Fragmentasi.docx

  • Uploaded by: qonita
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fragmentasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 692
  • Pages: 3
Fragmentasi Fragmentasi didefinisikan sebagai pemecahan habitat organisme menjadi kantong-kantong (patches) habitat yang membuat organisme kesulitan melakukan pergerakan dari kantong habitat satu ke yang lainnya (Hendra & Lilik, 2013). Fragmentasi adalah proses pemecahan suatu habitat, ekosistem atau tipe landuse menjadi bidang-bidang lahan yang lebih kecil dan fragmentasi juga merupakan sebuah hasil dimana proses fragmentasi mengubah atribut-atribut habitat dan karakteristik suatu lanskap yang ada. Fragmentasi dapat disebabkan oleh penghilangan vegetasi pada areal yang luas atau jalan yang memisahkan habitat bahkan oleh jaringan kabel listrik (Rusak & Dobson, 2007). Dua teori utama yang melatarbelakangi studi fragmentasi habitat adalah teori Biogeografi Pulau dan teori Metapopulasi. Teori metapopulasi diterapkan oleh Dunham et al. (2003) yang menguji pengaruh jangka pendek dan jangka panjang pembakaran terhadap populasi ikan asli. Studi ini menemukan bahwa kelangsungan hidup populasi ikan asli lokal pada patch habitat yang besar dapat dijelaskan bahwa ukuran populasi yang besar dapat menghuni patch atau karena peningkatan heterogenitas habitat yang seringkali dimiliki oleh patch habitat besar. Sebaliknya, kelangsungan hidup populasi pada patch habitat kecil disebabkan pemencaran/dispersal individu dari populasi di dekatnya. Konsep fragmentasi habitat diturunkan dari teori biogeografi pulau (MacArthur & Wilson 1967), yakni jumlah spesies meningkat dengan meningkatnya ukuran pulau (Haila 2002). Fragmentasi penting mendapat perhatian karena berpengaruh pada kekayaan spesies dari komunitas, trend populasi beberapa spesies dan keanekaragaman hayati ekosistem secara keseluruhan (Morrison et al. 1992). Fragmentasi habitat dapat memberikan pengaruh merugikan pada flora dan fauna dari habitat alami yang sebelumnya masih utuh dan berkesinambungan. Ada dua pengaruh utama dari fragmentasi yaitu : mengurangi total luas dari habitat asal dan menciptakan wilayah tepi (edge area) di antara habitat asal dengan lanskap yang terganggu oleh manusia, yang dikenal sebagai efek tepi (edge effects). Dalam fragmentasi habitat ada enam proses terpisah yang dapat dipertimbangkan yaitu:      

Berkurangnya luas total dari habitat Meningkatnya jumlah wilayah tepi (edge) Berkurangnya luasan habitat interior Terisolasinya suatu fragment (potongan) habitat dari wilayah habitat lainnya Terpecahnya satu patch (kantong) habitat menjadi beberapa patch (kantong) habitat yang lebih kecil Berkurangnya ukuran rata-rata setiap patch (kantong) habitat

Menurut Wilcove (1987) dalam Morrison et al. (1992) ada empat cara fragmentasi dapat menyebabkan kepunahan lokal : (1) spesies dapat mulai keluar dari kantong habitat yang terlindungi; (2) kantong habitat gagal menyediakan habitat karena pengurangan luas atau hilangnya heterogenitas internal; (3) fragmentasi menciptakan populasi yang lebih kecil dan terisolasi yang memiliki resiko lebih besar terhadap bencana, variabilitas demografik, kemunduran genetik atau disfungsi sosial; (4) fragmentasi dapat mengganggu hubungan ekologis yang penting sehingga dapat menimbulkan sebab sekunder kepunahan dari hilangnya spesies kunci dan pengaruh merugikan dari lingkungan luar dan efek tepi (edge effect). konfigurasi spasial, dan dapat digambarkan dalam komposisi variabelvariabel internalnya seperti jumlah pohon, jumlah jenis pohon, tinggi pohon, atau variabel lainnya (Forman, 1995). Fragmentasi dapat mengisolasi individu, unit berkembangbiakan, dan sub populasi dari spesies-spesies dalam patch interior. Isolasi ini dapat meningkatkan resiko kepunahan lokal karena peningkatan variasi ukuran populasi dalam peluanguntuk hidup dan kesempatan berkembangbiak; fluktuasi di lingkungan dan kualitas dan kuantitas sumberdaya; peningkatan kerentanan untuk punah dari patch yang lebih keci l, lebih terisolasi jika menghadapi bencana seperti angin badai dan kebakaran (Morrison et al. 1992).

Efek Tepi Fragmentasi habitat adalah peristiwa yang menyebabkan habitat yang luas dan utuh menjadi berkurang atau terbagi menjadi dua atau lebih fragmen. Antara satu fragmen dengan lainnya seringkali terisolasi oleh bentang alam yang terdegradasi atau telah diubah. Seringkali pada bentang alam tersebut daerah tepinya mengalami serangkaian perubahan kondisi, yang dikenal dengan istilah efek tepi. Efek tepi adalah perbedaan dalam faktor biotik atau abiotik yang terjadi di perbatasan dari suatu fragmen habitat relatif terhadap daerah interior habitat tersebut. Efek tepi dapat terlihat dari perubahan gradual mikroklimat serta pola vegetasi dari tepi hingga ke interior hutan. Efek tepi dapat mempengaruhi struktur, fungsi dan komposisi hutan, dan bahkan mengarah pada degradasi fragmen hutan (Harper, 2005). Kehadiran efek tepi dalam sebuah ekosistem biasanya terjadi dalam bentuk perubahan komposisi spesies, kepadatan spesies, dan perubahan kondisi lingkungan (Murcia 1995). Namun demikian, kehadiran efek tepi tidak sepenuhnya merugikan, kehadiran efek tepi seringkali menciptakan habitat bagi spesies yang toleran terhadap daerah terbuka dan tertutup (Lidicker-Jr dan Koenig 1996). Menurut Mardiastuti (2015), efek tepi memerlihatkan kecenderungan keragaman dan kelimpahan individu burung yang tinggi di habitat ekoton.

More Documents from "qonita"

Soal A.docx
May 2020 10
Fragmentasi.docx
October 2019 18
Pomr - Dm Hipo
August 2019 26
Bab I.docx
June 2020 5