Kemampuan bertahan dan perkembangan infeksi dari benih ke tanaman merupakan fase terakhir proses penularan dari patogen Æ Suatu patogen terbawa benih dapat ditularkan atau tidak ke tanaman berikutnya Ada korelasi positif antara struktur m.o yg terbentuk ketika terbawa benih dgn penularan m.o tsb ke tanaman berikut. Hifa dpt sbg struktur yg mampu bertahan lebih lama pd benih dibanding konidia
Prinsip penularan patogen terbawa benih ke tanaman 1. 2. 3. 4. 5.
Infeksi intraembrio diikuti infeksi sistemik pada tanaman Infeksi intraembrio diikuti infeksi lokal pada tanaman Infeksi ekstraembrio diikuti infeksi sistemik pada tanaman Infeksi ekstraembrio diikuti infeksi lokal pada tanaman Kontaminasi pada benih diikuti infeksi sistemik pada tanaman 6. Kontaminasi pada benih diikuti infeksi lokal pada tanaman 7. Kontaminasi Æ saprofit secara eksternal Æ infeksi sistemik 8. Kontaminasi dengan organ benih Æ fase non parastik Æ infeksi
1. Infeksi intraembrio diikuti infeksi sistemik pada tanaman
Embrio terinfeksi Æ benih berkecambah Æ patogen aktif Æ penetrasi dan infeksi via batang atau mengikuti titik tumbuh Penularan pada tanaman Æ Diikuti gejala tertentu (rebah kecambah, nekrosa, busuk) Æ Tanpa gejala (infeksi laten)
U. nuda
U. maydis
X. phaseoli
Colletotrichum dematium
Bean Common Mosaic Virus
• Contoh
Ustilago nuda Miselium dorman Æ hifa tumbuh interselular Æ titik tumbuh Æ saluran pembuluh Æ infeksi Æ sistem perakaran
Xanthomonas phaseoli Sel bakteri Æ infeksi kutikula kotiledon Æ interselular Æ jaringan pembuluh Æ daun dan bagian tanaman.
2. Infeksi intraembrio diikuti infeksi lokal pada tanaman
Patogen di embrio Æ infeksi lokal Æ gejala lokal pada daun, petiol atau batang
Colletotrichum lindemuthianum
3. Infeksi ekstraembrio diikuti infeksi sistemik pada tanaman Patogen menginfeksi endosperm, kulit biji, pericarp Benih berkecambah Æ patogen tumbuh Æ penetrasi dan infeksi selam tanaman tumbuh
Botrytis anthopila Gbr bukan Botrytis anthophila
Drechslera graminae pd barley
4. Infeksi ekstraembrio diikuti infeksi lokal pada tanaman Patogen di luar embrio selama masa proses benih berkecambah Patogen terbawa pasif ke kotiledon, kulit benih Æ penetrasi ke jaringan tanaman
Septoria apiicola
Alternaria brassicola
Xanthomonas phaseoli
5. Kontaminasi pada benih diikuti infeksi sistemik pada tanaman
Patogen berada di permukaan benih Benih berkecambah Æ patogen tumbuh Æ penetrasi Æ infeksi tanaman muda
Terkontaminasi TMV
Tanpa TMV
6. Kontaminasi pada benih diikuti infeksi lokal pada tanaman Patogen hidup secara saprofit di tanah atau sisa tanaman untuk periode tertentu Æ kondisi optimal Æ patogen tumbuh Æ infeksi tanaman Banyak terjadi pada patogen tular tanah Contoh ;Sclerotinia sclerotiorum
7. Kontaminasi Æ saprofit secara eksternal Æ infeksi sistemik Patogen berada di permukaan benih Patogen hidup sebagai saprofit pada periode tertentu Æ kondisi optimal Æ tumbuh Æ infeksi pada tanaman Contoh : Fusarium oxysporum f.sp callistephi
Gambar: gejala F.O. fsp lycopersici
8. Kontaminasi dengan organ benih Æ fase non parastik Æ infeksi Ovari mengalami transformasi menjadi sklerotium atau puru Patogen hidup sebagai saprofit untuk periode tertentu atau membentuk struktur bertahan Æ kondisi optimal Æ patogen tumbuh Æ penetrasi dan infeksi
Ustilaginoidea virens.
Penularan Patogen Terbawa Benih Ke Tanaman • Pola penularan tidak ekstrim terpisah • Suatu patogen bisa menular dengan beberapa macam pola. • Tipe perkecambahan benih mempunyai kaitan erat dengan penularan patogen terbawa benih 1. Tipe Epigeal Kotiledon tumbuh di atas permukaan tanah 2. Tipe Hipogeal Kotiledon dan struktur yang lain di dalam tanah dan menjadi sumber nutrisi untuk starting point patogen