Hubungan Antara Gagal Ginjal Kronik.docx

  • Uploaded by: akusiapa
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hubungan Antara Gagal Ginjal Kronik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,725
  • Pages: 9
Hubungan Antara Gagal Ginjal Kronik dengan Faktor-Faktor Predisposisinya

Niko Julian 102016052 Tania 102016199 Nathania Dwianti Setiawan 102016120 Trivana Costafina Renmaur 102012083 Maria Marsela Palendeng 102016066 Renny Novalita 102013473 Thevedharrshine A/P Mogan Kumar 102016272 Linda Gunawan 102014258 Jacub Desvano Matitaputty 102014225 Kelompok B5 Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 No. Telp (021) 5694-2061

Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan penelitian ilmiah mengenai factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gaga ginjal kronik. Artikel ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas PBL kelompok kami dengan mata pelajaran Metodologi Penelitian. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dr. Djap Hadi Susanto selaku dosen pengajar dan juga dr. Irvan Tanpomas selaku dosen pembimbing PBL kami yang telah memberikan kami kesempatan untuk belajar mengolah data dalam penelitian. Artikel ilmiah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan hubungan antara factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Gagal Ginjal Kronik,seperti penyakit Diabetes mellitus,hipertensi, penyakit kardiovaskular,obesitas, kadar kolestrol, lupus, dan riwayat penyakit keluarga. Akhir kata kami dari kelompok B5 sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan artikel penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami harap tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan juga kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun.

Penulis

Kelompok B5

ABSTRAK Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan irreversibel. Tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga menyebabkan uremia dan akhirnya bisa menyebabkan gangguan pada imunitas tubuh. Gagal ginjal kronik dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor antara lain umur, jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, obesitas, kolesterol, dan lupus. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang berumur ≥ 60 tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling terhadap semua orang yang berumur ≥ 60 tahun. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan uji Anova. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, obesitas, kolesterol, dan lupus dengan terjadinya gagal ginjal kronik. Kata kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hipertensi, Diabetes Mellitus, Obesitas.

ABSTRACT Chronic kidney disease is a progressive loss of kidneys function, they can’t support to fulfill body’s metabolism and fluid balance function so that can make uremia and interfere the immune systems. Chronic kidney disease can be influenced by some factors such as age, sex, hypertension, diabetes mellitus, cardiovascular problems, obesity, cholesterol and lupus. This design of study is to use cross sectional method. The population of this study is all of those ages over 60 year-old. The sampling in this study was conducted using random sampling of all people over the age of 60 yearold. The data have been obtained were analyzed by Anova test. The results showed an association between hypertension, diabetes mellitus, cardiovascular problems, obesity, cholesterol, lupus with chronic kidney disease. Key words: Chronic Kidney Disease, Hypertension, Diabetes Mellitus, Obesity

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gagal ginjal adalah hilangnya fungsi organ ginjal karena mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, maupun mempertahankan keseimbangan metabolik. Dikatakan gagal ginjal kronik apabila fungsi ginjal tidak dapat pulih dan sudah masuk tahap akhir dimana hanya sekitar 10 % dari ginjal yang berfungsi. Menurut United States Renal Data System (USRDS) pada tahun 1988-2004 prevalensi terjadinya GGK sekitar 12% - 14% dari populasi dunia. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, prevalensi GGK di Indonesia sekitar 0,2% dari populasi yang ada. 1.2 Rumusan masalah faktor yang mempengaruhi terjadinya gagal ginjal kronis yaitu sebagai berikut:  Usia  Jenis Kelamin  Diabetes melitus,  Hipertensi  Penyakit kardiovaskuler  Obesitas  Kolesterol 1.3 Tujuan penelitian  Tujuan umum : untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gagal ginjal kronik.  Tujuan Khusus : mengetahui secara spesifik mengenai hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gagal ginjal kronik. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu wawasan dan pengetahuan dan dasar bagi Peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor gagal ginjal kronik, yaitu usia, jenis kelamin, diabetes militus, hipertensi, penyakit kardiovaskuler, obesitas, kadar kolesterol tinggi., dan riwayat penyakit keluarga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan perkembangan gagal ginjal yang bersifat progresif dan lambat dan biasanya berlangsung selama satu tahun. Pada keadaan ini ginjal kehilangan kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makanan normal. Penyakit ginjal kronik merupakan suatu proses patofisiologis dan etiologi yang beragam. Jika sudah mencapai derajat tertentu dibutuhkan pengganti ginjal yang tetap dengan cara dialisi atau transplantasi ginjal. Uremia merupakan salah satu sindrom klinik akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronik. Terdapat 2 kriteria penyakit ginjal kronik. Pertama yaitu adanya kerusakan ginjal yang lebih dari 3 bulan atau berupa kelainan structural dan fungsional dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). Kedua yaitu laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.1 Klasifikasi dari penyakit gagal ginjal kronik bisa didasarkan pada dua hal yaitu berdasarkan derajat (stage) dan berdasarkan etiologinya. Apabila dibagi berdasarkan derajatnya terdapat derajat satu sampai lima yang dilihat dari adanya kerusakan ginjal dan peningkatan laju filtrasi glomerulus. Semakin makin laju nya maka prognosis penyakit juga akan semakin buruk. Sedangkan bila berdasarkan diagnosis etiologinya yaitu penyakit ginjal diabetes tipe 1/tipe 2, penyakit non diabetes seperti penyakit glomerular (penyakit autoimun, infeksi sistemik obat, neoplasia), penyakit vaskular (hipertensi, penyakit pembuluh darah besar, mikroangiopati), penyakit tubuluointerstisial (pielonefritis kronik, batu, obstruksi, keracunan obat), dan penyakit kistik (ginjal polikistik). Selain itu juga penyakit pada transplantasi seperti keracunan obat, penyakit recurrent, dan transpant glomerulopathy.2 Berdasakan Indonesian Society of Nephrology tahun 2000, diabetes dan hipertensi merupakan penyebab kedua dan ketiga tertinggi gagal ginjal kronik di Indonesia akibat perubahan gaya hidup dan pola makan. Hipertensi yang berlangsung lama akan menyababkan perubahan resistensi arteriol aferen dan terjadi penyempitan arteriol eferen akibat perubahan struktur mikrovaskuler. Kondisi ini menyebabkan glomerular menjadi iskemik dan mengaktivasi respon inflamasi. Lalu karena adanya mediator inflamasi ini akan menyebabkan terjadinya apoptosis, meningkatkan produksi matriks dan deposit pada mikrovaskuler glomerulus dan terjadi sklerosis glomerulus atau nefrosklerosis.3 Pada penderita gagal ginjal kronis biasanya berkaitan dengan faktor-faktor berikut: a. Umur Menurut data yang dikumpulkan oleh USRDS pada tahun 2014 odds ratio orang yang terkena gagal ginjal kronik terbanyak pada usia ≥60 tahun, pada kesimpulannya semakin tua seseorang, maka semakin tinggi resiko terkena gagal ginjal kronis.4 b. Jenis Kelamin

c.

d.

e.

f.

g.

h.

Pada data yang dikumpulkan menurut USRDS tahun 2014, pervalensi perempuan yang terkena gagal ginjal kronis lebih tinggi dibandingkan laki-laki dimulai dari tahun 20072012. Perempuan (15.1%) > Laki-laki (12.1%).4 Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik yang lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan jangka waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung cukup lama ini dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal karena pembuluh darah pada ginjal akan mengalami vasokonstriksi, sehingga aliran nutrisi ke ginjal terganggu dan mengakibatkan kerusakan sel-sel ginjal.5 Obesitas Peningkatan berat badan yang khususnya obesitas abdominal dapat menimbulkan faktor resiko gagal ginjal kronik karena dapat memicu peningkatan tekanan darah. Selain itu penderita obesitas lebih resisten terhadap pengobatan untuk menurunkan tekanan darah. Peningkatan resiko gagal ginjal kronik pada individu obesitas terjadi melalui beberapa mekanisme. Salah satu mekanisme yang berhubungan adalah peningkatan kadar leptin yang menyebabkan rusaknya sistem kardiovaskuler ginjal yang merupakan kontribusi signifikan dari patogenesis hipertensi dan diabetes karena obesitas.6 Diabetes Mellitus Diabetes mellitus dapat menyebabkan penyakit ginjal. Insidensinya meningkat sering dengan lamanya penyakit, dimana 30% pasien menderita nefropati dalam kurun waktu 20 tahun setelah diagnosis. Penyakit ini ditemukan pada 10% pasien yang membutuhkan transplantasi ginjal. 6 Penyakit Kardiovaskular Pada gagal ginjal kronik menimbulkan suatu keadaan uremia. Pada uremia sering dikaitkan dengan peningkatan VLDL dan dalam jumlah sedang. Mekanisme dasar yang terpenting adalah kemungkinan resistensi insulin dan gangguan katabolisme VLDL. Pasien yang menjalani transplantasi ginjal mungkin mendapat glukokortikoid yang merangsang peningkatan kadar kolesterol LDL.7 Kolestrol Hiperlipidemia umum terjadi pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal. Jenis lipid dan lipoprotein yang tidak normal pada penyakit ginjal bervariasi, termasuk hipertrigliseridemia, hiperkolesterolemia, dan peningkatan LDL dengan HDL yang rendah, normal atau meningkat.7 Lupus Lupus eritomatosus sistemik adalah salah satu penyebab dari glomerulonefritis. Glomerulonefritis yang berhubungan dengan diabetes mellitus tidak jarang dijumpai dan dapat berakhir menjadi penyakit ginjal kronik.8

2.2 Kerangka Konsep

Faktor-faktor yang predisposisi :        

Penyakit Diabetes Melitus Hipertensi Penyakit Kardiovaskuler Obesitas Penyakit lupus Riwayat penyakit keluarga Kadar kolesterol yang tinggi Usia

Penyakit Gagal Ginjal Kronik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian dengan pendekatan cross sectional study, dimana pengumpulan data dan pengukuran variabel penelitian dilakukan di waktu yang sama guna melihat ada tidaknya korelasi antara variabel – variabel yang diteliti dan distribusinya. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan data rekam medis pasien periode Oktober 2018- Juni 2019 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini didapat dengan cara menggunakan data tersier dimana data di dapat dengan melakukan pengumpulan data berdasarkan buku-buku teks dan referensi lainnya yang berkaitan dengan penelitian. 3.4 Analisa data a. Analisis Univariat Analisis dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada tiap variable yang terdapat dalam penelitian. b. Analisis Bivariat Analisis ni dilakukan untuk mencari hubungan antara dua variabel. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan gagal ginjal kronik, hubungan antara diabetes melitus dengan gagal ginjal kronik, hubungan antara penyakit kardiovaskular dengan gagal ginjal kronik, hubungan obesitas dengan gagal ginjal kronik, dan hubungan tiap variabel terhadap gagal ginjal kronik lainnya. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan uji anova dan chi square dengan tingkat kemaknaan 95% agar dapat diketahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna

Daftar Pustaka 1. Pranandari R, Supadmi W.Faktor risiko gagal ginjal kronik di unit hemodialisis rsud wates kulon progo. Majalah Farmaseutik tahun 2015;11(2): h. 316-20 2. Setiati S, dkk. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid ii. Ed 6. Jakarta: Interna Publishing;2017.h.2161-3 3. Tjekyan RMS. Prevalensi dan faktor risiko penyakit gagal ginjal kronik di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012. MKS Oktober 2014;46(4): h.276-82 4. United States Renal Data System. USRDS Annual Data Report; 2014 5. Dalimantha S, Purnama B.T, Sutarina N, dkk. Care Your Self, Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+; 2008. h.37. 6. Ronco, dkk. Pola Hidup Penderita Gagal Ginjal Kronik. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2008. h. 21-22. 7. Hellerstein S. Urinary tract infection. Diunduh dari http://www.medscape.com. Diakses pada Oktober 2015. 8. Endav Sukandar. 2006. Gagal Ginjal Dan Panduan Terapi Dialisis. Fakultas Kedokteran UNPAD. Bandung.

Related Documents


More Documents from "Novinda Cahya Ristha"