Gingiva Baru[1055]

  • Uploaded by: Audina Faradiba
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gingiva Baru[1055] as PDF for free.

More details

  • Words: 1,408
  • Pages: 10
Gingiva

Oleh : Kelompok 5

Anggun Putri Pratiwi

04031181823018

Audina Faradiba

04031181823019

M.Fauzan Arief Sidharta

04031181823020

Dosen Pengampu : drg.Shanty Chairani,M.Si

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

Gingiva

1. Definisi Gingiva adalah bagian mukosa rongga mulut yang mengelilingi dan melekat pada gigi dan menutupi lingir (ridge) tulang alveolar.

2. Struktur

a. Sulkus Gingiva Sulkus gingiva (gingiva sulcus) merupakan celah dangkal disekeliling gigi yang pada sisi sebelah dalam didindingi oleh permukaan gigi, pada sisi sebelah luar didindingi oleh epitel sebelah dalam dari gingiva bebas. Bentuk sulkus adalah seperti huruf V. pada sulkus gingiva terdapat suatu cairan yang dinamakan GCF (Gingiva Cleficular Fluid) yang banyak mengandung leukosit dan berfungsi dalam pertahanan tubuh.

b. Free Gingiva Gingiva bebas merupakan bagian gingiva paling koronal dan tidak melekat ke permukaan gigi dan lebar gingiva sekitar 1,0 mm. Gingiva berbatasan dengan gingiva cekat oleh alur gusi bebas (free gingival groove). Gingiva bebas merupakan bagian tepi gingiva yang menyelimuti gigi seperti kerah pada baju. Bagian gingiva ini membentuk dinding jaringan lunak (gingival sulcus).

c. Attached Gingiva Gingiva ini kaku lenting dan melekat erat ke periosteum tulang alveolar yang berada dibawahnya. Permukaan vestibular dari gingiva cekat terus memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat digerakkan, bagian tersebut dinamakan mucogingival junction. Lebarnya bervariasi pada setiap tipe gigi dan berkisar antara 1.0-9,0 mm. Biasanya gingiva cekat paling lebar pada daerah incisivus (3,5-4,5 mm pada maksila dan 3,3-3,9 pada mandibula), dan paling sempit pada daerah premolar pertama (1,9 mm pada maksila dan 1,8 pada mandibula).

d. Gingiva Interdental Gingiva interdental adalah bagian gingiva yang mengisi embrasur gingiva (gingival embrassure), yaitu ruang interproksimal di bawah area kontak gigi. Bentuknya seperti lembah. Bila gigi geligi berkontak, col akan menyesuaikan terhadap bentuk gigi geligi di apikal daerah kontak. Bila gigi-gigi yang berdekatan tidak saling berkontak, tidak ada col dan gingiva interdental kelihatan berbentuk datar atau konveks.

Secara mikroskopis gingiva tersusun oleh lapisan epithelium stratificatum squamosum dan pada bagian tengah berupa jaringan ikat yang dinamakan dengan lamina propria. Fungsi utama epitel gingival ialah untuk melindungi struktur yang berada dibawahnya, serta memungkinkan terjadinya perubahan selektif dengan lingkungan oral yang dapat terjadi oleh adanya proses proliferasi dan diferensiasi. Epitel gingiva berasal dari jaringan ectodermal yang berdasarkan pada morfologi dan fungsionalnya dapat dibedakan menjadi:

Bagian gingiva menunjukkan epitel crevicular (A) dan bagian atas epitel junctional (B). Di situs ini epitel junctional mungkin setebal 15-30 sel. Perhatikan tanda kutikula email (panah) yang membantu menggambarkan dua jenis epitel (× 200).

Bagian mukosa gingiva. Epitel (A) parakeratin dengan nuklei ditahan

di

lapisan

keratin

superfisial. B = lamina propria (H & E; × 100). .

a. Junctional epithelium Junctional epithelium membentuk perlekatan antara gingival dengan permukaan gigi. Jenis epitel ini ialah epithelium stratifikatum squamosum non-keratinized. Junctional epithelium akan melekat pada gigi dengan bantuan lamina basal. Perlekatannya ke permukaan gigi diperkuat pula oleh serat-serat gingival yang mendukung gingival bebas ke permukaan gigi, oleh sebab itu, junctional epithelium dan serat-serat gingival dianggap sebagai unit fungsional yang disebut unit dentogingival.

b. Oral epithelium Jenis epitel yang terdapat pada gingival cekat dan gingival tepi adalah epithelium stratifikatum squamosum keratinized. Meluas dari batas mukogingival ke krista tepi gingival (crest gingival margin), kecuali pada permukaan palatal dimana tepi epitel ini menyatu dengan epitel palatum. Lamina basal yang menyatukan epitel gingival ke jaringan ikat gingival bersifat permeable terhadap cairan, namun dapat menjadi penghalang bagi bahan partikel tertentu. Pada oral gingival epithelium memiliki retepeg yang menonjol kearah lamina propia.

Oral epithelium dapat dibagi kedalam beberapa lapisan sel yaitu: -

Basal layer (Stratum Basal)

-

Prickle cell layer (Stratum Spinosum)

-

Granular cell layer (Stratum Granulosum)

-

Keratinized cell layer (Stratum Korneum)

c. Oral sulcular epithelium Oral sulcular epithelium melindungi sulkus gingival dan menghadap ke permukaan gigi tanpa melekat padanya. Jenis epitel ini merupakan epithelium stratifikatum squamosum non-keratinized yang berlapis tipis, tidak berkeratin, tanpa retepeg dan perluasannya mulai dari batas koronal junctional epithelium sampai ke krista tepi gingival. Karena bersifat semipermeable, epitel ini dapat ditembus oleh produk bakteri yang masuk kedalam gingiva dan cairan gingiva yang keluar dari sulkus gingiva.

3. komposisi Jaringan ikat gingiva atau biasa disebut dengan lamina propria terdiri atas komponen berupa 60% kolagen, 5% fibroblast dan 35% saraf dan pembuluh darah.

Diagram

menunjukkan

pengaturan

kelompok serat kolagen utama dalam lamina

propria

gingiva.

(A)

bagian

buccolingual; (B) bagian mesiodistal; (C) bagian

horisontal;

(D)

bagian

buccolingual sepanjang col interdental. A = serat dentogingival; B = serat memanjang; C = serat melingkar; D = serat

alveologingival;

E

=

serat

dentoperiosteal; F = serat transseptal; G = serat setengah lingkaran; H = serat transgingiva; I = serat interdental; J = serat vertikal.

Serat kolagen utama dalam lamina profina a. Serat dentogingival muncul dari permukaan akar di atas alveolar puncak dan memancar untuk memasukkan ke dalam lamina propria gingiva. Itusebagian besar serat superfisial terletak di bawah epitel crevicular, tengah grup terletak hampir secara horizontal dan kursus kelompok terdalam di antaranya gingiva dan tulang alveolar b. Serat longitudinal untuk jarak jauh dalam gingiva bebas, beberapa mungkin untuk seluruh panjang lengkungan. c. Serat circular setiap gigi dalam marginal dan interdental gingiva. Beberapa menempel pada sementum, beberapa ke tulang alveolar. Beberapa interdental bergabung dengan kelompok serat dari gigi yang berdekatan.

d. Serat alveologingival berjalan dari puncak tulang alveolar dan septum interdental, menjalar secara koroner ke dalam lamina propria di atasnya dari gingiva. e. Serat dentoperiosteal hanya terjadi pada gingiva labial / bukal dan lingual. Mereka muncul dari sementum dan melewati puncak alveolar untuk dimasukkan periosteum. f. Serat transseptal melewati secara horizontal dari akar satu gigi, di atas puncak alveolar, untuk dimasukkan ke dalam akar gigi yang berdekatan. Serat semacam itu memberikan dasar anatomi untuk menghubungkan semua gigi di gigi. Mereka telah terlibat dalam mekanisme penyimpangan mesial g.Serat semicircular berasal dari sementum dekat sementum-enamel persimpangan, silangkan gingiva marginal bebas dan masukkan ke posisi yang sama di sisi yang berlawanan dari gigi. i. Serat transgingiva memperkuat serat melingkar dan setengah lingkaran. Serat muncul dari sementum serviks dan meluas ke marginal gingiva dari gigi yang berdekatan, menyatu dengan serat melingkar. f. Serabut interdental melewati bagian koronal interdental gingiva dalam arah buccolingual, menghubungkan bukal dan lingual papilla. g. Serabut vertikal timbul pada mukosa alveolar atau gingiva yang melekat dan keluar secara koronal menuju gingiva marginal dan papilla interdental.

Beberapa sel yang teridentifikasi dalam jaringan ikat yaitu: a. Fibroblast Berperan dalam produksi jenis fiber pada jaringan ikat dan berperan dalam sintetik matriks di dalam jaringan ikat. b. Sel mast Memperoduksi substansi vasoaktif yang dapat mempengaruhi fungsi system microvaskular dan mengontrol aliran darah yang melalui jaringan. c. Makrofag Berperan dalam fagositosis dan fungsi sintetik di dalam jaringan. d. Sel-sel inflamatori Terdiri atas neutrophil granulosit, limfosit dan sel plasma.

4. Fungsi Gingiva a. Pendukung Gingiva mendukung gigi melalui perlekatan koronal ke puncak tulang alveolar yang membentuk suatu garis dentogingival dari gigi ke gingiva di dekat CEJ. Termasuk JE (kira-kira luasnya hanya <1 mm) dan perlekatan jaringan pendukung (kira-kira luasnya >1 mm). Pita yang lebih koronal (epitelium jungsional,JE) kemudian melekatkan gingiva ke gigi melalui sambungan sel (disebut hemidesmosom),sedangkan pita yang lejaringan bih apikal (jaringan ikat) melekatkan gingiva pada sementum melalui beberapa kelompok serabut gingiva yang terbuat dari jaringan pendukung kolagen. b.Pelindung Gingiva melindungi jaringan di bawahnya karena terdiri atas jaringan pendukung fibrus padat ditutupi oleh lapisan jaringan yang relatif kencang disebut epitelium berkeratin. Epitelium berkeratin tahan terhadap iritasi bakteri,kimia,suhu dan mekanik. Gingiva berkeratin membantu mencegah penyebaran radang ke jaringan periodontal yang lebih dalam. Tetapi, lapisan sulkular (epitelium) dan JE dari tepi gingiva dan papila interdental hanya memberikan sedikit perlindungan. Hal ini karena daerah ini tidak berkeratin,lebih mudah dilewati produk bakteri,hanya sebagai penghalang lemah terhadap iritasi bakteri,dan bahkan dapat ditembus bakteri pada penyakit periodontal yang agresif. c. Estetik Gingiva yang sehat menutupi akar gigi dan papila interdental secara normal mengisi embrasur gingiva di antara gigi tetangga (gigi sebelahnya). Bentuk gingiva yang sehat berperan pada apa yang disebut sebagai senyuman estetik. Untuk gigi anterior, tepi gingiva berbentuk parabola dengan garis gingiva insisif sentral atas dan kaninus pada tinggi yang sama, tetapi garis gingiva insisif lateral kira-kira 1 mm lebih ke arah koronal (lebih banyak gingiva yang tampak). Kesimetrisan diperlukan khususnya antara insisif sentral atas. Apabila seseorang tersenyum, bibir atas harus secara ideal berada pada tinggi tepi gingiva bebas dari insisif sentral dan kaninus, dan bibir bawah harus menutupi tepi insisal.

d. Fonetik Fonetik termasuk pada artikulasi suara dan bicara. Jaringan gingiva harus menutupi akar gigi, apabila akar gigi terbuka khususnya pada interoproksimal,suara dapat terpengaruh karena udara berjalan melewati ruang embrasur yang terbuka.

Daftar Pustaka Berkovitz,B. K. B, G. R. Holland, B. J. Moxham. 2017.Oral Anatomy, Histology and Embryology.London:Elsevier.

Related Documents


More Documents from ""