Gangguan Kepribadian Anankastik.pptx

  • Uploaded by: Miqi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gangguan Kepribadian Anankastik.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 699
  • Pages: 15
GANGGUAN KEPRIBADIAN ANANKASTIK Pembimbing: dr. Ni Wayan Ani P, Sp.KJ Oleh: Miftah Rizqi (2011730155)

KEPANITERAAN KLINIK STASE PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA ISLAM KLENDER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2017

PENDAHULUAN • Kepribadian adalah totalitas dari ciri perilaku dan emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang dalam kehidupan sehari-hari, dalam kondisi yang biasa. Sifatnya stabil dan dapat diramalkan. • Karakter adalah ciri kepribadian yang dibentuk oleh proses perkembangan dan pengalaman hidup. Temperamen dipengaruhi oleh faktor genetik atau konstitusional yang terbawa sejak lahir, bersifat sederhana, tanpa motivasi, baru stabil sesudah anak berusia beberapa tahun.

Perkembangan kepribadian merupakan hasil interaksi dari faktor-faktor: 1. konstitusi (genetik, temperamen) 2. perkembangan, dan 3. pengalaman hidup (lingkungan keluarga, budaya).

Gangguan kepribadian berbeda dari perubahan kepribadian dalam waktu dan cara terjadinya.

Gangguankepribadian kepribadian adalah proses perubahan adalahsuatu suatu proses perkembangan, muncul ketika masa kanakyang didapat, yang biasanya pada usia dewasa, kanak atau remaja dan berlanjut sampai dewasa. setelah stress berat atau berkepanjangan, Gangguan kepribadian bukan keadaan sekunder deprivasi lingkungan yang ekstrem, dari gangguan jiwa lain atau penyakit otak, gangguan jiwa yang meskipun dapat didahului danparah timbulatau bersamaan penyakit/cedera otak dengan gangguan lain.

GANGUAN KEPRIBADIAN

KELOMPOK A

KELOMPOK B

KELOMPOK C

•• Orang Orangdengan yangperilaku seringyang kali • Orang yang dianggap terlalu dramatis, tampak cemasemosional, atau dan aneh ataumenentu). eksentrik. eratik (tidak ketakutan. • Kelompok ini mencakup •• Kelompok Kelompok ini mencakup terdiri dari gangguaninikepribadian gangguan kepribadian gangguan kepribadian antisosial, paranoid, skizoid, dan ambang (borderline), histrionik, menghindar, dependen, skizotipal. dan narsistik. dan obsesif-kompulsif.

GANGGUAN KEPRIBADIAN ANANKASTIK

DEFINISI • Pola perilaku berupa preokupasi dengan keteraturan, peraturan, perfeksionisme, kontrol mental dan hubungan interpersonal, dengan mengenyampingkan: – – – – –

Fleksibilitas Keterbukaan Efisiensi Bersifat pervasif, dan Awitan sejak dewasa muda nyata dalam pelbagai konteks

FITUR KLINIS • Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif kepribadian disibukkan dengan aturan, peraturan, ketertiban, kerapian, rincian, dan pencapaian kesempurnaan. • Mereka bersikeras bahwa aturan harus diikuti secara kaku dan tidak bisa mentolerir apa yang mereka anggap pelanggaran. • Mereka kekurangan fleksibilitas dan tidak toleran. Mereka mampu bekerja lama, asalkan rutin dan tidak memerlukan perubahan yang mereka tidak dapat beradaptasi.

DIAGNOSIS • Dalam wawancara, pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif mungkin memiliki sikap kaku. • Afek mereka tidak tumpul atau datar, tetapi dapat digambarkan sebagai yang terbatas. • Mereka kekurangan spontanitas, dan suasana hati mereka biasanya serius. • Pasien tersebut mungkin cemas tentang tidak terkendali dalam wawancara. Jawaban mereka untuk pertanyaan luar biasa rinci. • Mekanisme pertahanan yang mereka gunakan adalah rasionalisasi, isolasi, intelektualisasi, pembentukan reaksi, dan kehancuran.

KRITERIA DIAGNOSTIK • Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan. • Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (details), peraturan, daftar, urutan, organisasi atau jadwal. • Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian tugas. • Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, dan keterikatan yang tidak semestinya pada produktivitas sampai mengabaikan kepuasan dan hubungan interpersonal. • Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan social. • Kaku dan keras kepala. • Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain mengikuti persis caranya mengerjakan sesuatu, atau keengganan yang tak beralasan untuk mengizinkan orang lain mengerjakan sesuatu. • Mencampur-adukan pikiran atau dorongan yang memaksa dan yang enggan.

TATA LAKSANA • Clomipramine – 3x25mg (efek samping mengantuk)

• SSRI (selective serotonin re-uptake inhibitor) – Dapat diberikan fluoxetin 2x20mg, atau – Sertraline 2x50mg, atau – Esitalopram 2x10mg, atau – Fluvoxamin 2x50mg

TERAPI • Terapi kelompok dan terapi perilaku kadang-kadang menawarkan keuntungan tertentu. Dalam kedua konteks, mudah untuk menginterupsi pasien di tengah-tengah interaksi atau penjelasan maladaptif mereka. • Mencegah penyelesaian perilaku kebiasaan mereka menimbulkan kecemasan pasien dan membuat mereka rentan terhadap strategi belajar mengatasi yang baru. • Pasien juga dapat menerima hadiah langsung untuk perubahan dalam terapi kelompok, sesuatu yang kurang sering mungkin dalam psikoterapi individu. • Beberapa penelitian mendapatkan bahwa kombinasi farmakoterapi dan terapi perilaku lebih efektif menurunkan gejala obsesif-kompulsif.

DAFTAR PUSTAKA • Mangindaan, Lukas. Ed: Elvira, S. D.,& Hadisukanto, G. (2014). Buku Ajar Psikiatri: Gangguan Kepribadian. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Hal 343-358. • Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (2010). Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. New York: Lippincott William&Wilkins. • Nevid, Jeffrey S., Rathus, Spencer A., Grenne Beverly. (2003). Psikologi Abnormal. Edisi ke-v. Jakarta: Penerbit Erlangga. • Departemen Kesehatan R.I. (1993). Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.

Related Documents


More Documents from "Henry Pacheco"