Hubungan Arsitektur dan Lingkungan
HUBUNGAN ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Arsitektur adalah hasil dari dialog manusia dengan lingkungannya sehingga perkembangan arsitektur selalu dihiasi dan dipengaruhi oleh pola hubungan diantara manusia, lingkungan hidup dan arsitektur itu sendiri. Ketiga komponen ini yaitu Manusia sebagai social system, lingkungan alamsebagai ekosistem dan bentukan-bentukan arsitektur sebagai perpaduan hasil social system dan ekosistem saling berhubungan erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perilakunya yang mempengaruhi perilaku kehidupannya dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain. Saat ini kerusakan bumi akibat lingkungan yang rusak sudah mencapai taraf pengrusakan secara global. Kerusakan ini akibat ulah manusia itu sendiri yang menggunakan energy secara besar-besaran, sehingga menyebabkan pemanasan global. Pemanasan global adalah peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca. ERK masuk ke bumi dengan menembus radiasi gelombang pendek, sebagian diserap oleh gelombang bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Gas efek rumah kaca antara lain; karbondioksida ( CO2), metana ( CH4 ), nitrous oksida ( N2O). Pembangunan fisik yang terkait dengan industri konstruksi bangunan untuk memenuhi nberagam kebutiuhan manusia yang selalu berkembang telah menghabiskan sumber daya alam dan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Peran arsitek sangatlah penting untuk merancang kota, mengubah wajah kota, mengukir permukaan kota dengan pengadaan Ruang Terbuka Hijau ( RTH ), taman kota, dan pemanfaatan lahan yang efisien untuk pejalan kaki. Definisi lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Dari uraian di atas, dapat di katakan bahwa definisi arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun yang berkaitan dengan perencanaan tata kota, landscape planning, urban design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik sumber daya alam, yang meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi dan kelembapan. Arsitektur lingkungan sangat berkaitan erat dengan arsitektur hijau (green architectur) karena sama - sama berhubungan dengan sumber daya alam. Contoh : Green Architecture Green Architecture adalah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Hal ini telah dilakukan dengan pemanfaatan kondisi lingkungan dengan bukaan yag optimal. Di jaman sekarang jarang ada contoh bangunan yang menggunakan pendekatan green architecture. Kita mungkin perlu melihat balik kepada aesitektur vernakuler yang banyak mendukung pendekatan green architecture. Namun perlu disadari bahwa mendesain bangunan dengan pendekatan green architecture bukan berarti kembali kepada tradisi tersebut. Hanya sikap terhadap pemilihan material dan sumbernya saja dari pendekatan arsitektur vernakuler yang perlu diakomodasi di masa depan. Konsep arsitektur ini lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas yang sangat baik.
PRINSIP-PRINSIP GREEN ARCHITECTURE : 1.
Hemat energy
2.
Memperhatikan kondisi iklim
3. Penggunaan material bangunan dengan mempertimbangkan aspek perlindungan ekosistem dan sumber daya alam 4.
Tidak berimplikasi negatif terhadap kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan
5.
Merespon keadaan tapak dari bangunan
6.
Menerapkan/menggunakan prinsip-prinsip yang ada secara keseluruhan
POSITIF DAN NEGATIF DAMPAK PEMBNGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN 1.
Kerusakan tanah
Kerusakan tanah salah satunya terjadi sebagai dampak negatif pembangunan. Dampak kerusakan tanah tersebut merupakan masalah bagi pembangunan yang pada akhirnya kan mempengaruhi jalannya proses pembangunan itu sendiri. Kerusakan tanah secara garis besar terjadi oleh pengaruh proses erosi, penjernihan tanah, kehilangan unsur hara, serta terakumulasinya zat pencemar dalam tanah. Proses-
proses tersebut terjadi diantaranya dipicu oleh adanya pembangunan yang tidak memperhatikan segi lingkungan.Kerusakan tanah terjadi sebagai akibat eksplorasi lahan yang tidak terkontrol dan kurang memperhatikan unsur lingkungan gunan mendukung jalannya pembangunan. Pembangunan dalam realitanya sering kali lebih mengutamakan nilai ekonomis dan mengabaikan aspek lingkungan.
http://4.bp.blogspot.com/GwlkpFN6plk/UHRRmBx5xQI/AAAAAAAAAKY/y7tgoqFYaMY/s1600/tanah+2.jpg
Kerusakan tanah juga dapat menyebabkan rusaknya bangunan tersebut secara perlahan lahan kerena tidak stabilnya tanah itu http://3.bp.blogspot.com/F0ato4WhUv8/UHRRnFIyNAI/AAAAAAAAAKc/B0adnmQYr40/s1600/tanah+3.jpg
2. Berkurangnya penghijauan di kota Berkurangnya penghijauan di kota ini seperti pohon pohon di pinggir jalan, taman kota yang dialihgunakan menjadi bangunan perkantoran, hal ini mengurangi resapan air yang ada di kota Jakarta ini, dan dengan kurangnya penghijauan di kota ini lah salah satunya yangmenyebabkan efek panas yang sangat terik mengingat Indonesia adalah Negara yang tropis, polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan, dan masih banyk lagi.
http://4.bp.blogspot.com/-Ttfsse8Sstg/UHRRlKfEmlI/AAAAAAAAAKM/CcgKoVDP54s/s1600/images.jpg
3. Banjirnya kota Jakarta Hal ini sangat bersangkutan dari keerusakan tanah dan kurangnya penghijauan tersebut , yang mengakibatkan kurngnya resapan air dan juga dikarenakannya pemakaian yang seharusnya menjadi lahan hijau yang digunakan untuk pembangunan gedung gedung dan pemakaian plester penuh yang digunakan untuk setiap pembangunan kota Jakarta.
http://1.bp.blogspot.com/-6HbZNa3nAas/UHRRjAepv0I/AAAAAAAAAKA/7y0JOiN1RMQ/s320/61banjirjakarta.jpg
Contoh di Daerah Jakarta yaitu di Kemang Village. Pengaruh buruk didsini, merupakan kekurang telitian arsitek dalam melakukan tugasnya dalam membangun.. Contoh studi kasusnya ialah bangunan green arsitektur, yang tidak menciptakan tema green itu sendiri. Contohnya, bangunan di Kemang, yang seharusnya bangunan dibangun 20 % dan memiliki lahan terbuka hijau 80 %. Namun saat ini kemang menjadi kawasan area bisnis yang sensasional, yang hanya memiliki lahan terbuka hijau menjadi 20%, dan umumnya penuh dengan bentuk masif yang hanya mengejar estetika belaka. Akibat dari pembangunan yang kurang memerhatikan lahan terbuka hijau dan lahan resapan air, menagakibatkan banjir pada kawasan lainnya yangpastinya merugikan lingkungan sekitarnya
http://4.bp.blogspot.com/-VayK8MJ_XwE/TwCDg4Gcn_I/AAAAAAAAAGk/w5-ynHbTK9E/s320/2d9aa9f83c3f-43b5-b1a1-01cc13d0ba64.jpg Pembangunan
http://1.bp.blogspot.com/-Ri9gqfRaGuI/TwCDdKf31BI/AAAAAAAAAGc/ePFa2S609wo/s320/kemangbanjir.jpg Dampak
sepeti gambar di atas akibat dari pembangunan yang kurang memerhatikan lahan terbuka hijau, menagakibatkan banjir pada kawasan lainnya..
KESIMPULAN Merancang dengan memperhatikan lingkungan tanpa membahayakan lingkungan, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang luar biasa terhadap lingkungaan. Seorang arsitek harus banyak belajar dan belajar dan berusaha tidak egois dalam merancang. Kalau dilihat dari sudut pandang lain, memang hampir tidak ada yang tanpa resiko. Membangun tapi merusak lingkungan, tanpa membangun kita juga tidak akan maju. Karena itulah arsitek diharuskan untuk tidak hanya belajar dan memahami, tapi merancang dengan menerapkan seluruh apa yang sudah dipelajari dan ketahui, tidak egois dan mencintai lingkungan sekitarnya seperti ia mencintai dirinya sendiri, dan juga dituntut untuk mengerti akan segala seluk beluk bangunan,site dan lingkungan, dampak positif dan dampak negatif pun sangat mempengaruhi arsitek tersebut, tetapi memang sangat disayangkan, orang-orang sekarang ini terlahir
dengan sifat ego yang tinggi, yang penting hanya ingin menang ( tidak mau kalah) tanpa memikirkan lingkungan sekitarnya.
SUMBER 1.
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
2.
http://rizkifachurohman.blogspot.co.id/2013/12/arsitektur-dan-lingkungan.html
3.
http://rabsanjany.blogspot.co.id/2012/01/dampak-negatif-arsitek-dalam-lingkungan.html
4.
http://fadhil777.blogspot.co.id/2014/09/arsitektur-lingkungan_29.html
5.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan