BAB I PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril. Dan sebagai Wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW, sebagaimana terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan salah satu kitab yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh umat Islam dan sampai sekarang masih terjaga keasliannya. Al-Qur’an dalam pengumpulannya mempunyai dua tahap yaitu tahap petama pengumpulan Al-qur’an dalam arti menghafal Al-Qur’an pada masa Nabi, tahap kedua dalam arti penulisan Al-Qur’an, hal ini dinamakan penghafalan dan pembukuan Al-Qur’an. Setelah Wafatnya Nabi Muhammad SAW, proses pengmpulan AlQur’an terus dilaksanakan oleh para khalifah sehingga terbentuklah Mushaf Usmani seperti yang ada pada saat sekarang ini. Penyebaran islam bertambah luas membuat para Qurra pun tersebar dan memiliki latar bealakang yang berbeda sehingga menimbulkan perbedaan dalam membaca Al-Qur’an. Hal ini menimbullkan kecemasan dikalangan sahabat. Sehingga Khalifah Usman bin Affan memerintahkan keempat orang quraisy yaitu, Zaid bin Zabit, Abdullah bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-harisi bin hysam. Keempat orang tersebutlah yang ditugas untuk menyalin dan memperbanyak Al-Qur’an dengan satu pedoman dalam cara-cara membacanya, hal ini telah di sepakati oleh para sahabat.
1
Dan Al-Qur’an juga memiliki multi fungsi dan selalu mempunyai hubungan yang pasti dalam fenomena-fenomena kehidupan, hal ini diantaranya mukjizat, akidah, ibadah, mu’amalah, akhlak, hukum, sejarah, dan dasar-dasar sains. Untuk itulah materi ini sangat penting untuk dipelajari, karena sangat disayangkan jika umat Islam tidak tahu apa itu Al-Qur’an tersebut. Hal inilah penulis berkeinginan membahas tentang Al-quran.
1.2 Rumusan Masalah a. Jelaskan pengertian dari al quran ! b. Bagaimana sejarah dari al quran ? c. Bagaimana penjelasan tentang al quran sebagai wahyu ? d. Bagaimana penjelasan tentang al quaran sebagai sumber hukum ? e. Apa itu mukjizat al quran ? f. Apa isi pokok kandungan al quran ? g. Bagaimana cara metode mempelajari al quran ? h. Sebutkan berita ilmiah al quran !
1.3 Tujuan Masalah a. Mengetahui pengertian al quran b. Mengetahui sejarah al quran c. Mengetahui tujuan al quran sebagai wahyu d. Mengetahui tujuan al quran sebagai sumber hokum e. Mengetahui mukjizat al quran f. Mengetahui isi pokok kandungan al quran g. Mengetahui metode mempelajari al quran h. Mengetahui berita ilmiah al quran
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al Quran Al Qur’an secara harfiah berarti “bacaan” juga di romanisasikan sebagai [qur’an] adalah sebuah kitab suci utama dalam agama islam, yang umat muslim percaya bahwa kitab ini di turunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad untuk umat manusia di muka bumi. Manna’al qathan ia mendefinisikan Al Qur’an adalah kalam Allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw dan beribadah dalam membacanya Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandung kandungan yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini : 2.1.1
Aqidah/Akidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir. 2.1.2
Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian “fuqaha” ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran
3
agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya. 2.1.3
Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya. 2.1.4
Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Alqur’an ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat, mu’amalat, munakahat, faraidh dan jihad. 2.1.5
Peringatan/Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa’id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa’ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib. 2.1.6
Sejarah-Sejarah/Kisah-Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT.
4
Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar.
2.2 Sejarah Al Quran Al-quran di turukan kepada nabi Muhammad SAW sejarah membuktikan Al-quran yang di turunkan 14 abad lalu telah diikuti banyak orang. Di mulai dari daerah padang pasir yang diapit oleh batu-batu yang panas dan tandus. Al-quran sekarang ini masih dalam karunianya tanpa ada sedikitpun perubahan Al-quran tersusun dalam 114 surah dengan 6236 ayat74437kalimat. Al-quran adalah wahyu Allah yang di terima oleh nabi Muhammad SAW. Membaca dan mengamalkan Al-quranadalah suatu ibadah yang merupakan suatu panduan hidup manusia dan referensi utama umat islam di samping sunnah rasul. Permulaan turunya Al-quran adalah bersamaan dengan di nobatkannya nabi Muhammad sebagai rasullah dalam usia 40 tahun Al-quran di turunkan ketika nabi Muhammad sedang berakhalwat di goa hira pada malam senin, 17 ramadhan tahun 610 M. peristiwa ini di namakan malam Al-qadar tanggal turunnya bertepatan dengan hari terjadinya kontak senjata antara kaum muslim denga kaun kafir quraisyi di BADR yaiu 17 ramadhan berdasarkan firman Allah SWT “ jika kamu sudah beriman akan allah dan akan apa-apa yang telah kami turunkan kepada hamba kami pada hari Al-furqan hari bertemu dua pasukan”. Ayat yang pertama kali diturunkan adalah Al-alaq ayat 1 sampai 5, sedangkan ayat yang terakhir adalah ketika nabi Muhammad sedang menunaikan iabdah haji wada di arafah, saar itu hari jumat 9 zulhijah 10 H atau pada bulan maret 632 M. Setelah ayat tersebut turun 81 hari kemudian nabi Muhammad berpulang
5
kerahmatullah pada 12 rabiul awal 11 H. Al_quran di turunkan dalam dua priode mekkah dan madinah. Priode pertama adalah ayat-ayat yang di turunkan ketika nabi masih bermukin di mekkah sejak saat penobatannya menjadi rasul sampai hijrah nya ke madinah selama 12 tahun dan 13 hari ayat-ayat yang turun dalam priode ini disebut makkiyah. Priode kedua ketika nabi hijrah ke madinah ayatayat tersebut yang turun di kota madinah di sebut madaniyah. Ayat-ayat makiyah meliputi 19/30 dari isi Al-quran terdiri dari 36 surah, sedangkan madaniyah 11/30 dari isi Al-quran terdiri dari 28 surah. Peerbedaan makiyah dan madaniyah makiyah pendek-pendek durah nya madaniyah panjang-panjang, surah makiyah terdapat banyqk peringatan kalu madaniyah banyak perkataan, makiyah mengandung hal-ahal yang berhubungan dengan tauhid, iman, taqwa,ancaman dan pahala.sedangkan sejarah madaniyah mengandung tentang hukum-hukum kemsyarakatan, kenegaraan, perang , hokum inter nasional dan hokum anatar agama lain. Awal nya susunan Al-quran tidak sebagai mana yang ada sekarang , tetapi turun terpencar lalu disusun.
2.3 Al Quran Sebagai Wahyu dan Rahmat
2.3.1
Al-Qur’an Sebagai wahyu Karena al quran diturunkan kepada nabi muhammad saw untuk
mengembangkan agama islam di seluruh dunia dan untuk meluruskan jalan hidup manusia.
2.3.2
Al-Qur’an Sebagai Rahmat Alquran mengenalkan dirinya menjadi rahmat bagi yang
mengimaninya. Dalam bahasa Arab, kata rahmat diartikan sebagai
6
kasih sayang. Beberapa ayat Alquran menjelaskan bahwa rahmat senantiasa bersentuhan dengan kelembutan, rasa cinta dan kasih sayang.
2.4 Al Quran Sebagai Sumber Hukum Sebagai sumber utama dalam sumber hukum agama Islam, Al – Qur’an memang menjadi objek penting bagi agama Islam. Sebagai pedoman hidup manusia, Al – Qur’an menjadi penting bahkan pokok dalam ilmu usul fiqh. Al - Qur’an mempunyai beberapa kedudukan dan fungsi, antara lain : 2.4.1
Sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Petunjuk yang di maksud dalah petunjuk agama atau biasa di
sebut dengan syariat. 2.4.2
Sebagai sumber pokok ajaran Islam. Sebagai sumber pokok ajaran Islam, Al – Qur’an tidak hanya
berisi ajaran yang berkaitan dengan Allah. Tetapi juga berisi tentang ajaran sosial-ekonomi, akhlak-moral, pendidikan,
kebudayaan, politik, dan
sebagainya. 2.4.3
Bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW. Terkait dengan bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW dan
sekaligus menjadi bukti bahwa informasi atau petunjuk yang di sampaikannya adalah benar – benar dari Allah SWT. 2.4.4
Peringatan dan pelajaran bagi manusia.
7
Didalam Al – Qur’an, banyak terdapat kisah para nabi atau rasul beserta umatnya. Kisah-kisah dalam Al – Qur’antidak hanya di maksudkan untuk menguraikan sejarah, melainkan yang terpenting adalah menggambakan bagaimana cara yang di tempuh oleh para nabi dan rasul terdahulu dalam mengembangkan dan menyeru kepada kebenaran. Dan bagaimana tantangan dan penderitaan yang mereka hadapi yang merupakan peringatan dan pelajaran yang sangat berharga bagi penegak agama yang membawa kebenaran hakiki.
2.5 Mukjizat Al Quran 2.5.1
Pembahasan Dilihat daripada segi bahasa, perkataan al-Mu’jizah
( )المعجزةitu berasal daripada akar kata al-`ajz ()العجز. Dalam konteks ini, Al-Raghib al-Asfahani berkata: ( )عجز اإلنسان مؤخرهyang bermaksud penghujung hidup manusia. Jadi, asal bagi perkataan al-`ajz itu ialah bermaksud penghujung sesuatu. Mukjizat merupakan anugerah Allah Ta’ala kepada seseorang yang selalu bersandar kepada-Nya. Dengan tujuan agar akal manusia tertunduk, pandangan mata bercahaya, mengagumi dan mempelajari ilmu dan hikmah. Menurut mukjizat dengan istilah adalah peristiwa luar biasa yamg terjadi melalui seseorang yang mengaku sebagai nabi, sebagai bukti kenabiannya. Justeru itu, kita mendapati al-Qur’an menggunakan perkataan al-Ayah ( )اآليةsewaktu memberikan dalil-dalil bagi para rasul sebagai hujah kepada kaumnya.
8
Diantara mukjizat dua puluh lima Nabi dan Rasul Allah Ta’ala, hanya mukjizat Al Qur’an yang abadi. Ia tetap menjadi mukjizat yang mudah diterima oleh ruh dan akal yang merasuk ke hati, memberi manfaat di dunia. Mukjizat Al Qur’an tidak luntur di hati orang-orang beriman. Menjadi bacaan yang solutif bagi setiap kondisi. Memberi ketenangan di hati, dirindukan dan diminati. Nilai ruh, ilmu dan hikmahnya tidak lekang. Ketetapan Allah Ta’ala akan Al Qur’an sebagai mukjizat terbesar, terlengkap, terpercaya, ternama dan terlama memiliki tujuan dan hikmah yang sangat besar. Perhitungan yang Mahacermat dan Mahateliti, tampil berbahasa terbaik yakni bahasa Arab. Menjadi tuntunan hidup paling lengkap, dari perihal terkecil hingga terbesar. Eksistensinya abadi, yakni sebagai petunjuk sepanjang kehidupan manusia di dunia dan berguna sampai hari kiamat. Di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk, serta pembeda antara yang benar dan yang batil. 2.5.2
Contoh –Contoh Mukjizat Secara garis besar, mukjizat dibagi dalam dua bagian pokok,
yaitu mukjizat yang bersifat material indrawi yang tidak kekal dan mukjizat immaterial, logis, dan dapat dibuktikan sepanjang masa. Mukjizat materil yang bersifat indrawi ini maksudnya adalah keluarbiasaannya dapat disaksikan atau dijangkau langsung lewat indra oleh masyarakat tempat nabi tersebut menyampaikan risalahnya. Contohnya : 1. Nabi Nuh membuat bahtera di Padang Pasir, ketika tuhan hendak menenggelamkan kaumnya
9
2. Nabi Ibrahim tidak hangus dibakar, karena api yang membakarnya menjadi dingin 3. Nabi Isa berupa kemampuan menyembuhkan orang buta, menyembuhkan penderita kusta dan menghidupkan orang mati 4. Nabi Shaleh berupa unta betina yang tidak boleh disembelih, hujjah atas kaumnya 5. Nabi Muhammmad berupa isra dan mi’raj, membelahkan bulan untuk membuktikan kenabiannya terhadap orang yahudi, bertasbihnya kerikil di tangan. Sedangkan, Mukjizat Immaterial/Maknawy (logis dan dapat dibuktikan
sepanjang
masa)
Mukjizat maknawi ialah Mukjizat ini bersifat kekal dan berlaku sepanjang jaman. Mukjizat tersebut adalah al-Quran al-Karim. Hal ini, menurut Syahrur karena Muhammad (sebagai penerima mukjizat ini) nabi terkhir sehingga mukjizatnya harus memiliki sifat abadi dan berlaku sampai dunia ini hancur, secara lebih gampang Syahrur membedakan mukjizat Nabi Muhammad dengan nabi-nabi sebelumnya. Pertama, aspek rasionalitas kenabian Muhammad
yang
matsanimendahului
berupa
al-Quran
pengetahuan
al-
dan al-sab’ul
inderawi,
yaitu
dalam
bentuk mutasyabih. Setiap jaman berubah, konsepsi-konsepsi alQuran masuk kedalam wilayah pengetahuan inderawi yang disebut sebagai takwil langsung yaitu kesesuaian antara teks pengetahuan terhadap hal inderawi. Kedua, al-Quran memuat hakikat wujud mutlak yang dapat di fahami secara relatif sesuai dengan latar belakang pengetahuan. Pada masa yang di dalamya usaha pemahaman al-Quran dilakukan. Ketiga, kemukjizatan al-Quran bukan hanaya bentuk redaksinya saja, tetapi juga kandungannya.
10
2.5.3
Isi Kandungan Mukjizat Dalam sejumlah ayat, Allah ta’ala menantang manusia untuk
satu kitab sebagaimana Al Qur’an. Satu kitab yang setara dengan kandungan isi Al Qur’an. Dan sampai sekarang tidak ada seorangpun yang mampu menjawabnya tantangan tersebut. Lalu, Allah tantang itu Allah turunkan tingkatnya. Kali ini bukan satu kitab, tapi menyamai sepuluh saja Al Qur’an. Lagi-lagi, tidak seorang pun yang mampu, tidak ada yang mampu membuatnya dan dari segala seginya, benarbenar menampakkan keistimewaan yang tidak ada tandingannya. Mukjizat Al Quran dari segi kandungan isinya memiliki banyak segi. Dari arah mana pun orang
memandang, dia akan
mendapatkan aneka keistimewaan. Semakin dipandang, semakin tampak keindahannya,
semakin banyak pula keajaiban
yang
didapatinya. Bagi para pecinta nilai-nilai keindahan, dia akan menemukan penjelasan dalam Al Quran yang menumbuhkan perasaan keindahan dalam diri, dan memberi nutrisi bagi pertumbuhan emosiemosi dalam diri. Bagaimana tidak, Al Quran akan mengajaknya untuk menikmati keindahan alamiah langit yang bertabur bintang, planet, bulan, dan benda-benda angkasa lainnya.
11
2.6 Isi Pokok Kandungan Al Quran 2.6.1
Akidah Al-qur’an mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu
menanamkan keyakinan terhadap allah swt yang satu,yang tidak pernah tidur dan tidak beranak atau diperanakan 2.6.2
Ibadah Ibadah dalam ajaran agama islam seperti mengucapkan 2
kalimah
syahadat,sholat
5
waktu,
bayar
zakat,puasa
bulan
ramadhan,beribadah haji (bagi yang mampu) 2.6.3
Akhlak Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia baik akhlak
terpuji (akhlakul karimah) maupun akhlak yang tercela (akhlakul madzmumah). Allah swt mengutus nabi muhammad saw tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlak. setiap manusia harus mengikuti apa yang di perintahkan-nya dan menjauhi segala larangannya 2.6.4
Hukum Hukum sebagai salah satu isi pokok ajaran Al-qur’an berisi
kaidah kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar dan menyeluruh bagi umat manusia,hukum yang di jelaskan dalam Al-qur’an meliputi: hukum perkawinan,hukum waris,hukum pidana,hukum perang,hukum antar bangsa
12
2.6.5
Peringatan Tadzkir(peringatan) adalah sesuatu yang memberi peringatan
kepada manusia akan ancaman allah swt berupa siska neraka. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada-nya dengan balasan berupa nikmat surga. Gambaran yang menyenangkan dalam Al-qur’an disebut(taghrib) gambaran yang menakuktan disebut( tahrib) 2.6.6
Kisah Al-qur’an juga berisi kisah-kisah mengenai orang-orang
terdahulu,baik yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat kepada allh swt atau kisah-kisah yang mendapatkan kejayaan karena ketaatannya kepada allah swt. kisah-kisah tersebut agar bisa menjadi pelajaran bagi orang-orang sesudahnya jenis-jenis kisah dalam Al-qur’an yaitu: kisah para nabi,kisah-kisah yang terjadi pada masa lalu dan orang orang
yang
tidak
berhubungan denga
dipastikan
kenabiannya,kisah-kisah
yang
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
rasulullah.
2.7 Metode Mempelajari Al Quran 2.7.1
Metode ma’tsur. Metode ini merupakan metode yang menggunakan riwayat
(sejarah) untuk menjelaskan ayat-ayat al-qur’an.
13
2.7.2
Metode penalaran. Metode ini terdiri atas beberapa metode, diantaranya adalah (a)
Metode tahlili (analisis) dan (b) Metode maudu’I (tematik). Metode tahlili adalah metode penafsirannya berusaha menganalisis kandungan ayat-ayat al-qur’an dengan melihatnya dari berbagai segi. Contoh : Q.S Al-Bayyinah ayat 1 (madaniyyah) yang berbunyi : “Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada
mereka
bukti
yang
nyata”
Penjelasan:
`Orang-orang yang mengingkari risalah Muhammad saw dan meragukan kenabiannya, yakni kaum musyrikin dan Nasrani, selamanya tidak akan mau meninggalkan pegangan mereka karena kekafiran yang sudah keterlaluan. Mereka telah meninggalkan kebenaran dan lebih menyukai pegangan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Sekalipun pada kenyataannya nenek moyang itu tidak
mengerti
sama
sekali
permasalahan
agama.
Rasulullah hadir di tengah-tengah mereka dengan membawa ajaran yang menggoncangkan terhadap ajaran yang sudah berakar di dalam keyakinan mereka, disamping sudah menjadi kebiasaan yang membudaya. Karenanya, mereka berupaya terus mencari alasan karena didorong oleh sikap ingkar mereka. Mereka mengemukakan hujjah yang mengatakan bahwa apa yang didatangkan Muhammad adalah sama dengan yang ada di tangan mereka dan bukan merupakan kebaikan jika apa yang didatangkan itu diikuti. Menurut mereka, dengan berpegang pada apa yang ada pada mereka dan berjalan sesuai dengan tata aturan nenek moyang mereka adalah lebih baik dan patut, bahkan lebih disukai oleh perasaan mereka karena dianggap akan membawa keselamatan. . Metode maudu’i adalah metode penafsiran
14
al-qur’an menurut tema (pokok, judul) tertentu misalnya, manusia, masyarakat, umat, agama, ilmu, dan teknologi. Metode maudu’i terdiri atas dua bentuk. Bentuk pertama, menjelaskan pokok bahasan atau tema tertentu yang terdapat pada ayat-ayat yang terangkum dalam satu surat saja contoh: Contoh, surat al-Kahfi, yang secara bahasa berarti gua. Gua itu dijadikan tempat berlindung oleh sekelompok pemuda untuk menghindar dari kekejaman penguasa zamannya. Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa surat itu dapat memberi perlindunganbagi
yang
menghayati
dan
mengamalkan
pesan-
pesannya. Itulah pesan umum surat tersebut. Ayat atau kelompok ayat yang terdapat di dalam surat itu kemudian diupayakan untuk dikaitkan dengan makna perlindungan itu.. Bentuk kedua menjelaskan
satu
pokok bahasan dalam seluruh al-qur’an, tidak lagi terbatas ada ayat atau surah saja. Contoh: ayat-ayat khusus mengenai harta anak yatim diantara terdapat pada ayat-ayat QS al-An’am [6]: 152 dan QS anNisa` [4]: 2.
2.8 Berita ilmiah / ramalan ilmiah Al- qur,an 1. Tentang tahim ibu yang tiga lapis endometrium, myometrium dan perimetrium dalam surah Az- Zumar ayat 6. 2. Tentang gravitasi (gaya berat) yang di kemukakan oleh Newton dalam surah Ar- Rahman ayat 7. 3. Tentang expanding universe (pemuaian alam semesta) dalam surah Adz – Dzariyat 46, Al- Anbiya’ ayat 104 dan Yasin ayat 38. 4. Ruang hampa diangkasa luar dalam surah al-An’am ayat 125. 5. Proses pertumbuhan dan kejadian manusia dalam rahim dalam surah AlMu’minum ayat 12-14.
15
6. Geologi (ilmu tentang bumi) atau gerak rotasi dan revolusi planet bumi dalam ayat An-Naml ayat 88.
16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Al-Qur’an sebagai wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah saw. Mempunyai dua pengertian , yaitu pengertian secara Etimologi ( bahasa ) dan pengertian menurut terminology ( istilah ) Al- Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara berangsuangsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya Alqur’an ini di bagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan perode Madinah. Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah saw, Saat Rasulullah saw masih hidup, ada beberapa orang yang ditunjuk untuk menulis Al-Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin Abithalib, Muawiyah bin abu Sofyan, Ubay bin Kaab. Nabi juga memerintahkan para sahabat utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dankeping-keping tulang. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, pada masa kekhalifahannya terdapat perang yang sangat besar ( perang Ridda ). Dan menewaskan para hafish yang signifikan. Hal ini membuat Umar bin khatab sangat khawatir, ia menyuruh Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al- Qur’an. Pada masa Usman bin Affan terdapat keragaman dalam membaca Al- Qur’an, yang menyebabkan adanya perbedaan dialek antara suku-suku yang berbeda-beda. Usman bin Affan khawatir dengan perbedaan tersebut, ia ingin menyalin dan membukukan Al-Qur’an atau menjadikan mushaf. Dalam melakukan pembukuan ini Usman bin Affan menyuruh Zaid bin Zabit, Abdullah bin Azzubar, Said bin Al-ash,
17
Abdulrahman bin Al-harisi bin hysam. Hingga pada saat ini Al- Qur’an yang kita pakai adalah hasil dari transformasi pada zaman Usman bin Affan. Adapun fungsi dan tujuan Al- Qur’an diturunkan sebagai berikut, petunjuk bagi mausia, sumber pokok ajaran islam, peringatan dan pelajaran bagi manusia. Adapun kedudukan Al- Qur’an dalam Islam sebagai sumber yang asasi bagi syari’at ( hokum) islam. Dan peraturan-peraturan bagi setiap umat muslim untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
18