Hk Maritim

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hk Maritim as PDF for free.

More details

  • Words: 3,325
  • Pages: 8
A. HUKUM MARITIM 1. a. Jelaskan dan uraikan tanggung jawab pidana dan tanggung jawab perdata dalam kaitannya dengan tanggung jawab pencemaran laut ! b. Dalam hal bagaimana pemilik kapal bebas dari tanggung jawab pada pencemaran laut dari kapalnya berdasarkan International Convention on Civil Liability for Pollution Damage 1969/1992? c. Berapa batas tanggung jawab maksimum dan bagaimana cara mengatasinya apabila batas maksimum tersebut terlewati sesuai butir “b” tersebut diatas ? Jawab : a. Sesuai CLC 69 maka pemilik kapal dibebani tanggung jawab langsung atau street liability atas kerusakan lingkungan laut yang disebabkan dari kapalnya dengan kata lain pemilik bertanggung jawab atas kompensasi kerusakan lingkungan laut akibat pencemaran dari kapalnya. b. 1) Force Majeure (akibat perang, bencana alam, perang saudara) 2) Akibat tindakan atau kelalaian atau kesalahan dari pihak ke-3 3) Disebabkan karena kelalaian atau kesalahan dari pemerintah atau penguasa yang bertanggung jawab atas bekerjanya atas sarana bantu navigasi. c. Batas tanggung jawab pemilik kapal 3 juta SDR (3,8 juta US$) untuk kapal yang mengangkut < 5.000 ton, sedangkan untuk kapal yang mengangkut minyak 5.000 ton s/dalam 140.000 ton batas tanggung jawab max sebesar 3 juta SDR ditambah 420 SDR untuk setiap kenaikan tonnage kapal. Cara mengatasinya apabila batas max tanggung jawab tersebut terlewati maka dibentuklah International fund berdasarkan International Convention on The Establishment for Oil Pollotion Damage 1971 yang berlaku tahun 1978. International fund ini memberikan tambahan atas batas tanggung jawab pemilik kapal max 52,2, juta SDR atau sekitar 66 juta US$.

2. a. Surat-surat kapal manakah yang harus diserahkan kepada Syahbandar setiba kapal disebuah pelabuhan Indonesia? b. Bagian manakah dari buku Catatan Minyak tidak diperuntukkan sebuah kapal bukan tanker? c. Jelaskan tentang Kisah Kapal : 1) Pihak manakah yang membuatnya ? 2) Siapakah dari awak kapal (selain nakhoda) yang turut menanda tanganinya ? Jawab : a. Surat laut, surat ukur, sijil kapal, manifest, konosemen, buku kesehatan, surat ijin berlayar pelabuhan terakhir, crew list dan sertifikat dan kelaikan. b. 1) Mengenai ukuran tiap-tiap tanki yang dimiliki kapal

2) Mengenai tata cara pembuangan ballast 3) Tentang oil cargo apa yang mau dimuat dan dimana 4) Tentang pemindahan oil cargo apa yang mau di muat dan dimana 5) Tentang pembongkaran oil crgo selama dalam pelayaran 6) Bagian tanker itu mempunyai ballast tetap atau tidak a. 1) pihak yang membuat kisah kapal yaitu nakhoda di hadapan pejabat yang berwenang seperti syahbandar atau konsulat setempat 2) Awak kapal yang turut menandatanganinya yaitu : perwira jaga yang pada waktu jaga mengalami cuaca buruk, bagaimana keadaan kapal dan tindakantindakan mana yang diambil untuk penyelamatan kapal dan muatan. 3. a. Untuk keadaan manakah diterbitkan : 1) Letter of Indemnity 2) Bank Guarantee b. Dalam jenis Charter manakah terdapat klausula : 1) Off – Hire 2) Cesser c. Klausula manakah yang mengatur imbalan pihak Asuransi untuk awak Kapal yang berjasa dalam pengurangan kerugian ? d. Mengapa pihak pemilik muatan mengasuransikan muatannya, sedangkan menurut KUHDagang maupun Hague-Visby Rules ’68 pihak pengangkutlah yang bertanggung jawab atas keselamatan muatan ? Jawab : a. 1. Letter of Indemnity di terbitkan oleh penanggung asuransi untuk keperluan agar tidak menanggung resiko akibat kesalahan penyerahan barang dan klaim muatan. 2. Bank Guarantee diterbitkan sebagai pengganti order B/L untuk jaminan penyerahan barang karena konosemen asli belum di terima oleh pihak penerima. b. 1. Off Hire Clause terdapat pada time Charter yaitu kewajiban percharter membayar sewa charter selama kurun waktu charter. Umumnya sewa charter didasarkan pada jumlah tonase bobot mati kapal dan dibayarkan dimuka - Untuk satu bulan penuh (baltime) - Untuk semi-bulanan (produce) tetapi juga dengan cara - Joint venture dengan menggunakan “basic rate” (pembagian merata jika percharter menerima penghasilan lebih) 2. Cesser clause terdapat pada voyage charter yaitu tanggung jawab percharter berakhir pada saat barangbarang dimuat ke dalam kapal serta diselesaikannya tagihan-tagihan. c. ??????

d. – Untuk menjaga kemungkinan rusaknya barang selama perjalanan - Pemilik barang kawatir akan kehilangan ongkos apabila barangnya tiba dalam keadaan rusak atau hilang - Ongkos pembongkaran dan pengurusan barang, yang harus di bayar oleh pemilik barang, walaupun barang di terima pemilik dalam keadaan rusak - Premi asuransi, sebagai imbalan tidak dikembalikannya dan premi untuk barang yang hilang. - Mengingat kemungkinan terjadi barang tidak sampai sehingga keuntungan yang diharapkan semula tidak di perolehnya. 4. a. Perbedaan apakah yang terdapat antara Kerugian Umum (General Average) dan Asuransi Laut ? b. Mengapakah kepada pihak pengangkut diberikan kelonggaran tentang tanggung jawab melalui pengaturan pembatasan tanggung jawab (limitation of liability) ? c. Jenis perjanjian charter manakah yang lebih banyak menimbulkan masalah untuk pihak pemilik kapal ? Mengapa demikian ? Jawab : Perbedaannya : - Pada general average, merupakan penanggungan bersama demi penyelamatan kapal / barang dari suatu bahaya - Asuransi laut, tidak bertujuan untuk menutup semua kerugian yang diderita tertanggung dan polis hanya menyebutkan resiko-resiko yang dijamin. b. Karena didalam pasal IV ayat 2 HR dirinci kerugian / kerusakan yang tidak dapat dibebankan kepada penanggung jawab pengangkut, seperti : 1) Tindakan, kelengahan atau kegagalan nakhoda, pealut, pandu atau orang-orangnya pengangkut dalam hal navigasi atau dalam pengelolaan kapal. 2) Kebakaran, kecuali disebabkan kesalahan atau ketidaktahuan nyata dari pengangkut

3) Bahaya, malapetaka dan kecelakaan laut dapal perairan pelayaran. 4) Kejadian diluar kekuasaann manusia dst. c. Jenis perjanjian charter yang lebih banyak menimbulkan masalah bagi pihak pemilik kapal adalah time charter, karena pemilik kapal harus menanggung biaya awak kapal, reparasi, minyak pelumas, survey dan asuransi. 5. Uraikan dan jelaskan kedaulatan-kedaulatan yang dimiliki sebuah negara pantai sesuai UNCLOS 1982 terhadap : Laut teritorial dan laut pedalaman b. Zona tambahan c. Zona Ekonomi Eksklusif Jawab : a. Laut teritorial dan laut pedalaman Laut teritorial (12 mil) yang mengelilingi nusantara dan perairan nusantara b. Zona tambahan Selebar 12 mil laut yang mengelilingi laut wilayah selebar 12 mil laut dimana Indonesia dapat melaksanakan pengawasan atas masalah-masalah bea cukai, fiskal, imigrasi atau kesehatan. Zona tambahan dapat ditarik 24 mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut wilayah di ukur. c. Zona Ekonomi Eksklusif Selebar 200 mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut wilayah diukur serta dimana Indonesia melaksanakan kedaulatan atas sumber kekayaan alam yang terkandung didalamnya, dan yuridiksi atas instalasi-instalasi, pulau buatan dan bangunan, pengaturan riset ilmiah kelautan, serta perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.

HUKUM MARITIM 1. a. Jelaskan pekembangan hukum laut yang menyangkut laut teritorial Indonesia mulai dari Proklamasi sampai sekarang ! b. Jelaskan permasalahan yang timbul dalam kaitannya dengan Zoan Ekonomi Eksklusif Indonesia !

2. a. Penyewa kapal membayar ongkos bareboat charter jauh lebih murah dibandingkan time charter. Jelaskan mengapa demikian? b. Apa yang dimaksud dengan subletting yang biasa dilakukan oleh pencharter bareboat?

Jawab : a. Laut Teritorial Indoensia 1) Ordonansi laut teritorial dan lingkungan maritim 1939 Dalam ordonansi ini laut wilayah diatur 3 mil dari pantai 2) UU No. 4 tahun 1960 (tentang perairan Indonesia) • Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia • Laut wilayah Indonesia – lajur laut sejauh 12 mil dari garis pantai terluar pada saat air surut terendah • Pada selat kurang dari 24 mil dengan negara lain, garis batas laut Indonesia ditarik pada tengah selat • Lalu lintas damai perairan pedalaman Indonesia terbuka bagi kapal asing • Tidak berlakunya ketentuan ordonansi-ordonansi laut dan lingkungan maritim 1939 3) UU no ; 19 tahun 1961 (persetujuan konbensi Jenewa tahun 1958) Pemerintah memberikan persetujuan 3 konvensi :  Pengambilan ikan, hasil laut, dan pembinaan submersumber hayati laut bebas.  Daratan kontinental  Laut bebas 4) PP no. 8 tahun 1962 (lalu lintas laut damai kapal asing perairan Indonesia) • Melintasi laut wilayah dan perairan pedalaman Indonesia - dari laut bebas kepelabuhan dan sebaliknya - dari laut bebas ke laut bebas • Tidak dibenarkan berhenti, berlabuh, mondar-mandir tanpa alasan yang sah • Tidak bertentangan dengan kemanan, ketertiban umum tidak mengganggu perdamaian negara RI • Kapal perang asing harus memberi tahu kapal KSAL dan kapal selain harus berlayar di permukaan air 5) Kepres No. 103 tahun 1963 (lingkungan maritim) Mencabut UU no. 4 tahun 1960 – wilayah perairan Indonesia sebagai lingkungan maritim 6) UU No. 1 tahun 1973 (landas kontinen Indonesia) Landas kontinen Indonesia adalah dasar laut dan tanah dibawahnya diluar sampai kedalaman 200 meter. Masih boleh eksplorasi dan eksloitasi. 7) UU No. 5 tahun 1983 (tentang ZEE) ZEE – jarak laut wilayah Indonesia 200 mil di ukur dari garis pangkal pantai b. Yang hak berdaulat untuk melakukan tindakan hukum terhadap pencarian sumber daya hayati dan non hayati, serta pelanggaran yang menimbulkan pencemaran laut.

Jawab : a. Bareboat charter • Pencarter diberikan penguasaan penuh atas kapal dan segala biaya eksploitasi kapal, termasuk biaya reparasi dan survey kapal • Sewa berdasar bobot mati musim panas dan di bayar tiap bulan Time Carter Sewa berdasar waktu dan tiap ton bobot mati musim panas b.

Subletting – pencarter diberikan hak untuk melakukan re-charter, namun tetap bertanggung jawab kepada pemilik

3. a. Dalam syarat-syarat (kondisi) asuransi dikenal adanya “Deductble Clause”. Jelaskan maksudnya dan besar kecilnya duductable untuk pertanggungan atas kapal tergantung dari apa saja ! b. Apa yang dimaksud dengan istilah-istilah : Willful misconduct, Wear and tear, Inheren Vice, Ret or Vermin dalam asuransi laut ? Jawab : a. Deductable Clause Adalah syarat untuk menentukan penanggung hanya mengganti rugi bila kerugian jumlahnya diatas potongan Besar kecilnya deductable tergantung : ?????? b.

Yang dimaksud dengan : • Willful misconduct : Kerugian akibat kesengajaan / kelalaian tertanggung • Wear and tear : Kerusakan karena pemakaian (ans) dan ini pasti terjadi • Inheren Vice : Kerusakan karena sifatnya / rusak dengan sendirinya (buah-buahan) • Ret or Vermin Kerusakan barang karena dimakan tikus / serangga

4. a. General average merupakan kondisi yang menarik bagi carrier apabila ada kerusakan yang timbul terhadap muatan yang diangkut. Jelaskan mengapa demikian ?

C.

b. Persyaratan apa yang harus dipenuhi agar kondisi general average dapat dibenarkan ? Jawab : a. Karena bila terjadi kerusakan atas kapal / barang menjadi penanggung bersama demi menyelamatkan kapal / barang dari bahaya umum. b. Yang harus dipenuhi agar kondisi general average dapat dibenarkan : 1) Harus merupakan bahaya umum 2) Upaya penyelamatan harus berhasil 3) Dilakukan dengan suka rela HUKUM MARITIM 1. a. Jelaskan tanggung jawab pengangkut berdasarkan Hague visby rule ! b. Kewajiban apa yang harus dilaksanakan oleh pengangkut agar ia dapat mempunyai hak imunitas dalam ganti rugi berdasarkan aturan tersebut? Jawab : a. Tanggung jawab pengangkut berdasarkan Hague visby rule :  Pasal II : membebankan kepada pengangkut kewajiban dan tanggung jawab mengenai pemuatan, pelayanan, pemadatan, pengangkutan, penyimpanan, pembongkaran serta memberikan sejumlah hak dan kebebasan  Pasal III ayat I menetapkan pengangkut sebelum dan pada waktu dimulai pelayaran melaksanakan dengan ocuraganya : 1) Menyediakan kapal laik laut 2) Mengawaki, melengkapi dan membekali kapal dengan cukup 3) Mempersiapkan ruang muat, kamar es dan kamar pendingin  Pasal III ayat 2 pengangkut wajib melaksanakan tingkat kegiatan dan perbuatan yang wajar demi keselamatan dan keutuhan barang  Pasal 3 ayat 8 bahwa setiap surat perjanjian uang membebaskan pengangkut dari tanggung jawab  Pasal IV ayat 5 mengatur tanggung jawab maximal pengangkut atas pengganti kerugian, yaitu maksimal 100 tiap kali kecuali dan harga barang diberitahukan oleh pemilik b. Melaksanakan dengan sewajarnya : 1) Menyediakan kapal laik laut 2) Mengawaki, melengkapi dan membekali kapal dengan cukup 3) Mempersiapkan ruang muat, kamar es, kamar pendingindan semua bagian kapal tempat dapat diterima, diangkut dan disimpan dengan baik dan aman 2. Dalam diterbitkan dan oleh pihak mana : a. Letter of Indemnity b. Letter of Abandonment

hal

manakah

dapat

4) Disengaja untuk menyelamatkan kapal 5. Sebuah negara kepelautan seperti Indonesia harus menyelesaikan Sea Lane (Alur Laut Kepelautan) untuk dilewati oleh kapal-kapal asing. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) persyaratan yang harus dipenuhi di dalam pelayaran sepanjang Sea Lane ! Jawab : • Tidak boleh melakukan pencemaran • Tidak boleh melakukan penyelundupan • Tidak boleh melakukan perbudakan Jawab : a. Letter of Indemnity diterbitkan dalam hal : B/L kotor (Foul / BL) dan biasanya shipper keberatan jika B/L nya terdapat catatan, maka untuk menghilangkan catatan tersebut shipper menerbitkan Letter of Indemnity b. Letter of Abandonment diterbitkan dalam hal : Construktive total loss jika pihak penanggung telah membayar ganti rugi kepada tertanggung atas interest yang mengalami total loss maka ihak tertanggung akan menyerahkan Letter of Abandonment atau pelepasan. 3. a. Jelaskan dan uraikan kedaulatan yang dimiliki oleh Negara pantai menurut UNCLOS 82 terhadap : • Laut teritorial • Zona tambahan a. Hal apa saja yang dapat dikategorikan suatu kapal dalam melaksanakan lintas damai diangga tidak damai berdasarkan UNCLOS 82 Jawab : b. Kedaulatan yang dimiliki oleh negara pantai menurut UNCLOS 82 : • Laut teritorial 12 mill laut dihitung dari titik terendah air pada waktu air surut pada garis pantai (LWS) kedaulatan yang dimiliki yaitu menjaga kedaulatan negara dari gangguan luar yang membahayakan negara • Zona Tambahan 24 mil laut dihitung dari garis pangkal dimana lebar laut teritorial dikukur. kedaulatan yang dimiliki yaitu mengadakan pengawasan atas masalah-masalah bea cukai, fiskal, imigrasi atau kesehatan. c. Hal yang dapat dikategorikan suatu kapal dalam melaksanakan lintas damai dianggap tidak damai berdasarkan UNCLOS 82 yaitu apabila melakukan hal-hal seperti :

1) Melakukan setiap ancaman atau penggunaak kekerasan terhadap kedaulatan, kelebihan wilayah atau kemerdekaan politik negara pantai 2) Melakukan lataihan ataupun praktek dengan senjata 3) Melakukan perbuatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang merugikan pertahanan dan keamanan negara pantai 4) Melakukan kegiatan propaganda 5) Melakukan peluncuran, pendaratan atau penerimaan pesawat udara diatas kapal dan juga perlengkapan militer 6) Melakukan penyelundupan 7) Melakukan pencemaran secara disengaja dan parah yang bertentangan dengan konvensi 8) Melakukan kegiatan yang mengganggu sistem komunikasi atau fasilitas dan instalasi lainnya negara pantai 4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tanggung jawab Pidana dan tanggung jawab Perdata dalam pencemaran laut oleh minyak dari kapal b. Dalam hal bagaimana pemilik kapal bebas dari tanggung jawab dalam pencemaran laut dari kapalnya berdasarkan International Convention on Civil Liability for Oil Pollution Damage 69/92? Jawab : a. Tanggung jawab pidana yaitu tanggung jawab yang dibebankan terhadap awak kapal dengan ancaman penjara / denda apabila membuang limbah berminyak dengan sengaja dan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tanggung jawab perdata yaitu tanggung jawab yang dibebankan kepada pemilik kapal dengan pemberian ganti rugi / kompensasi apabila kepalanya menimbulkan kerusakan laut akibat pencemaran. b. Pemilik kapal bebas tanggung jawabnya pada pencemaran laut dari kapalnya berdasarkan ICCL 69/92 adalah dalam hal :

• Pencemaran sebagai akibat perang • Pencemaran sebagai akibat sabotase • Pencemaran sebagai akibat kesalahan negara korban yang bertanggung jawab atas tidak bekerjanya sarana bantu navigasi 5. a. Sebutkan jenis / macam B / L ditinjau dari : cara pengapalannya, dari yang menerima barang dan dari kondisi barang b. Di dalam B / L terdapat catatan “The holder of this Bill of landing is the owner of goods state here in” Jawab : a. Jenis B/L ditinjau dari cara pengapalannya : o Shipped B/L / on board BL o Received (for shippment) B/L Jenis B/L ditinjua dari pihak yang menerima barang : • Konosemen atas nama / rekta atau straight B/L • Konosemen kepada pengganti / to the holder B/L • Konosemen kepada pebawa / to bearer B/L Jenis B/L ditinjau dari kondisi barang  Konosemen bersih (clear B/L)  Konosemen kotor (foul B/L) b. Yang dimaksud “The holder of this bill of lading is the owner of the good state here in” adalah pemegang konosemen ini dinyatakan sebagai pemilik atas barang yang disebutkan didalamnya.

D. PERAWATAN KAPAL

1) Plat baja dibersihkan dari semua kotoran kemudian dicat dengan lapisan pertama yaitu wash caat primer paint 2) Pnegecatan lapisan penutup pertama dan kedua pada daerah top side, bottom dan bottom dilakukan beberapa hari sebelum kapal diluncurkan 3) Pengecatan anti fauling paint dilakukan pada bottom side, beberaa jam sebelum kapal diluncurkan 4) Pengecatan dilakukan pada cuaca baik. Setiap lapisan harus kering betul sebelum lapisan berikutnya di berikan / di cat. 5) Area yang dicat • Bottom side (area) • Belt area • Top side • Stern area • Propeller • Radar / kemudi

1. a. Apa yang dimaksud dengan Hammer Slag (mill scale) Bagaimana cara menghilangkan Mill Scale, jelaskan ! Jawab : a. Yang dimaksud dengan Hammer Slag (mill scale) Suatu lapisan pada plat baja yang baru saja di cetak dimana plat telah dipanasi antara 700 s/dalam 1.0000 C lapisan tersebut berwarna kemerahan b. Cara menghilangkan mill scale : Weathering Pickling Blasting 2. a. Terangkan cara pengecatan hull kapal b. Untuk pencegahan karat dilambung kapal digunakan dengan menggunakan Kathode Protection, terangkan cara-caranya dan jenis-jenis kathoda Jawab : a. Terangkan cara pengecatan hull kapal

b.

Cara kerja kathoda protection dan jenisnya

 ZN Anoda – dengan jalan meletakkan Cara kerjanya : ZN picces pada lambung kiri dan kanan kapal terutama bagian yang dekat dengan logam-logam jenis lain  MG Anoda Cara kerjanya : dengan mengalirkan listrik lemah + ke mg anoda dan arus listrik – ke kulit kapal dengan maksud agar mg Anoda habis terlebih dahulu  Wire tng Cara kerjanya : dengan mengalirkan arus listrik lemah + di hubungkan ke kawat baja – kekulit kapal  3. Sebutkan cara-cara perawatan dan perbaikan alat-alat penolong dan alat-alat kebakaran diatas kapal sesuai SOLAS 1974 Jawab : Cara perawatan aalat penolong dan kebakaran : • Alat-alat penolong - Sekoci – diperiksa setiap bulan - Rakit penolong – diperiksa dan dirawat setiap tahun - Skoci terjun – diganti / diperbaharui setiap 30 bulan / 5 tahun • Alat kebakaran - Fire hydrant, fire hose – diperiksa dan dirawat setiap 3 bulan - Fire alarm – diperiksa dan dirawat setiap 2,5 tahun - Emergency fire pomp – diperiksa dan dirawat yang waktunya di sesuaikan - Botol-botol CO2 – ditimbang dan dilaksanakan percobaan hembusan pada pisa saluran setiap 2 tahun - Foam – dilakukan analisa sifat dalam waktu 4 tahun 4. sebutkan perencanaan perawatan kapal oleh pihak kapal, pemilik kapal dan pihak dok Jawab : 1) Pihak kapal • Pembagian tugas tanggung jawab pekerjaan • Merencanakan kegiatan • Siapkan daftar sertificate yang akan expire dan yang akan diperpanjang • Menyeleksi pekerjaan yang akan dibatalkan atau ada tambahan • Siapkan gambar-gambar yang perlu, suku cadang yang akan digunakan dan peralatan khusus • Membebaskan ruang muatan dan tanki yang akan diperiksa 2) Pihak pemilik  Repair list final yang dikirim kapal  Melengkapi suku cadang dan peralatan yang dibutuhkan  Menghubungkan klasifikasi dan yang terkait lainnya (jasa khusus lainnya)  Pengawas membicarakan perencanaan pekerjaan dengan golongan dan yang terkait 3) Pihak dok

• • • •

Membicarakan kapal – golongan – pengawas Tentukan pekerjaan-pekerjaan yang rutin Pasang / lengkapi alat-alat / komunikasi Galangan sudah di kontak klasifikasi dan yang terkait lainnya • Galangan siapkan pemetaan kebakaran dan fasilitas yang diperlukan kapal lainnya • Bila pekerjaan di mulai, rapat harian membicarakan permasalahan (manager proyek, pengawas, nakhoda / klem stop golongan ) juga melaporkan perkembangan pekerjaan 5. Pada saat kapal naik dok pertama-tama dilakukan pemeriksaan bottom arca, jelaskan apa yang diperiksa dan dilakukan oleh siapa saja, terangkan cara perbaikan terhadap kapal yang kandas dan tubrukan Jawab : Yang pertama diperiksa : • Ketebalan dari pada plat bottom tersebut • Pemeriksaan pada tangki-tangki bagian dasar bergando (ballast) • Zine anoda yang tidak layak Pemeriksaan dilakukan oleh Biro Klasifikasi. • Perbaikan kapal kandas dan tubrukan ◦ Dengan floating repair dan temporary repair yang perlu dilakukan - Perencanaan, pembagian tugas dilaksanakan dan dikendalikan - Memberitahu kantor pusat dengan melaporkan kejadian, minta singgah untuk melakukan permanent repair - Mencatat semua yang dikerjakan (log book) - Membuat statement of damage ◦ Dengan melakukan permanent repair setelah tiba dipelabuhan - Surveyor class bersama under writer surveyor langsung memeriksa statement of damage kemudian di survey dan mengeluarkan rekomendasi - Kemudian dilakukan repair permanent - Setelah selesai di survey oleh surveyor - Kemudian dilakukan perbaikan dan memberikan sertificate kesempurnaan 6. Sebutkan keuntungan dan kerugian apabila perbaikan dan perawatan kapal dilakukan oleh ABK dan kontraktor Jawab : Oleh ABK : Keuntungan

- Biaya murah Bisa dilaksanakan setiap saat kapal beroperasi Setiap kerusakan segera dapat di atasi langsung Kerugian - Peralatan terbatas - Tidak ada garansi - Kemampuan terbatas - Hanya bisa dikerjakan pada keadaan tertentu Oleh Kontraktor : Keuntungan : - Hasil pekerjaan bisa dipertanggung jawabkan - Di kerjakan oleh tenaga ahli - Ada garansi kerja -

Kerugian : Biaya lebih mahal Butuh waktu tertentu Mengganggu jadwal operasional kapal Setiap kerusakan tidak dapat ditangani dengan langsung

Related Documents

Hk Maritim
June 2020 19
Hk Investasi
October 2019 35
Hk Lingkungan.docx
May 2020 11
Hk-hotel
July 2019 34