Hukum Jual Beli Menurut Al.docx

  • Uploaded by: Selenia Marie Gomez
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hukum Jual Beli Menurut Al.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,490
  • Pages: 4
1. Jual beli menurut bahasa Perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti al-bai’,al-tijarah, dan al-mubadalah Jual beli menurut istilah terminology yang dimaksud jual beli adalah : • Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengann jalan melepaskan hak milik yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan (idris ahmad, fiqih al-syafi’iyah : 5) • Penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan ada penggantinya dengan cara yang dibolehkan. • Aqad yang tegak atas dasar penukaran harta atas harta, maka terjadilah penukaran hak milik secara tetap.(Hasbi Ash-Shiddiqi, peng.Fiqh muamalah :97) 2. Hukum dasar jual beli dari alqur’an …‫الربَا‬ َّ ‫…وأَ َح َّل‬ َ ِّ ‫َّللاُ ا ْلبَ ْي َع َوح ََّر َم‬ Artinya: ….. padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba….(surah al-Baqarah 2:275)

۟ ُ‫َٰ ََٰٓيأ َ ُّيهَا ٱ َّل ِّذينَ َءا َمن‬ ٍۢ ‫وا ََل تَأ ْ ُكلُ َٰٓو ۟ا أ َ ْم َٰ َولَكُم َب ْينَكُم ِّبٱ ْل َٰ َب ِّط ِّل ِّإ َّ ََٰٓل أَن تَكُونَ ِّت َٰ َج َرةً عَن تَ َر‬ َ‫ٱَّللَ كَان‬ َ ُ‫اض ِّمن ُك ْم ۚ َو ََل ت َ ْقتُلُ َٰٓو ۟ا أَنف‬ َّ َّ‫س ُك ْم ۚ ِّإن‬ ‫بِّ ُك ْم َر ِّحي ًًۭما‬ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka samasuka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Surah an-Nisa` 4:29) dalam QS. an-Nisa` 4:29 di atas, Secara tegas, Allah telah memberikan peringatan LARANGAN untuk perbuatan ilegal memakan harta orang lain tanpa proses perniagaan yg sah (‫)التجارة‬. Bahkan ayat ini disambung dengan kalimat LARANGAN pembunuhan diri sendiri.

Hukum dasar jual beli dari al-hadits Hadits yg disampaikan oleh Rifa`ah ibn Rafi` bahwa: Rasulullah SAW ditanya salah seorang sahabat Nabi mengenai pekerjaan (Profesi) apa yg paling baik? Dijawab oleh Rasulullah saat itu dg: Usaha tangan manusia sendiri dan setiap jual beli yg diberkati. (HR al-Baz-zar dan al-Hakim) Hadits lain yg diriwayatkan oleh at-Tirmizi, Rasulullah bersabda: Pedagang yg jujur dan terpercaya itu sejajar (tempatnya di surga) para Nabi, Para Shiddiqin (orang yg membenarkan Nabi), Para Syuhada (Orang yg mati syahid di jalan Allah). Selain itu, hadits yg disampaikan oleh Abi Sa`id al-Khudri dan diriwayatkan oleh al-Baihaqi, Ibn Majah, dan Ibn Hibban, bahwa Rasulullah SAW Bersabda: Innamal Bai`a `an Taroodin (sesungguhnya jual beli itu didasarkan kepada suka sama suka)

3. Rukun dan Syarat jual beli Rukun :

a. Akad Ikatan kata antara penjual dan pembeli, ikatan ini bias diucapkan secara langsung atau kalau tidak mampu(bisu)bias dengan surat-menyurat b. Penjual dan pembeli c. Ma’kud alaih(objek akad) d. Benda-benda yang diperjual belikan Syarat sah ijab Kabul : a. Jangan ada yang memisahkan, jangan pembeli diam saja setelah penjual menyatakan ijab dan sebaliknya. b. Jangan diselangi kata-kata lain antara ijab dan kabul. c. Beragama islam. Syarat benda yang menjadi objek akad : a. Suci, maka tidak sah penjualan benda-benda najis, kecuali anjing untuk berburu. b. Memberi manfaat menurut syara’. c. Jangan dikaitkan atau digantungkan dengan hal-hal lain, missal : jika ayahku pergi kujual motor ini kepadamu. d. Tidak dibatasi waktunya. e. Dapat diserahkan dengan cepat ataupun lambat. f. Milik sendiri. g. Diketahui barang yang diperjual belikan tersebut baik berat, jumlah, takaran dan lainlainnya. 4. Kjn

5. Syirkah merupakan suatu akad dalam bentuk kerja sama, baik dalam bidang modal atau jasa antara sesama pemilik modal dan jasa tersebut. Salah satu kerja sama antara pemilik modal dan seseorang adalah bagi hasil, yang dilandasi oleh rasa tolong menolong. Sebab ada orang yang mempunyai modal, tetapi tidak mempunyai keahlian dalam menjalankan roda perusahaan. Sistem ini telah ada sejak zaman sebelum Islam, dan sistem ini kemudian dibenarkan oleh Islam karena mengandung nilai-nilai positif dan telah dikerjakan oleh Nabi saw (sebelum diangkat menjadi Rasul) dengan mengambil modal dari Khadijah, sewaktu berniaga ke Syam (Syiria). 6. Persamaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Bagaimana dengan persamaan antara bank syariah dan juga bank konvensional yang ada di Indonesia? Berikut adalah persamaan antara bank syariah dan juga bank konvensional: Persamaan pertama adalah keduanya merupakan lembaga perbankan Indonesia yang sudah diakui secara nasional dan kedua-duanya merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Berikutnya baik bank syariah maupun bank konvensional memberikan jasa perbankan untuk membantu dalam mendukung kelancaran penghimpunan dan penyaluran dana baik dalam bentuk kredit maupun simpanan yang dilakukan oleh nasabah. Memberikan bantuan jasa pembayaran. Baik bank syariah maupun bank konvensional kedua-duanya memberikan bantuan untuk memudahkan dalam sistem pembayaran seperti misalnya untuk pembayaran telepon, air, listrik, internet, pembelian tiket pesawat, tiket kereta api. Sistem pembayaran tersebut biasanya dilakukan dengan melalui transfer dari

mesin ATM. Memberikan jasa pembayaran gaji, hadiah dan juga uang pensiun. Baik bank syariah maupun bank konvensional biasanya memberikan kemudahan bagi para nasabahnya untuk menerima kemudahan dalam pembayaran gaji, hadiah dan juga uang pensiun dengan langsung mentransfernya dari pihak pemberi ke nomor rekening pihak penerima. Pemberi jasa kiriman uang. Umumnya bank konvensional atau bank syariah memberikan jasa kiriman uang baik dalam negeri maupun luar negeri bagi para nasabahnya. Tempat penjualan dan penukaran mata uang asing. Bank yang ada di Indonesia, baik bank umum maupun bank syariah juga menjadi tempat penjualan dan juga penukaran mata uang asing ke mata uang rupiah. 3. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Bagaimana dengan perbedaan dari bank syariah dan juga bank konvensional? Apa sajakah yang menjadi pembeda utamanya? Berikut beberapa perbedaan utama diantara kedua jenis bank yang ada di Indonesia tersebut. Apa sajakah yang membedakannya? Investasi. Bank syariah dan bank konvensional berbeda dalam hal investasi yang dilakukannya. Bank syariah hanya akan melakukan investasi yang dianggap benar-benar halal dan sesuai syariah Islam. Sedangkan bank konvensional biasanya tidak terlampau memperdulikan apakah bentuk investasi yang dilakukannya tersebut halal ataukah haram. Prinsip dan perangkat. Bank syariah dan juga bank konvensional memiliki perbedaan dalam hal prinsip dan perangkat yang digunakan. Jika bank konvensional lebih menekankan pada prinsip bunga bank, maka bank syariah menganggap bunga bank sebagai sesuatu yang haram untuk dilakukan karena dianggap riba. Sebagai pengganti bunga bank yang dianggap riba dan haram ini maka pihak bank syariah lebih menekankan prinsip bagi hasil antara nasabah dan bank serta lebih menekankan jual beli dan sewa sesuai dengan kesepakatan antara pihak bank dan nasabah. Keuntungan. Perbedaan mendasar berikutnya adalah pihak bank konvensional lebih menekankan pada keuntungan sebesar-besarnya dan seringkali tidak memperhatikan jika konsumennya merasa dirugikan. Berbeda dengan bank konvensional, bank syariah menekankan bahwa keuntungan bukan segalanya. Dan unsur kebahagiaan dunia akhirat lebih ditekankan daripada prinsip keinginan untuk menumpuk profit. Hubungan antara nasabah dan pihak bank. Pembeda berikutnya adalah pihak bank konvensional memberikan tatanan kreditur dan debitur sebagai bentuk hubungan antara nasabah dengan pihak bank. Berbeda dengan bank konvensional, bank syariah lebih memilih hubungan dalam bentuk kemitraan yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak. 7. Persamaan antara asuransi konvensional dan asuransi syari’ah.

kesamaan antara asuransi konvensional dengan asuransi syariah, diantaranya sbb: 1. 2. 3. 4.

Akad kedua asuransi ini berdasarkan keridloan dari masing-masing pihak. Kedua-duanya memberikan jaminan keamanan bagi para anggota Kedua asuransi ini memiliki akad yang bersifad mustamir (terus) Kedua-duanya berjalan sesuai dengan kesepakatan masing-masing pihak.

Dibandingkan asuransi konvensional, asuransi syariah memiliki perbedaan mendasar dalam beberapa hal. Pertama, keberadaan Dewan Pengawas Syariah dalam perusahaan asuransi syariah merupakan suatu keharusan. Dewan ini berperan dalam mengawasi manajemen, produk serta kebijakan investasi supaya senantiasa sejalan dengan syariat Islam. Adapun dalam asuransi konvensional, maka hal itu tidak mendapat perhatian. Kedua, prinsip akad asuransi syariah adalah takafuli (tolong-menolong) . Yaitu nasabah yang satu menolong nasabah yang lain yang tengah mengalami kesulitan. Sedangkan akad asuransi konvensional bersifat tadabuli (jual-beli antara nasabah dengan perusahaan). Ketiga, dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan asuransi syariah (premi) diinvestasikan berdasarkan syariah dengan sistem bagi hasil (mudharobah) .Sedangkan pada asuransi konvensional, investasi dana dilakukan pada investasi dengan sistem bunga yang bersifat riba. Keempat, premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. Sedangkan pada asuransi konvensional, premi menjadi milik perusahaan dan perusahaan-lah yang memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut. Kelima, untuk kepentingan pembayaran klaim nasabah, dana diambil dari rekening tabarru (dana sosial) seluruh peserta yang sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong-menolong bila ada peserta yang terkena musibah. Sedangkan dalam asuransi konvensional, dana pembayaran klaim diambil dari rekening milik perusahaan. Keenam, keuntungan investasi dibagi dua antara nasabah selaku pemilik dana dengan perusahaan selaku pengelola, dengan prinsip bagi hasil. Sedangkan dalam asuransi konvensional, keuntungan sepenuhnya menjadi milik perusahaan. Jika tak ada klaim, nasabah tak memperoleh apa-apa. Bab II 1. Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz5 yang mendiami daerah Mongol

2. 3.

4. 5. 6. 7. 8. 9.

dan daerah utara negeri Cina. Kepemimpinan dilanjutkan oleh puteranya, Utsman. Putera Al Tughril inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Utsmani. Turki usmani mencapai kejayaan pada masa pemerintahan siapa Kerajaan turki usmani mengalami kemajuan Bidang pemerintahan : Bidang hukum : Bidang arsitek dan militer : Penyebab kemunduran kerajaan turki usmani Pendiri kerajaan safawi di persia bernama Keberhasilan yang dicapai oleh kerajaan safawi di persia ,jelaskan Raja-raja yg memerintah kerajaan mughal di india Kemajuan yang dicapai kerajaan mughal

Related Documents

Hukum Jual Beli
May 2020 7
Jual Beli 3 Dara.docx
November 2019 35
Jual Beli Islam
June 2020 17
Jual Beli Kredit
November 2019 21

More Documents from ""

Wisata Belanda.docx
April 2020 14
Contoh Teks Report.docx
April 2020 25
Drug Study
December 2019 46