Hub. Suara, Limfadenopati.docx

  • Uploaded by: Gea Pala
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hub. Suara, Limfadenopati.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 892
  • Pages: 3
Perikarditis

akut

terjadi karena

inflamasi

pericardium

visceralis

dan parietalis.Dan gambaran khasnya adalah nyeri dada, bunyi gesekan pericardial dan sejumlahperubahan pada gambaran EKG.

P a d a p e me r i k s a a n f i s i k , g e s e k a n p e r i c a r d i a l d a p a t d i d e n g a r k a n s e l a ma proses aukultasi jantung. Gesekan ini terkesan kasar, serta terd engarnya bunyisuperficial yang berhubungan erat dengan gerakan jantung selama siklus kardiak.Intensitas bunyi tertinggi dapat didengarkan selama sistole ventricular

(sistol),

pre-diastole (diastolik), dan kontraksi atrium (pre-

sistolik). Namun komponen sistolventrikuler merupakan komponen bunyi yang paling jelas terdengar.

Masing – masing komponen bunyi memiliki intensitas yan g fluktuatif tergantung pada perubahan posisi. Adapun po s i s i y a n g p a l i n g b a i k u n t u k mendengarkan bunyi gesekan pericar dial adalah pada saat pasien dalam posisiduduk dan bersandar kedepan kemudian

menahan

napasnya

saat

ekspirasi.

Pasien

d e n g a n g e s e k a n p e r i c a r d i a l a k a n me n g a l a mi p e n g ur a n g a n r a s a n ye r i k e t i k a melakukan hal ini. Dan apabila gesekan menghilang saat menahan napas berarti gesekan berasal dari pleura. Secara umum, bunyi gesekan ini paling baik didengar dengan menggunakan diafragma stetoskop di sepanjang batas bawah sterna atau pada apex jantung. Dan

bunyi

ini

dapat

dibedakan

dengan

murmur

dengan

cara

memperhatikan perubahan bunyi ketika jantung berdetak dan saat peru bahan posisi

Namun yang patut menjadi catatan adalah bunyi gesekan p a d a d a d a merupakan bunyi ekstrakardial yang berlangsung singkat dan bunyi ini

tidak

saja

spesifik pada gesekan pericardium (perikarditis) tapi juga pada geseka n pleura (pleuritis atau iritasi pleura).

Pada kasus disebutkan bahwa pasien merasakan nyeriyang bertambah hebat saat bernapas dalam namun kemudian membaik ketikabersandar

ke

depan.

Selain itu ditemukan bunyi tiga komponen dengan intensitastinggi. Maka mekanisme timbulnya bunyi gesekan pericardial kemungkinan besar juga dipengaruhi

oleh

gesekan pleura.

Sehingga

mekanismenya

dapat

digambarkansebagai berikut. Awalnya bakteri menginfeksi wilayah paru – paru, infeksi ini mengaktifkanmekanisme pertahanan tubuh. Khusus di pleura, mekanisme radang menyebabkanpeningkatan permeabilitas pembuluh darah pleura sehingga cairan dari pembuluhdarah dapat merembes keluar lalu masuk ke ruangan pleura. Peningkatan cairan diruangan pleura ini ikut meningkatkan konsentrasi protein dalam ruangan pleurasehingga tekanan onkotik pleura meningkat dan ini makin memperbanyak cairanyang masuk ke ruangan pleura. Untuk itu tubuh mengaktifkan system limfatik agarcairan dari ruang pleura dapat keluarkan. Limfadenopati (pembesaran

limfe

nodus)

terjadi karena mekanisme ini. Timbulnya rasa nyeri ketik a bernapas dalam

disebabkan oleh peningkatan cairan pada pleura

menyebabkan

perubahan

tekananyang ekstrem ketika bernapas dalam mengakibatkan penekanan pada reseptor nyeri pleura.

Mekanisme dari pleura kemudian ikut membuat rangkaian mekanisme padap e r i k a r d i u m. A g e n i n f e k s i d a r i p l e u r a k e mu d i a n me l a k u k a n i n v a s i k e ja n t u n g . Namun invasi ini dihalangi oleh pericardium. Untuk mengalahkan bakteri yangd a t a n g , c a i r a n s e r o s a ya n g a d a p a d a r u a n g a n p e r i c a r d i a l me n i n g k a t k a r e n a produksi interferon

serta

antibodi

lainnya.

Peningkatan

ini

menyebabkan

distribusic a i r a n p e r i c a r d i a l t i d a k s e i m b a n g s e r t a m e n g a k i b a t k a n l a p i s a n p e r i c a r d i a l khususnya parietalis dapat bergesekan dengan pleura.

Distribusi

cairan

yang

tidakm e r a t a s e r t a p e r g e s e k a n d e n g a n p l e u r a m e n y e b a b k a n m o d u l a s i i n t e r a k s i interventrikuler selama siklus kardiak ikut terga nggu. Itulah mengapa terdengarb u n yi d e n g a n i n t e n s i t a s t i n g g i p a d a s a a t v e n t r i k u l e r s i s t o l i k , p r e - d i a s t o l i k d a n kontraksi atrium. Pada ketiga kondisi ini, terjadi perubahan volume ventrikel yangcukup signifikan. Jadi interpretasi bunyi gesekan di dada tidak dapat langsung ditebak berasaldari gesekan

independen

pericardium

ataupun

pleura

saja, tanpa

anamnesasebelumnya serta dukungan dari pemeriksaan fisik lainnya.

adanya

Related Documents

Hub
June 2020 15
Hub
June 2020 17
Hub
December 2019 32
Hub
June 2020 19
Hub Etnik
May 2020 15

More Documents from ""