4
tertentu, seperti 2/10, n/30. Potongan tunai diberikan agar mempercepat pengumpulan piutang, dengan demikian akan memperkecil biaya yang terjadi adanya piutang tersebut. 1. Kebijakan Kredit dan Pengumpulan Piutang Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang mencakup beberapa keputusan, antara lain:(1) kualitas account accepted, (2) periode kredit, (3) potongan tunai, (4) persyaratan khusus, (5) tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang.
Usaha pengumpulan piutang dapat dilakukan
dengan cara pengiriman surat, telepon, melalui agen, atau cara lain seperti penundaan pengiriman baru sampai pembayaran piutang sebelumnya. Usaha pengumpulan piutang yang terlalu aggressive juga harus dihindarkan karena akan mengurangi penjualan dimasa mendatang dan keuntungan, langganan akan pindah ke pesaing perusahaan yang lebih mudah. Pada saat perusahaan akan menentukan usaha yang mana yang akan dijalankan juga harus memperhatikan dana yang tersedia untuk pengumpulan piutang itu.
2.2
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Terhadap Piutang Volume penjualan kredit, semakin besar volume penjualan kredit, makin besar investasi yang tertanam dalam Piutang. Syarat pembayaran (termin), semakin lama masa kredit,semakin besar invesatasinya. Ketentuan tentang pembatasan kredit, batasan kredit dapat berupa kuantitatif (plafon kredit, semakin besar plafon kredit perpelanggan makin besar investasi yang diperlukan) dan kualitatif (selektif terhadap pelanggan kredit, makin ketat seleksi akan semakin memperkecil investasi dalam piutang). Kebijakan pengumpulan piutang, pengumpulan piutang dapat bersifat aktif (menggunakan debt collector)pengumpulan piutang lebih tepat waktu tetapi perlu tambahan biaya pengumpulan piutang, atau pasif yaitu
5
keyakinan bahwa debitur menepati janji, maka resiko tertunggaknya piutang lebih besar. Kebiasaan membayar dari para langganan, apabila sebagian besar pelanggan membayar pada masa diskon (termin 2/10;n/30), maka membutuhkan investasi lebih kecil, tetapi jika pelanggan membayar pada hari ke 30 atau bahkan menunggak, perlu investasi yg besar.
2.3
Penilaian Risiko Kredit dan Penyaringan Pelanggan
Penilaian Pelanggan (5C) 1. Character (Karakter), menyangkut kejujuran, tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban. 2. Capacity (Kapasitas), Kemampuan untuk membayar hutangnya (dilihat dari Aktiva dan jumlah hutang berdasarkan laporan keuangan) 3. Capital (Kapital), dilihat dari jumlah Modal Sendiri yang dimiliki perusahaan dari suatu periode. Perbandingan antara Modal Sendiri dan Modal Asing 4. Collateral (Kolateral/jaminan), jaminan dalam pengambilan kredit biasanya berupa surat berharga. 5. Conditions (kondisi), kondisi perekonomian secara umum.
Langkah Penyaringan Pelanggan 1. Penentuan besarnya risiko yang akan di tanggung oleh Perusahaan. 2. Penyelidikan tentang Kemampuan untuk Memenuhi Kewajibannya. a. Soliditas
Komersiil,
ditunjukkan
dari
kebiasaan/kejujuran
perusahaan dalam kewajibannya pada pihak tertentu. b. Soliditas Finansiil, jumlah mol kerja yang dimiliki perusahan. c. Soliditas Moril, sifat dan moril dari pimpinan. 3. Mengadakan Klasifikasi dari Para Pelanggan berdasarkan Risiko Pembayarannya.
6
4. Mengadakan seleksi dari Pelanggan
2.4
Perputaran Piutang Perusahaan membutuhkan dana yang likuid guna keberlangsungan usaha yaitu yang paling likuid kas dan piutang, tetapi untuk akun piutang perusahaan sering kesusahan untuk mendapatkan dana piutang tersebut tergantung dengan pelanggan karena dari sisi lain operasional perusahaan tidak begitu memeriksa hanya berorientasi pada penjualan saja. Perputaran piutang harus terjadi karena menunjukkan berapa kali suatu perusahaan melakukan tagihan atas piutangnya pada suatu periode tertentu. Receivable Turnover sangatlah penting untuk dilakukan karena semakin tinggi perputaran piutang, maka piutang yang dapat ditagih oleh perusahaan makin banyak. Sehingga akan memperkecil adanya piutang yang tidak tertagih dan memperlancar arus kas. Perputaran piutang menyatakan periode berputarnya menunjukkan semakin cepat perusahaan kembali menjadi kas. Manajer piutang perusahaan harus bisa menambah penjualan kreditnya dan menjaga ratarata piutang harus tetap rendah supaya perputarannya meningkat (Putra, 2012). Bertambahnya penjualan kredit diharapkan dapat meningkatkan laba, sehingga profitabilitas juga meningkat. Salah satu komponen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar adalah persediaan. Pengelolaan persediaan merupakan suatu pekerjaan yang sulit,
kesalahan dalam
menentukan tingkat persediaan dapat berakibat fatal. Besarnya persediaan dapat ditingkatkan sepanjang ada penghematan. Keseimbangan antara penghematan dan biaya yang timbul sangat tergantung atas tambahan biaya simpan dan pengendalian persediaan yang efisien. Perusahaan yang memberikan jangka waktu kredit yang panjang cenderung memiliki piutang usaha yang relatif tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang memberikan jangka waktu kredit yang pendek. Kas yang diperoleh dari penagihan piutang akan meningkatkan solvensi dan mengurangi risiko kerugian dari piutang tak tertagih.
7
2.5
Anggaran Pengumpulan Piutang Piutang termasuk AL yang kurang likuid, karena tidak bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu.
Perusahaan
pada
dasarnya
menginginkan
uang
tunai,daripada memiliki jumlah piutang yg besar, karena uang kas bisa segera dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Dalam sistem penjualan secara kredit, saat penjualan barang tidak bersamaan waktunya dengan penerimaan kas. Oleh karena itu penjualan secara kredit perlu dibuat perencanaan kapan piutang tersebut dapat diterima kasnya. Kegiatan perencanaan penerimaan piutang menjadi uang tunai disebut Anggaran pengumpulan piutang (Receivable Collection Budget) . Budget tersebut dapat
disusun
berdasarkan
anggaran
penjualan
kredit
dengan
memperhatikan kebiasaan pembayaran pelanggan dalam membayar piutang. Contoh: PT “X” merencanakan membuat anggaran pengumpulan piutang untuk 6 bulan pertama tahun 2016 adalah sbb: data penjualan kredit: Januari
100 Juta
Pebruari
110 Juta
Maret
115 Juta
April
120 Juta
Mei
105 Juta
Juni
125 Juta
Syarat pembayaran 5/10 – n/60. Penjualan dianggap awal bulan, penjualan bulan November dan desember 2015 masing-masing sebesar 90 juta dan 95 juta. Menurut pengalaman pembayaran piutang tersebut adalah sbb:
8
A. 50% dibayar satu bulan setelah bulan penjualan. B. 10% dibayar dua bulan setelah bulan penjualan. C. 30% dibayar dengan memanfaatkan masa disko. D. 10% dibayar pada bulan penjualan tanpa memanfaatkan masa diskon.
ANGGARAN PENGUMPULAN KAS JAN-JUNI 2016(000) Diterima Bulan Feb Mar
Bulan
Piutang
Jan
Nov
90,000
9,000
Des
95,000
47,500 9,500
Jan
-
April
Mei
Juni
-
-
-
-
-
-
-
-
100,000 38,500 50,000
10,000
-
-
-
Feb
110,000
55,000
11,000
-
-
Mar
115,000
44,275
57,500
11,500
-
April
120,000
46,200
60,000
12,000
Mei
105,000
40,425
52,500
Juni
125,000
42,350
48,125 95,000 101,850 109,275 114,700 111,925 112,625