Grade 9 - Session X -teknologi Reproduksi

  • Uploaded by: superstring
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Grade 9 - Session X -teknologi Reproduksi as PDF for free.

More details

  • Words: 473
  • Pages: 2
KELAS IX SAINS KURNAS TEKNOLOGI REPRODUKSI Name: _____________________

Class: 9 ___

Date: ____ ______ 2008

A. PEMANFAATAN TEKNOLOGI UNTUK PRODUKSI PANGAN 1. Penggunaan teknik nuklir, yaitu berhubungan dengan unsur radioaktif antara lain: a. Pemberantasan hama tanaman dengan cara pemandulan hama b. Pengawetan makanan, yaitu penyinaran dengan unsur radioaktif c. Mengetahui umur tanaman yang baik untuk pemupukan agar dimungkinkan penggunan pupuk dengan efisien d. Untuk mencegah pertunasan misalnya pada umbi kentang e. Mengubah faktor pembawa sifat hidup. 2. Penemuan pemanfaatan alat-alat pertanian yang tepat guna. Seperti alat pengoalh tanah, alat pemberantas hama, alat pengolah hasil pemanenan, alat penyimpan hasil panen. 3. Teknik penanaman, misalnya sistem hidroponik (kultur air) dan kultur pasir. B. MEMILIH BIBIT UNGGUL Bibit unggul sangat penting dalam upaya meningkatkan produksi pangan. Dengan penggunaan bibit unggul maka besar peluangnya akan diperoleh hasil yang lebih baik (sesuai sifat unggul yang diinginkan). Sifat dari organisme, manusia, hewan maupun tumbuhan dibawa oleh gen. pembawa sifat ini terdapat dalam kromosom. Kromosom terdapat dalam nukleus (inti sel). Sel terdiri dari sel tubuh (somatis) dan sel kelamin. Kromosom juga terbagi atas dua bagian yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (genosom). Setiap satu sel tubuh manusia terdapat 46 kromosom (diploid), dan pada setiap satu sel kelamin (sperma atau ovum) terdapat 23 kromosom (haploid). Jumlah kromosom pad asetiap spesies berbeda-beda, misalnya pada marmut 60 kromosom, kelinci 44 kromosom dan lain-lain. Sifat individu yang ditentukan oleh susunan gen disebut genotip dan sifat yang tampak (terlihat) sesuai susunan gen yang terdapat pada tubuhnya disebut fenotip. Misalnya susunan genotip MM → memunculkan sifat warna bunga merah (fenotip). Untuk mendapatkan bibit unggul terdapat dua cara, yaitu: 1. Hibridasi atau pembastaran, yaitu penyilangan dua individu yang berbeda varietasnya. 2. Mutasi, yaitu pengubahan susunan gen atau kromosom, misalnya dengan cara radiasi. 1. Hibridasi atau pembastaran Hibridasi bertujuan untuk menggabungkan beberapa sifat dari dua varietas sehingga diperoleh varietas yang memiliki gabungan sifat yang diharapkan Contoh: Tumbuhan ercis berbunga merah disilangkan dengan tumbuhan ercis berbunga putih, keturunannya berbunga merah, dapat dituliskan bentuk persilangannya adalah sebagai berikut: Induk/Parental (P): merah x putih (MM) (mm) Gamet (sel kelamin): M

m

Filial/turunan(F):

Mm (merah) Dalam hal ini M menutupi sifat m, maka M disebut dominan dan m disebut resesif. Apabila disilangkan hasil turunan pertama tadi maka akan diperoleh hasil sebagai berikut: Induk/Parental (P): merah x merah (Mm) (Mm) Gamet sel kelamin: M, m M, m

Filial/Turunan(F): M

M

m

MM

Mm

m

Mm

mm

Diperoleh, perbandingan fenotip = merah : putih = 3 : 1 Perbandingan genotip = MM : Mm : mm = 1 : 2 :1 Apabila peristiwa di atas adalah intermediet/kodominan/domain tidak penuh dimana M sama kuat dalam memunculkan sifat dengan m sehingga genotip Mm memunculkan sifat fenotip merah muda maka keturunan pertama (F1) adalah merah muda (Mm) dan turunan ke-2 (F2) yaitu hasil persilangan F1 (Mm x Mm), diperoleh:

untuk lanjutan bisa diunduh di: http://www.ziddu.com/download/5050081/grade9 -sessionx-TEKNOLOGIREPRODUKSI.doc.html

Related Documents


More Documents from "superstring"