Hukum Tahlilan
Mr : Febi 페비안시아 히다얏
Pengertian ¢
¢
Etimologi : tahlil p
mengucapkan laailaahaillallah
p
"Perbaharuilah imanmu! Seorang sahabat bertanya, wahai Rasulullah, bagaimana cara memperbaharui iman? Beliau menjawab, Perbanyaklah tahlil“
Definisi terkini (di Indonesia) p
¢
bagian dari ritual dzikir, ketika ada seseorang meninggal dunia. Dilakukan pada hari-hari tertentu setelah meninggal (1-7, 40, 100, 1000)
Pertanyaannya .. Boleh atau tidak?
Yang umum ada di tahlilan ¢
Didatangi orang2
¢
Berdzikir dan mendoakan mayit
¢
Membaca surah Yasin yg dikirim kepada mayit
¢
Memberikan hidangan dari tuan rumah kepada tamu
¢
Melaksanakan pada bilangan2 hari tertentu
¢
Baca quran bareng2
Didatangi orang2 ¢
Ta’ziyah p
menghimbau untuk bersabar, atau membantu melapangkan dada orang yang sedang di timpa musibah
p
Hukumnya sunnah (tidak ada perbedaan pendapat) مامن مؤمن يعزى أخاه بمصيبة إل كساه الله عزوجل من حلل الكرامة يوم القيامة Tidak ada dari seorang mukmin yang berta’ziyah kepada saudaranya karena musibah melainkan diberi pakaian kepadanya oleh Allah ‘Azza Wajalla dengan pakaian kemuliaan pada hari kiamat”. (HR. Ibnu Majah – al Baihaqi)
Berdzikir dan Mendoakan Mayit ¢
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa, ’’Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami (AlHasyr: 10)
¢
Untuk baca al Quran dan pahalanya di berikan kepada mayat , atau melakukan salat untuk mayat dll , maka madzhab Syafii dan kebanyakan ulama menyatakan tidak akan sampai ke mayat . Namun masih hilaf
¢
Yang populer dari madzhab Syafii dan Malik , sesungguhnya hal itu ( Salat , puasa dan baca al Quran ) tidak sampai pada mayat
¢
"Abdullah bin Abbas r.a. berkata : suatu ketika ibu Saad bin Ubadah meninggal dunia YangSaad benar adalah ketika tidak beradasedekah ditempat. Lalu, ia datang kepada Nabi dan bertanya, wahai Rasulullah, ibuku telah meninggal dunia saat saya tidak mendampinginya, jika saya bersedekah dengan niat pahalanya buat ibu saya, akan sampaikah pahala itu ke ibu saya? Rasulullah saw. Menjawab : Ya! Saad berkata lagi, "saksikanlah, bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan di jalan Allah, agar pahalanya dipetik oleh ibuku."
Membaca Yasin ¢
"Bacakanlah kepada orang-orang yang sudah meninggal di antara kamu surat Yasin" (Arab : iqra`uu 'ala mautaakum yaasiin) (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim; hadits hasan, Imam AsSuyuthi, al-Jami' al-Shaghir, I/52)
¢
"orang-orang yang sudah meninggal di antara kamu", bukan "orang-orang yang hendak meninggal di antara kamu." Demikian penegasan Imam Syaukani yang mengartikan mautaakum dalam makna hakikinya (makna sebenarnya), untuk membantah ulama seperti al-Khaththabi yang mengartikannya secara majazi (kiasan), yaitu "orang-orang yang hendak meninggal." (Nailul Authar, hal. 776-778; Subulus Salam, II/91)
Memberikan Hidangan ¢
Ahmad dari Jarir bin Abdullah al Bajali yang berkata: ”kami menganggap berkumpul di (rumah keluarga) mayit dengan menyuguhi makanan pada mereka, setelah si mayit dikubur, itu sebagai bagian dari RATAPAN ( YANG DILARANG ).”
¢
Hendaknya yg memberikan itu adalah tetangganya, sedang sedih.. ditimpa tangga pula
Melaksanakan Pada Bilangan Hari ¢
Budaya Hindu
MangAndri berkata Mei 1, 2009 pada 6:18 am Hari ke 1 sampai 7 kemudian 40 kemudian 100 dan kemudian 1000, ada dalam agama Hindu India. Saya punya Bos keturunan India, mereka melaksanakan urutan tanggal tsb..seperti tahlilan kita. Apakah kita telah mengikuti ajaran mereka.? Islam di India sendiri tidak ada urutan tahli 1-7 40 100 dll..mereka hanya melaksankan tahlil cuma 5 hari. dan yg masak masakan adalah tetangganya, bukan keluarga yg meninggal MangAndri http://orgawam.wordpress.com/2007/10/01/tahlil-dan-tahlilan/
¢
Yang saya tahu, penentuan hari ke 7 dst. dibuat dan dibiasakan oleh orang2 tua kita dahulu agar ada keseragaman. Biar tanpa diundangpun orang sudah pada
Membaca quran bersamaan ¢
“Apabila suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) sambil membaca al-Qur’an dan saling bertadarus bersama-sama, niscaya akan turun ketenangan atas mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka, para malaikat akan melindungi mereka dan Allah menyebut mereka kepada makhluk-makhluk yang ada di sisi-Nya. (HR. Muslim).
¢
Membagi-bagi bacaan al-qur'an itu gak berarti mengkhatamkan al-qur'an
http://galaksi.multiply.com/journa l/item/38 MUKTAMAR I NAHDLATUL ULAMA (NU) KEPUTUSAN MASALAH DINIYYAH NO: 18 / 13 RABI’UTS TSAANI 1345 H / 21 OKTOBER 1926 TENTANG KELUARGA MAYIT MENYEDIAKAN MAKAN KEPADA PENTAKZIAH TANYA : Bagaimana hukumnya keluarga mayat menyediakan makanan untuk hidangan kepada mereka yang datang berta’ziah pada hari wafatnya atau hari-hari berikutnya, dengan maksud bersedekah untuk mayat tersebut? Apakah keluarga memperoleh pahala sedekah tersebut? JAWAB : Menyediakan makanan pada hari wafat atau hari ketiga atau hari ketujuh itu hukumnya MAKRUH, apabila harus dengan cara berkumpul bersama-sama dan pada hari-hari tertentu, sedang hukum makruh tersebut tidak menghilangkan pahala itu.
References ●
●
●
●
TAHLILAN DAN TA'ZIYAH DALAM PANDANGAN ISLAM http://galaksi.multiply.com/journal/item/38 Tahlil dan tahlilan http://orgawam.wordpress.com/2007/10/01/tahlil-dan-tahlilan/ TAHLILAN DAN SELAMATAN MENURUT MADZHAB SYAFI'I http://hilabiyus.multiply.com/journal/item/107
Hukum Membaca Al-Qur’an secara Bersama-sama http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatkajian&parent_id=1800&parent_section
●
Al-Qur'an
●
Al-Hadits