RUMUSAN MASALAH 1 Jenis alkohol apa yang di gunakan sebagai dalam obat batuk syrup yang di edar di masyarakat 2 Berapa kadar Alkohol dalam obat batuk syrup yang beredar di masyarakat 3bagaimana komperasi kadar alkohol dalam obat batuk syrup yang telah di uji dengan pengujian TUJUAN 1.Untuk mengetahui jenis alkohol dalam obat batuk syrup yang beredar dalam kalangan masyarakat 2.untuk mengetahui jumlah kadar alkohol dalam syrup yang ada di kalangan masyarakat 3 untuik mengetahui komperasi kadar alkohol dalam obat batuk syrup yang telah di uji dengan pengujian
Manfaat Manfaat Alkohol Penggunaan alkohol sudah menjadi keperluan dalam dunia medis, pembuatan obat-obatan. Alkohol juga digunakan pada proses penyucian (sterilisasi). Alkohol terdapat juga pada parfum, digunakan sebagai pereaksi berbagai analisa kimia dan lain-lainnya, maka penggunaanya disucikan (Utina, 2012). Di industri, metanol (CH3OH) digunakan sebagai bahan baku pembuatan formaldehid, sebagai cairan antibeku, dan pelarut, seperti vernish. Padakendaraan bermotor, metanol digunakan untuk bahan bakar mobilformula. Etanol (C2H5OH) dapat dibuat melalui teknik fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa golongan polisakarida, seperti pati
dihancurkan menjadi bentukyang lebih sederhana dengan bantuan enzim (ragi). Etanol sudah dikenal dan digunakan sejak dulu, baik sebagai pelarut obat-obatan, desinfektan, kosmetika dan bahan bakar spiritus (Chang, 2003). Al-Qardawi (2008) dalam fatwanya menyatakan bahwa, keberadaan alkohol dalam proporsi 5 per seribu (0,5 persen) itu tidak dilarang, karena itu adalah jumlah minimal, khususnya ketika itu dihasilkan dari fermentasi alami. Oleh karena itu, tidak ada yang salah dengan mengkonsumsi produk (termasuk obat-obatan) yang mengandung kadar alkohol tidak melebihi 0,5%. Menurut Lukmanudin (2015) kaidah yang berlaku untuk obat dan kosmetika sama dengan makanan dan minuman. Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak obat dan kosmetika yang bersumber dari ekstrak tumbuhan dan hewan sehingga dalam pembuatan (produksi) obat dan kosmetika hendaklah terhindar dari bahan yang haram dan najis. Apabila bahan atau campurannya berasal dari unsur kimia, maka harus aman dan tidak membahayakan manusia. Pelarut yang digunakan pada proses ekstraksi maupun pelarutan zat aktif PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA obat tidaklah menggunakan bahan yang diharamkan, sehingga titik kritis kehalalan obat terletak dari bahan-bahan yang digunakan selama pembuatan dan fasilitas produksi (Amin, 2003).