Food Borne Disease.docx

  • Uploaded by: Efraim
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Food Borne Disease.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 288
  • Pages: 2
Food Borne Disease Nasi Goreng

Masalah perekonomian yang ada di Indonesia membuat masyarakat lebih bijaksana dalam mengatur kondisi perekonomiannya. Harga bahan pokok yang naik tetapi tidak diikuti oleh pendapatan yang naik membuat masyarakat kurang memperhatikan kualitas produk makanan yang dikonsumsinya. Hal ini juga terjadi pada mahasiswa, dimana mahasiswa lebih memilih makanan yang terbulang murah, ekonomis dan praktis. Hal ini terjadi dikarenakan padatnya aktivitas akademis yang menyebabkan mahasiswa tidak memiliki waktu untuk memasak sendiri makanannya. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima untuk menjual makanan cepat saji (fast food). Menurut Fardiaz (1997) makanan siap saji yang banyak dijual oleh pedagang kaki lima beresiko terkena cemaran mikroba pathogen karena kualitas air yang tidak memenuhi syarat, pembuangan sampah yang sembarangan, maupun higienitas dan sanitasi yang tidak baik. Salah satu sumber penyebab terjadinya keracunan makanan adalah penggunaan nasi yang sudah dingin sebagai bahan baku pembuatan nasi goreng. Hal ini memungkinkan terjadinya kontaminasi senyawa enterotoksin B. cereus, karena bakteri ini sering ditemukan pada nasi yang basi. Ada 2 macam toksin B. cereus yang diketahui dapat menyebabkan keracunan, yaiotu toksin emetik penyebab muntah selama 2-6 jam dan toksin penyebab diare yang bereaksi setelah 12-24 jam dikonsumsi. Kasus keracunan makanan akibat mengkomnsumsi nasi goreng sudah sering terjadi, namun masyarakat belum banyam yang

menyadari. Atogen lain yang seing menyebabkan keracunan makanan adalah salmonella. Beberapa strain dari Salmonella telah banyak mencemaribahan pangan segar dan olahan. Strinta dan Elisa (2002) telah melakukan deteksi Salmonella. Investigasi B. cereus dan Salmonella pada nasi goreng tersebut perlu dilakukan observasi terhadap cara pengolahan dan penyajian untuk mengetahui mata rantai terjadinya kontaminasi, sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi dan memproduksi nasi goreng yang bersih dan sehat.

SUMBER : INVESTIGASI Bacillus cereus DAN Salmonella PADA NASI GORENG PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS JEMBER

Related Documents


More Documents from "pthamaini"

Management
May 2020 28
Zimbabwe & Mugabe
October 2019 24
Daftar Isi.docx
November 2019 13