FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERKEMBANGAN PENYAKIT TERBAWA BENIH Pengaruh faktor lingkungan terhadap patogen terbawa benih 1. Mempengaruhi predisposisi inang Contoh : tomat terpredisposisi oleh layu Fusarium krn (1) tanah dan suhu mendekati optimum perkembangan tan. (2) kelembaban tanah yg rendah (3) panjang hari (short day length) (4) intensitas cahaya rendah (5) kadar nitrogen, fosfor, pH yg rendah dan Potassium tinggi 2. Mempengaruhi perkembangan penyakit (1) kemantapan infeksi (2) penampakan inang yg terinfeksi
Faktor-faktor tsb adalah; a. Soil Moisture; kelembaban tanah berpengaruh pada perkecambahan spora, vitalitas dan meningkatkan predisposisi inang (soilborne pathogen) Kelembaban udara yg tinggi berpengaruh pd patogen yg menginfeksi bagian atas tanaman b. Suhu tanah; berpengaruh pada perkecambahan benih dan patogen Suhu dan kelembaban yg optimum untuk pertumbuhan patogen in vitro, Optimum juga untuk transmisi penyakit tular benih in vivo. SUHU dan KELEMBABAN mrp faktor integral yg kritikal dlm menentukan - Laju transmisi penyakit terbawa benih. Contoh; - Aspergillus niger banyak menginfeksi bawang yg diproduksi di tempat yg panas dan laju transmisinya paling tinggi pd suhu yg optimum utk pertumbhn.fungi (32.50C)
- Mikroflora patogenik pd permukaan benih akan ‘diam” pd kondisi yg non-optimal, akan aktif jika suhu dan kelembaban cocok utk perkembangannya. Contoh; benih yg terinfeksi Alternaria zinniae jika ditanam pd tempat yg kering akan menghasilkan benih bebas patogen. Kelembaban merupakan faktor kritikal yg menentukan transfer penyakit (dgn syarat air bebas penyakit terpenuhi)
Suhu dan Kelembaban Nekrotroph?
Biotroph? Kelembaban kurang berpengaruh, suhu
Transmisi patogen pd kondisi
Tanah yg lebih berpengaruh thd perkecambahan
Tanah kering dingin dan berkurang
Contoh; - Ustilaginales fungi (optm 10-150C)
Pd tanah yg basah dan hangat
- SBMV jika tmbh pd suhu 16-200C, 95% virus terbawa benih, pd 28-300C (55% virus
Contoh:
terbawa benih)
Rebah kecambah (Fusarium
- Cherry leaf roll virus 100% terbawa benih pd suhu 200C, dan 0% pada suhu 30oC
culmorum, F.graminearum) tinggi pd suhu 16-230C pd tanah kering (3037% max.water holding capacity), dan Rendah pd tanah basah dgn suhu berapapun)
CLRV
PENYEBARAN DAN PERKEMBANGAN PENYAKIT TERBAWA BENIH Epifitiologi : studi tentang pertumbuhan dan penyebaran penyakit serta faktor yg mempengaruhi proses tersebut Ilmu yg mempelajari penyakit dalam suatu populasi tanaman yg mencakup persistensi dan penyebaran inokulum,serta faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya suatu penyakit (Mnrt Van der Plank) Siklus : infeksi m.o tan.masa produktif benih terinfeksi m.o terbawa benih dan bertahan tanaman baru perkmbgn m.o ?? Studi penyebaran penyakit penting untuk membuat prakiraan/prediksi tentang munculnya penyakit serta utk menentukan strategi pengendalian
Penyebaran dan perkembangan penyakit terbawa benih sangat tergantung oleh ; - Kerentanan (suseptibilitas) tanaman - Inokulum - Kondisi lingkungan Perkembangan & penyebaran penyakit (terbawa) benih merupakan Suatu keseimbangan antara potensial inokulum dan potensial penyakit
Keparahan penyakit = potensial inokulum x potensial penyakit
Kepadatan inokulum
Kerentanan
Potensial inokulum : jumlah propagul (kepadatan inokulum) yg infektif dan patogenisitas Potensial penyakit : kerentanan (suseptibilitas) tanaman inang dipengaruhi lingkungan, nutrisi, tingkat pertumb. Tan. Kerentanan bersifat genetis
Tingkat infeksi benih transmisi m.o ke tanaman penyebaran Inokulum di lapang tergantung beberapa faktor; - Inang (tingkat pertumbuhan, kerentanan/ketahanan) - Patogen (jumlah/kepadatan, virulensi dll) - Faktor lingkungan (biotis dan abiotis) - Agen pembawa - Interaksi antar faktor Kehilangan hasil dapat terjadi pd tingkat infeksi m.o pd benih sangat rendah Contoh : - 2 benih terinfeksi X.campestris pv. campestris per 10.000 benih kubis - 1 benih terinfeksi Phoma lingam per 10.000 benih kubis - 1% benih terinfeksi X.campestris pv. Vesicatoria Faktor lingkungan fisik mempunyai peranan sangat penting dlm Penyebaran m.o terbawa benih untuk menimbulkan penyakit dan Sebagai inokulum primer di lapang.
X. campestris pv. campestris
Phoma lingam = Leptosphaeria maculans
X. campestris pv. vesicatoria
Penyakit terbawa benih berdasarkan perkembangan m.o; 1. Penyakit Monosiklik (simple interest disease) - m.o terbawa benih menimbulkan penyakit dan menunjukkan gejala pd tan.berikut, tetapi reinfeksi (penyebaran infeksi berikutnya) tidak terjadi - Tjd bila benih terinfeksi atau terkontaminasi berat m.o patogen - Sejumlah m.o terbawa benih yg bersifat biotroph - Hub.antara benih yg terinfeksi dg tan.terinfeksi sampai proses pembungaan, bersifat relatif tetap/konstan. Contoh ; smut/gosong (Ustilago maydis)
Formulasi : Y = E.K Y = kejadian penyakit yg diperkirakan timbul E = tingkat infeksi m.o pd benih K = konstanta
Pengendalian m.o terbawa benih dari kelompok monosiklik relatif Lebih mudah perlakuan benih
2. Penyakit Polisiklik (compound interest disease) - m.o terbawa benih tan.
menimbulkan infeksi dan gejala pd
menghasilkan inokulum
tan.lain
menyebar ke
menimbulkan penyakit secara luas
- Inokulum melakukan perbanyakan multiganda dan tersebar bersama pertumbuhan tanaman (bila kondisi optimal) - Inokulum dpt tersebar bersama cipratan air hujan, angin, vektor atau cara lain - Penyebaran sangat dipengaruhi faktor lingkungan - Sebagian besar m.o terbawa benih necrotroph - Infeksi sekunder (inang alternatif, tanah sisa tan.)