lain, paling mentok ya hadits hasan, yang juga tidak selengkap sanad dan rawi yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari Muslim. Kelompok ini juga berjargon, gerakan kembali ke Alquran. Jika terdapat keterangan hadits, yang masih butuh penjelasan, dan penjelasan itu biasanya adalah pendapat para sahabat selanjutnya tabi’in, yang pendapatnya juga mengundang banyak perbedaan, maka kelompok ini selalu mengajak pada ‘kembalilah pada Alq’uran. Gerakan ini, bukannya tidak bagus dan jelek. tetapi, kelompok ini lebih banyak menafikan pendapat para sahabat Rasul SAW dalam menentukan hukum2 yang tidak dijelaskan secara rinci dalam alqur’an dan hadits. Padahal, mengikuti sahabat Nabi SAW, di jelaskan dalam hadits Bukhari Muslim, adalah wajib. kelompok ini, memakai pendapat Sa

https://feradesliaahyar.wordpress.com/2012/11/15/makalah-sumber-hukum-islam/ https://abang-sahar.blogspot.com/2012/11/makalah-sumber-hukum-islam.html?m=1 https://www.alkhoirot.net/2012/07/ijtihad-dalam-islam.html?m=1#3 http://syahrulmuharram04.blogspot.com/2016/10/makalah-sumber-sumber-hukum-ajaran-islam.html? m=1

https://www.google.co.id/url?q=https://inspiring.id/sumber-hukumislam/&sa=U&ved=2ahUKEwi2pNSgsIjdAhVHRo8KHcOyCg0QFjAFegQICRAB&usg=AOvVaw1ZG3xGqRurjD 7sPVV1PXrY

Related Documents


More Documents from ""

Ijma Qiyash.doc
May 2020 3
Lembar Pengesahan.docx
April 2020 42
Magfira.docx
April 2020 36
Endapan Fita.docx
April 2020 31
Makalah Kb Pil.docx
June 2020 19