Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Prima Indonesia
FORMAT PERAKTIK PEMBERIAN OKSIGEN Nama Mahaiswa
:
Nim
:
No
Asfek kegiatan
Nilai 2 3
1 1
a. b. c. d. e. f. g. 2 3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 4 -
Ket 4
Persiapan alat Satu set alat oksigen lengkap dalam keadaan siap pakai yang terdiri dari Tabung oksigen lengkap dengan manometernya Botol pelembap oksigen berisi aquadest Selang oksigen Sungkupmuka atau nassalkanul Flower meter Alkhol 90% kassa Persiapan pasien Menjelaskan prosedur Mengatur posisi pasien Langkah-langkah Cuci tangan Alat dekatkan ke dekat klien Tabung oksigen di periksa dengan membuka manometer Bersihkan sungkup muka atau nasal canul dengan alcohol 90% Selang oksigen di hubungkan dengan sungkup muka/nasal kanul Flow meter di buka dengan ukuran sesuai kebutuhan Nasal kanul/binasal kanul (1-6 liter/menit) Sungkup muka sederhana (5-8 liter/menit) ‘rebreathing’ (8-12 lt/mnt) Sungkup muka dengan kantong Perlu di tanyakan pakah sesaknya berkurang (pada pasien yang sadar) Atur posisi yang nyaman untuk pasien Bersekan lat-alat Sikap Hati-hati Sabar Tanggap terhdapa respon pasien
Nilai
Penguji,
(
)
Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Prima Indonesia
FORMAT PERAKTIK PEMBERIAN OKSIGEN Nama Mahaiswa
:
Nim
:
NO
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
MEMASANG INFUS PADA ANAK ASPEK YANG DINILAI A. Persiapan alat 1. Wing needle/abocath/jarum kupu-kupu (bersayap) dengan nomor yang sesuai 1. infus set mikro 2. cairan infus yang dibutuhkan bayi/anak 3. kapas alkohol dalam tempatnya 4. plester dan gunting 5. spalk/bidai 6. kasa gulung 7. kasa steril dan betadine 8. Tourniquet 9. perlak dan alasnya 10. sarung tangan 11. Nierbeken 12. Standar infus 13. Baki dan alasnya B. Tahap pre-interaksi Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien Siapkan alat-alat dan privasi ruangan Cuci tangan C. Tahap orientasi Berikan salam, panggil nama klien Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga D. Tahap Kerja perawat cuci tangan Menggantungkan cairan infus pada standar infuse Membersihkan karet penutup botol cairan infus atau membuka tutup botol cairan infuse Menusukkan set infus ke dalam botol cairan infus kemudian ruang tetesan di isi setengah Set/selang infus di isi cairan dan dikeluarkan udaranya menentukan lokasi yang akan dipasang infus lalu memakai hand scoon melakukan pembendungan daerah yang akan di pasang infus mencuci hamakan daerah/lokasi yang akan di pasang infus kemudian menusukkan wing needlee/abokat ke dalam vena sedalam mungkin
NILAI 1 2 3 4
15. buka pembendung dan sambungkan wing needle dengan selang infus dan pengatur tetesan dibuka 16. memperhatikan ada/tidaknya pembengkakan 17. daerah yang ditusuk diberi betadin dan ditutup dengan kasa steril kemudian wing needle ditempelkan dengan plester 18. pasang spalk/bidai dan dibalut dengan kasa gulung. Mengatur tetesan dalam satu menit sesuai instruksi 19 merapikan bayi/anak dan alat yang digunakan 20 mencatat tanggal, jam pemberian cairan dan macam cairan 21 mengobservasi reaksi bayi/anak E. Tahap terminasi 22 Evaluasi perasaan klien 23 Simpulkan hasil kegiatan 24 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 25 Bereskan alat-alat 26. Cuci tangan F. Dokumentasi 27. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan TOTAL NILAI Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%) Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%) Nilai 2 : Dilakukan salah (50%) Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)
Penilaian (jumlah nilai yang didapat X 100) /jumlah item yang dinilai Evaluasi………………………………….. Saran………………………………………
Nilai
Penguji,
(
)
Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Prima Indonesia
CARA MENILAI APGAR SCORE Nama Mahaiswa
:
Nim
:
Nilai
0
1
2
Appearance
Biru, pucat
Badan merah, ekstremitas biru Semuanya merah muda
Pulse
Tidak teraba
< 100
>100
Grimace
Tidak ada
Lambat
Menangis kuat
Activity
Lemas / lumpuh
Gerakan sedikit / Fleksi
Aktif fleksi tungkai baik /
tungkai
reaksi melawan
Lambat, tidak teratur
Baik, menangis kuat
Tidak ada
Respiratory Keterangan
:
Nilai APGAR antara 7-10 menandakan kondisi bayi baik
Nilai APGAR antara 4-6 menandakan bahwa bayi mengalami asfiksia sedang
Nilai APGAR antara 0-3 menandakan bahwa bayi mengalami asfiksia berat
Tindakan Tenaga Medis Apabila nilai APGAR baik yaitu 7-10, maka bayi dapat dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Bayi akan segera dihangatkan dan dilakukan asuhan bayi baru lahir. Tindakan resusitasi dilakukan jika Nilai APGAR 0-3 dan nilai APGAR 4-6. Resusitasi merupakan tindakan untuk membantu bayi mendapatkan usaha napasnya. Tindakan resusitasi bergantung pada kondisi bayi.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS I. PENGUMPULAN DATA A. Anamnese (Identitas) Nama : Umur : Suku Bangsa : Agama : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : B. Anamnese (Data Objeltif ) Pada tanggal = 1. Alasan masuk = 2. Keluhan-keluhan = 3. Riwayat bersalin = Tempat bersalin = Keadaan ibu = Persalinan = Komplikasi persalinan = Plasenta Macet = Plasenta lahir = Kotiledon = Ukuran plasenta = Luka perenium = Jenis episiotomi = Jahitan = Jenis benang = 4. Perdarahan kala I = Perdarahan kala II = Perdarahan kala III = Perdarahan kala IV = Catatan waktu kala I = Catatan waktu kala II = Catatan waktu kala III = Catatan waktu kala IV = 5. Bayi Tanggal lahir = BB = PB = APGAR Score = C. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum
=
Nama Suami Umur Suku Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat Pukul =
cc cc cc cc menit menit menit menit
= = = = = = =
2. Keadaan emosional 3. Vital sign
= = TD = = HR =
4. Muka Odema = Konjungtiva = Sklera mata 5. Dada Jantung Paru-paru Mamae Colostrum Puting susu 6. Abdomen TFU Kontraksi Konsistensi Kekuatan 7. Ekstremitas Tangan dan jari Varises tungkai Betis merah Refleks patela 8. Abdomen Kandung kemih Rasa nyeri 9. Genetalia Vukva dan pengeluaran lochea Jenis darah Luka perenium
RR = Temp =
= = = = = = = = = = = = = = = = = =l = =
D. Pemeriksaan Laboratorium HB = Golongn darah = Protein Urine = II.
INTERPRESTASI DATA DASAR MASALAH DAN KEBUTUHAN Tanggal = Dx = Primipara Scundipara Multipara Data =G= P= A= TFU = jari dibawah pusat Kontraksi = ada kuat dan teratur TD = RR = HR = temp =
Pengeluaran Lochea Dasar Masalah Kebutuhan
= Normal / tidak = = = penkes tentang personal hygine = penkes tentang pola nutrisi = mobilisasi
III. ANTISIPASI MASALAH - Ada / tidak ada IV. TINDAKAN SEGERA - Ada / tidak ada V.
INTERVENSI / PERENCANAAN 1. Informasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksan 2. Berikan pendidikan kesehatan - Tanda dan bahaya dalam masa nifas - Kebutuhan nutrisi dan cairan bagi ibu dan bayi - Personal hygine - Istirahat dan mobilisasi 3. Berikan konseling tentang perawatan payudara 4. Anjurkan ibu untuk menyusui bayi sesering mungkin 5. Anjurkan ibu untuk melakukan senam nifas
VI.
IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN 1. menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksan TD = RR = HR = Temp = Pengeluaran Lochea normal atau tidaknya 2. memberikan informasi tentang tanda bahaya paa masa nifas, makanan makanan yang bergizi, kecukupan akan gizi dan nutrisi bagi ibu dan bayi, kebersihan diri ibu, mandi dan mengganti pakaian yang bersih, menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dan istirahat yang cukup 3. Mengajarkan pada ibu tentang bagaimana perawatan payudara 4. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi sesering mungkin (2 jam sekali) 5. Menganjurkan ibu untuk melakukan senam nifas
VII.
EVALUASI 1. Ibu sudah mengetahui tentang hasil dan keadaan umum ibu 2. Ibu seudah memahami tentang tanda bahaya paa masa nifas, makanan makanan yang bergizi, kecukupan akan gizi dan nutrisi bagi ibu dan bayi, kebersihan diri ibu, mandi dan mengganti pakaian yang bersih, melakukan mobilisasi dan istirahat yang cukup 3. Ibu sudah memahami tentang perawatan payudara 4. Ibu sudah memahami tentang waktu dan cara menyusui yang baik 5. Ibu bersedia melakukan senam nifas
Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Prima Indonesia
Format Peraktik Pemasangan Balon Kateter . No
Asfek kegiatan 1
1
Persiapan alat Kateter Foley no. 24 Kondom Larutan NaCI 0,9 % Selang Infus atau Sepuit 50ml
2
Persiapan pasien Menjelaskan prosedur Mengatur posisi pasien (litotomi) Langkah-langkah 1. Cuci tangan 2. Alat dekatkan ke dekat klien 3. Gunakan sarung tangan seteril 4. Masukan kateter kedalam kondom 5. Ikat dengan tali dekat dengan mulut kondom 6. Pertahankan buli dalam keadaan kosong dengan kateter foley 7. Masukan kondom yang sudah terikat dengan kateter kedalam rongga uterus 8. Biarkan ujung dalam kateter didalam kondom 9. Ujung luar kateter dihubungkan dengan set infus 10. Kondom dikembangkan dengan 250 - 500 ml larutan NaCI 0,,9% 11. Observasi Perdarahan. Jika berkurang, hentikan pengembangan kondom lebih lanjut 12. Ujung luar kondom dilipat dan diikat dengan tali 13. Kontraksi uterus dipertahankan dengan drip oksitosin sampai setidaknya6 jam setelah prosedur 14. Pertahankan posisi kondom dengan kasa gulung yang dimapatkan didalam vagina atau kembangkan kondom lainnya didalam vagina. 15. Kondom kateter dipertahankan selama 24 jam dan setelah itu dikempiskan bertahan (10-15 Menit) dan dikeluarkan 16. Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal : a. Ampisilin 2g IV DAN metronidazol 500mg IV b. ATAU sefazolin 1 g IV DAN metrodinazol 500 mg IV 17. Jika ada tanda infeksi berikan antibiotika kombinasi sampai pasien bebas demam selama
3
Nilai 2 3
Ket 4
4 -
48 jam a. Ampisilin 2g IV tiap 6 jam b. Dan gentamisin 5 mg/kgBB setiap 24 jam c. Dan metronidazol500 mg IV setiap 8 jam Sikap Hati-hati Sabar Tanggap terhdapa respon pasien
Dari penjelasan dan pembahasan langkah - langkah memasang sebuah kondom kateter terdapat beberapa catatan sebagai berikut :
Nilai
Perhatikan kondisi pasien selama tindakan dan pasca salin Pastikan posisi balon kondom tetap dalam kavum uteri Komplikasi yang dapat terjadi adalah infeksi
:
Penguji,
(
)