Hiperbilirubinemia didefinisikan sebagai kadar bilirubin serum total >5 mg/dL (86 μmol/L). Hiperbilirubinemia sering dijumpai pada minggu-minggu pertama setelah lahir, sebagian besar ringan
dan dapat
membaik
tanpa pengobatan.
Biasanya istilah
hiperbilirubinemia dipakai untuk ikterus neonatorum setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar serum bilirubin. Hiperbilirubinemia bisa disebabkan proses fisiologis atau patologis atau kombinasi keduanya. Hiperbilirubinemia fisiologis yang terjadi pada bayi adalah ketika kadar bilirubin indirek tidak melebihi 12 mg/dL pada hari ketiga dan bayi premature pada 15 mg/dL pada hari kelima. Ikterus atau jaundice adalah warna kuning pada kulit, sklera, dan mukosa akibat penumpukan bilirubin tak terkonjugasi pada jaringan. Ikterus pada neonatus akan terlihat bila kadar bilirubin serum >5 mg/dL. Bronchopneumonia adalah salah satu jenis dari pneumonia yang dapat disebabkan oleh berbagai organisme seperti bakteri, virus, dan jamur dan ditandai oleh peradangan akut pada dinding bronkiolus. Penyakit ini umumnya terjadi pada wanita dan menyebabkan angka kematian sekitar
6%. Streptococcus pneumoniae
(pneumococcus) dan Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang
biasanya
menyebabkan bronkopneumonia pada orang dewasa dan anak-anak. Pneumonia adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di bawah 5 tahun (balita). Diperkirakan hampir seperlima dari kematian anak di seluruh dunia, sekitar 2 juta anak di bawah lima tahun meninggal setiap tahun akibat pneumonia, sebagian besar di Afrika dan Asia Tenggara. Insiden pneumonia di negara berkembang adalah 30-45% per 1000 anak di bawah usia 5 tahun, 16-22% per 1000 anak pada usia 5-9 tahun, dan 7-16% per 1000 anak pada anak yang lebih tua . Bentuk pencegahan yang dapat dilakukan pada penyakit Pneumonia antara lain : 1. Pemberian imunisasi dan vitamin A
2. Menghindari faktor paparan asap rokok dan polusi udara
3. Membiasakan cuci tangan
4. Isolasi penderita
5. Menghindarkan bayi/anak kecil dari tempat keramaia numum